A. PENDAHULUAN
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang
sangat kompleks .Masalah yang dimaksud adalah bukan hanya dari segi medis seperti cacat
fisik,tetapi juga meluas sampai masalah sosial dan ekonomi.
Meskipun eliminasi kusta sudah dapat dicapai pada tahun 2000,penyakit kusta masih
menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat indonesia,karena setiap tahunnya masih
ditemukan sekitar 20.000 penderita baru.Kondisi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh setiap petugas kesehatan untuk menjaga kesinambungan pelayanan kusta yang berkualitas
dan memastikan setiap orang yang terkena kusta mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pengobatan dan perawatan yang berkualitas.
B. LATAR BELAKANG
Kusta adalah penyakit yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (mikobakterium
leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. (Depkes RI, 1998).
Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang
perlu dan tidak etis beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan dibelahan dunia
,seperti India,dan Vietnam.
Pengobatan yang efektif pada kusta ditemukan pada akhir 1940-an dengan
diperkenalkanya dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga bakteri penyebab lepra menjadi
kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar, hal ini terjadi hingga ditemukan pengobatan
multi obat pada awal 1980an dan penyakit inipun mampu ditangani kembali.
C. TUJUAN
a. Umum
Tujuan utama program pemberantasan kusta adalah penyembuhan pasien kusta dan
mencegah timbulnya cacat serta memutuskan mata rantai penularan dari pasien kusta terutama
tipe yang menular kepada orang lain untuk menurunkan insiden penyakit. Program Multi Drug
Therapy (MDT) dengan kombinasi rifampisin, klofazimin, dan DDS dimulai tahun 1981.
Program ini bertujuan untuk mengatasi resistensi dapson yang semakin meningkat, mengurangi
ketidaktaatan pasien, menurunkan angka putus obat, dan mengeliminasi persistensi kuman kusta
dalam jaringan.
b.Khusus
Menurunkan lebih lanjut beban penyakit kusta dan memperluas jangkauan pelayanan yang
berkualitas bagi semua masyarakat yang terkena penyakit kusta dengan prinsip persamaan dan
keadilan sosial
D. KEGIATAN
a.POKOK
b.Rincian kegiatan
Melakukan pemeriksaan kontak serumah dengan penderita kusta secara pasif dan aktif.
G. SASARAN
Sesuai dengan jam kerja fasilitas kesehatan/Setiap 5x/bulan diminggu ke 2,3 dan ke 4.
d.Proposi MB
Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam sistem
informasi P2 kusta.Hal ini disebabkan karena keberhasilan program,pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan tahun berikutnya memerlukan data dari
pencatatan dan pelaporan tersebut.Oleh karena itudiperlukan adanya pencatatan dan pelaporan
yang akurat.
Pencatatan
Pencatatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas untuk mencatat hasil-hasil
kegiatan program P2 kusta.dalam pencatatan digunakan formulir sebagai berikut :
Kartu penderita
- Kartu pengobatan
- Register/monitoring penderita
- Formulir pencegahan cacat (POD)
- Form evaluasi pengobatan reaksi berat
- Kartu pencatatan tersangka (suspek)
- Formulir data pokok program eliminasi
- Form register stok obat MDT
Pelaporan