Anda di halaman 1dari 27

KETERAMPILAN DASAR YANG TERKAIT

DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


PERAWATAN DIRI

NAMA KELOMPOK :
IRA ELWADA NAPIYUPULU
OKTAVIANA AYU PRATIWI LINGGA
Bad making
PEMBAHASAN
1.Definisi Tempat Tidur di Rumah Sakit
 Sebuah tempat tidur rumah sakit adalah bagian dari peralatan
yang paling sering digunakan oleh pasien rawat inap. Tempat
tidur Rumah Sakit juga ditemukan dalam jangka panjang
fasilitas perawatan, serta rumah pasien. Tempat tidur rumah
sakit yang ideal harus dipilih untuk dampaknya pada
kenyamanan pasien, keselamatan, kondisi medis, dan
kemampuan untuk mengubah posisi.

o Tempat tidur rumah sakit biasanya berukurann tinggi 66 cm dan


lebar 0.9 m, lebih ramping dari pada tempat tidur biasa, sehingga
perawat dapat menjangkau klien dari berbagai sisi tanpa
melakukan usaha yang tidak perlu dilakukan. fasilitas layanan
jangka panjang untuk klien yang mampu berambulasi biasanya
memiliki tempat tidur yang lebih rendah untuk memfasilitasi
perpindahan klien dari dan ke tempat tidur.
 Ketika memilih tempat tidur, perawat harus mempertimbangkan
mobilitas pasien, kondisi medis secara keseluruhan, dan risiko.
Faktor keselamatan juga harus dipertimbangkan. Kecuali pasien
disertai oleh pengasuh perawatan kesehatan profesional atau
lainnya, tempat tidur harus selalu ditempatkan di posisi
terendah untuk mengurangi risiko cedera akibat jatuh.

 Untuk mengambil tindakan pencegahan lain, terutama bagi


pasien yang lemah atau tempat tidur-terikat, atau bagi mereka
dengan status mental berubah, adalah untuk mengangkat rel
samping. Namun, profesional perawatan kesehatan harus
menyadari peringatan keamanan yang dikeluarkan oleh Food
and Drug Administration (FDA) tahun 1995 tentang penggunaan
rel tempat tidur dipihak rumah sakit. Karena sejumlah cedera
dan kematian yang terkait dengan jebakan sisi rel, FDA
merekomendasikan tindakan berikut ini untuk mencegah
kematian potensial dan cedera yang berhubungan dengan
jebakan sisi rel:
untuk mengurangi risiko cedera akibat jatuh.
 a) Semua frame tempat tidur rumah sakit, rel
samping, dan kasur harus diperiksa secara teratur
untuk mengidentifikasi daerah potensi jebakan.
Jajaran dari kerangka tempat tidur, rel samping, dan
kasur tidak boleh meninggalkan kesenjangan yang
cukup luas untuk menjebak kepala pasien atau bagian
lain dari tubuh.
 b) Periksa rel samping untuk instalasi yang tepat.

 c) Mempertimbangkan langkah-langkah keamanan


tambahan untuk pasien-pasien yang berisiko tinggi
untuk terjebak. Hambatan samping rel pelindung
dapat digunakan untuk menutup ruang terbuka.
Jangan gunakan rel sisi sebagai pengganti untuk
pembatasan perlindungan pasien
2. Penjelasan bagian dari tempat tidur
1.Kasur atau matras
 Matras biasanya dilapisi bahan yang antibocor yang tidak
mudah basah dan mudah dibersihkan. Sebagian besar matras
memiliki alat untuk memegang di kedua sisinya sehingga mudah
untuk dipindahkan.

2.Pagar Tempat Tidur


 Pagar tempat tidut atau sisi pengaman tempat tidur, digunakan
di tempat tidur rumah sakit. Suatu tempat tidur dapat memiliki
agar di kedua sisi tempat tidur dengan panjang penuh atau
setengah atau dengan panjang seperempat. Ketika menggunakan
pagar tempat tidur, perawat tidak boleh meninggalkan sisi
tempat tidur saat pagar dalam keadaan turun. Beberapa
pengaman sisi tempat tidur memiliki dua posisi, naik dan turun.
Sedangkan yang lainnya memiliki tiga posisi, tinggi, sedang dan
rendah.
3.Papan kaki atau footboot
 Alat ini digunakan untuk menyangga telapak kaki
klien yang tidak mobilisasi dengan sudut normal yang
tepat terhadap tungkai untuk mencegah kontraktur
plantar fleksi.
4.Bed cradle
 Alat yang dirancang agar linen bagian atas kasur
tidak kontak dengan kakai, tungkai, dan bahkan
abdomen klien. Alas tempat tidur diatur sedemikian
rupa pada alat dan mungkin difiksasi.
5.Tiang infus
 Tiang infus biasanya terbuat dari logam, menyangga
wadah infus intravena pada saat cairan diberikan
kepada klien. Tiang ini biasanya berdiri bebas di
lantai di samping tempat tidur atau sudah terpasang
di sisi tempat tidur
3.Definisi Tempat Tidur Terbuka dan Tertutup
 Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur
pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan
memberikan tempat tidur yang sesuai dengan
kebutuhan pasien. Supaya pasien mendapat
kenyamanan dalam perawatan di rumah sakit.
1.Tempat tidur tertutup
 Tempat tidur tertutup adalah ruangan dimana tempat
tidur dibersihkan dan dirapikan setelah pasien
meninggalkan ruangan. Tempat tidur yang ada,
ditutup oleh kain atau plastic pelindung agar tempat
tidur terhindar dari debu sampai ruangan tersebut
ditempati kembali oleh pasien. apabila pasien telah
meninggalkan ruangan.
2.Tempat tidur terbuka
 Tempat tidur terbuka bila tempat tidur dalam
keadaan terbuka atau tidak tertutup dengan sprei
besar setelah terpasang sprei, perlak, selimut dan
sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan
oleh sprei besar (dalam kondisi terbuka). Untuk
membuka tempat tidur tertutup setelah mendapat
pasien, sisi kepala, kipas-tepi kipas dilipat adalah
dilipat ke kaki tempat tidur. Ini mengirimkan tanda
menyambut dan hangat kepada pasien bahwa staf
rumah sakit dipersiapkan untuk penerimaan pasien
dan pengobatan.
4.Pengaturan tempat tidur

Perlengkapan dalam merapikan tempat tidur :


 1)Tempat tidur

 2)Bantal

 3)Laken / sprei

 4)Perlak

 5)Stick laken

 6)Boufen laken

 7)Selimut

 8)Sarung bantal
Langkah – langkah dalam merapikan/mempersiapkan
tempat tidur pasien.
1.Mengganti linen tempat tidur yang kosong.
Tujuan :
 a)Meningkatkan kenyamanan klien.
 b)Menciptakan lingkungan yang rapi bagi klien.
 c)Menyediakan alas tempat tidur yang halus, bebas kerutan
sehingga meminimalkan penyebab iritasi pada kulit.
Pengkajian :
 a)Kaji status kesehatan klien untuk menentukan apakah klien
dapat bangun dengan aman dari tempat tidur.
 b)Kaji denyut nadi dan pernapasan klien.
 c)Perhatikan semua selang dan peralatan yang tersambung pada
tubuh klien
Perencanaan :
 Prosedur mempersiapkan tempat tidur biasanya didelegasikan
kepada staf bantu yang belum memiliki izin. Jika perlu,
informasikan kepada staf bantu yang belum memiliki izin
tentang metode mengumpulkan linen yang terkontaminasi
drainase secara tepat.
Implementasi :
 jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan.
 cuci tangan dan lakukan prosedur pengendalian infeksi yang
lainnya.
 Jaga privasi klien.
 Letakkan linen bersih klien di kursi atau meja tempat tidur.
 Kaji dan bantu klien turun dari tempat tidur.
 Atur ketinggian tempat tidur pada tingkat tertentu yang dirasa
nyaman oleh perawat.
 Buka linen tempat tidur.
 Periksa diatas linen apakah ada benda-benda milik klien atau
peralatan lainnya.
 Lepaskan alas tempat tidur mulai dari kepala tempat tidur
pada sisi terjauh dan bergerak mengelilingi tempat tidur
kearah kepala tempat tidur pada sisi terdekat.
 Lipat linen yang masih dapat digunakan seperti alas penutup
tempat tidur dan alas bagian atas tempat tidur, ke dalam
empat bagian. Pertama lipat linen menjadi dua dengan
mempertemukan bagian ujung dengan ujung dan kemudian
pegang bagian tengah dan lipat kembali menjadi dua.
 Lepaskan pengalas antiair dan buang jika kotor.
 Gulung semua linen kotor kea rah dalam, pegang menjauh dan
langsung letakan ke dalam keranjang linen kotor.
 Pegang matras secara aman, gunakan alat pengangkat jika
ada dan pindahkan matras ke arah atas kepala tempat tidur.
1.Letakkan lipatan alas tempat tidur ditengah-tengah tempat tidur.
Pastikan bahwa sisi jahitan kain kearah dalam untuk
mendapatkan dasar yang halus. Lebarkan kain di atas matras dan
atur sehingga kain cukup untuk dilipat dibawah kasur. Bagian atas
kain perlu dilipat ke bagian bawah agar alas tidak mudah bergeser.
Biarkan linen yang tersisa menggantung disepanjang tepi tempat
tidur dan jangan dilipat (kecuali jika linen sesuai dengan bentuk
matras).
2.Lipat ujung linen pada sisi yang terdekat dengan perawat
membentuk sudut dan masukkan linen ke bawah matras, lakukan
dari bagian kepala tempat tidur menuju ke bagian kaki tempat
tidur.
3.Jika perlak digunakan letakkan di atas linen alas matras yaitu
pada bagian tengah tempat tidur dan bagian atas dan bagian
bawah linen pelapis terbentangkan melapisi area punggung ke
setengah bagian paha atau lutut. Buka setengah bagian lipatan
perlak atau bagian pinggir yang terjauh dari tempat tidur dan
selipkan dipinggir terdekat.
4.Letakkan linen pelapis bagian atas di atas perlak dengan cara yang
sama dengan tepi atas matras.
5.Pilihan : sebelum bergerak ke sisi tempat tidur yang lain, letakkan
linen diatas tempat tidur dengan sisi jaitan kearah atas, buka
lipatan, selipkan ujung linen kedalam dan lipat membentuk sudut
pada bagian sudut dasar tempat tidur.
6.Bergerak ke sisi lain dan fiksasi bagian dasar linen.
 Selipkan alas dasar ke bawah matras bagian kepala, tarik kain
dengan kuat, dan lipat ujung linen membentuk sudut pada sudut
matras.
 Tarik kain yang masih tersisa dengan kuat sehingga tidak ada
kerutan.
 Tata linen alas pelapis dengan proses yang sama.

 Selesaikan menata linen bagian atas, selimut, dan penutup


tempat tidur.
1.tempat tidur sehingga bagian tengah lipatan berada ditengah-
Letakkan linen bagian atas, dengan jaitan kearah atas, diatas
tengan tempat tidur, tepi atas linen sejajar dengan tepi atas
matras.
2.Buka lipatan linen di atas tempat tidur.
3.Pilihan : – Buat lipatam kaki pada linen bagian bawah secara
vertikal atau horizontal yang bertujuan memberikan ruang
tambahan pada kaki klien.
4)Ikuti petunjuk prosedur yang sama untuk menata selimut dan
penutup selimut, tetapi alur bagian tepi atas linen sekitas 15
cm dari kepala tempat tidur untuk memungkinkan dilipat
diatasnya.
6)Satukan linen atas, selimut, dan penutup tempat tidur, lipat
berbentuk sudut pada bagian sudut tempat tidur,
menggunakan ketiga lapisan linen. Biarkan bagian samping
linen atas, selimut, dan penutup selimut menggantung bebas
kecuali dibuat lipatan kaki.
7)Lipat bagian atas linen atas ke atas linen penutup, sehingga
tampak seperti manset. Manset pada linen mempermudah
klien menariknya keatas.
8)Bergerak ke bagian lain tempat tidur dan fiksasi bagian atas
linen dengan cara yang sama.
Pasang sarung bantal bersih pada bantal sesuai
kebutuhan.
• Pegang bagian tengah sarung bantal yang tertutup dengan
satu tangan.
• Kumpulkan sisi sisi sarung bantal dan letakkan di sekitar
tangan yang memegang bagian tengah sarung bantal.
Kemudian pegang bagian tengah bantal pada sisi terpendek
menggunakan tangan yang telah memegang sarung bantal.
• Dengan tangan lain yang tidak memegang bantal tarik
sarung bantal menutupi bantal.
• Atur sarung bantal sehingga bagian sudutnya sesuai dan
tamapak lurus.
• Tempatkan bantal secara tepat dibagian kepala tempat
tidur
• Berikan klien rasa nyaman dan keamanan
1.Sambungkan lampu pemanggil
2.Segera lipat kea rah belakang linen penutup tempat tidur
pada satu sisi atau lipat kebawah kea rah bagian tengah
tempat tidur apabila tempat tidur akan digunakan.
3.Atur penempatan meja samping tempat tidur dan meja
diatas tempat tidur
4.Dokumentasikan dan laporkan data-data terkait

