TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian Lansia
(3), (4) UU No.13 tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa lansia
2. Proses Penuaan
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
12
13
pra school, school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai
degeneratif.
rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian.
3. Klasifikasi Lansia
Kelompok usia dalam masa virilitas, yaitu masa persiapan usia lanjut
Kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau kelompok usia lanjut
meliputi:
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
gagal jantung, stroke dan gagal jantung (Brunner dan Suddarth, 2002).
yang terjadi pada usia dewasa muda. Faktor-faktor yang berperan dalam
natrium.
menerus.
3. Etiologi
diketahui penyebabnya
a) Faktor Genetik
(Nisa, 2012).
b) Jenis Kelamin
c) Usia
usia muda. Hal ini terjadi karena pola hidup yang tidak sehat
a) Obesitas
c) Kebiasaan Merokok
f) Stres
1) Penyakit Ginjal
b) Pielenofritis
20
c) Glomerulunefritis
d) Tumor-tumor ginjal
2) Kelainan Hormonal
a) Hiperaldosteronisme
b) Sindroma chasing
c) Feokrositoma
3) Obat-obatan
a) Pil KB
b) Kortikosteroid
c) Siklosporin
d) Eritropoletin
e) Kokain
f) Penyalahgunaan alkohol
4) Penyebab lainnya
a) Koartasio aorta
adalah :
dengan 140 mmHg dan tekanan diastoliknya kurang atau sama dengan
90 mmHg.
g. Tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih besar atau
atau selisih tekanan sistolik dan diastolik yang jauh pada lansia
menjadi lelah dan akhirnya kaku sehingga sulit bagi jantung untuk
5. Patofisiologi
bisa terjadi.
6. Gejala
kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula
penyempitan pembuluh darah dan pada kasus berat edema pupil (edema
kabur, terjadi akibat adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
(Nisa, 2012)
7. Komplikasi
a. Komplikasi Hipertensi
2) Resistensi insulin
4) Rematik
8. Penatalaksanaan
a. Pengobatan Farmakologis
1) Diuretik
sebagai “pil air”, tidak hanya garam yang dikeluarkan tapi juga
kalium.
2) Penghambat Simpatetik
4) Vasodilator
26
tekanan darah.
6) Antagonis Kalsium
b. Pengobatan Nonfarmakologis
kaleng.
6) Menghindari stress
baik.
jantung.
28
1. Morfologi Rosella
merah.P anjang daunnya dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5–8 cm. Akar
Suryaatmaja P, 2009).
corong yang tersusun dari 5 helai daun mahkota. Kelopak bunga sangat
menarik dengan bentuk yang menguncup indah dan dibentuk dari 5 helai
daun kelopak. Selain mahkota dan kelopak, bunga juga dilengkapi 8–12
rosella muda berbentuk bulat kecil berwarna hijau dengan jari-jari tipis
besar, kaku dan menebal, serta berubah warna menjadi merah cerah. Pada
bunga terdapat putik dan benang sari sekaligus (berumah satu). Bunga
30
yang berhasil dibuahi akan menjadi buah. Buah rosella berbentuk kerucut
menjadi lima ruang. Disetiap ruang terdapat 3-4 biji yang juga berbulu dan
2009).
2. Kandungan
banyak daripada anggur hitam, 9 kali dari jeruk sitrus, 10 kali dari buah
belimbing dan 2,5 kali dari jambu biji. Vitamin C merupakan salah satu
besi, asam organic, asam amino essensial (lisin dan arginin), polisakarida,
injeksi intravena ekstrak air rosella pada kucing dan tikus yang dianestesi
dapat menurunkan tekanan darah hewan uji tersebut dengan tingkatan efek
cepat pada tekanan darah (Junaedi, dkk, 2013). Uji klinis lainnya juga
tekanan sistolik dan diastolik pada pasien dengan hipertensi ringan sampai
a. Flavonoid
Zat aktif yang berperan yang dipercaya sebagai diuretik (peluruh air
2013).
4. Efek Samping
seduhan bunga rosella antara lain sering ditemukan nausea dan nyeri perut.
Ini diduga terjadi karena seduhan bunga rosella yang ber-pH rendah dan
Yeni, 2010).
33
4. Kerangka teoritis
herbal yang baik dalam mengobati pasien hipertensi salah satunya adalah
Menghambat perubahan
Vasodilatasi angiotensin I menjadi angiotensin
pembuluh darah II
Menurunkan SVR
(systemic vascular Penurunan sekresi Na dan air
resistance) menyebabkan penurunan volume
intravaskuler