SK Pengembangan Pelabuhan Batang PDF
SK Pengembangan Pelabuhan Batang PDF
13
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
FEASIBILITY STUDY
PENGEMBANGAN PELABUHAN
NIAGA BATANG
14
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
ABSTRAK
Sedangkan tujuan dilaksanakan studi ini adalah: 1) Menganalisis produksi barang
di wilayah Batang dan sekitarnya yang mempunyai potensi untuk melewati
Kabupaten Batang; 2) Mengkaji arus barang yang melewati Kabupaten Batang; 3)
Mensurvey industri di lingkungan Kabupaten Batang dan sekitarnya yang berpotensi
menghasilkan barang ekspor, maupun kebutuhan akan barang impor yaitu material
awal untuk bahan produksi industri tersebut. 4) Untuk mengetahui kebutuhan sarana
dan prasarana dalam pembangunan pelabuhan niaga.
Metode yang digunakan dalam Feasibility Study Pembangunan Pelabuhan Niaga
Kabupaten Batang adalah survey dan pengamatan (observasi) di lapangan. Survey
lapangan dan observasi dilakukan untuk memperoleh data potensi hinterland dan
kondisi operasional pelabuhan.
Data yang diperoleh akan diklasifikasikan, dianalisis dan diolah sesuai dengan
tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dianalisis kelayakannya
menurut aspek ekonomi, dan keuangan. Metode analisis data mula-mula adalah
metode peramalan yang terdiri dari Metode Regresi Linier, Metode Regresi Non
Linier, Metode Regresi Linier Berganda. Selanjutnya analisis dilakukan dengan
metode Metode Penilaian Rencana Investasi yang terdiri dari Metode Net Present
Value, Profitabilitas Index, dan Payback Period.
Dari hasil analisa data serta hasil kajian kelayakan yang dilakukan terhadap
aspek teknis, ekonomi, sosial budaya serta kajian awal dampak lingkungan dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil kajian lokasi dari 3 alternatif lokasi pengembangan pelabuhan dipilih
lokasi yang terletak di sebelah barat muara Sungai Sambong.
2. Dari analisa perkiraan kebutuhan fasilitas Pelabuhan Niaga Batang dapat
diperkirakan kebutuhan investasi awal Pelabuhan Niaga Batang mencapai Rp
104.211.838.000,04 (± Seratus Empat Milyar Rupiah).
3. Dari hasil analisis kelayakan secara ekonomis, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut : Opportunity loss (yang dapat diukur) sebagian akan tampak dari besarnya
biaya transportasi melalui darat dari Batang ke Semarang, sebagai gambaran dapat
dikemukakan biaya transport yang diperkirakan terjadi pada tahun 2007 sebesar
Rp 28.246.350.000,- Dengan demikian secara ekonomi makro pembangunan
Pelabuhan Batang akan sangat menguntungkan masyarakat Kabupaten Batang.
Pengembangan Pelabuhan Batang dengan kedalaman –3,5 meter, menguntungkan
/ layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur investasi positif dan
profitability index-nya lebih besar dari satu
4. Dari hasil analisis kelayakan terhadap aspek sosial budaya, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Lokasi calon Pelabuhan Niaga Batang direncanakan
dengan melakukan reklamasi lahan, sehingga dampak negatif sosial yang dapat
timbul akibat penolakan warga karena ketidak sesuaian ganti rugi relatif tidak ada /
sangat kecil.Untuk kepentingan peningkatan jalan akses tetap diperlukan
pembebasan lahan, dimana dibeberapa ruas terdapat pemukiman penduduk yang
15
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
cukup padat, sehingga diperlukan sosialisasi dan pendekatan sejak dari awal untuk
menghindari konflik / gesekan di masyarakat.
5. Hasil analisa sedimentasi dengan menggunakan metode komputasi numerik
dengan selang waktu selama 5 tahun, menunjukkan adanya pergerakan transport
sedimen yang mengakibatkan garis pantai mengalami erosi dan sedimentasi
sebagai berikut : Perubahan garis pantai bagian Barat Jetty, antara transport
sedimen (akresi / sedimentasi) dan abrasi relatif seimbang. Perubahan garis pantai
bagian Timur Jetty, didominasi dengan adanya transport sedimen yang meningkat
terus (akresi / sedimentasi), terutama disekitar sisi jetty dan tetap terjadi abrasi
dengan jumlah yang relatif lebih kecil.
Ada beberapa saran-saran yang dapat Konsultan rekomendasikan sehubungan
dengan Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang, sebagai berikut :
1. Pelabuhan lama Batang tidak layak untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan
Niaga Batang, untuk itu lokasi pengembangan Pelabuhan Niaga Batang disarankan
pada sisi barat muara Sungai Sambong dengan metode reklamasi
2. Panjang break water (ujung breakwater merupakan posisi pintu masuk kolam
pelabuhan) direncanakan sepanjang ± 400 m dari pantai (kondisi asli dasar pantai
sudah mencapai –6,50 m).
3. Pemerintah Kabupaten Batang perlu menjalin kerja sama dengan investor untuk
menginvestasikan dananya di Pengembangan pelabuhan Niaga Batang dengan
sistem sharing.
4. diperlukan upaya untuk menarik potensi daerah hinterland guna menggunakan
Pelabuhan Niaga Batang dengan cara antara lain menjalin kerjasama dengan para
pengusaha yang potensial di daerah hinterland untuk dapat terlibat dalam kegiatan
Pelabuhan Niaga Batang, serta upaya-upaya yang bersifat promotif.
5. Untuk meminimalkan dampak kegiatan pengembangan pada lingkungan, maka
perlu diupayakan langkah-langkah sosialisasi, koordinasi dan analisis lingkungan
secara lebih mendetail, terarah dan terpadu.
6. Diperlukan adanya studi kelayakan lingkungan yang lebih lanjut (AMDAL) dan
terpisah dari kegiatan studi kelayakan ini.
7. Diperlukan adanya pengelolaan terintegrasi antara hulu dan hilir didalam
pengelolaan sedimen yang ada di muara, yaitu dengan menghambat laju sedimen
yang berasal dari hulu, antara lain dengan melakukan konservasi lahan di daerah
hulu DAS Sambong.
8. Untuk mengatasi permasalahan sedimentasi di pantai Pelabuhan Batang selain
diperlukan penanganan secara terintegrasi direkomendasikan dibuatkan suatu
bangunan revetment atau breakwater yang dapat menghambat laju kemunduran
garis pantai (erosi pantai).
16
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Laporan pelaksanaan
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang ini dapat diselesaikan.
Feasibility Study ini merupakan landasan ilmiah (langkah awal) dalam perencanaan
pengembangan Pelabuhan Niaga di Kabupaten Batang.
Dalam laporan ini diuraikan pengembangan Pelabuhan Niaga Batang ditinjau
dari kelayakan secara ekonomis (rencana investasi).
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
1. Bapak Ketua Bappeda Kabupaten Batang, yang telah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan ini.
2. Kepala Kantor Pelabuhan Batang dan Kepala Dinas terkait di Kabupaten Batang,
yang telah membantu dalam memberikan informasi data sekunder yang sangat
berharga.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan pengumpulan data di
lapangan sehingga terlaksananya kegiatan ini dengan lancar.
Sadar akan keterbatasan yang ada, maka kritik dan saran sangat diperlukan
untuk perbaikan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat.
Tim Penyusun.
17
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
18
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1 – 1 Beberapa Contoh Jenis Komoditi di Daerah Hinterland
Kabupaten Batang .................................................................................. 2
3 – 1 Jumlah Kapal Masuk / Keluar Di Pelabuhan Batang Tahun 2001-2004 15
3 – 2 Potensi Pasar Terhadap Volume Eksport Menurut Jenis Barang ........... 19
4 – 1 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Dan Perkiraan Barang Keluar Melalui
Pelabuhan Batang ................................................................................... 24
4 – 2 Hasil Perhitungan Pertumbuhan dan Perkiraan Barang Masuk
Melalui Pelabuhan Batang .................................................................... 27
4 – 3 Realisasi dan Perkiraan Arus Kunjungan Kapal dan Jumlah Barang
(Ton/m3) di Pelabuhan Batang ............................................................... 29
4 – 4 Perkiraan Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang Eksport
untuk Kapal Tongkang Maksimal 1.425 GT .......................................... 30
4 – 5 Perkiraan Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang Import /
Bongkar untuk Kapal Tongkang Maksimal 1.425 GT ............................ 32
4 – 6 Rasio Muatan dari Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang
Eksport Tahun 2016 (Kapal Tongkang Maksimal 1425 GT)................. 33
4 – 7 Rasio Muatan dari Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang
Eksport Tahun 2026 (Kapal Tongkang Maksimal 1425 GT)................. 34
4 – 8 Rasio Muatan dari Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang
Import Tahun 2016 (Kapal Tongkang Maksimal 1425 GT) .................. 35
4 – 9 Rasio Muatan dari Arus Kunjungan Kapal Tongkang Untuk Barang
Import Tahun 2026 (Kapal Tongkang Maksimal 1425 GT) .................. 35
4 – 10 Tarif Jasa Dermaga 39
4 – 11 Perkiraan Pendapatan Pelabuhan Batang Tahun 2007 – 2026
(Tongkang Maksimal 1425 GT) 41
4 – 12 Perkiraan Biaya Operasi Pelabuhan Batang Tahun 2007 – 2026
(Tongkang Maksimal 1425 GT) 43
4 – 13 Perkiraan Biaya Investasi Pengembangan Pelabuhan Batang
(Tongkang Maksimal 1425 GT) 45
4 – 14 Analisis Perhitungan Operation Ratio dan Working Ratio
(Tongkang Maksimal 1425 GT) 47
4 – 15 Analisis Perhitungan Net Present Value (NPV)
(Tongkang Maksimal 1425 GT) 48
19
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
2 – 1 Bagan Alir Kegiatan 6
3 – 1 Letak Pelabuhan Batang 16
3 – 2 Lokasi Rencana Pengembangan 17
20
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
BAB I
PENDAHULUAN
21
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2
Kabupaten Batang Hasil-hasil hutan (kayu jati) dan industri tekstil.
