2. Reabsorbsi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal.
Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat
diperlukan oleh tubuh.
Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion
anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali.
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder atau
filtrate tubulus.
3. Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul.
Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian
ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang
dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke
rongga ginjal.
Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar
tubuh melalui ureter kandung kemih dan uretra.
2. Kulit
Fungsi kulit:
a. Berperan dalam pembentukan dan pengeluaran keringat
b. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan- kerusakan fisik karena gesekan,
penyinaran, berbagai jenis kuman, dan zat kimia berbahaya.
c. Mengurangi kehilangan air dalam tubuh
d. Mengatur suhu tubuh
e. Menerima ransangan dari luar
Lapisan utama kulitada 2, yaitu:
1. Epidermis ( kulit ari )
Lapisan terluar yang tersusun atas sel- sel epitel yang mengalami keratinasi
Tidak terdapat pembuluh darah atau saraf
Masih terdapat beberapa lapisan kulit yaitu:
stratum korneum
merupakan laisan kulit mati yang selalu mengelupas
stratum granulosum
terdapat lapisan stratum germinativum yang terus menerus membentuk
sel- sel baru ke arah luar menggantikan sel- sel kulit yang terkelupas
2. Dermis ( kulit jangat )
Terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf,
kelenjer minyak ( granula sebasea ), kelenjer keringat ( granulla sudorifera )
Kelenjer keringat berbentuk seperti pembuluh panjang, pangkal kelenjer
keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf.
Serabut saraf akan meningkatkan kelenjer keringatsehingga meransang
produksi keringat
Kelenjer keringat menyerap air, ion- ion, NaCl, dan ureadari dalam darah yang
kemudian dikeluarkan melalui pori- pori kulit
Dibawah lapisan dermis terdapat lapisan hipodermis atau subkutan
>>> bukan merupakan bagian dari kulit namun merupakan kumpulan jaringan
ikat, yang berfungsi melekatkan kulit dengan otot, menjaga suhu tubuh
karena banyak terdapat jaringan lemak
3. Paru- paru
selain organ pernafasan, paru- paru juga berfungsi untuk sistem ekskresi, yakni
mengeluarkan uap air dan karbondioksida
4. Hati
>>> mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin yang dihasilkan
dari pemecahan haemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah.
Fungsi hati selain sebagai alat ekskresi :
1. Mengatur kadar gula dalam darah dan menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. Menetralkan racun
3. Membentuk dan merombak protein
4. Membentuk protrombin
5. Membentuk urea
6. Merombak eritrosit
7. Membantu pembentukan hemoglobin baru
Haemoglobin
Bilirubin (zat
warna kuning
orange )
Dikeluarkan bersama
getah empedu
urobilinogen
Urobilin (warna
Sterkobilin ( warna
kuning pada urine ) cokelat pada feses )
Beberapa gangguan penyakit pada sistem ekskresi manusia
1. Nefritis
Penyakit rusaknya nefron, terutama pada bagian glomerulus ginjal.
Disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus
Mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah
serta adanya penimbunan aiar di kaki karena reabsorbsi air yang terganggu (
edema )
Penanganannya adalah dengan proses cuci darah atau pencangkokkan ginjal
2. Batu ginjal
Gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan garam kalsium di dalam
rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih
Batu ginjal berbentuk kristal dan tidak dapat larut
Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, kristal kalsium
fosfat
Terjadi karena seseorang, terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, tetapi
kurang minum air, dan menahan kencing
Upaya pencegahan adalah dengan meminum cukup air putih setiap hari,
membatasi konsumsi garam, tidak menahan kencing
3. Albuminuria
Terjadi akibat adanya kerusakan pada glomerulus, yang berperan pada proses
filtrasi
Terjadi akibat kurangnya asupan air dalam tubuh, mengkonsumsi banyak
protein, kalsium, vitamin c,
Upaya pencegahan adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein yang
dikonsumsi, pola hidup sehat untu mengatur keseimbangan gizi
4. Hematuria
Penyakit yang ditandai dengan adanya sel- sel darah merah pada urine
Disebabkan karena kandungan kemih yang bergesekan dengan batu ginjal,
infeksi yang terjadi pada kandung kemih
Upaya pencegahan adalah dengan tidak menahan kencing, menghindari
masuknya bakteri dari dubur, membersihkan tempat keluar nya urine, banyak
minum air putih
5. Diabetes insipidus
Disebabkan karena kurangnya hormon ADH/ hormon antidioretik
Penderita sering buang air kecil secara terus menerus
Upaya penanganan nya adalah dengan menyuntikkan hormon antidioretik
6. Kanker ginjal
Diakibatkan karena pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak terkontroldi
sepanjang tubulus ginjal
Menyebabkan adanya darah pada urine, kerusakan ginjal, dan juga dapat
mempengaruhi kerja organ lain, jika kanker menyebar
Upaya pencegahan adalah dengan menghindari penggunaan bahan kimia yang
memicu kanker
7. Jerawat
Terjadi akibat penyumbatan dan peradangan pada kelenjer minyak.
Terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga kotoran
menumpuk dan kulit mati, faktor hormonal merangsang kelenjer minyak pda
kulit, penggunaan kosmetik yang berlebihan dan mengandung minyak dapat
berpotensi menyumbat pori- pori, konsumsi makanan berlemak secara
berlebihan
Umumnya dapat terjadi pada wajar leher atau punggung
Upaya pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan kulit, menghindari
makanan berlemak, banyak mengkonsumsi buah- buahan, menjaga aktivitas
tubuh
8. Biang keringat
Terjadi karena kelenjer keringat tersumbat oleh sel- sel ati yang tidak dapat
terbuang secara sempurna
Dapat diobati dengan menggunakan bedak, salep untuk menghilangkan rasa
gatal