Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Taksonomi merupakan cabang ilmu biologi yang menelaah penamaan,
perincian dan juga pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan pembeda sifatnya. Nama kelompok klasifikasi disebut takson (jamak-
taksa). Sedang ilmu yang mempelajari mengenai tata cara pengelompokan
disebut dengan taksonomi. (Ibeng Parta, 2019)
Takson terendah dan yang paling khusus merupakan spesies
sedangkan takson yang paling tinggi dan lebih inklusif (umum) dinamakan
kingdom. Taksa sudah distandarisasi dan dibakukan di seluruh dunia oleh
International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee
on Zoological Nomenclature.
Unsur-unsur taksonomi secara langsung maupun tidak langsung,
ternyata selalu ada dalam kehidupan manusia. Keanekaragaman sifat dan ciri
yang dimiliki suatu makhluk hidup merupakan gambaran dari
keanekaragaman potensi dan manfaat yang dapat digali. Bila data dan
informasi ilmiah mengenai sumber daya hayati belum sepenuhnya dapat
diungkapkan, maka kepunahan suatu makhluk sama artinya dengan
kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki makhluk
hidup tersebut. Seperangkat gen yang ikut hilang bersama peristiwa
kepunahan itu mungkin memiliki potensi dan manfaat yang tidak akan
dijumpai lagi pada makhluk hidup yang lain.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan taksonomi ?
2. Apa yang menjadi dasar-dasar dalam taksonomi ?
3. Apakah tujuan dari taksonomi pada sapi, kerbau, domba, kambing, itik dan
ayam ?
4. Bagaimana taksonomi pada sapi, kerbau, domba, kambing, itik dan ayam ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan taksonomi.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar-dasar dalam taksonomi.
3. Untuk mengetahui tujuan dari taksonomi pada sapi, kerbau, domba,
kambing, itik dan ayam.

1
4. Untuk mengetahui bagaimana taksonomi pada sapi, kerbau, domba,
kambing, itik dan ayam.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai
taksonomi.
2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran didalam penulisan ilimiah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Taksonomi


Taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengelompokan dan nomos berarti aturan. Dengan demikian taksonomi dapat
diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan)
tertentu. Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan
taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.
Dalam biologi, taksonomi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah
penamaan dengan dua sebutan yang dikenal sebagai tata nama binomial atau
binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus
Linnaeus), seorang naturalis yang berkebangsaan Swedia. Ia memperkenalkan
tujuh hierarki untuk mengelompokan makhluk hidup, yakni :
 Kingdom/Kerajaan
Merupakan kelompok terbesar serta paling umum. Terdapat lima kingdom
didunia yakni :
1. Plantae
2. Animalia
3. Fungi
4. Protista
5. Animalia
 Phylum/Filum
Merupakan sebuah kelompok makhluk hidup dengan rancangan yang sama
atau tingkatan takson tertinggi didunia.
 Classis/Kelas
Merupakan sebuah kelompok dari ordo-ordo dalam satu filum.
 Ordo/Bangsa
Merupakan kelompok dari famili-famili yang jelas berhubungan dekat.
 Familia/Keluarga/Suku
Merupakan sebuah kelompok darigenus-genus yang jelas berhubungan
dekat. Anggota takson tiap-tiap ordo dikelompokan lagi mejadi beberapa
famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Biasanya nama famili pada
hewan menggunakan akhiran kata –idaeae.
 Genus/Marga
Merupakan sebuah kelompok spesies-spesies yang memiliki persamaan
serta hubungan dekat.Kaidah penulisan nama genus/marga yakni huruf
besar pada kata pertama serta dicetak miring atau digaris bawahi.

3
 Species/Jenis
Merupakan kelompok makhluk hidup yang bisa melakukan perkawinan
dalam menghasilkan keturunan yang fertil. Spesies merupakan tingkatan
takson yang paling dasar atau terendah. Anggota takson ini memiliki
banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan
perkawinan dengan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang
fertil (subur).

2.2 Dasar-dasar Taksonomi


Adapun dasar-dasar taksonomi adalah sebagai berikut :
 Taksonomi (klarifikasi) makhluk hidup menurut persamaan yang
dimilikinya. Yakni persamaan dari beberapa makhluk hidup dengan ciri-
ciri dan pola hidup yang sama sehingga dapat digolongkan dalam jenis
yang sama.
 Taksonomi (klasifikasi) makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang
dimilikinya. Dimana selain dari pada itu terdapat beberapa makhluk hidup
yang mempunyai persamaan yang sama, akan tetapi mempunyai
perbedaan antara makhluk hidup tersebut.
 Taksonomi (klasifikasi) makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri
anatomi. Yakni mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan perbedaan yang dilihat berdasarkan persamaan dan perbedaan yang
dilihat berdasarkan bentuknya serta dari susunan tubuhnya.
 Taksonomi (klasifikasi) makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia. Yakni
klasifikasi makhluk hidup yang dapat dijelaskan melalui contoh yang
dapat dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA
yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup tersebut.

2.3 Tujuan Taksonomi


Tujuan dari taksonomi adalah sebagai berikut :
 Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup.
 Mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki.
 Memberikan kemudahan dalam memberikan nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya atau belum mempunyai nama.
 Untuk mengetahui perbedaan dengan makhluk hidup melalui ciri-ciri suatu
jenis makhluk hidup.

2.4 Taksonomi pada Sapi (Bos taurus)


Sapi adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia
Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dan
dagingnya guna untuk digunakan sebagai bahan pangan. Hasil sampingnya

4
seperti kulit, jeroan dan tanduknya juga dimanfaatkan. Di sejumlah tempat
sapi juga dipakai untuk membantu aktivitas manusia. Khusunya dari segi
pertanian, yakni sapi dapat meringankan beban sekaligus membantu dalam
bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau membajak sawah.
(Ismail Rendi : 2012)
Sapi ternak saat ini merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal
sebagai Auerochse atau Urochse (bahasa Jerman berarti “sapi kuno” atau
nama ilmiahnya yakni Bos primigenius namun sudah punah di Eropa sejak
tahun 1627. Meskipun sapi ternak banyak jenisnya, namun umumnya sapi
ternak digolongkan menjadi satu spesies saja. Berikut klasifikasi ilmiahnya :
 Klasifikasi Ilmiah pada Sapi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Sub Ordo : Ruminansia
Family : Bovidae
Sub Family : Bovinae
Genus : Bos
Subgenus :
1. Taurinae : Bos taurus dan Bos Indicus
2. Bibovinae : Bos gaurus, Bos frontalis dan Bibos sondaicus
3. Bisontinae : Bos grunniens, Bos bonasus dan Bos bison
4. Bubalinae : Bos caffer dan Bubalus bubalis
Spesies : B. taurus

2.5 Taksonomi pada Kerbau (Bubalus bubalis)


Kerbau adalah binatang yang memamah biak dan merupakan hewan
ternak bagi banyak bangsa didunia, khususnya Asia. Karena kerbau berasal
dari Asia, sebab 95% populasi kerbau di dunia terdapat di Asia. Kerbau
merupakan domestikasi dari kerbau liar. Hingga saat ini populasi kerbau liar
di Asia mulai menurun bahkan dikhawatirkan pada masa yang akan datang
tidak akan ada lagi populasi kerbau liar yang dapat ditemukan.
Salah satu ciri yang membedakan kerbau liar dari kerbau
pemeliharaan yakni dimana kerbau pemeliharaan memiliki perut yang bulat.
Dengan adanya percampuran keturunan antara kerbau-kerbau dan populasi
yang berbeda maka berat kerbau dapat bervariasi. Kerbau memiliki klasifikasi
ilmiah sebagai berikut :
 Klasifikasi Ilmiah pada Kerbau :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata

5
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Sub Famili : Bovinae
Genus : Bubalus
Spesies : B. bubalis

