Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PASIEN GANGGUAN DEFISIT PERAVWATAN DIRI


DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS
MENTAL (BRPSPD) DHARMA GUNA BENGKULU

OLEH :

KELOMPOK I

1. ANDESTA PUTRA (172426001 SP)


2. ANGGITA ZELLA P (172426002 SP)
3. ASEF HIDAYAT (172426005 SP)
4. BENI SUBIANTO (172426006 SP)
5. BERRY ARYA KUSUMA (172426007 SP)
6. DEVI RATNA SARI. A (172426008 SP)
7. DESTI ANGGRAINI (172426009 SP)
8. DESTI SARTIKA (1724260010 SP)
9. DEVO SUSANTO (172426011 SP)
10. DWI PUSPITA S (172426012 SP)
11. FAHMI RIZALDI (172426014 SP)
12. FAUZAN FEBRIANTO (172426015 SP)
13. GEBI GIADE. U (172426017 SP)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019/2020
PROPOSAL TAK PERAWATAN JIWA PADA
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. TOPIK :
Perawatan Diri : Defisit Perawatan Diri

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan
diri dan perawatan diri secara maksimal.
B. Tujuan Khusus
1. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
3. Klien mampu menunjukkan aktivitas makan.
4. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting
sendiri.
III. Landasan Teori
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan
dan toileting. (Herdman, 2012). Personal Hygiene merupakan perawatan
diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai
faktor diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga,
pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan
diri (Hidayat, 2009).

IV. Klien
A. Karakteristik Klien
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya perawatan diri : defisit
perawatan diri.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif).
B. Proses Seleksi
1. Mengumpulkan data klien
2. Menganalisis data klien
3. Obsevasi di ruangan klien
4. Menentukan klien
5. Data Klien
V. PENGORGANISASIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
1. Hari, tanggal : Sabtu, 11 Januari 2020
2. Waktu : 09:00 - Selesai
3. Tempat : lapangan bola voli
B. Tim Terapi dan Tugasnya
1. Tim Terapi dan Tugasnya
a. Leader : Fauzan Febrianto dan Devi Ratna sari. A
1) Memimpin berlangsungnya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya
TAK
3) Menyampaikan materi sesuai TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader : Andesta Putra dan Anggita Zella P
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
5) Menutup acara leader
c. Fasilitator :
1) Asef Hidayat
2) Beni Subianto
3) Berry Arya Kusuma
4) Desti Anggraini
5) Devo Susanto
6) Dwi Puspita S
7) Gebi Giade. U
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b) Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien
anggota kelompok untuk aktif mengikuti
berlangsungnya TAK.
d. Observer : Desti Sartika dan Fahmi Rizaldi
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada
format yang tersedia).
2) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan,
proses higga penutupan.
C. Metode dan Media
1. Metode
a. Dinamika Kelompok
b. Diskusi Tanya Jawab
c. Bermain Peran dan Simulasi
2. Media / Alat :
a. Buku catatan dan pulpen
b. Bola/Topi
c. Sound system
d. Jadwal kegiatan klien
D. Setting Tempat

VI. PROSES PELAKSANAAN


LANGKAH KEGIATAN

A. Topik
SESI 1: Memperkenalkan diri, Manfaat Perawatan Diri dan menjaga
Kebersihan Diri
B. Tujuan
1. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan : nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
2. Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri
3. Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
4. Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan
perawatan diri
C. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas
Kelompok ini adalah :
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya dengan gangguan
perawatan diri : defisit perawatan diri.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (Kooperatif).
D. Nama Klien
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 5 orang,
sedangkan sisanya sebagai klien cadangan jika klien yang ditunjuk
berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas
kelompok ini adalah :
1. Efri
2. Junaidi
3. Hendra
4. Efrianto
5. Edison
6. Sintia
7. Erni
8. Ria
9. Hendra Budi K.
10. Ratna
11. Wawan
12. Fauzan
13. Hendra purnama
14. Ical
15. Risal
E. Alat
1. Buku catatan dan pulpen
2. Bola/Topi
3. Sound sistem
4. Jadwal kegiatan klien
F. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Simulasi
G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien gangguan jiwa terkhususnya dengan indikasi,
yaitu Defisit perawatan diri.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
3. Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan
manfaat perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri serta
akibat apabila tidak melakukan perawatan diri.
c. Menjelaskan aturan main berikut.
d. Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada terapis.
e. Lama kegiatan 20 menit.
f. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu music akan diplay serta bola/Topi
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kea rah
kiri) dan pada saat musik dimatikan maka anggota kelompok
yang memegang bola/topi akan mendapat giliran untuk
menyebutkan : Salam, nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hoby, serta menyebutkan kelebihan merawat diri dan akibat
tidak merawat diri, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
b. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan
temple/pakai.
c. Ulangi point a sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
member pandu positif.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan
sehari-hari.
2) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan
cara yang telah dipelajari dalam perawatan diri.
3) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri dan manfaat
perawatan diri pada jadwal kegiatan harian klien.
6. Kontrak yang akan datang
c. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu melakukan cara mandi dan
berkeramas dengan baik.
d. Menyepakati waktu dan tempat.
EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi
1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,
kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut :

Kemampuan Verbal

Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai

1. Menyebutkan Nama
Lengkap
2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

Kemampuan Nonverbal

Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan
dari awal dan akhir
Jumlah
Menyebutkan Menyebutkan
Menyebutkan
Nama manfaat akibat apabila tidak
No cara menjaga
Klien pentingnya melakukan
kebersihan diri
perawatan diri perawatan diri
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama peserta Untuk
tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan manfaat
pentingnya perawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila
tidak melakukan perawatan diri beri tanda () jika klien mampu dan tanda
(x) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
DAFTAR PUSTAKA

DepKes (2000). Standar Pedoman Keperawatan Jiwa. Jakarta: DepKes


Nurhasanah. J. dkk, (2009). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan.
Jakarta: TBK
Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai