Anda di halaman 1dari 4

Sosiologi Masalah "SEKS BEBAS KALANGAN PELAJAR"

1. Kriteria Umum : adanya perbedaan yang mencolok antara nilai – nilai dengan kondisi nyata
kehidupan.

2. Masalah sosial yang timbul bersumber langsung pada kondisi kondisi yang bersifat sosial dan proses
sosial. Akibat gejala sosial menyebabkan masalah sosial.

3. Manifest social problems: masyarakat tidak menyukai tindakan yg menyimpang. Laten social problem:
masyarakat tidak mengakui adanya tindakan penyimpangan, tidak merasakan dampak buruknya.

4.. Perhatian masyarakat terhadap masalah sosial.

5. Sistem nilai dan dapatnya masalah sosial diperbaiki.

Seks Bebas di Kalangan Pelajar

Pada zaman sekarang pergaulan di kalangan anak sekolah khususnya pada anak Sekolah Menengah Atas
semakin mengkhawatirkan, Kekhawatiran itu tidak tanpa sebab, semakin pesatnya perkembangan
teknologi dan semakin besarnya pengaruh budaya barat di kalangan anak muda zaman sekarang.

Halnya seperti contoh aktor dan artis Indonesia sekarang yang selalu berpenampilan seksi guna
menunjang penampilan mereka. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan suatu pengaruh kepada
orang yang melihat penampilan mereka ingin meniru gaya penampilan tersebut. Dari kegiatan meniru
penampilan aktor dan artis yang berpenampilan seksi tersebut secara tidak langsung mengakibatkan
orang yang melihat menjadi ingin melakukan tindakan yang bersifat negatif.

Sebagai contoh kedua, dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat semakin
mudahnya seseorang untuk mendapatkan suatu hal – hal informasi. Di zaman sekarang untuk
mengakses alamat – alamat website yang bersifat pornografi sangat lah mudah. Menurut data
Departement Telekomunikasi dan Komunikasi, pengakses terbesar website bersifat pornografi adalah
Negara Indonesia. Dan kebanyakan pengakses website tersebut adalah anak usia di bawah umur.
Lengahnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya pemberian pendidikan karakter kepada anak,
mengakibatkan seorang anak dapat dengan mudah terjerumus kedalam perbuatan yang negatif.

Di zaman sekarang juga pola berpacaran anak sekolah sudah menjerumus ke arah budaya free sex (seks
bebas). Itu semua tidak dapat terlepas dari pengaruh oleh prilaku hal negatif yang di karenakan hal – hal
yang bersifat pornografi seperti melihat orang berpakaian seksi dan pengaruh dari menonton film yang
bersifat porno. Hal – hal tersebut mengakibatkan suatu keinginan dari seorang anak untuk melakukan
hal – hal yang menjerumus ke arah perilaku free sex (seks bebas). Seperti halnya pada zaman sekarang
banyak anak sekolah yang harus Drop Out (di keluarkan) dari sekolah hanya karena hamil di luar nikah.
Sehingga siswa yang seharusnya memiliki masa depan yang cerah, dapat sirnah masa depannya hanya
karena perbuatan asusila tersebut.
Seks bebas pelajar atau pergaulan bebas yang dilakukan oleh para pelajar pada masa remaja merupakan
masa di saat seorang individu atau pelajar mengalami peralihan pribadi dari satu tahap ketahap
berikutnya. Pelajar yang umumnya masih berusia remaja akan menghadapi sebuah masa pubertas yang
biasanya terjadi pada usia 15 – 18 tahun namun sekarang masa puberatas lebih cepat dari awalnya
biasanya pada usia 10 – 13 tahun.

Seks bebas pelajar yang dulunya hanya pada jenjang perkuliahan dan SMA sekarang sudah merambah
ke tingkat SMP bahkan sampai tingkat SD. Menurut data dari Dinas Pendidikan kota Pati, angka putus
sekolah di kota Pati tiap tahun meningkat terus.

Pembicaraan seks pada masa sekarang dengan alur informasi dan teknologi yang hampir tidak pasti
batasan industrinya dengan moral, tidak lagi dianggap tabu. Pelajar tentu mengetahui apa itu seks.
Namun pengetahuan mereka tentang seks hanya sekedar tahu saja namun tidak dapat memahaminya
mendalam apa seks itu sesungguhnya. Mereka menganggap bahwa seks merupakan sebuah kebutuhan
yang wajar bagi mereka. Pada saat ini banyak dari para pelajar yang melakukan hubungan seks bebas
tanpa mengetahui akan dari dampak yang dilakukannya, Yang jelas jelas bertentangan dengan norma –
norma yang terdapat di kalangan masyarakat.

