Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / II (dua)
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu: 1 x 30 menit

I. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
II. Kompetensi Dasar
Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
III. Indikator
 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda.
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menyebutkan pengertian dari kalor lebur.
 Siswa mampu menyebutkan pengertian dari kalor uap.
Q
 Siswa mampu menggunakan rumus U  dalam perhitungan sederhana
m
V. Keterampilan Yang Dilatihkan
 Keterampilan Bertanya
 Keterampilan Memberi Penguatan
 Keterampilan Mengadakan Variasi
 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
VI. Materi Pembelajaran
Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat
Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu wujud padat, cair, dan gas. Akibat
pengaruh suhu yang dimiliki oleh zat, zat dapat berada dalam ketiga wujud tersebut. Pada
saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau sebaliknya, dan dari
cair menjadi gas atau sebaliknya, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor.
Akan tetapi, perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan suhu. Jadi, saat terjadi
perubahan wujud, suhu zat tersebut tetap.
a. Proses Melebur dan Membeku
Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair disebut mencair atau melebur,
misalnya es, bila dipanaskan es akan menyerap kalor dan berubah menjadi zat cair. Suhu
dimana zat mengalami peleburan disebut titik lebur zat. Sebaliknya perubahan wujud zat
dari cair menjadi padat disebut membeku. Suhu dimana zat mengalami pembekuan
disebut titik beku zat.
Perhatikan gambar. Dari grafik dapat diamati, es pada suhu -5 0 C menyerap kalor
sehingga suhu naik menjadi 00C (tetap berwujud es). Kemudian, es pada suhu 00C
dipanaskan atau diberikan kalor, dan ternyata suhu es tidak mengalami perubaha, tetapi es
berubah wujud menjadi air. Kemudian, air pada suhu 00C dipanaskan sehingga
mengalami kenaikan suhu.

Gambar : Grafik perubahan wujud dari es menjadi air


Kalor yang dibutuhkan untuk melebur disebut kalor lebur (L), sedangkan kalor
dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor beku (L).
Jadi, kalor lebur suatu zat dapat didefenisikan sebagai kalor yang diperlukan
oleh satu satuan zat untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya.
Jika suatu zat massanya m kg, untuk melebur seluruhnya dibutuhkan kalor sebesar Q
joule. Berdasarkan defenisi ini, kalor lebur (L) zat tersebut dapat dituliskan menjadi :
Q
L
m
Keterangan :
L = Kalor lebur (Jkg-1)
Q = Kalor yang dibutuhkan ( joule )
m = Massa benda / zat (kg)
Setiap jenis zat memiliki kalor lebur atau kalor beku yang berbeda-beda
bergantung pada jenis zatnya. Misalnya, kalor lebur es berbeda kalor lebur alkohol atau
kalor lebur raksa.

b. Proses Menguap dan Mengembun


Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi uap.pada
peristiwa penguap dibutuhkan kalor. Hal ini dapat kita buktikan, ketika kita mencelupkan
jari tangan kita ke dalam cairan spirtus atau alkohol. Spirtus atau alkohol adalah zat cair
yang mudah menguap, spirtus atau alkohol menyerap panas dari jari tangan kita, sehingga
jari tangan kita terasa dingin. Peristiwa lain yang memperlihatkan bahwa proses
penguapan membutuhkan kalor adalah mendidih. Banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menguapkan zat disebut kalor uap (U). Kalor uap suatu zat didefenisikan sebagai
kalor yang dibutuhkan oleh satu satuan massa zat untuk menguap pada titik uapnya.
Kebalikan dari proses penguapan disebut pengembunan. Pada proses
pengembunan terjadi pembebasan kalor. Artinya, pada proses pengembunan, zat tersebut
membebaskan atau melepaskan kalor. Besarnya kalor yang dibebaskan oleh suatu zat
ketika terjadi pengembunan disebut kalor embun. Setiap zat yang berbeda akan memiliki
kalor embun yang berbeda pula. Kalor embun / uap suatu didefenisikan sebagai kalor
yang dilepaskan oleh satu satuan massa zat untuk mengembun pada titik embunnya.
Jika suatu zat massanya m kg, untuk menguap pada titik didihnya, diperlukan
kalor sebesar Q joule. Berdasarkan defenisi kalor uap (U), saat zat tersebut menguap,

Q
akan berlaku persamaan U 
m
Keterangan :
U = Kalor uap (Jkg-1)
Q = Kalor yang dibutuhkan ( joule )
m = Massa benda / zat (kg)

Meski kalor uap dan kalor embun memiliki pengertian yang berbeda, akan tetapi
persamaan diatas maka kita memperoleh satuan yang sama yaitu Jkg-1.
VIII. Model / Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : DI ( Direct Instruction)
Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya Jawab
- Demonstrasi
- Latihan
- Penugasan
IX. Alat / Bahan
1. Lilin
2. Korek api
3. Alkohol
4. Kapas
VII. Penilaian
1. Prosedur : Penilaian hasil
2. Jenis : Tulisan
3. .Bentuk : Tes pilihan ganda )
4. Alat : Soal
No. Soal Jawaban Skor

1. C1 = Pengertian Kalor yang diperlukan oleh satu 25


Kalor yang diperlukan oleh satu satuan zat untuk melebur
satuan zat untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya
seluruhnya pada titik leburnya disebut kalor lebur.
disebut.........
a. Kalor laten
b. Kalor lebur Jawaban : ( B)
c. Kalor beku
d. Kalor uap
e. Kapasitas kalor
2. C2 = Pemahaman Contoh peristiwa penguapan 35
Berikut merupakan contoh dari dalam kehidupan sehari-hari:
peristiwa penguapan dalam  Air yang dipanaskan
kehidupan sehari-hari, kecuali......  Pengolesan alkohol pada tangan
a. Air yang dipanaskan, dan lalu ditiup
pengolesan spirtus  Terjadinya hujan
b. Proses terjadinya hujan, dan  Pengolesan spirtus pada tangan
pengolesan spirtus lalu ditiup
c. Pengolesan alkohol, dan air yang Contoh peristiwa peleburan dalam
dipanaskan kehidupan sehari-hari:
d. Mentega yang dicairkan, dan es  Es yang mencair
yang mencair  Mentega yang dipanaskan
e. Pengolesan spirtus , dan air yang
dipanaskan Jawaban : ( D )
3. C3 = Penerapan / aplikasi Dik : L = 3,36 x 105 Jkg-1 40
Jika diketahui kalor lebur es 3,36 x m = 0,1 kg
105 Jkg-1. Maka besarnya kalor Dit : Q = ..?
yang dibutuhkan untuk meleburkan Jwb:
100 gram es pada titik leburnya Q  mL
 (0,1kg )(3,36 x 10 4 Jkg -1 )
ialah ......
 3,36 x 10 4 joule
4
a. 3,36 x 10 joule
b. 3,36 x 10 5 joule Jawaban : ( A )
4
c. 33,6 x 10 joule
d. 3,36 x 10-4 joule
e. 33,6 x 10 -4 joule

Disetujui Oleh, Medan, 9 Juni 2009


Dosen Micro Teaching Guru Mata Pelajaran

Dra. Betty M. Turnip, MPd. Nama : Juniarti


NIP : 131663518 NIM : 061244210088

Anda mungkin juga menyukai