Kota Pekalongan Hasil-hasil industri tekstil dan batik.
Kabupaten Pekalongan Hasil-hasil pertanian dan perkebunan seperti beras,
karet, teh dan tetes (dari pabrik gula Sragi),
gondorukem, serta industri tekstil dan batik.
Kabupaten Pemalang Hasil-hasil Pertanian dan Perkebunan seperti beras,
karet, teh dan tetes (dari pabrik gula Sumberharjo) serta
industri tekstil.
Kabupaten Tegal Hasil-hasil pertanian dan perkebunan seperti beras dan
tetes (dari pabrik gula Pangkah) serta hasil industri
kecil.
Kota Tegal Hasil-hasil industri mesin logam dasar dan elektronika,
industri kimia dasar, aneka industri dan industri hasil
perkebunan.
Kabupaten Brebes Hasil-hasil pertanian dan perkebunan seperti beras,
bawang, lombok dan tetes (dari pabrik gula Banjaratma
dan Jatibarang) serta hasil tambak (udang) dan jamur
merang (Bumiayu).
Kabupaten Banyumas Hasil-hasil pertanian dan perkebunan seperti beras, tetes
dan hasil kerajinan keramik.
Kabupaten Purbalingga Hasil-hasil pertanian dan perkebunan.
Kabupaten Banjarnegara Hasil-hasil pertanian dan perkebunan (karet) serta hasil
kerajinan keramik.
Sumber : Data Primer
22
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Hasil industri daerah hinterland Kabupaten Batang yang berupa komoditi ekspor
selama ini lebih banyak melalui Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Cirebon,
dan berdasarkan potensi daerah hinterland yang ada maka diperlukan sarana dan
prasarana perhubungan laut yang memadai, untuk itu Kabupaten Batang bermaksud
23
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
24
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
BAB II
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
25
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Persiapan Administrasi
Analisis kelayakan :
Draft Laporan Akhir
- Ekonomi :
a. NVP
b. Profitabilitas
c. Payback period
- Finansial Diskusi
- Investasi
Laporan Akhir
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Ringkasan Eksekutif
26
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
2.2 Metodologi
2.2.1 Lokasi Penelitian
2.2.2 Metode
Data yang diperoleh akan diklasifikasikan, dianalisis dan diolah sesuai dengan
tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dianalisis kelayakannya
menurut aspek ekonomi, dan keuangan.
1. Metode Peramalan
Untuk mendapatkan besarnya arus muatan dan kapal pada tahun 2026 yang melalui
Pelabuhan Batang, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode
peramalan. Perhitungan arus muatan dan kapal yang melalui pelabuhan Batang
27
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
dipengaruhi oleh pertumbuhan dari beberapa faktor yaitu GNP, PDRB, Jumlah
penduduk dan sektor produksi. Mengingat karakteristik data dari faktor-faktor
tersebut, peramalan pertumbuhan dilakukan dengan metode regresi linier dan non
linier. Faktor-faktor yang dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier
adalah GNP, PDRB, dan jumlah penduduk, hal ini disebabkan karena karakteristik
data pertumbuhan dari GNP, PDRB, dan jumlah penduduk yang relatif konstan tiap
tahunnya, sehingga metode regresi linier cocok untuk memproyeksikan
pertumbuhannya pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan untuk faktor-faktor
produksi yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan industri,
arus muatan dan jumlah kapal, digunakan metode regresi non linier yang
berfluktuatif setiap tahunnya, sehingga metode regresi non linier time depending
dianggap cocok untuk memproyeksikan pertumbuhannya. Solusi dari metode
regresi linier dan regresi non linier akan digunakan media software curve expert
(CE) dan akan ditunjukkan dalam bentuk grafik.
28
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
minimum sedangkan metode deret Taylor cocok untuk data yang dekat dengan
nilai minimum. Secara umum pemodelan persamaan (dengan satu variabel
bebas) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = f (x,a)
Bentuk persamaan sederhana diatas menyatakan bahwa variabel tak bebas y
dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dari variabel bebas x. Dan parameter
berupa vektor a dari besaran panjang yang berubah-ubah. Sebagai catatan bahwa
penggunaan metode Levenberg-Marquart pada beberapa persamaan non linier
dengan parameter tidak tetap, dapat digunakan sebagai pemodelan data
persamaan.
Pemodelan regresi non linier dibagi dalam beberapa kelompok dasar yang
disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing data yang dievaluasi. Pada
studi ini kelompok yang sesuai untuk evaluasi data adalah kelompok
pertumbuhan. Bentuk dasar persama yang digunakan dalam bentuk
pertumbuhan ini adalah sebagai berikut:
- Exponential Assoc (1) : Y = a (1-e-bx)
- Exponential Assoc (2) : Y = a (b-e-cx)
- Saturation Growth : Y = a Ln (x)-b
Dimana :
Y = variabel bebas
a = intersep
b1 ... bi = konstanta
X1 ... Xi = variabel tak bebas.
29
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
P1 P2 P3 Pn
NPV = + + + ..........
1 2 3 n
(1 + i) (1 + i) (1 + i) (1 + i)
30
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
n Pt
NPV = - IO
t
1 (1 + i)
Keterangan :
Pt = Net Cash Flow pada tahun ke-t
i = Tingkat diskonto
n = Lama waktu atau perode perlangsungan investasi
IO = Pengeluaran mula-mula atau nilai investasi awal
Untuk pengambilan keputusan, maka apabila NPV lebih besar dari Nol (positif)
maka berarti proyek itu menguntungkan. Apabila jumlah nilai Proceed dari tiap-
tiap tahun menunjukkan angka yang sama besarnya, maka perhitungan nilai
sekarang dari Proceed itu akan dapat lebih disederhanakan lagi dan lebih dapat
dipercepat.
b. Profitabilitas Indeks
Profitabilitas Indeks (PI) adalah perbandingan dari Precent Value dari Net Cash
Flow dengan Precent Value dari investasi awal.
P . V Net Cash Flow (Proceeds)
PI =
P . V Initial Outlays (IO)
i Pn
n
1 (1 + i)
PI =
IO
Dimana :
Pn = Net Cash Flow (Proceed) pada tahun ke-t
i = Tingkat Diskonto
n = Lama waktu/periode umum investasi
IO = Initial Outlays (nilai investasi mula-mula)
Untuk pengambilan keputusan dari kriteria penilaian Profitabilitas Indeks (PI)
adalah apabila PI lebih besar dari satu maka usulan investasi akan diterima dan
dilaksanakan, tetapi apabila PI kurang dari saru maka usulan investasi itu akan
ditolak.
31
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
c. Payback Period
Payback Period menunjukkan periode waktu yang diperoleh untuk menutup
kembali uang yang telah diinvestasikan dengan hasil yang akan diperoleh atau
(Net Cash Flow) dari investasi tersebut.
Payback Period ini dimaksudkan untuk mengukur kecepatan dari suatu investasi
dapat ditutup kembali dengan Net Cash Flow dari hasil investasi tersebut.
Apabila investasi akan dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian Payback
Period maka sebelumnya ditetapkan lebih dahulu Payback Period maksimum
atau target Payback Period untuk pendamping dengan Payback Period dari
investasi yang akan dilaksanakan.
Untuk pengambilan keputusan, diperbandingkan antara Payback Period
maksimum yang ditetapkan dengan Payback Period investasi yang akan
dilaksanakan. Apabila Payback Period investasi yang akan dilaksanakan lebih
singkat atau pendek waktunya dibanding Payback Period maksimum yang
disyaratkan maka investasi itu akan dilaksanakan, tetapi sebelumnya apabila
lebih panjang waktunya dibanding Payback Period maksimum yang disyaratkan
maka investasi itu ditolak.
32
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
BAB III
DESKRIPSI DAERAH STUDI
33
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
34
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 3–1. Jumlah Kapal Masuk / Keluar Di Pelabuhan Batang Tahun 2001-
2004
35
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Surat Bupati Kabupaten Batang Kepada Gubernur Jawa Tengah Nomor 551. 4/1263
tanggal 15 Desember 1998 sampai sekarang belum ada realisasi dari Gubernur
sehingga Kantor Pelabuhan Batang dalam melakukan operasionalnya menjadi kurang
optimal.
Pelabuhan Batang
36
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
barang yang lebih dekat daripada melalui pelabuhan lain. Apalagi ada prospek
kegiatan bongkar batubara dari Banjarmasin ke daerah Batang dan diprediksi rata–
rata perbulan 10.000 ton, diangkut dengan tongkang dan diperkirakan lahan yang
digunakan kurang lebih 20.000 m2. Sedangkan rencana tersebut kemungkinan bisa
terealisir jika di Kabupaten Batang ada pelabuhan. Data potensi pasar terhadap asal
dan tujuan barang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
37
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
TABEL 3–2. Potensi Pasar Terhadap Volume Eksport Menurut Jenis Barang
Volume barang
Pelabu
No Nama Perusahaan Jenis Barang Sat. Asal Tujuan
han
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tg.