Beberapa faktor yang menyebabkan seks bebas dikalangan pelajar. Faktor faktor tersebut berperan
penting dalam pengaruh budaya seks dikalangan para pelajar.

1. Diri Sendiri

Dalam konteks ini seks bebas pelajar terjadi dikarenakan pengaruh yang timbul dari diri seorang pelajar
itu sendiri adanya suatu dorongan untuk mengetahui akan hal hal yang belum mereka ketahui. Pada usia
remaja para pelajar selalu ingin mencoba hal – hal yang baru yang sebelumnya belum pernah mereka
lakukan. Para pelajar juga memiliki sifat untuk bereksperimen dan melakukan tantangan. Tidak hanya itu
sifat para pelajar yang pada usia Puber yang masih meledak – ledak dan kadang tidak terkendali
menyebabkan mereka tidak berfikir panjang dalam melakukan suatu hal. Sehingga para pelajar sering
melakukan hal sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

2. Lingkungan Keluarga

Peran sebuah keluarga dalam mengontrol perilaku pelajar sangatlah berpengaruh besar dalam proses
pembentukan karakter seorang siswa. Sebagai lingkup sosial terkecil, sudah sepatutnya keluarga
memberikan perhatian pada para pelajar tersebut. Seorang pelajar yang kurang mendapatkan suatu
perhatian dari keluarganya tentu akan mengakibatkan anak itu berbuat seenakanya sendiri. Menerobos
norma dan aturan yang berlaku. Hingga akhirnya menyerap semua hal yang ditemuinya dalam pergaulan
sehari harinya termasuk akan seks.

Pelajar yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis sangat mungkin terjerumus ke hal hal negatif
dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tuanya. Ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan
terhadap keluarga. Mereka beranggapan dengan berbuat seenaknya mereka bisa melupakan semua hal
yang terjadi di keluarga.
3. Luar Lingkungan

Faktor Luar Lingkungan yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan seks bebas, terdiri akan 2
faktor yakni :

a. Faktor dari Teman

Faktor teman juga memungkinkan seseorang untuk melakukan seks bebas. Karena ada kalanya seorang
pelajar menganggap bahwa temannya yang paling mengerti akan dirinya daripada keluarganya.
Beruntung bagi seorang pelajar yang memiliki teman seorang penuntun ke arah yang lebih baik, baik
dari akademis maupun moralnya. Akan tetapi jika seorang pelajar tersebut mendapatkan teman yang
tidak baik. Hal ini bisa saja menjerumuskan pelajar tersebut kearah yang tidak baik. Bahkan sering di
temukan seorang teman yang memeng sengaja menjerumuskan ke arah yang negatif.

b. Faktor dari sekolah

Walau dasarnya sekolah merupakan tempat untuk belajar untuk mendapatkan suatu ilmu yang
bermanfaat kelak, namun bukan berarti sekolah tidak berperan dalam membentuk karakter seorang
siswa untuk dapat di bawa kemana. Sebagai contoh gaya berpacaran anak SMA sekarang tidak
mengenal akan tempat untuk berciuman terkadang juga dilakukan di tempat umum seperti sekolahan.
Hal ini juga diperparah dengan gaya berpakaian para guru guru muda yang seolah sengaja memakai
pakaian yang minim seperti rok yang ketat atau berpakaian seksi. Fenomena itu menambah seorang
pelajar untuk dapat melakukan hubungan seks bebas dikarenakan setiap hari disuguhi akan
pemandangan seperti itu.

4. Faktor Teknologi dan Budaya Asing

Arus informasi dan teknologi yang tidak terkendali turut memberikan dampak negatif terhadap
perkembangan seorang pelajar. Seharusnya dengan kemajuan teknologi akan memberikan manfaat
yang berguna untuk pelajar. Dengan kemajuan teknologi pengaruh akan budaya asingpun berpengaruh
besar merubah karakter seorang pelajar. Cara berpakaian budaya barat yang seksi seorang menjadi
sebuah tren yang di senangi oleh anak anak remaja zaman sekarang. Akibatanya timbul rasa ingin
melakukan hal hal negatif ketika seseorang melihat hal hal tersebut di sekitar kita.

Anggapan melakukan seks bebas di kalangan pelajar sudah semakin mengkhawatirkan sudah sepatutnya
kita sebagai manusia yang memiliki moral dan berbudaya ketimur-timuran haruslah memiliki moral yang
baik sehingga tidak terjerumus ke arah budaya seks bebas.

Anda mungkin juga menyukai