A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. METODE
E. ALAT/BAHAN/MEDIA
5. Meja ginekologi
6. Lidi kapas
7. Asam asetat 3 – 5%
9. Format pencatatan
F. EVALUASI
1. PROSEDUR
G. SUMBER KEPUSTAKAAN
2. Keuntungan IVA
Menurut (Nugroho. 2010:65) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes
diagnosa lainnya adalah :
3. Jadwal IVA
Program Skrining Oleh WHO :
a. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
b. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-
55 tahun
c. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55
tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010:66)
d. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada
wanita usia 25-60 tahun.
e. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur
hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.Di Indonesia,
anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun
dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
HARI/TANGGAL : 17Oktober2017
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja di dapat
memahami dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja dapat :
a. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
b. Media
1. Flip chart
C. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu
Tahap
. penyuluhan peserta
3. Mendengarkan
2 Kegiatan 1. Menanyakan pengertian 1. Menjawab 60 menit
Inti tentang kesehatan pertanyaan
reproduksi remaja
2. Memberikan tanggapan
2. Mendengarkan
positif
3. Menjelaskan pengertian
kesehatan reproduksi 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan fungsi dan
reproduksi wanita dan memperhatikan
tanda-tanda kematangan
wanita
5. Memberi kesempatan 4. Mendengarkan
untuk bertanya dan
6. Menjelaskan bagaimana memperhatikan
merawat organ
reproduksi
7. Menjelaskan Penyakit
Menular Seksual (PMS) 5. mendengar dan
8. Memberi kesempatan memperagakan
untuk bertanya
6. Mendengarkan
dan
memperhatikan
7. Bertanya
8. Mendengarkan
dan
memperhatikan
9. Mendengarkan
dan
memperhatikan
10. Bertanya
3 Penutup Mengevaluasi pengetahuan 1. Mendengar dan 10 menit
remaja tentang materi yang memberi umpan
disampaikan balik
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan
2. Ekspress feeling
2. Mendengarkan
F. Evaluasi
Prosedur: Penyuluhan
G. Sumber Pustaka
H. LAMPIRAN
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan bokong membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi
Menstruasi atau Haid
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat
terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi
lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai
pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun.
Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi
meliputi :
2. SADARI
A. Pengertian
Sadari adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
meggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas.
B. Etiologi
Indikasi utama sadari adalah karena :
Untuk mendeteksi terjadinya Cancer Payudara dengan mengamati
payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan
warna kuli, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah..
Semakin bertambahnya usia, makin besar pula risiko seorang perempuan
terkena kanker. Hal ini tentu membuat kita khawatir. Meski begitu, kita bisa
mengubah ketakutan menjadi sebuah tindakan nyata untuk mencegah penyakit
yang jadi momok kaum wanita ini.
1. Aktif bergerak
Tidak ada kata tua untuk mulai berolahraga. Penelitian menyebutkan,
olahraga akan menurunkan kadar hormon estrogen, yang berkaitan dengan kanker.
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari.
2. Kurangi berat badan
Setelah menopause, perempuan yang obesitas punya risiko lebih besar
terkena kanker payudara dibanding rekannya yang punya berat badan normal.
Meski begitu, kenaikan bobot tubuh pada wanita yang tadinya beratnya ideal juga
mendatangkan risiko yang sama.
3. Cukupi kebutuhan vitamin D
Studi yang menegaskan manfaat vitamin D sebagai anti-kanker terus
bermunculan. Yang terakhir menyebutkan, 94 persen pasien kanker payudara yang
kekurangan vitamin D, kankernya lebih cepat menyebar dibanding mereka yang
cukup vitamin D.
4. Batasi alcohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menunjukkan perempuan yang
minum satu atau dua gelas alkohol setiap hari memiliki risiko terkena kanker
payudara 32 persen lebih besar. Para ahli menyarankan untuk membatasi alkohol
tidak lebih dari satu gelas per hari.
5. Perhatikan gejalanya
Gejala awal kanker payudara dapat berupa benjolan yang biasanya
dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri,
dan biasanya memiliki pinggiran tidak teratur.
C. Waktu pelaksanaan
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan pada saat setelah menstruasi.
D. Prosedur pelaksanaan
SADARI bulanan dengan pemeriksaan klinis payudara tahunan (Clinical
Breast Examination /Â CBE) oleh seorang ahli dan mamografi, sangat
bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.Ada tiga langkah
penting untuk melakukan SADARI, yaitu:
a. Mandi dengan teratur dengan membasuh vagina dengan air hangat dan
sabun yang lembut.
b. Cuci tangan sebelum menyentuh vagina
c. Jika habis BAB dan BAK selalu “cebok” dengan arah dari depan ke
belakang (ke arah anus). Jangan arah sebaliknya, karena hal ini akan
membawa bakteri dari anus ke vagina.
d. Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun
(100%). Bahan lain misalnya nylon dan polyester akan membuat gerah
dan panas dan membuat vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat
disukai bakteri dan jamur untuk berkembangbiak.
e. Hindari penggunaan bahan dodoran, cairan pembasuh (douches), sabun
yang keras, serta tissue yang berwarna dan berparfum.
f. Hindari menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk
mengeringkan vagina.
g. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban
yang berlebihan di daerah vagina
3. Penyakit Menular Seksual (Penyakit Kelamin)
1. Gonorrea.
2. Clamidia.
3. Sifilis.
4. Herpes genital.
5. Trikonomiasis.
7. Kutil kelamin.
8. HIV-AIDS
I. Gonorrea (GO)
* Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat
kelamin.
* Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan kecacatan fisik seperti
kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakangan mental.
III. Trikonomiasis
* Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur,
memudahkan penularan infeksi HIV.
* Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka lebih dari diameter 2
cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya
pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar
getah bening di lipat paha berwarna keme .
V. Klamidia
rahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
* Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular,
memudahkan penularan infeksi HIV.
* Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan
Giemsa.
* Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin
(seperti jengger ayam).
* Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa
berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.
* Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata
biasa.
VII. HIV-AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang
menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang
merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan
orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal
terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut
perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang
penyakit dan tubuh akan melemah.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya
atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal.
Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita
lakukan.
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui dan memahami
tentang alat kontrasepsi.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu dpat/mampu mengetahui tentang
alat kontrasepsi.
Pendahulua
1. n Menjawab salam 5’
Mengucapkan salam Mendengarkan/
menyebutkan nama memperhatikan
Menyebutkan tujuan
pelaksanaan penyuluhan.
8. Metode
Ceramah dan Diskusi
10. Evaluasi
a. Prosedur : Pengisian Kuesioner
b. Bentuk pertanyaan : Multiple Choice
c. Soal pertanyaan :
Apa tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi yang ibu kenal
Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui
Apa kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi jenis suntik dan IUD
LAMPIRAN
1. MATERI KONTRASEPSI
Pengertian kontrasepsi
Kondom merupakan selubung atau sarung karet tipis yang dipasang pada
penis sebagai tempat penampungan air mani yang keluar pada saat senggama,
bekerja mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi
pembuahan. Indikasinya yaitu semua pasangan usia subur yang ingin
berhubungan seksual dan belum ingin kehamilan.
4) Diafragma
2) Kekurangan :
Mual yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama.
Pendarahan atau bercak darah diantara masa haid, terutama bila lupa minum
pil atau terlambat.
Sakit kepala ringan.
Berat badan naik sedikit (bagi sebagian orang merupakan manfaat).
Berhenti haid.
Satu blister pil harus tersedia tiap 28 hari.
Tidak dianjurkan bagi yang sedang menyusui, karena akan memprngaruhi
kualitas dan kuantitas asi.
Walau sangat jarang terjadi, dapat menyebabkan gangguan emosi termasuk
depresi.
Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan HIV/ AIDS.
b) Suntikan
1) Kelebihan :
Mudah digunakan, hanya sekali suntik tiap tiga bulan dan bias kembali subur
bila dihentikan.
Bisa digunakan ibu menyusui 6 bulan seteleh melahirkan dan tidak
mempengaruhi asi
Memberikan perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur, dan
pembengkakan pinggul.
Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid.
Tidak menggangu hubungan seks dan tidak perlu khawatir akan terjadi
kehamilan
Bisa digunakan perempuan yang sudah punya anak ataupun yang belum.
Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu.
2) Kekurangan :
Diawal pemakaian bisa terjadi perdarahan ringan atau bercak darah.
Dapat terjadi perdarahan berat diawal pemakaian (tetapi kasus ini jarang
terjadi)
Berhenti haid yang biasa terjadi setelah setahun penggunaan.
Bisa menyebabkan kenaikan berat badan, rata-rata 1 sampai 2 kg ditahun
pertama.
Kesuburan lambat kembali, sampai tingkat DMPA dalam tubuh menurun, dan
butuh waktu 4 bulan atau lebih bila di bandingkan dengan pil, IUD, atau
kondom.
Perlu kembali mendapatkan suntikan setelah 3 bulan.
Tidak bisa segera di hentikan atau di keluarkan dari tubuh bila ingin hamil
atau terjadi efek samping.
Tidak bisa memberi perlindungan terhadap IMS atau HIV atau AIDS.
. c) Implant
1.) Keuntungan:
d) IUD
1) Kelebihan :
Mencegah kehamilan jangka panjang yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun.
Tidak menggangu hubungan seks.
Tidak terpengaruh terhadap obat-obatan.
Bisa segera subur kembali. Begitu AKDR di keluarkan bisa hamil kembali.
Tidak mempengaruhi jumlah dan mutu ASI.
Mencegah kehamilan di luar kandungan.
2) Kekurangan :
Perubahan Haid (biasa terjadi dalam 3 bulan pertama, tapi kian berkurang
setelah 3 bulan).
Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin,
bila menggunakan AKDR.
Membutuhkan prosedur medis karena memerlukan pemeriksaan panggul
untuk dapat memasang AKDR
Memasang dan mengeluarkan AKDR harus dilakukan tenaga kesehatan
terlatih.
Bisa keluar dari rahim tanpa di ketahui.
Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin termasuk HIV/ AIDS.
11. Daftar Pustaka
Syaifudin, Abdul Bari Dkk, 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Manuaba Chandranita Ayu Ida, 2009, Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita, Jakarta :EGC
I. IDENTIFIKASI KELUARGA
Tabel A.2
Total
No Agama KK
f %
1 Islam 9 99,99
2 Katolik 0 0,00
3 K.Protestan 0 0,00
4 Hindu 0 0,00
5 Budha 0 0,00
Total 9 99,99
Analisa Data :
Berdasarkan tabel mayoritas kepala keluarga beragama islam dengan jumlah 9 orang (90%)
Tabel A.3
Berdasarkan tabel mayoritas kepala keluarga bersuku Jawa dengan jumlah 8 orang (80%),
dan minoritas kepala keluarga