Disusun Oleh :
MUHAMMAD JORDY KURNIA WIBAWA
17/19316/THP/STIPP-A
Dikecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan dibiarkan selama 30-
45 menit hingga aroma apel keluar. Kemudian dilakukan penyaringan
sehingga diperoleh sari buah apel.
Dimasukan sari buah apel ke dalam toples kemudian tutup agar tidak
terkontaminasi udara luar. Biarkan sari apel di dalam toples sampai
dingin, kemudian tambahkan ragi dan toples ditutup kembali.
Jika alkohol sudah keluar, bukan tutup toples lalu masukan induk cuka
dan tutup diganti dengan kain kasa. Fermentasi kembali selama kurang
lebih 2 minggu sehingga terbentuk cuka dan pH mencapai 3-4 (semakin
lama fermentasi maka cuka akan semakin bagus).
Diambil cuka yang siap panen dari toples dan dipasteurisasi (dipanaskan)
untuk mematikan mikroba pembentuk asam.
B. Pembahsan
Pada praktikum ini mempelajari tentang fermentasi asam cuka dalam
pembuatan cuka apel. Asam asetat merupakan komponen utama vinegar yang
pada umumnya dihasilkan oleh bakteri asam asetat, baik secara tradisional yaitu
dengan fermentasi spontan pada bahan dasar yang mengandung gula seperti air
kelapa, nira kelapa, nira tebu dan buah-buahan ataupun melalui proses
fermentasi terkendali dengan starter bakteri asam asetat. Fermentasi asam
asetat adalah fermentasi aerobik atau respirasi oksidatif, yaitu respirasi dengan
oksidasi berlangsung tidak sempurna dan menghasilkan produk-produk akhir
berupa senyawa organik seperti asam asetat. Proses ini dilakukan oleh bakteri
dari genus Acetobacter dan Gluconobacter.
Proses tersebut mengunakan bahan baku berupa asam piruvat ( hasil dari
glikolisis). Hasil dari proses tersebut berupa asam laktat dan ATP. Timbunan
asam laktat yang berlebuhan dapat mengakibatkan otot terasa nyeri dan lelah.
Berikut adalah reaksi fermentasi dari asam laktat : Glukosa menjadi 2 asam
piruvat dan glikolisis kemudian menjadi 2 fosfoenol piruvat kemudian menjadi
2 asam laktat. Fermentasi alkohol dapat terjadi pada khamir dan yeast
(saccharomyces. sp). Pada proses tersebut menggunakan bahan baku berupa
asam piruvat. Hasil dari proses tersebut berupa etanol, CO2, dan ATP. Berikut
adalah reaksi fermentasi alkohol : Glukosa menjadi 2 asam piruvat dan
glikolisis, kemudian menjadi 2 asetaldehid, kemudian menjadi 2 etanol.
Glikolisis Pada pembuatan cuka apel, disiapkan buah apel yang masak dan
tidak busuk, dicuci bersih, jangan dikupas kulitnya, direbus dan ditambah air
sampai mendidih agar buah apel tidak terjadi pencoklatan pada saat,
didinginkan. Buah apel yang sudah direbus, dipotong kecil – kecil, dihancurkan
bersama dengan air rebusan buah apel, Kemudian disaring dengan kain saring
untuk mendapatkan sari buah (filtrat).
Awal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan hasil
kadar alkohol optimum. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan
fermentasi kembali sehingga didapatkan kadar asam asetat optimum dalam
pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi maka semakin bagus pula kadar
asam asetat yang terjadi.
Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah setalah dilakukan pengecilan
ukuran pada apel dan penambahan gula pasir pada saat dipanaskan dan
kemudian disaring sari apel tersebut dan dimasukkan didalam botol yang
tertutup rapat dan difermentasi 1-2 minggu maka diketahui warna merah bata
bau asam dan pH 3.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum mikrobiologi pangan dan teknologi
fermentasi ini adalah :
1. Asam asetat merupakan komponen utama vinegar yang pada umumnya
dihasilkan oleh bakteri asam asetat, baik secara tradisional yaitu dengan
fermentasi spontan pada bahan dasar yang mengandung gula.
2. Hasil dari proses tersebut berupa etanol, CO2, dan ATP. Berikut adalah
reaksi fermentasi alkohol : Glukosa menjadi 2 asam piruvat dan glikolisis,
kemudian menjadi 2 asetaldehid, kemudian menjadi 2 etanol.
GlikolisisAwal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan
hasil kadar alkohol optimum.
3. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan fermentasi kembali
sehingga didapatkan kadar asam asetat optimum dalam pembuatan cuka
apel, semakin lama fermentasi maka semakin bagus pula kadar asam asetat
yang terjadi.
4. Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah setalah dilakukan pengecilan
ukuran pada apel dan penambahan gula pasir pada saat dipanaskan dan
kemudian disaring sari apel tersebut dan dimasukkan didalam botol yang
tertutup rapat dan difermentasi 1-2 minggu maka diketahui warna merah
bata bau asam dan pH 3.
B. Saran
Saran pada praktikum ini adalah lebih fokus untuk mendengarkan materi
yang disampaikan serta lebih serius melakukan uji yang diminta pada acara ini.