Pola pendidikan dikembangkan dengan berorientasi kepada tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta pembangunan kesehatan, terutama pembangunan keperawatan nasional,dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Pendidikan keperawatan dibangun dan dibina agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas baik sebagai ilmuwan keperawatan (nursing scientist) maupun sebagai profesional keperawatan (nursing profesional) (Ma’rifin Husin,2002). Profesional keperawatan dihasilkan melalui berbagai jenjang dan jenis pendidikan profesi dengan landasan akademik yang kokoh dan landasan keprofesian yang mantap. Mutu, jenis dan jumlah lulusan yang akan dihasilkan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan dimasa depan, khususnya pembangunan sistem pelayanan/asuhan keperawatan yang akan dikembangkan, serta kecenderungan perkembangan sejagad.
3.Penataan pelayanan keperawatan berbagai masalah yang pada saat ini dirasakan yang terkait tenaga keperawatan ditatanan pelayanan kesehatan (Achir Yani, 1999).
a. berbagai kategori tenaga keperawatan dengan bermacam latar belakang
pendidikan,didayagunakan secara merata untuk melakukan tugas rutin dan sederhana. b. Perawat mempersiapkan diri mereka sendiri acr tidak adekuat dalam memberikan asuhan keperawatan. c. Lebih dari 50% perawat tidak pernah mengikuti pelatihan selama 5 tahun terakhir. d. Perawat melakukan asuhan kepada pasien dengan beban kerja yang berlebihan, serta tugas tambahan dan melakukan kegiatan yang bukan merupakan fungsinya. e. Tatanan /institusi pelayanan kesehatan enggan untuk mendayagunakan perawat lulusan pendidikan tinggi.
Berdasarkan permasalahan diatas, senyogyanya tatanan pelayanan keperawatan
diarahkan kepada pengelolaan pelayanan keperawatan yang bermutu dengan berbagai upaya-upaya: a. Mempertahankan dan meningkatkan mutu tenaga keperawatan melalui program pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, misalnya pendidikan bagi tenaga keperawatan yang bersifat sertifikasi. b. Pengembangan praktik keperawatan melalui penyususnan standar praktik keperawatan yang membaerikan jaminan kualitas asuhan, mengembangkan model praktik keperawatan profesional,memantapkan akreditas tatanan pelayanan keperwatan serta manajemen mutu, serta mengkaji pendayagunaan perawatan dalam mencapai sasaran kesehatan.
Dari aktivitasdi atas akan mengarah pada peningkatan kemampuan profesional
tenaga keperawatandalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan,sehingga dengan demikian tenaga perawat indonesia membu bersaing dengan tenaga keperwatan asing.
4. Penelitian keperawatan
Mengahadapi tuntutan di ilmiah masa depan, berbagai kegiatan ilmiah keperawatan
khususnya riset ilmiah keperawatan harus lebih digiatkan. Berbagai upaya dalam pengembangan pelayanan/asuhan keperawatan profesional dimasa depan memrlukan dukungan dari riset ilmiah keperawatan sehingga tujuan pengembangan yang ditetapkan lebih mungkin dapat dicapai. Banyak hal dalam pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan kepada masayarakat di Indonesia yang masih perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam, khususnya yang berhubungan dengan aspek sosio-kultural dan spiritual masyarakat di Indonesia. Telah di pahami bahwa dalam praktik keperawatan profesional, aspek budaya atau kultur masyarakat turut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tindakan keperawatan. Dibeberapa daerah di Indonesia, faktor tradisi dan budaya masyarakat sangat mengemuka, sehingga merupakan faktor yang harus dipertimbangkan setiap akan menentukan kebijakan yang menyentuh masyarakat, terutama apabila salah satu indikator keberhasilan upaya adalah keikutsertaan masyarakat.
Riset ilmiah bertujuan untuk mengembangkan ilmuh penegtahuan dan teknologi
keperawatan dalam rangka membina praktik keperwatan profesional di Indonesia lebih tepat. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan lebih banyak diadopsi dari luar negeri yang belum tentu dapat sepenuhnya dapat dilaksanakan karena perbedaan latar belakang sosial-budaya masyarakat. Diharapkan dimasa depan buku-buku teks keperawatan berbahasa indonesia dan berbasis hasil riset ilmiah keperawatan di Indonesia secara bertahap akan muncul, ditulis oleh pakar keperawatan Indoneisa dengan mempertimbangkan berbagai aspek antara lain sosial budaya bangsa indonesia. Pola pengembangan demikian akan memperkuat profesi keperawatan Indonesia yang sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat akan lebih tertarik mencari pelayanan yang mempertimbangkan aspek-aspek yang disebutkan diatas, yang dapat diperankan dengan baik oleh tenaga keperawatan Indonesia.
5.Peran Organisasi Profesi Keperawatan
a. membangun pelayanan/asuhan keperawatan profesional secara bertahap dan berencana
dimana pelayanan keperawatan dinilai harus ada. Yaitu dengan menggunakan berbagai pendekatan kepada pengelola dan penangguang jawab pelayanan kesehatan. b. Menanta dan membina pendidikan tinggi keoerawatan Pertumbuhan perkembangan institusi yang melaksanakan program pendidikan tinggi keperawatan harus dikendakliakan dan diterbitkan, disertai upaya meningkatkan dan membina mutu pendidikan. Berbagai jenjang dan jenis pendidikan yang diperlukan di masa depan seperti beberapa program pendidikan spesialis. c. Mengembangkan/membina pendidikan berkelanjutan bagi perawat. Terutama bagi perawat yang ada di tatanan pelayanan keperawatan. d. Menumbuhkan dan membina kegiatan ilmiah keperawatan terutama riset keperawatan di kalangan para perawat profesional. e. Menata/membina organisasi profesi keperawatan agar mampu berperan aktif dalam mengembangkan dan membina keperawatan di Indonesia, termasuk berperan aktif dalam penyusunan kebijakan keperawatan.