Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ervina

Nim : 06111381722049

Mekanisme Pengajaran Menggunakan Aktivitas


Pembelajaran Kinestetik

Kinesthetic Learning Activities (KLA) dapat sangat membantu bagi


instruktur fisika untuk mengembangkan dan menggunakan teknik pedagogis yang
membantu siswa untuk memvisualisasikan dan untuk berpikir secara produktif
tentang konsep-konsep ini, Kinesthetic Learning Activities (KLA) merupakan
strategi yang sangat efektif.
Kinesthetic Learning Activities (KLA adalah kegiatan di kelas di mana
siswa secara fisik memerankan perilaku benda fisik yang akan dipelajari. Untuk
melakukan ini, peserta didik harus berpikir secara real time tentang bagaimana
objek akan merespons dalam skenario. Secara umum, Kinesthetic Learning
Activities (KLA) dapat merujuk pada setiap kegiatan pembelajaran dimana siswa
secara kinestetik terlibat dalam beberapa cara.
KLA dapat mengatasi banyak kekurangan dengan meningkatkan
keterlibatan selama pengajaran, dan dapat membangkitkan kembali suasana
didalam kelas selama periode pembelajaran. Kegiatan ini juga melibatkan
keutamaan belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar untuk semua siswa. KLA
memberikan dua keuntungan utama: yaitu, membantu untuk menghasilkan ide-ide
baru dipikiran para siswa, dan berfungsi sebagai alat penilaian formatif yang
berguna bagi guru, yang memungkinkan mereka untuk memantau proses
pembelajaran.
Fase Materi
Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan apa yang
membuatnya tiga keadaan materi yang dikenal berbeda satu sama lain dan memberi
mereka masing-masing sifat unik mereka, dengan memeriksa perilaku pada tingkat
mikroskopis menggunakan kinetic molecul theory (KMT).
Untuk mendapatkan penilaian formatif dari kegiatan ini, guru harus
mengamati dengan cermat perilaku siswa ketika mereka berusaha untuk mewakili
fenomena fisika yang sedang dipelajari disini. Gambaran perilaku yang dimiliki
peserta didik tentang fenomena akan ditunjukkan dalam bagaimana mereka
bertindak, dan ini memungkinkan guru berkesempatan untuk melihat adanya celah.
Dengan cara ini, kegiatan ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi guru
sambil juga berfungsi sebagai demonstrasi yang menguatkan bagi peserta didik.
Perambatan gelombang transversal dan longitudinal
Kegiatannya membantu siswa untuk memvisualisasikan bagaimana partikel
individu bergerak selama perambatan jenis gelombang yang berbeda. Hal ini sangat
membantu dalam menggambarkan mengapa gelombang longitudinal dapat
merambat dengan mudah di semua bahan, tetapi gelombang transversal benar-benar
hanya bergerak melalui padatan dan tidak dapat dengan mudah bergerak melalui
cairan atau gas.
Tergantung pada kebijaksanaan guru untuk membahas materi yang
disampaikan untuk dipahami oleh siswa. Khususnya, ketika menyampaikan materi
partikel padat dan gas, para siswa hanya mewakili kekuatan antarmolekul (dengan
memegang atau melepaskannya) dan bukan gerakan termal yang diperlihatkan oleh
partikel-partikel ini (misalnya, memantul atau bergerak secara acak). Pada
kenyataannya, kecepatan termal dari molekul asli dalam gas lebih cepat daripada
kecepatan suara dalam medium itu, dan fakta itu tidak terwakili dengan baik di sini.
Namun, penjelasan singkat tentang fakta ini oleh guru harus dapat dimengerti siswa.
Penjumlahan vektor
Kegiatan ini membantu siswa memvisualisasikan cara menjumlahkan
vektor. Ini menggunakan dua metode "ujung-ke-ujung" dan penjumlahan oleh
komponen, ketika siswa mempelajari dua perpindahan partikel secara berurutan
untuk menemukan hasilnya.
Vektor perpindahan tampaknya menjadi yang paling nyata bagi siswa, dan
tampak lebih mudah untuk divisualisasikan (terutama dalam konteks penjumlahan
vektor), daripada beberapa vektor yang kurang berwujud yang ditemukan dalam
mekanika pengantar (mis., Kecepatan, akselerasi, gaya). Lebih lanjut, sifat
“sekuensial” dari penambahan vektor perpindahan (“pindahkan dengan cara ini,
kemudian pindahkan dengan cara ini”) - sebagai lawan dari, misalnya, gaya total,
yang lebih simultan (“gaya-gaya ini bekerja pada waktu dan titik-titik yang
dihasilkan seperti ini ") - muncul untuk memperkuat" tip-to-tail "atau metode grafis
penambahan vektor, karena dalam metode ini peserta didik menggambar setiap
vektor secara bergantian.
Ringkasan
KLA merupakan cara yang sangat baik untuk memperkuat periode
pembelajaran dan mendorong siswa untuk berpikir secara produktif tentang
fenomena fisika yang sering sulit divisualisasikan, karena sifat abstrak atau
mikroskopis mereka. Kegiatan-kegiatan ini dapat menjadi tambahan yang bagus
untuk setiap fisika pengantar atau kursus ilmu fisika.

Anda mungkin juga menyukai