1.Prosedur mengganti linen tempat tidur yang
sedang digunakan klien
Tujuan:
 1. Menghemat energi klien dan menjaga status
kesehatan klien saat ini
 2. Meningkatkan kenyamanan klien

 3. Memberikan lingkungan yang bersih dan nyaman


bagi klien
 4. Memberikan alas tempat tidur yang halus, bebas
kerutan, sehingga meminimalkan iritasi kulit bagi
klien.
Pengkajian:
1.Perhatikan program atau kewaspadaan khusus sebelum
menggerakkan dan memindahkan klien.
2.Perhatikan adanya rabas yang inkontinen atau berlebihan dari
sumber lain yangmenunjukkan adanya kebutuhan terhadap
tampon pelindung antibocor.
3.Kaji kondisi kulit dan kebutuhan terhadap matras khusus (
mis.egg crate), papan kaki, atau pelindung tumit.
Perencanaan :
Delegasi
 Prosedur mempersiapkan tempat tidur biasanya didelegasikan
kepada staf bantu yang belum izin. Informasi staf bantu yang
belum memiliki izin tentang tingkat kemampuan klien untuk
membantu atau bantuan orang lain yang akan diperlukan oleh
staf bantu yang belum memiliki izin. Instruksi staf bantu yang
belum memiliki izin bagaimana menangani balutan dan atau
slang yang terpasang pada klien dan juga peralatan khusus.
Peralatan:
1.Dua linen atau satu linen yang sesuai dengan ukuran matras dan
satu linen kecil
2.Linen pelapis ( pilihan)
3.Satu selimut
4.Satu penutup tempat tidur
5.Perlak (opsional)
6.Sarung bantal untuk bantal kepala
7.KantungImplementasi
Implementasi:
 1)Jelaskan kepada klien tentang prosedur yang anda lakukan
dan bagaimana klien dapat bekerja sama dengan anda demi
kelancaran prosedur tersebut.
 2)Cicu tangan dan lakukan prosedur pengendalian infeksi
lainnya yang sesuai. Gunakan sarung tangan jika linen terkotori
oleh cairan tubuh.
 3)Jaga privasi klien.
plastik atau keranjang linen portabel jika tersedia.
4.Lepaskan alas atau linen terluar
 a. Singkirkan semua peralatan yang terpasang di linen, seperti
lampu pemanggil
 b. Lepaskan semua linen di bagian kaki, tempat tidur.
 c. Biarkan linen atas (selimut) yang digunakan klien (selimut
dapat tepat digunakan klien saat akan linen diganti dan akan
memberikan klien kehangatan). Atau ganti selimut dengan
selimut mandi, dengan langkah sebagai berikut:
 a. Rengtangkan selimut mandi di atas slimut klien
 b. Minta klien untuk menahan tepi atas selimut mandi
 c. Raih slimut di bawah slimut mandi dari samping. Pegang tepi
atas slimut dan tarik kebawah ke arah kaki tempat tidur,
biarkan slimut tetap pada tempatnya.
 d. Angkat linen dari tempat tidur dan letakkan linen kotor di
keranjang linen kotor.
 5.Ganti linen alas dan linen lapis.
 Bantu klien untuk miring kesamping menjauh dari sisi linen
yang bersih
 Naikkan pagar tempat tidur yang terdekat dengan klien. Hal
ini untuk melindungi klien dari jatuh. Jika tidak ada,
mintak perawat lain untuk memegang klien untuk memegang
klien di pinggir tempat tidur.
 Gulung lilin pelapis dan linen alas tepat di tngah-tengah
tempat tidur sedekat mungkin dengan klien. Dengan
melakukan hal ini memberi kesempatan bagian setengah
tempat tidur bebas untuk diganti.
 Letakkan linen dasar yang bersih pada tempat tidur, dan
secara vertikal lipat setengah bagian linen yang akan
digunakan pada sisi terjauh tempat tidur sedekat mungkin
dengan klien. Selipkan linen di bawah pinggir tempat tidur
yang terdekat dan satukan dengan melipat bentuk sudut pada
bagian sudut tempat tidur kecuali jika menggunakan linen
yang sesuai dengan bentuk matras.
 Letakkan linen pelapis diatas tempat tidur dengan pusat
lipatan berada di tengan tempat tidur. Lipat setengah bagian
linen pelapis secara vertikal pada bagian tengah tempat tidur
dan selipkan bagian linen yang berada di tepi tempat tidu rke
bawah kasur.
 1.Bantu klien untuk berbalik kearah anda ke sisi
tempat tidur yang bersih.
 2.Klien berguling melewati lipatan linen di tengah-
tengah tempat tidur.
 3.Pindahkan bantal ke sisih tampat yang bersih
untuk digunakan oleh klien.
 4.Naikkan pagar tempat tidursebelim meninggalkan
sisi tempat tidur yang di hadapan klien.
 5.Pindah ke sisi tempat tidur yang lain dan
turunkan pagar tempat tidur.
 Angkat linen yang kotor dan letakkan ke keranjang
portable
 6.Buka lipatan linen dasar dari tengah tempat tidur.
 7.Menghadap ke sisi tempat tidur, gunakan kedua
tangan untuk menarik linen segingga
permukaannya rata dan selipkan sisa linen yang tak
terpakai ke bawah kasur.
 8.Buka lipatan linen pelapis yang berada
pada bagian tengah tempat tidur dan tarik
dengan kuat menggunakan kedua tangan.
 9.Tarik linen dalam tiga bagian:

 a.Menghadap ke sisi tempat tidur untuk


menarik bagian tengah,
 b.Menghadar ke sudut bagian atas tempat
tidur untuk menarik linen bagian bawah,
dan
 c.Menghadap ke sudut bagian bawah
tempat tidur untuk menarik linen bagian
atas.
 d.Selipkan sisa linen pelapis ke sisi bawah
matras
 6.Kembalikan posisikan klien ke tengah
tempat tidur.
 a.Posisikan kembali bantal ke bagian
tengah tempat tidur.
 b. Bantu klien berada ke tengah tempat
tidur. Tentukan posisi yang dipilih atau
disenangi oleh klien dan bantu klien ke
posisi tersebut
 7. Berikan atau selesaikan dengan
memasang penutup tempat tidur.
 a. Lebarkan selimut menutupi klien dan
juga meminta klien untuk memegang
pinggir atas selimut atau menyelipkannya
di bawah bahu. Selimut harus tetap
menutupi klien ketika selimut mandi yang
digunakan akan diangkat.
 b. Selesaikan dengan merapikan selimut
klien
 8. Pastikan keamanan yang kontinu bagi
klien
 a. Naikkan pagar tempat tidur. Alur posisi
tempat tidur dalam posisi rendah sebelum
meninggalkan tempat tidur.
 b. Pasang kembali lampu pemanggil ke
linen tempat tidur dan dalam jangkauan
klien
 c. Letakkan benda-benda yang digunakan
klien dalam jangkauan klien
 9. Prosedur mempersiapkan tempat tidur klien
biasanya tidak dicatat.

 Evaluasi :
 Lakukan tindak-lanjut yang sesuai, seperti
menentukan tingkat kenyamanan dan keamanan
klien, kepatenan semua slang drainase, dan
jangkauan klien ke lampu pemanggil untuk
memanggil bantuan jika diperlukan
 5. Berbagai fitur keselamatan yang hadir di tempat
tidur rumah sakit.
 a)Roda kunci: ini harus digunakan setiap kali
tempat tidur adalah stasioner.
 b)Side rel: Mereka membantu melindungi pasien
dari sengaja jatuh dari tempat tidur, serta
memberikan dukungan kepada ekstremitas atas
sebagai pasien keluar dari tempat tidur.
 c)Removable kepala tempat tidur: Fitur ini sangat
penting selama situasi darurat, terutama selama
resusitasi cardiopulmonary.

Anda mungkin juga menyukai