1 Petani Bawang Bawang Merah Ton 729,00 913,00 1.181,00 1.250,00 1.325,00 1.538,00 1.691,00 1.843,87 1.996,73 Brebes Malaysia/Brunei
Priok
2 PTPN IX Teh Ton 536,00 713,00 785,00 849,00 820,00 951,20 1.232,80 1.303,20 1.373,60 Brebes Jepang/Inggris Tg. Mas
3 PTP IX Semugih Teh Ton 176,25 721,37 927,06 696,69 652,23 912,91 1.005,64 1.098,37 1.191,10 Pemalang Jerman, India, Inggris Tg. Mas
USA, AUST, Eropa,
4 PT. Pagilaran Teh Ton - - - 1.850,00 2.070,00 2.070,00 2.070,00 1.129,18 769,22 Batang Malaysia, Jpg, Tim Tg. Mas
Teng
5 PTPN IX Tetes Cair Ton 200,00 198,00 219,00 230,00 250,00 259,00 272,20 347,96 376,80 Brebes Singapura/Taiwan Tg. Mas
6 PTP IX Semugih Kakao Ton - - - 13,00 12,95 14,05 15,65 14,36 14,81 Pemalang Pakistan, Taiwan Tg. Mas
PTP IX Semugih KBN
7 Kakao Ton - - - 17,00 23,00 8,00 9,00 3,19 8,00 Batang Jepang Tg. Mas
Siluwuk
PTP IX Semugih KBN
8 Karet Ton - - - 2.813,00 2.894,00 464,38 755,18 1.210,60 1.406,52 Batang Timur Tengah, Jepang Tg. Mas
Siluwuk
PTP IX Semugih KBN
9 Kapok Ton - - - 589,00 225,00 59,00 149,00 437,00 151,00 Batang Malaysia Tg. Mas
Siluwuk
10 PTPN IX Terpentin Ton 429,00 432,00 550,00 575,00 600,00 663,00 711,00 760,14 808,64 Brebes Korsel/Taiwan Tg. Mas
11 Perum Perhutani Terpentin Ton 1.764,54 625,05 1.391,25 626,21 1.571,41 1.665,34 1.759,27 1.853,32 Pemalang Jepang, malaysia, AS Tg. Mas
12 PTPN IX Gondorukem Ton 3.463,00 5.528,00 5.233,00 5.500,00 5.750,00 6.459,00 6.913,00 7.367,86 7.822,47 Brebes Korsel/Taiwan Tg. Mas
13 Perum Perhutani Gondorukem Ton 1.068,69 1.969,57 2.091,60 4.997,28 1.712,88 3.662,83 41.094,44 4.526,05 4.957,66 Pemalang India, Pakistan, Taiwan Tg. Mas
Tg.
14 PT. Ika Citra Fishtama Ikan Beku Ton - - 1.064,29 273,58 120,69 305,01 756,10 989,51 1.152,38 Pekalongan USA
Priok
Tg.
15 PT. Tirta Raya Mina Ikan Beku Ton 637,34 252,98 127,23 161,27 158,34 256,62 301,72 689,27 602,31 Pekalongan USA
Priok
16 CV. Pahala Mina Ikan Asin Ton - - - - 12,96 15,00 18,10 18,25 20,24 Pekalongan Colombo Tg. Mas
USA, Malaysia,
Tg.
17 PT. Maya Food Udang Ton 106,33 184,67 - - - - - - - Pekalongan Swedia,
Priok
Hongkong, Denmark
Tg.
18 PT. Phillips Sea Food Ind. Crab (rajungan) Ton 578,05 430.326,00 2.686,03 81.690,25 1.033,50 51.088,56 3.866,55 45.786,02 60.780,20 Pemalang AS
Priok
19 PT. Zetta Agro Industri Jamur Ton 2.920,00 8.540,00 8.000,00 8.400,00 8.850,00 10.858,00 8.850,00 12.030,00 13.202,00 Brebes AS/Taiwan/Eropa Tg. Mas
20 Arjuna Sapu Ton 186,29 272,00 707,13 166,50 102,00 218,00 706,00 223,00 198,00 Pemalang Singapura Cirebon
Singapura, Malaysia,
21 Mekarsari Sapu Ton 278,00 244,00 300,76 167,95 - - - - - Pemalang Cirebon
Taiwan
22 PT. Gema Wijaya HS Sapu Ton 106,24 165,87 269,12 - - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
23 PT. Sorgum Tani Baru Sapu Ton - 182,75 271,07 256,29 218,46 94.324,50 94.324,50 - - Tegal Jepang Tg. Mas
24 PT. Sorgum Tani Baru Broom Strow Ton - - - - 13,06 15,17 19,30 21,05 22,51 Tegal Jepang Tg. Mas
25 PT. Sorgum Tani Baru Bamboo Ton - - - 11,96 - - - - - Tegal RRC Tg. Mas
38
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
26 PT. Sengon Mas Sumpit Ton - - 21,60 24,87 17,02 26,71 19,21 20,82 25,36 Pekalongan Taiwan Jakarta
Jerman/Spanyol/Beland
27 CV.Tirto Utomo Kayu Ramin Ton - 16,75 84,04 59,10 - - - - - Tegal Tg. Mas
a/Italia
Tg.Prio
28 CV.Tirto Utomo Ramin Dowel Ton 10,93 16,75 - - - - - - - Tegal Italia
k
29 PT. Kujang Mas Ramin Dowel Ton - - 16,64 - - - - - - Tegal Jerman Tg. Mas
Ramin Tg.
30 PT. Gema Wijaya HS Ton - - 25,48 - - - - - - Tegal Jepang
Moulding Perak
31 PT. Sorgum Tani Baru Sunoko Ton - - - 19,44 - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
32 PT. Sorgum Tani Baru Agathis Ton - 4,34 - - - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
3
33 PT. Bina Lestari Kayu Olahan m - - - 1.452.165,00 843.286,10 75.086,70 - 1.111.483,00 1.739,54 Batang Jepang Tg. Mas
34 CV. Purbayasa Kayu Olahan m3 3.537,20 4.049,52 4.473,50 6.339,93 5.722,41 6.822,79 7.488,91 - - Purbalingga Jepang Tg. Mas
3
35 PT. Karya Bhakti M Kayu Olahan m 1.565,60 1.349,80 1.118,40 1.749,96 1.560,41 1.586,76 1.621,74 1.663,72 1.702,70 Purbalingga Jepang Tg. Mas
3
36 CV. Narayana Kayu Olahan m 783,60 457,30 6.138,40 190,98 1.115,94 1.856,76 1.816,00 1.936,44 1.976,28 Purbalingga Jepang, RRC, Belanda Tg. Mas
37 CV. Sinhan Timber Kayu Olahan m3 - - - 2.703,80 2.063,95 2.105,68 2.205,47 2.522,23 Purbalingga Korea Sel Tg. Mas
3
38 PT. Nyp Wood Work Kayu Olahan m 1.768,00 1.548,90 2.236,70 2.016,22 2.025,51 2.213,77 2.312,00 2.410,23 2.508,46 Purbalingga Jepang, Taiwan Tg. Mas
3
39 PT. Bralink Albasinda Kayu Olahan m 984,30 674,90 1.107,50 703,06 1.982,17 1.697,56 1.899,95 2.102,34 2.304,73 Purbalingga Jepang, Irlandia Tg. Mas
40 PT. Arumabi Kesembadan Kayu Olahan m3 790,98 331,33 729,45 2.128,75 1.641,02 2.173,56 2.523,31 2.873,06 3.222,81 Banyumas Jepang, Korea, Spanyol Tg. Mas
41 CV. Citra Serayu Mas Kayu Olahan m3 2.646,64 1.132,76 2.306,49 2.415,39 1.646,91 1.814,59 1.742,91 1.671,23 1.599,55 Banyumas Jepang, Taiwan Tg. Mas
3
42 PT. Giri Sentosa Adi Raya Kayu Olahan m 337,26 67,07 108,34 114,27 123,24 146,84 164,28 102,41 90,11 Banyumas Jepang, Korea Tg. Mas
3 Banjarnegar
43 PT. Serayu Makmur Kayu Olahan m - - - - 2.040,00 2.354,00 2.985,00 2.524,07 3.251,24 Jepang Tg. Mas
a
44 PT. Sinar Permai Kayu Olahan m3 - - - - 21,56 25,04 26,11 28,21 30,02 Tegal Jepang Tg. Mas
CV. Matera Mitra
45 Rotan Furniture Ton - 2,93 - - - - - - - Tegal Denmark Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
46 Rotan Furniture Ton - 8,03 4,39 - - - - - - Tegal Finlandia Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
47 Rotan Furniture Ton - 30,09 8,80 - - - - - - Tegal Korea Tg. Mas
Sekawan
48 PT. Archindo Duta Kreasi Rotan Furniture Ton - - - - 4,94 6,71 8,42 10,52 10,15 Tegal Jepang Tg. Mas
49 PT. Mahamotin Rotan Furniture Ton 14,75 - - - - - - - - Tegal Finlandia Tg. Mas
50 PT. Mahamotin Rotan Furniture Ton 1,63 - - - - - - - - Tegal Denmark Tg. Mas
51 CV. Bhakti Furniture Ton - - - 105,00 130,00 141,50 152,00 165,51 170,30 Batang Netherland Tg. Mas
52 PT. Karya Bhakti M Furniture Ton - - - 895,90 10.785,00 11.381,42 13.452,12 15.565,01 17.371,21 Purbalingga Jepang Tg. Mas
