Anda di halaman 1dari 1

a.

Graves’ Disease

Graves’ disease merupakan gangguan autoimun berupa peningkatan kadar hormon tiroid yang
dihasilkan kelenjar tiroid Kondisi ini disebabkan karena adanya thyroid stimulating antibodies
(TSAb) yang dapat berikatan dan mengaktivasi reseptor TSH (TSHr). Aktivasi reseptor TSH
oleh TSAb memicu perkembangan dan peningkakan aktivitas sel-sel tiroid menyebabkan
peningkatan kadar hormon tiroid melebihi normal. TSAb dihasilkan melalui proses respon imun
karena adanya paparan antigen. Namun pada Graves’ Disease sel-sel APC (antigen presenting
cell) menganggap sel kelenjar tiroid sebagai antigen yang dipresentasikan pada sel T helper
melalui bantuan HLA (human leucocyte antigen). Selanjutnya T helper akan merangsang sel B
untuk memproduksi antibodi berupa TSAb.Salah satu faktor risiko penyebab timbulnya Graves’
Disease adalah HLA. Pada pasien Graves’ Disease ditemukan adanya perbedaan urutan asam
amino ke tujuh puluh empat pada rantai HLA-DRb1. Pada pasien Graves’ Disease asam amino
pada urutan ke tujuh puluh empat adalah arginine, sedangkan umumnya pada orang normal,
asam amino pada urutan tersebut berupa glutamine (Jacobson et al, 2008).

Penyakit Graves terjadi akibat gangguan pada fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada kondisi
normal, tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan virus atau bakteri yang menyerang tubuh.
Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh justru menghasilkan antibodi TSI (thyroid-
stimulating immunoglobulins), yang menyerang sel-sel tiroid yang sehat. Meski demikian, belum
diketahui mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana
$atantibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk
memproduksihormon tiroid terus menerus

Anda mungkin juga menyukai