2.6 Taksonomi pada Domba (Ovis aries)


Domba atau biri-biri adalah ruminansia dengan rambut tebal yang
dikenal oleh banyak orang. Domba dipelihara untuk dipelihara untuk
dimanfaatkan rambutnya atau sering disebut wol, daging dan susunya.
Varietas-varietas yang terdapat di Eropa dan Asia adalah merupakan stok
dasar untuk menghasilkan wol, daging, kulit dan susu. Yang paling dikenal
orang adalah domba pemeliharaan (Ovis aries) yang diduga keturunan dari
domba berekor pendek (moufflon) liar dari Asia Tengah bagian Selatan dan
Barat Daya. Domba berbeda dengan kambing. Berikut klasifikasi domba :
 Klasifikasi Ilmiah pada Domba :
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Clasis : Mamalia
Ordo : Ungulata
Sub Ordo : Atiodatyles
Familia : Bavidal
Sub Familia : Opriae
Genus : Ovis
Species : O. aries
(Fredikurniawan, 2019)

2.7 Taksonomi pada Kambing (Capra aegagrus)


Kambing ternak merupakan salah satu subspesiess yang dipelihara
atau dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur.
Kambing sendiri merupakan anggota dari keluarga Bovidae dan bersaudara
dengan biri-biri. Karena keduanya tergolong dalam sub famili Caprinae.
Kambing dimanfaatkan untuk diambil susu, daging, bulu dan kulitnya.
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Umumnya kambing
mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas dan kebanyakan
berambut lurus dan kasar. Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira
8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di Indonesia kambing menyebar
diberbagai daerah dan provinsi dengan cepat. Karena pertumbuhan dan
perkembangan kambing sendiri sangat cepat. Selain itu, ada beberapa

6
penelitian bahwa kambing dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkatan dan
morfologinya. Berikut klasifikasi kambing :
 Klasifikasi Ilimiah pada Kambing :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Sub Famili : Caprinae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
Sub Spesies : Capra aegagrus hircus

2.8 Taksonomi pada Itik (Anas platyhyncos)


Itik adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil
dibandingkan kerabatnya, yakni angsa dan angsa berleher pendek. Selain itu
itik juga dapat ditemukan di perairan air tawar maupun air laut. Oleh karena
itu, itik mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
 Klasifikasi Ilmiah pada Itik :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae
Sub famili : Dendrocygninae
Oxyurinae
Anatinae
Merginae
Genus : Anas
Species : Anas platyhyncos

2.9 Taksonomi pada Ayam (Gallus gallus)


Ayam adalah hewan yang memiliki dua kaki dan merupakan hewan
omnivore. Karena ayam selain memakan jenis tumbuhan, ayam juga bisa
memakan daging. Namun ayam tidak dapat memakan daging secara hidup
seperti yang dilakukan oleh binatang karnovira. Ayam sendiri merupakan
spesies yang termasuk kedalam ordo galliformes. (Tabin Amin, 2019)
Berikut ini klasifikasi pada ayam :
 Klasifikasi Ilmiah pada Ayam :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata

7
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus domestica sp

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Taksonomi adalah pengelompokkan suatu hal berdasarkan hierarki


(tingkatan) tertentu. Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat yang lebih
umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Selain itu
taksonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu biologi yang menelaah
persamaan, perincian dan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan pembeda sifatnya.

Hubungan taksonomi ke genetika adalah dimana taksonomi tersebut


berfungsi untuk mengetahui klasifikasi ilmiah pada hewan/binatang tersebut
dan taksonomi perannya sangat penting dalam genetika.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ibeng Parta. 2019.Pengertian Taksonomi, Tingkatan dan Contohnya. Yogyakarta :


Citra Pustaka

Ismail Rendi. 2012.Takson Sapi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Fredikurniawan. 2019.Klasifikasi dan Morfologi Domba.Bandung : Kalam Hidup.

Fredikurniawan. 2019.Klasifikasi dan Morfologi Kambing (Capra


aegagrus).Bandung : Kalam Hidup.

Teguh. 2015. Nama Latin Bebek, Klasifikasi, dan 10 Fakta Uniknya.Jakarta :


Griya Ilmu

Tabin Amin. 2019.Nama Ilmiah dan Klasifikasi Ayam. Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Azzamy. 2017.Klasifikasi, Morfologi dan Anatomi Ayam Serta Ciri-ciri Ternak


Ayam. Jakarta :Grasindo.

Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Klasifikasi


Jawa Barat: Nusa media.

10

Anda mungkin juga menyukai