53 CV. Tirto Utomo Furniture Ton 38,64 - 16,53 - - - - - - Tegal USA Tg. Mas
CV. Matera Mitra
54 Furniture Ton - - - 35,52 - - - - - Tegal Belanda Tg. Mas
Sekawan
39
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
CV. Matera Mitra Tg.
55 Furniture Ton - 77,81 13,39 57,64 - - - - - Tegal Finlandia,USA, Korea
Sekawan Priok
CV. Matera Mitra
56 Furniture Ton - - - 22,81 - - - - - Tegal Jerman Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
57 Panel Ton - - - 5,77 - - - - - Tegal Jerman, Belanda Tg. Mas
Sekawan
58 PT. Rimba Profil Baby Box Ton - - - 1.113,64 942,95 1.902,05 1.852,65 1.966,19 1.371,54 Batang USA Tg. Mas
Wooden Lunch
59 PT. Harvasd Perdana Ton - - - 208,00 388,00 1.315,00 2.217,00 1.324,00 1.321,28 Batang Jepang Tg. Mas
Box
60 PT. Gema Wijaya HS Wooden Ware Ton - - 20,98 - - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
61 PT. Sorgum Tani Baru Wooden Ware Ton - - 20,98 7,04 - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
62 PT. Gema Wijaya HS Hanger Ton 3,24 91,69 37,83 - - - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
63 PT. Gema Wijaya HS Hanger Ton - - 3,84 - - - - - - Tegal Taiwan Tg. Mas
64 PT. Gema Wijaya HS Hanger Ton - - 6,66 - - - - - - Tegal Korea Tg. Mas
65 PT. Sorgum Tani Baru Hanger Ton - 99,72 41,66 99,58 120,04 119,96 131,85 143,74 149,68 Tegal Jepang Tg. Mas
66 CV. Tirto Utomo Pallets Ton - 17,00 74,57 - - - - - - Tegal Belanda Tg. Mas
67 CV. Tirto Utomo Pallets Ton - 17,00 67,58 48,27 - - - - - Tegal Jerman/Belanda, USA Tg. Mas
68 PT. Matahari SS Garden Tools Ton 14,20 - - - - - - - - Tegal Inggris Tg. Mas
CV. Matera Mitra
69 Garden Tools Ton 7,82 - - - - - - - - Tegal USA Tg. Mas
Sekawan
Tg,
70 PT. Matahari SS Radiator Flance Ton 0,70 - - - - - - - - Tegal Jepang
Priok
Komponen Tg,
71 PT. Sanmet Intermitra Ton 5,19 - - - - - - - - Tegal Belanda
Pintu Priok
Pintu Dorong Tg,
72 PT. Sanmet Intermitra Ton 0,68 - - - - - - - - Tegal Jepang
Otomatis Priok
Obat Nyamuk Tg,
73 PT. Ampuh Perkasa Jaya Ton 9,68 - - - - - - - - Tegal Mozambique
Bakar Priok
74 CV. Gadjah Mada Shuttle cock Ton 0,24 - - - - - - - - Tegal Jerman Tg. Mas
Singapore/Hk/Africa/ Tg,
75 PT. Texmaco Jaya Tekstil Ton 96.270,35 59.721,27 71.826,35 51.413,19 46.927,00 30.457,21 20.525,32 - - Pemalang
Eropa/USA/Australia Priok
Belgia, Cina, Jerman,
Inggris, Hongkong,
Tg,
76 PT. Primatexco Indonesia Tekstil Ton - - - 3.123.117,54 4.941.019,25 1.140.360,24 4.512.215,26 5.518.764,44 4.813.042,72 Batang Jepang,
Priok
Thailand, Taiwan,
Singapura
77 PT. Lojitex Tekstil Ton - - 2,28 - - - - - - Pekalongan Malaysia Tg. Mas
Tekstil Motif Tg,
78 PT. Panamtex Ton - - 1.556,51 936,49 1.807,95 1.908,65 1.595,95 1.955,62 1.881,32 Pekalongan Malaysia, Singapore
Batik Priok
Tekstil Motif Tg,
79 PT. Kesmatex Ton - - 1.037,88 86,67 322,92 877,82 1.052,57 1.145,42 1.051,65 Pekalongan Gabon, Guenia, Abijan
Batik Priok
80 PT. Kesmatex Kain Batik Ton 53,57 8.049,25 22,01 36,92 13,56 825,82 16,58 64,86 51,52 Pekalongan Srilangka, Singapura Tg. Mas
40
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tg,
81 PT. Panamtex Kain Batik Ton - - 365,44 454,49 316,11 467,31 398,16 552,26 458,22 Pekalongan Nigeria, Saudi Arabia
Priok
82 Cipta Manunggal Sarung Ton - - - 220,28 401,42 177,64 580.000,00 - - Batang Dubai
83 CV.Tirto Utomo Pallets Ton - 17,00 74,57 - - - - - - Tegal Belanda Tg. Mas
84 CV.Tirto Utomo Pallets Ton - 17,00 67,58 48,27 - - - - - Tegal Jerman/Belanda, USA Tg. Mas
85 PT. Matahari SS Garden Tools Ton 14,20 - - - - - - - - Tegal Inggris Tg. Mas
PT. Matera Mitra
86 Garden Tools Ton 7,82 - - - - - - - - Tegal USA Tg. Mas
Sekawan
Tg,
87 PT. Matahari SS Radiator Flance Ton 0,70 - - - - - - - - Tegal Jepang
Priok
Komponen Tg,
88 PT. Sanmet Intermitra Ton 5,19 - - - - - - - - Tegal Belanda
Pintu Priok
Pintu Dorong Tg,
89 PT. Sanmet Intermitra Ton 0,68 - - - - - - - - Tegal Jepang
Otomatis Priok
Obat Nyamuk Tg,
90 PT. Ampuh Perkasa Jaya Ton 9,68 - - - - - - - - Tegal Mozambique
Bakar Priok
91 Cipta Manunggal Sarung Ton - - - 220,28 401,42 177,64 5.800,00 831,22 982,35 Batang Dubai
Dubai, Malaysia, Tg.
92 PT. Dupantex Sarung Ton - - 608,78 463,29 504,55 671,01 701,20 985,52 1.025,50 Pekalongan
Singapura Perak
PT. Bahtera Dwipa Raya Dubai, Malaysia, Tg.
93 Sarung Ton - - 977,49 441,43 500,22 687,50 861,21 24,59 25,06 Pekalongan
Sejati Singapura Perak
94 CV. Samlan Putra Sarung Ton 21,01 22,66 16,43 32,99 18,18 23,65 24,12 394,28 402,01 Pekalongan Singapura, Malaysia Tg Mas
Arab Saudi, Brunei, Tg,
95 PT. Pismatex Sarung Ton 24,71 542,63 684,27 383,61 142,88 378,82 386,55 240,91 243,60 Pekalongan
Singapura, Malaysia Priok
Malaysia, Singapura,
96 PT. Wiwatextile Sarung Ton - 95,77 239,53 525,54 27,52 235,53 238,22 - - Pekalongan Tg Mas
Myanmar
97 Jacky Batik Sarung Ton 19,52 6,21 - - - - - 18,92 21,80 Pekalongan Singapura Tg Mas
PT. Bahtera Dwipa Raya
98 Sarung Ton - - - - 11,37 15,62 16,41 45,05 50,70 Pekalongan Dubai Tg Mas
Sejati
99 PT. Panamtex Garment Ton - - 22,87 54,79 23,82 28,91 37,60 167,08 285,82 Pekalongan USA, AUST, Prancis Bali
100 CV. Batik Martha Garment Ton - - 63,12 345,76 5,19 135,05 151,20 83,95 93,13 Pekalongan USA, Taiwan Jakarta
101 CV. Tobal Batik Garment Ton 29,74 32,02 19,80 35,91 73,19 65,36 74,44 8.483,50 9.287,00 Pekalongan USA Jakarta
Banjarnegar Singapore,Belanda,
102 Usaha Karya Keramik Glass Ware Ton 3.000,00 3.600,00 4.320,00 5.185,00 6.225,00 6.876,50 7.680,00 305,27 310,54 Tg Mas
a Italia, New Zealand
103 PT. Indesso Aroma Minyak Atsiri Ton 43,03 - 152,40 228,67 218,62 235,01 276,29 24,72 26,81 Banyumas Jepang, Taiwan Tg Mas
104 PT. Takasago Indonesia Minyak Atsiri Ton - - - - 19,21 20,01 21,32 0,12 0,21 Banyumas Jepang, Perancis, Sing. Tg Mas
105 PT. Jasulawangi Minyak Atsiri Ton - - - - 0,05 0,25 0,08 Banyumas Eropa, USA Tg Mas
106 PT. Tri Pilar Jayatama Arang Briket Ton - - - - - - - - 82.850,00 Batang Korea Selatan Tg Mas
Ton 111.022,09 524.848,28 107.504,31 3.298.813,28 5.038.813,46 1.375.232,54 5.316.332,25 5.634.841,66 4.948.367,00
m3
12.413,58 9.611,58 18.218,78 1.467.823,56 863.869,07 97.842,32 24.685,89 1.129.000,18 20.947,67
41
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Petani Bawang Bawang Merah Ton 1.538,00 1.691,00 1.843,87 1.996,73 Brebes Malaysia/Brunei Tg. Priok
2 PTPN IX Teh Ton 951,20 1.232,80 1.303,20 1.373,60 Brebes Jepang/Inggris Tg. Mas
3 PTP IX Semugih Teh Ton 912,91 1.005,64 1.098,37 1.191,10 Pemalang Jerman, India, Inggris Tg. Mas
USA, AUST, Eropa,
4 PT. Pagilaran Teh Ton 2.070,00 2.070,00 1.129,18 769,22 Batang Malaysia, Jpg, Tim Tg. Mas
Teng
5 PTPN IX Tetes Cair Ton 259,00 272,20 347,96 376,80 Brebes Singapura/Taiwan Tg. Mas
6 PTP IX Semugih Kakao Ton 14,05 15,65 14,36 14,81 Pemalang Pakistan, Taiwan Tg. Mas
PTP IX Semugih KBN
7 Kakao Ton 8,00 9,00 3,19 8,00 Batang Jepang Tg. Mas
Siluwuk
PTP IX Semugih KBN
8 Karet Ton 464,38 755,18 1.210,60 1.406,52 Batang Timur Tengah, Jepang Tg. Mas
Siluwuk
PTP IX Semugih KBN
9 Kapok Ton 59,00 149,00 437,00 151,00 Batang Malaysia Tg. Mas
Siluwuk
10 PTPN IX Terpentin Ton 663,00 711,00 760,14 808,64 Brebes Korsel/Taiwan Tg. Mas
11 Perum Perhutani Terpentin Ton 1.571,41 1.665,34 1.759,27 1.853,32 Pemalang Jepang, malaysia, AS Tg. Mas
12 PTPN IX Gondorukem Ton 6.459,00 6.913,00 7.367,86 7.822,47 Brebes Korsel/Taiwan Tg. Mas
India, Pakistan,
13 Perum Perhutani Gondorukem Ton 3.662,83 41.094,44 4.526,05 4.957,66 Pemalang Tg. Mas
Taiwan
14 PT. Ika Citra Fishtama Ikan Beku Ton 305,01 756,10 989,51 1.152,38 Pekalongan USA Tg. Priok
15 PT. Tirta Raya Mina Ikan Beku Ton 256,62 301,72 689,27 602,31 Pekalongan USA Tg. Priok
16 CV. Pahala Mina Ikan Asin Ton 15,00 18,10 18,25 20,24 Pekalongan Colombo Tg. Mas
USA, Malaysia,
17 PT. Maya Food Udang Ton - - - - Pekalongan Swedia, Tg. Priok
Hongkong, Denmark
18 PT. Phillips Sea Food Ind. Crab (rajungan) Ton 51.088,56 3.866,55 45.786,02 60.780,20 Pemalang AS Tg. Priok
19 PT. Zetta Agro Industri Jamur Ton 10.858,00 8.850,00 12.030,00 13.202,00 Brebes AS/Taiwan/Eropa Tg. Mas
20 Arjuna Sapu Ton 218,00 706,00 223,00 198,00 Pemalang Singapura Cirebon
Singapura, Malaysia,
21 Mekarsari Sapu Ton - - - - Pemalang Cirebon
Taiwan
22 PT. Gema Wijaya HS Sapu Ton - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
23 PT. Sorgum Tani Baru Sapu Ton 94.324,50 94.324,50 - - Tegal Jepang Tg. Mas
24 PT. Sorgum Tani Baru Broom Strow Ton 15,17 19,30 21,05 22,51 Tegal Jepang Tg. Mas
25 PT. Sorgum Tani Baru Bamboo Ton - - - - Tegal RRC Tg. Mas
42
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
26 PT. Sengon Mas Sumpit Ton 26,71 19,21 20,82 25,36 Pekalongan Taiwan Jakarta
Jerman/Spanyol/Beland
27 CV.Tirto Utomo Kayu Ramin Ton - - - - Tegal Tg. Mas
a/Italia
Tg.Prio
28 CV.Tirto Utomo Ramin Dowel Ton - - - - Tegal Italia
k
29 PT. Kujang Mas Ramin Dowel Ton - - - - Tegal Jerman Tg. Mas
Ramin Tg.
30 PT. Gema Wijaya HS Ton - - - - Tegal Jepang
Moulding Perak
31 PT. Sorgum Tani Baru Sunoko Ton - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
32 PT. Sorgum Tani Baru Agathis Ton - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
3
33 PT. Bina Lestari Kayu Olahan m 75.086,70 - 1.111.483,00 1.739,54 Batang Jepang Tg. Mas
34 CV. Purbayasa Kayu Olahan m3 6.822,79 7.488,91 - - Purbalingga Jepang Tg. Mas
3
35 PT. Karya Bhakti M Kayu Olahan m 1.586,76 1.621,74 1.663,72 1.702,70 Purbalingga Jepang Tg. Mas
3
36 CV. Narayana Kayu Olahan m 1.856,76 1.816,00 1.936,44 1.976,28 Purbalingga Jepang, RRC, Belanda Tg. Mas
37 CV. Sinhan Timber Kayu Olahan m3 2.063,95 2.105,68 2.205,47 2.522,23 Purbalingga Korea Sel Tg. Mas
3
38 PT. Nyp Wood Work Kayu Olahan m 2.213,77 2.312,00 2.410,23 2.508,46 Purbalingga Jepang, Taiwan Tg. Mas
3
39 PT. Bralink Albasinda Kayu Olahan m 1.697,56 1.899,95 2.102,34 2.304,73 Purbalingga Jepang, Irlandia Tg. Mas
40 PT. Arumabi Kesembadan Kayu Olahan m3 2.173,56 2.523,31 2.873,06 3.222,81 Banyumas Jepang, Korea, Spanyol Tg. Mas
41 CV. Citra Serayu Mas Kayu Olahan m3 1.814,59 1.742,91 1.671,23 1.599,55 Banyumas Jepang, Taiwan Tg. Mas
3
42 PT. Giri Sentosa Adi Raya Kayu Olahan m 146,84 164,28 102,41 90,11 Banyumas Jepang, Korea Tg. Mas
3 Banjarnegar
43 PT. Serayu Makmur Kayu Olahan m 2.354,00 2.985,00 2.524,07 3.251,24 Jepang Tg. Mas
a
44 PT. Sinar Permai Kayu Olahan m3 25,04 26,11 28,21 30,02 Tegal Jepang Tg. Mas
CV. Matera Mitra
45 Rotan Furniture Ton - - - - Tegal Denmark Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
46 Rotan Furniture Ton - - - - Tegal Finlandia Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
47 Rotan Furniture Ton - - - - Tegal Korea Tg. Mas
Sekawan
48 PT. Archindo Duta Kreasi Rotan Furniture Ton 6,71 8,42 10,52 10,15 Tegal Jepang Tg. Mas
51 CV. Bhakti Furniture Ton 141,50 152,00 165,51 170,30 Batang Netherland Tg. Mas
52 PT. Karya Bhakti M Furniture Ton 11.381,42 13.452,12 15.565,01 17.371,21 Purbalingga Jepang Tg. Mas
43
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
CV. Matera Mitra Tg.
55 Furniture Ton - - - - Tegal Finlandia,USA, Korea
Sekawan Priok
CV. Matera Mitra
56 Furniture Ton - - - - Tegal Jerman Tg. Mas
Sekawan
CV. Matera Mitra
57 Panel Ton - - - - Tegal Jerman, Belanda Tg. Mas
Sekawan
58 PT. Rimba Profil Baby Box Ton 1.902,05 1.852,65 1.966,19 1.371,54 Batang USA Tg. Mas
Wooden Lunch
59 PT. Harvasd Perdana Ton 1.315,00 2.217,00 1.324,00 1.321,28 Batang Jepang Tg. Mas
Box
60 PT. Gema Wijaya HS Wooden Ware Ton - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
61 PT. Sorgum Tani Baru Wooden Ware Ton - - - - Tegal Jepang Tg. Mas
65 PT. Sorgum Tani Baru Hanger Ton 119,96 131,85 143,74 149,68 Tegal Jepang Tg. Mas
67 CV. Tirto Utomo Pallets Ton - - - - Tegal Jerman/Belanda, USA Tg. Mas
44
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tg,
81 PT. Panamtex Kain Batik Ton 467,31 398,16 552,26 458,22 Pekalongan Nigeria, Saudi Arabia
Priok
82 Cipta Manunggal Sarung Ton 177,64 580.000,00 - - Batang Dubai
100 CV. Batik Martha Garment Ton 135,05 151,20 83,95 93,13 Pekalongan USA, Taiwan Jakarta
101 CV. Tobal Batik Garment Ton 65,36 74,44 8.483,50 9.287,00 Pekalongan USA Jakarta
Banjarnegar Singapore,Belanda,
102 Usaha Karya Keramik Glass Ware Ton 6.876,50 7.680,00 305,27 310,54 Tg Mas
a Italia, New Zealand
103 PT. Indesso Aroma Minyak Atsiri Ton 235,01 276,29 24,72 26,81 Banyumas Jepang, Taiwan Tg Mas
104 PT. Takasago Indonesia Minyak Atsiri Ton 20,01 21,32 0,12 0,21 Banyumas Jepang, Perancis, Sing. Tg Mas
105 PT. Jasulawangi Minyak Atsiri Ton 0,25 0,08 Banyumas Eropa, USA Tg Mas
106 PT. Tri Pilar Jayatama Arang Briket Ton - - - 82.850,00 Batang Korea Selatan Tg Mas
Ton 1.375.232,54 5.316.332,25 5.634.841,66 4.948.367,00
m3
97.842,32 24.685,89 1.129.000,18 20.947,67
45
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
BAB IV
ANALISIS DATA
23
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
24
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
25
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
26
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
2 Raw Material Benang Ton 2.258 2.394 2.529 2.665 2.800 2.936 3.071 3.207 3.342 3.478
3 Batubara Ton 216.000 216.000 216.000 216.000 216.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000
Ton 220.691 220.841 220.992 221.143 221.294 293.444 293.595 293.746 293.897 294.047
No. Jenis Sat. Total Arus Barang per Tahun
Barang 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 Raw Material Alum Ton 2.585 2.600 2.616 2.631 2.646 2.661 2.677 2.692 2.707 2.722
2 Raw Material Benang Ton 3.613 3.749 3.884 4.020 4.155 4.291 4.426 4.562 4.697 4.833
3 Batubara Ton 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000 288.000
Ton 294.198 294.349 294.500 294.650 294.801 294.952 295.103 295.253 295.404 295.555
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4–2 menunjukkan hasil perhitungan pertumbuhan dan perkiraan arus barang
sesuai dengan jenis komoditi yang kan masuk melalui pelabuhan Batang dari
kawasan hinterland. Peramalan arus barang Raw Material Alum, karena data yang
ada menunjukkan gejala linier, maka dilakukan perhitungan dengan regresi linier.
27
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
28
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4–3. Realisasi dan Perkiraan Arus Kunjungan Kapal dan Jumlah
Barang (Ton/m3) di Pelabuhan Batang
Arus Kapal 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Masuk 582 997 527 566 668 668 668 668 668
Keluar 582 967 458 570 530 530 530 530 530
Jml Barang
Bongkar 3.495 1.741 1.864 3.073 2543 2543 2543 2543 2543
Muat 7.292 1.992 1.644 7.587 7614 7667 7721 7775 7828
Arus Kapal 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Masuk 668 668 668 668 668 668 668 668 668
Keluar 530 530 530 530 530 530 530 530 530
JmlBarang
Bongkar 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543
Muat 7882 7935 7989 8043 8096 8150 8203 8257 8311
Arus Kapal 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Masuk 668 668 668 668 668 668 668 668 668
Keluar 530 530 530 530 530 530 530 530 530
Jml Barang
Bongkar 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543 2543
Muat 8364 8418 8471 8525 8579 8632 8686 8739 8793
29
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Hasil pengolahan data mengenai perkiraan jenis kemasan dan jumlah kapal
yang akan melalui pelabuhan Batang (maksimal 1.425 GT) dapat dilihat pada
tabel 4-4 yaitu untuk arus kujungan kapal untuk barang eksport dan tabel 4-5
untuk arus kunjungan kapal untuk barang import/bongkar.
4 Terpentin, 35 box
gondorukem, Ton Container 1.425 39/box 13 14 15 15 16 17 18 19 19 20
minyak atsiri
Ikan beku, ikan General
5 Ton 1.425 1.425 54 55 55 55 55 55 55 55 55 55
asin, rajungan Cargo
70 box
6 Kayu olahan M3 Container 1.425 198 198 198 198 198 198 198 198 198 198
37.5/box
Sapu, broom
strow, sumpit,
7 funiture, baby Ton Container 1.425 70 box 115 128 140 153 166 179 192 204 217 230
box, wooden 12/box
lunch box,
hanger
Tekstil, kain
8 70 box
batik, sarung, Ton Container 1.425 15/box 3383 3384 3384 3385 3385 3386 3386 3386 3387 3387
garment
70 box
9 Glass ware Ton Container 1.425 8 9 9 10 10 10 11 12 13 13
18/box
General
10 Arang Briket Ton 1.425 1.425 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
Cargo
TOTAL 3848 3866 3882 3898 3913 3929 3944 3960 3977 3992
30
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Terpentin,
4
gondorukem Container 1.425 35 box
Ton 21 22 23 23 24 25 26 27 27 28 29
, minyak 39/box
atsiri
Ikan beku,
General
5 ikan asin, Ton 1.425 1.425 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 57
Cargo
rajungan
70 box
6 Kayu olahan M3 Container 1.425 198 198 198 198 198 198 198 198 198 198 198
37.5/box
Sapu, broom
strow,
sumpit,
7 funiture, Ton Container 1.425 70 box
243 255 268 281 294 307 319 332 345 358 370
baby box, 12/box
wooden
lunch box,
hanger
Tekstil, kain
T3.
8 batik, 1.425 70 box
on Container 3387 3388 3388 3389 3389 3389 3390 3390 3390 3391 3391
sarung, 15/box
garment
9 Glass ware Ton Container 1.425 70 box
14 14 15 15 16 16 17 18 18 19 19
18/box
Arang General
10 Ton 1.425 1.425 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
Briket Cargo
TOTAL 4007 4023 4039 4054 4071 4086 4102 4118 4132 4149 4164
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kapal (eksport) diperkirakan
akan melalui pelabuhan Batang adalah 3.866 unit per tahun pada tahun 2007
dan akan meningkat hingga menjadi 4.164 unit pada tahun 2026. Adapun
perkiraan arus kunjungan kapal untuk barang import untuk tahun rencana
akan tampak pada tabel berikut ini.
31
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4–5 Perkiraan Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Import / Bongkar
untuk Kapal Maksimal 1.425 GT
Tampak bahwa pada tahun rencana diperkirakan ada arus kunjungan kapal
untuk barang import sejumlah 156 unit hingga tahun 2011, 208 unit dari tahun
2012 hingga tahun 2022 dan 209 dari tahun 2023 hingga 2026.
Untuk mendapatkan kegiatan operasional kunjungan kapal yang
diperkirakan akan melalui pelabuhan Batang dihitung juga rasio muatan yang
akan terjadi pada setiap kunjungan kapal. Hal ini dimaksudkan untuk memberi
gambaran kepada perusahaan pelayaran bahwa rasio muatan yang akan diangkut
dari dan ke pelabuhan Batang tidak minim. Adapun hasil pengolahan data rasio
muatan setiap kunjungan kapal yang diperkirakan untuk arus muatan pada tahun
2016 dan 2026 dapat ditunjukkan pada tabel berikut.
32
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-6. Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Eksport
Tahun 2016 (Kapal Maksimal 1.425 GT)
No. Jenis Barang Sat. Volume Kapal Masa Masa Rasio
Jenis GT Jml/ Tambat Operasi Muatan
Unit (Etmal) (Jam) Per Kapal
Bawang mrh, kakao, General
1 Ton 5.869 1.425 4 2 16.00 1.407
karet, kapok Cargo
Ton 33.564
2 Teh, Jamur Container 1.425 24 2 16.00 1.399
Box 20” 1.679
3 Tetes cair Ton 628 Curah Cair 500 2 2 16.00 314
4 Terpentin, gondo- Ton 30.457
rukem, minyak Box 20” 1.523 Container 1.425 21 2 16.00 1.450
atsiri.
Ikan beku, ikan asin, General
5 Ton 78.669 1.425 56 2 16.00 1.405
crab (rajungan) Cargo
m3 281.569
6 Kayu olahan Container 1.425 198 2 16.00 1.422
Box 40" 7.040
Ton 19.733
9 Glass ware Container 1.425 14 2 16.00 1.114
Box 20" 987
General
10 Arang Briket Ton 82.850 1.425 59 2 16.00 1.404
Cargo
Ton 5.442.350 3.809
m3 281.569 198
TOTAL
Box 40" 127.718 3.693
Box 20" 22.362 314
Sumber: Data primer yang diolah.
33
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-7 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Eksport
Tahun 2026 (Kapal Maksimal 1.425 GT)
No. Jenis Barang Sat. Volume Kapal Masa Masa Rasio
Jenis GT Jml/ Tambat Operasi Muatan
Unit (Etmal) (Jam) Per Kapal
Bawang mrh, kakao, General
1 Ton 7.245 1.425 5 2 16.00 1.425
karet, kapok Cargo
Ton 45.055
2 Teh, Jamur Container 1.425 32 2 16.00 1.408
Box 20’ 2.253
3 Tetes cair Ton 822 Curah Cair 500 2 2 16.00 411
4 Terpentin, gondo- Ton
40.581
rukem, minyak Box 20’ Container 1.425 29 2 16.00 1.399
2.029
atsiri.
Ikan beku, ikan asin, General
5 Ton 79.976 1.425 57 2 16.00 1.403
crab (rajungan) Cargo
m3 281.569
6 Kayu olahan Container 1.425 198 2 16.00 1.422
Box 40" 7.039
Ton 26.965
9 Glass ware 1.349
Container 1.425 19 2 16.00 1.419
Box 20"
General
10 Arang Briket Ton 82.850 1.425 59 2 16.00 1.404
Cargo
Ton 5.643.237 3.966
m3 281.569 198
TOTAL
Box 40" 127.848 3.714
Box 20" 32.000 450
Sumber: Data primer yang diolah.
34
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-8 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Import
Tahun 2016 (Kapal Maksimal 1.425 GT)
No. Jenis Barang Sat. Volume Kapal Masa Masa Rasio
Jenis GT Jml/ Tambat Operasi Muatan
Unit (Etmal) (Jam) Per Kapal
1 Raw Material Ton 2.570 Container 1,425 3 2 16.00 857
Alum Box 20" 129
2 Raw Material Ton 3.478 Container 1,425 3 2 16.00 1.159
Benang Box 20" 174
3 Batubara Ton 288.000 1,425 202 2 16.00 1.425
Ton 288.000 202
m3 - -
TOTAL
Box 40" - -
Box 20" 303 6
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4-9 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Import
Tahun 2026 (Kapal Maksimal 1.425 GT)
No. Jenis Barang Sat. Volume Kapal Masa Masa Rasio
Jenis GT Jml/ Tambat Operasi Muatan
Unit (Etmal) (Jam) Per Kapal
1 Raw Material Ton 2.722 Container 1,425 3 2 16.00 907
Alum Box 20" 136
2 Raw Material Ton 4.833 Container 1,425 4 2 16.00 1.208
Benang Box 20" 242
3 Batubara Ton 288.000 1,425 202 2 16.00 1.425
Ton 288.000 202
m3 - -
TOTAL
Box 40" - -
Box 20" 378 7
Sumber: Data primer yang diolah.
35
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
36
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
37
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
38
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
2. Fasilitas penumpukan
Perkiraan jasa fasilitas penumpukan dihitung sebagai berikut:
a. Jasa gudang
Tarif gudang adalah Rp 195,- per ton
Perkiraan jasa gudang hingga tahun 2026 = Tarif gudang x volume muatan
b. Jasa lapangan penumpukan
Tarif lapangan penumpukan (open storage) adalah Rp 100,- per m3, Rp
3.900,- untuk tiap box 20” dan Rp 7.800,- untuk tiap box 40”.
Perkiraan jasa open storage hingga tahun 2026 = tarif open storage x
volume muatan.
3. Pengusahaan alat-alat
Pendapatan pengusahaan alat-alat ini diperoleh dari persewaan alat-alat di
darat maupun apung.
4. Pelayanan usaha bongkar muat
Pendapatan pelayanan usaha bongkar/muat diperoleh dari stvedoring,
cargodoring dan sebagainya.
5. Pengusahaan Tanah, Bangunan, Air, Listrik (TBAL)
Pengusahaan TBAL mencakup persewaan lahan, bangunan, air minum dan
listrik.
6. Rupa-rupa usaha
Merupakan pendapatan yang diperoleh pelabuhan selain dari pendapatan
tersebut di atas.
7. Intangible benefit
39
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Merupakan manfaat tidak langsung dari suatu proyek, dalam hal ini
diasumsikan sebesar 25% dari pendapatan yang diperoleh dari proyek
tersebut.
Asumsi yang digunakan dalam penghitungan perkiraan pendapatan
pelabuhan adalah setiap lima tahun sekali mengalami kenaikan 20% berdasarkan
SK tarif dasar (Mei 2000). Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa tarif dasar
mengalami kenaikan rata-rata 20% setiap lima tahun sekali.
40
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-11 Perkiraan Pendapatan Pelabuhan Batang Tahun 2007-2026 ( Maks. 1.425 GT)
Intangible Jumlah Pertumbuhan
Tahun Fas. Pokok Penumpukan Alat-alat TBAL Usaha BM Rupa-rupa
Benefit (25%) Pendapatan (%)
2007 20,588,861,517 3,318,123,604 83,258,500 28,000,000 1,481,026,823 226,852,523 6,431,530,742 32,157,653,708 0.00
2008 22,255,667,147 3,602,081,921 88,670,400 29,250,000 1,758,134,589 226,610,519 6,990,103,644 34,950,518,220 8.68
2009 23,922,779,997 3,886,039,459 93,698,025 30,400,000 2,085,718,466 226,087,451 7,561,180,849 37,805,904,247 8.17
2010 25,589,580,850 4,169,996,996 98,341,375 31,450,000 2,472,625,775 225,283,530 8,146,819,631 40,734,098,157 7.75
2011 27,256,706,667 4,453,956,484 102,600,450 32,400,000 2,929,164,400 224,198,966 8,749,756,742 43,748,783,709 7.40
2012 29,420,623,357 4,765,994,411 106,475,250 33,250,000 3,467,319,558 222,833,970 9,504,124,137 47,520,620,683 8.62
2013 31,087,744,140 5,049,952,729 109,965,775 34,000,000 4,100,995,762 221,188,752 10,150,961,789 50,754,808,946 6.81
2014 32,754,969,870 5,333,910,266 113,072,025 34,650,000 4,846,284,679 219,263,521 10,825,537,590 54,127,687,951 6.65
2015 34,422,090,910 5,617,868,584 115,794,000 35,200,000 5,721,758,700 217,058,487 11,532,442,670 57,662,213,350 6.53
2016 36,097,642,470 5,901,827,291 118,131,700 35,650,000 6,748,788,727 214,573,859 12,279,153,512 61,395,767,558 6.47
2017 37,764,437,180 6,185,784,049 120,085,125 36,000,000 7,951,882,826 211,809,845 13,067,499,756 65,337,498,780 6.42
2018 39,431,562,315 6,469,743,146 121,654,275 36,250,000 9,359,039,788 208,766,655 13,906,754,045 69,533,770,223 6.42
2019 41,098,355,402 6,753,699,904 122,839,150 36,400,000 11,002,108,042 205,444,496 14,804,711,749 74,023,558,743 6.46
2020 42,765,793,732 7,037,658,611 123,639,750 36,450,000 12,917,135,542 201,843,577 15,770,630,303 78,853,151,515 6.52
2021 44,432,595,692 7,321,616,539 124,056,075 36,400,000 15,144,689,683 197,964,106 16,814,330,523 84,071,652,617 6.62
2022 46,105,296,085 7,605,575,246 124,088,125 36,250,000 17,730,117,680 193,806,289 17,948,783,356 89,743,916,780 6.75
2023 47,772,417,382 7,889,533,954 123,735,900 36,000,000 20,723,706,342 189,370,334 19,183,690,978 95,918,454,889 6.88
2024 49,439,217,295 8,173,491,491 122,999,400 35,650,000 24,180,685,157 184,656,448 20,534,174,948 102,670,874,739 7.04
2025 51,106,653,152 8,457,449,809 117,651,600 35,200,000 28,160,996,956 179,664,838 22,014,404,089 110,072,020,444 7.21
2026 52,767,132,632 8,741,408,516 106,956,000 32,000,000 25,600,906,324 163,331,671 21,852,933,786 109,264,668,929 -0.73
Sumber: Data primer yang diolah.
41
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
42
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-12 Perkiraan Biaya Operasi Pelabuhan Batang Tahun 2007 - 2026 ( Maks. 1.425 GT)
Tahun Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Total Pertumbuhan
Pegawai Bahan Pemeliharaan Penyusutan Sewa Adm. Kantor Umum Biaya (%)
2007 477,354,095 41,652,953 135,321,933 475,274,348 4,373,678 62,684,248 188,841,051 1,385,502,306 0.00
2008 484,133,274 41,652,953 142,716,139 522,576,455 4,405,519 67,409,789 198,402,614 1,461,296,743 5.47
2009 490,912,453 41,652,953 150,110,346 354,951,176 4,437,361 72,135,330 207,964,176 1,322,163,796 -9.52
2010 497,691,632 41,652,953 157,504,552 354,951,176 4,469,202 76,860,872 217,525,739 1,350,656,127 2.15
2011 504,470,811 41,652,953 164,898,759 354,951,176 4,501,044 81,586,413 227,087,302 1,379,148,458 2.11
2012 511,249,990 41,652,953 172,292,965 354,951,176 4,532,885 86,311,954 236,648,864 1,407,640,788 2.07
2013 518,029,169 41,652,953 179,687,172 354,951,176 4,564,726 91,037,495 246,210,427 1,436,133,119 2.02
2014 524,808,348 41,652,953 187,081,378 354,951,176 4,596,568 95,763,037 255,771,990 1,464,625,450 1.98
2015 531,587,527 41,652,953 194,475,585 354,951,176 4,628,409 100,488,578 265,333,553 1,493,117,781 1.95
2016 538,366,706 41,652,953 201,869,791 354,951,176 4,660,251 105,214,119 274,895,115 1,521,610,112 1.91
2017 545,145,885 41,652,953 209,263,998 354,951,176 4,692,092 109,939,661 284,456,678 1,550,102,443 1.87
2018 551,925,064 41,652,953 216,658,204 354,951,176 4,723,934 114,665,202 294,018,241 1,578,594,773 1.84
2019 558,704,243 41,652,953 224,052,410 354,951,176 4,755,775 119,390,743 303,579,804 1,607,087,104 1.80
2020 565,483,422 41,652,953 231,446,617 354,951,176 4,787,616 124,116,284 313,141,366 1,635,579,435 1.77
2021 572,262,600 41,652,953 238,840,823 354,951,176 4,819,458 128,841,826 322,702,929 1,664,071,766 1.74
2022 579,041,779 41,652,953 246,235,030 354,951,176 4,851,299 133,567,367 332,264,492 1,692,564,097 1.71
2023 585,820,958 41,652,953 253,629,236 354,951,176 4,883,141 138,292,908 341,826,054 1,721,056,428 1.68
2024 592,600,137 41,652,953 261,023,443 354,951,176 4,914,982 143,018,450 351,387,617 1,749,548,758 1.66
2025 599,379,316 41,652,953 268,417,649 354,951,176 4,946,824 147,743,991 360,949,180 1,778,041,089 1.63
2026 606,158,495 41,652,953 268,417,649 354,951,176 4,023,422 147,743,991 360,949,180 1,783,896,867 0.33
Sumber : Data Primer Yang Diolah
43
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
44
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
HARGA HARGA
NO URAIAN VOLUME SATUAN SATUAN TOTAL
(Rp.) (Rp.)
A. PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Ls 10,000,000 10,000,000
B. PEKERJAAN REKLAMASI
1 Pekerjaan urugan tanah padas 1.600.000 m3 43,000 88,800.000,000
2 Pekerjaan Sheet Pile 1.300 Titik 16.000.000 20.800.000,000,
3 Pekerjaan Beton Slab 3
36.965 m 2.750.000 101.652.375.000
45
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
46
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-14 Analisa Perhitungan Operating Ratio dan Working Ratio ( Maks. 1.425
GT)
No. Tahun Biaya Operasi Pendapatan Working Operating
Tanpa Penyusutan Dengan Penyusutan Ratio Ratio
1 2007 1,385,502,306 910,227,958 32,157,653,708 0.043 0.028
2 2008 1,461,296,743 938,720,289 34,950,518,220 0.045 0.029
3 2009 1,322,163,796 967,212,620 37,805,904,247 0.041 0.030
4 2010 1,350,656,127 995,704,951 40,734,098,157 0.042 0.031
5 2011 1,379,148,458 1,024,197,281 43,748,783,709 0.043 0.032
6 2012 1,407,640,788 1,052,689,612 47,520,620,683 0.044 0.033
7 2013 1,436,133,119 1,081,181,943 50,754,808,946 0.045 0.034
8 2014 1,464,625,450 1,109,674,274 54,127,687,951 0.046 0.035
9 2015 1,493,117,781 1,138,166,605 57,662,213,350 0.046 0.035
10 2016 1,521,610,112 1,166,658,936 61,395,767,558 0.047 0.036
11 2017 1,550,102,443 1,195,151,266 65,337,498,780 0.048 0.037
12 2018 1,578,594,773 1,223,643,597 69,533,770,223 0.049 0.038
13 2019 1,607,087,104 1,252,135,928 74,023,558,743 0.050 0.039
14 2020 1,635,579,435 1,280,628,259 78,853,151,515 0.051 0.040
15 2021 1,664,071,766 1,309,120,590 84,071,652,617 0.052 0.041
16 2022 1,692,564,097 1,337,612,921 89,743,916,780 0.053 0.042
17 2023 1,721,056,428 1,366,105,252 95,918,454,889 0.054 0.042
18 2024 1,749,548,758 1,394,597,582 102,670,874,739 0.054 0.043
19 2025 1,778,041,089 1,423,089,913 110,072,020,444 0.055 0.044
20 2026 1,783,896,867 3,567,793,734 109,264,668,929 0.055 0.111
Rata-rata 0.048 0.040
Sumber : Data Primer Yang Diolah
47
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
Tabel 4-15 Analisis Perhitungan Net Present Velue (NPV) ( Maks.1.425 GT)
DF 16
No. Tahun Laba Operasi Penyusutan Proceeds PV of Proceeds NPV
%
- - - - (227,158,126,000) 1.00 (227,158,126,000) (227,158,126,000)
1 2007 30,772,151,402 475,274,348 31,247,425,750 0.862 26,937,435,991 (200,220,690,009)
2 2008 33,489,221,477 522,576,455 34,011,797,931 0.743 25,276,306,429 (174,944,383,580)
3 2009 36,483,740,451 354,951,176 36,838,691,627 0.641 23,600,990,474 (151,343,393,105)
4 2010 39,383,442,031 354,951,176 39,738,393,207 0.552 21,947,160,812 (129,396,232,293)
5 2011 42,369,635,252 354,951,176 42,724,586,428 0.476 20,341,731,676 (109,054,500,617)
6 2012 46,112,979,895 354,951,176 46,467,931,071 0.410 19,072,402,399 (89,982,098,218)
7 2013 49,318,675,827 354,951,176 49,673,627,003 0.354 17,575,996,090 (72,406,102,128)
8 2014 52,663,062,501 354,951,176 53,018,013,677 0.305 16,171,843,840 (56,234,258,287)
9 2015 56,169,095,569 354,951,176 56,524,046,746 0.263 14,863,166,533 (41,371,091,754)
10 2016 59,874,157,446 354,951,176 60,229,108,622 0.227 13,652,951,375 (27,718,140,379)
11 2017 63,787,396,338 354,951,176 64,142,347,514 0.195 12,534,498,679 (15,183,641,700)
12 2018 67,955,175,449 354,951,176 68,310,126,625 0.168 11,507,718,234 (3,675,923,466)
13 2019 72,416,471,638 354,951,176 72,771,422,814 0.145 10,568,345,586 6,892,422,120
14 2020 77,217,572,080 354,951,176 77,572,523,256 0.125 9,711,718,130 16,604,140,250
15 2021 82,407,580,852 354,951,176 82,762,532,028 0.108 8,932,312,951 25,536,453,202
16 2022 88,051,352,683 354,951,176 88,406,303,860 0.093 8,225,369,304 33,761,822,506
17 2023 94,197,398,462 354,951,176 94,552,349,638 0.080 7,583,793,669 41,345,616,175
18 2024 100,921,325,980 354,951,176 101,276,277,157 0.069 7,002,674,221 48,348,290,396
19 2025 108,293,979,354 354,951,176 108,648,930,530 0.060 6,476,250,823 54,824,541,218
20 2026 107,480,772,062 354,951,176 107,835,723,238 0.051 5,541,187,819 60,365,729,038
Net Present Value (NPV) 60,365,729,038
Sumber : Data Primer Yang Diolah
Dari hasil perhitungan diperoleh :
Net Present Value = Rp 60,365,729,038
Profitability Index = 1,27
Pay-back period = 13 tahun 3 bulan.
Dengan demikian untuk pengembangan pelabuhan Batang dengan kedalaman –3,5
meter, menguntungkan/layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur investasi
positif dan profitability indexnya lebih besar dari satu. Sedangkan investasi akan
kembali dalam waktu 13 tahun 3 bulan yang lebih kecil dari umur investasi.
48
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data serta hasil kajian kelayakan yang dilakukan
terhadap aspek teknis, ekonomi, sosial budaya serta kajian awal dampak
lingkungan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil kajian lokasi dari 3 alternatif lokasi pengembangan pelabuhan
dipilih lokasi yang terletak di sebelah barat muara Sungai Sambong, dengan
alasan sebagai berikut :
a. Lokasi sebelah timur muara Sungai Sambong diperuntukan untuk
pengembangan lokasi pariwisata dan material sedimentasi di sisi timur
muara sungai lebih dominan (besar) dibanding sisi barat.
b. Jika Pelabuhan Batang lama (PPI) dikembangakan menjadi Pelabuhan
Niaga kondisinya tidak memungkinkan mengingat kedalaman alur
pelayaran yang ada hanya -2 s/d -2,5 m LWS dengan lebar tidak lebih dari
80 meter, ini tidak dapat memberikan pelayanan optimal bagi sebuah
pelabuhan.
c. Akses jalan di pesisir pantai sisi Barat telah tersedia. Kemiringan dasar laut
di pantai sisi barat antara 1 s/d 1,5 %, sehingga kedalaman -4 m LWS
dicapai pada jarak ± 400 m dari garis pantai. Lahan yang masih relatf
kosong dan belum dimiliki oleh masyarakat terletak ± 500 m sebelah barat
dari muara sungai Sambong.
2. Dari analisa perkiraan kebutuhan fasilitas Pelabuhan Niaga Batang dapat
diperkirakan kebutuhan investasi awal Pelabuhan Niaga Batang mencapai Rp
104.211.838.000,04 (± Seratus Empat Milyar Rupiah).
3. Dari hasil analisis kelayakan secara ekonomis, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
49
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
a. Opportunity loss (yang dapat diukur) sebagian akan tampak dari besarnya
biaya transportasi melalui darat dari Batang ke Semarang, sebagai
gambaran dapat dikemukakan biaya transport yang diperkirakan terjadi
pada tahun 2007 sebesar Rp 28.246.350.000,-
Dengan demikian secara ekonomi makro pembangunan Pelabuhan Batang
akan sangat menguntungkan masyarakat Kabupaten Batang.
b. Pengembangan Pelabuhan Batang dengan kedalaman –3,5 meter,
menguntungkan / layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur
investasi positif dan profitability index-nya lebih besar dari satu
(profitability index = 1,27. Sedangkan investasi akan kembali dalam waktu
13 tahun 3 bulan yang lebih kecil dari umur investasi
4. Dari hasil analisis kelayakan terhadap aspek sosial budaya, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Lokasi calon Pelabuhan Niaga Batang direncanakan dengan melakukan
reklamasi lahan, sehingga dampak negatif sosial yang dapat timbul akibat
penolakan warga karena ketidak sesuaian ganti rugi relatif tidak ada /
sangat kecil.
b. Untuk kepentingan peningkatan jalan akses tetap diperlukan pembebasan
lahan, dimana dibeberapa ruas terdapat pemukiman penduduk yang cukup
padat, sehingga diperlukan sosialisasi dan pendekatan sejak dari awal untuk
menghindari konflik / gesekan di masyarakat.
5.2 Rekomendasi
50
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
51
Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang
52