Anda di halaman 1dari 1

"Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan sembahyang), maka hadapkanlah

mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Ka'bah itu
adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang
kamu lakukan." ( QS. Al-Baqarah : 149 )

Istiwa adalah saat saat posisi matahari melintas tepat di meridian langit. Dalam penentuan
waktu shalat istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shlalat Zuhur.
Istiwa A'zam atau 'istiwa utama' adalah peristiwa astronomis saat posisi matahari berada
tepat di titik Zenith (tepat di atas kepala) suatu tempat. Peristiwa ini hanya terjadi di daerah
yang memiliki lintang tidak lebih dari 23,5˚ Lintang Utara dan 23,5˚ Lintang Selatan.
Istiwa A'zam yang terjadi di kota Makkah dimanfaatkan oleh kaum Muslimin di negara-
negara sekitar Arab khususnya yang berselisih waktu tidak lebih dari 5 (lima) jam untuk
menentukan arah kiblat secara presisi. Istiwa A'zam di Makkah terjadi dua kali dalam
setahun yaitu pada tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 Waktu Makkah dan 16 Juli sekitar
pukul 12.26 Waktu Makkah.
Fenomena Istiwa A'zam terjadi akibat pergerakan semu matahari yang disebut gerak
tahunan matahari (musim) sebab selama bumi beredar mengelilingi matahari sumbu bumi
miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya secara tetap mengarah ke kutub langit sehingga
selama setahun dilihat dari bumi matahari mengalami pergeseran ke arah Utara dan Selatan
setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai