Anda di halaman 1dari 10

D

I
S
U
S
U
N
Oleh
Angela anona sinaga
Lidia priskila sitorus
Sarah fadhila
Pengertian sehat adalah suatu pandangan akan kondisi yang
f leksibel antara kesehatan badan jasmani dengan kesehatan
mental rohani yang dibedakan dalam sebuah rentang yang
selalu berf luktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang
sempurna.
Pengertian sakit adalah suatu keadaan yang tidak normal
atau lazim pada diri seseorang. Contohnya saja bila seseorang
mempunyai keluhan pusing yang tidak tertahankan, panas,
dan lain sebagainya.
1. Faktor Internal
a. Tahap Perkembangan
Artinya status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor
usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia
(bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon terhadap
perubahan kesehatan yang berbeda-beda.
b. Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan
Keyakinan seseorang terhadap kesehatan terbentuk
oleh variabel intelektual yang terdiri dari pengetahuan
tentang berbagai fungsi tubuh dan penyakit , latar
belakang pendidikan, dan pengalaman masa lalu.
c. Persepsi tentang fungsi
Cara seseorang merasakan fungsi fisiknya akan berakibat pada keyakinan
terhadap kesehatan dan cara melaksanakannya. Contoh, seseorang dengan
kondisi jantung yang kronik merasa bahwa tingkat kesehatan mereka
berbeda dengan orang yang tidak pernah mempunyai masalah kesehatan
yang berarti. Akibatnya, keyakinan terhadap kesehatan dan cara
melaksanakan kesehatan pada masing-masing orang cenderung berbeda-
beda. Selain itu, individu yang sudah berhasil sembuh dari penyakit akut
yang parah mungkin akan mengubah keyakinan mereka terhadap kesehatan
dan cara mereka melaksanakannya.

d. Faktor Emosi
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan
cara melaksanakannya.
Seseorang yang mengalami respons stres dalam setiap perubahan hidupnya
cenderung berespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin dilakukan
dengan cara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat mengancam
kehidupannya.
2. Faktor Eksternal
a. Praktik di Keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya
mempengaruhi cara klien dalam melaksanakan kesehatannya.
Misalnya:
o Jika seorang anak bersikap bahwa setiap virus dan penyakit dapat
berpotensi mejadi penyakit berat dan mereka segera mencari pengobatan,
maka bisasnya anak tersebut akan malakukan hal yang sama ketika mereka
dewasa.
b. Faktor Sosioekonomi
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit
dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap
penyakitnya.
Variabel psikososial mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan
lingkungan kerja.
Sesorang biasanya akan mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok
sosialnya, hal ini akan mempengaruhi keyakinan kesehatan dan cara
pelaksanaannya.
c. Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan kebiasaan
individu, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan
kesehatan pribadi.
Untuk perawat belum menyadari pola budaya yang berhubungan dengan
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua
organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini,
yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat
spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang

Faktor-faktor yg mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung seterusnya


adalah:
1. Nutrisi yang lengkap dan seimbang
2. Istirahat yang cukup
3. Olah Raga yang teratur
4. Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang
5. Lingkungan yang bersih
Faktor Internal
Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami
Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat
mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
Misal: Tukang Kayu yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal
tersebut bisa membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia akan
segera mencari bantuan.

Asal atau Jenis penyakit


Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin
mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka klien bisanya akan
segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.
Sedangkan pada penyakit kronik biasany berlangsung lama (>6 bulan)
sehingga jelas dapat mengganggu fungsi diseluruh dimensi yang ada. Jika
penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan terapi yang diberikan
hanya menghilangkan sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin tidak
akan termotivasi untuk memenuhi rencana terapi yang ada.
Faktor Eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat
Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh
dan Perilaku Sakit.
Misalnya: orang yang mengalami bibir kering dan pecah-pecah mungkin
akan lebih cepat mencari pertolongan dari pada orang dengan serak
tenggorokan, karena mungkin komentar orang lain terhadap gejala bibir
pecah-pecah yang dialaminya.
b. Kelompok Sosial
Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru
meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
Misalnya: Ada 2 orang wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B berusia 35 tahun yang
berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan
pada Payudaranya saat melakukan SADARI. Kemudian mereka mendisukusikannya
dengan temannya masing-masing. Teman Ny. A mungkin akan mendorong mencari
pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman
Ny. B mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan tidak perlu
diperiksakan ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai