DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS 1 D III A
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang kami bahas dengan judul “ SENYAWA KIMIA TANAH,
HUBUNGAN KIMIA TANAH DAN KUALITAS AIR TANAH SERTA TEKNIK
SAMPLING KIMIA TANAH “.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai sumber dan pihak yang saling membantu antar teman
sekelompok dengan mencari berbagai materi – materi yang dijadikan sebagai isi di dalam
makalah ini dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan lancar. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua sumber dan pihak yang
yang telah membantu dan mendukung kami dalam mengatasi beberapa hambatan sehingga
terselesainya penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk
penyusunannya maupun materinya. Kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan agar
kami bisa menyempurnakan pada makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
2. Vertisol : Tanah ini bertekstur liat yang berwarna kelam yang bersifat fisik berat.
Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam atau tebal, yaitu antara
100-200 cm, berwarna kelabu sampai hitam, sedangkan tekstur lempung bersifat liat.
Struktur tanah keras, dilapisan atas sering berbentuk seperti bunga kubis, dan lapisan
bawah gumpal dengan konsistensi teguh atau keras jika kering. Tidak terdapat
horizon illuvial ataupun elluvial. Tanah ini kaya akan kapur dan pH tanahnya agak
alkalis. Sifat tanah vertisol yang dijadikan tanah pertanian adalah tanah dengan kadar
asam fosfat rendah, vertisol muda berbahan napal sehingga kaya akan fosfat.
3. Latosol : Tanah ini memiliki lapisan solum yang tebal sampai sangat tebal, yaitu
dari 30 cm sampai 5 meter bahkan lebih. Memiliki batas horizon yang tidak jelas.
Latosol meliputi tanah yang melakukan pelapukan yang intensif dan perkembangan
tanah yang lebih lanjut. Keadaan ini meyebabkan pelindian unsure basa, bahan
organic, dan silica dengan meninggalkan sesquoksida sebagai sisa berwarna merah.
Umumnya kandungan unsure hara dari rendah sampai sedang. Tekstur tanah liat,
struktur remah dan konsisitensi gembur. Daya menahan air cukup baik sehingga
tidak rentan terhadap erosi. Reaksi pH berkisar antara 4,5-6,5. Kapasitas pertukaran
katiion rendah. Secara umum, tanah ini memiliki sifat fisik yang baik, namun sifat
kimia agak buruk.
4. Andisol : Tanah andisol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, kelabu sampai
coklat tua. Memiliki ketebalan solum yaitu 100-225 cm. Tekstur tanah ini adalah
debu, lempung berdebu sampai lempung. Sedangkan struktur rema, konsisitensi
gembur. Mengandung bahan organic yang tinggi. Terdapat alofan yang
menyebabkan KPK dalam tanh tinggi. Reaksi tanah cukup baik, berkisar dari pH 5-
7, asam sampai netral. Meskipun demikian, tanah ini rentan terhadap erosi.
Tanah tersusun dari bahan padatan, air, dan udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa
bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari pertikel pasir, debu, dan
lempung. Ketiga pertikel ini menyusun tekstur tanah. Sedangkan bahan organik
berkisar 5 % dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik sedikit dalam
tanah tetapi memegang peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah. Bahan
organik adalah sekumpulan senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau
telah mengalami proses dekomposisi. Baik berupa humus atau hasil humifikasi maupun
senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia yang
terlibat dan berada di dalamnya. Sumber bahan organik antara lain :
1. Sumber primer, yaitu : Jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa daun,
ranting, cabang, batang, buah, dan akar.
2. Sumber Sekunder, yaitu : Jaringan organik hewan (fauna) yang dapat berupa
kotoran, dan mikrofauna.
3. Sumber dari luar, yaitu : Pemberian pupuk organik berupa pupuk hijau, pupuk
kandang, pupuk kompos, dan pupuk hayati.
2. Reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial
berupa hara nitrogen (N), Phospor (P), dan belerang (S).
1. Meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organic yang
mudah terurai.
2. Menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari senyawa sisa
mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi.
3. Meningkatkan Kapasitas TUkar Kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar daripada
koloid anorganik.
Salah satu sifat kimia tanah yang terkait dengan ketersediaan hara bagi tanaman dan
menjadi indicator kesuburan tanah adalah Kapasitas Pertukaran Kation. KPK
merupakan jumlah total kation yang dapat dipertukarkan pada permukaan koloid yang
bermuatan negatif. Satuan hasil pengukuran KPK adalah milli equivalent kation dalam
100 gram tanah.
7. Hidrogen (H+)
Hidrogen adalah unsur kimia pada table periodik yang memiliki simbol H dan nomor
atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat
non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang mudah terbakar.
Hidrogen juga merupakan unsure yang paling melimpah dengan persentase kira-kira 75
% dari total massa unsur alam semesta. Senyawa hydrogen relatif langka dan jarang
dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai
senyawa hidrokarbon seperti metana. Hydrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui
proses elektrolisis, namun proses ini mahal daripada produksi hydrogen dari gas alam.
8. Nitrogen (N)
Nitrogen merupakan zat lemas sebagai unsur penting bagi tanaman khususnya dalam
pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang,
dan akar. Semakin tinggi kadar nitrogen dalam larutan tanah maka semakin cepat pula
sintesis karbohidrat yang terjadi.
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk NO3ֿ, NH4+, dan NO2ֿ. Namun ion mana
yang diserap dulu tergantung dari keadaan pH tanah. Pada pH diatas 7, maka ion NH4+
yang lebih cepat diserap. Sedangkan bila kondisi larutan tanah mempunyai pH dibawah
7, maka ion yang cepat diserap adalah NO3ֿ. Hal ini disebabkan karena pada pH diatas
7 (basa) terdapat ion OHֿ sehingga bersaing dengan ion NO3ֿ yang sama-sama memiliki
muatan negatif. Sebaliknya pada pH rendah dengan larutan tanah bersifat
masam banyak terdapat ion H+ yang akan bersaing dengan NH4+ yang samam-sama
memiliki muatan positif, sehingga peluang peluang ion NO3ֿ lebih besar untuk diserap.
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk NO3ֿ, NH4+, dan NO2ֿ. Namun ion mana
yang diserap dulu tergantung dari keadaan pH tanah. Pada pH diatas 7, maka ion NH4+
yang lebih cepat diserap, sedangkan bila kondisi larutan tanah mempunyai pH dibawah
7, maka ion yang cepat diserap adalah NO3ֿ. Hal ini disebabkan karena pada pH diatas
7 (basa) terdapat ion OHֿ sehingga bersaing dengan ion NO3ֿ yang sama-sama memiliki
muatan negatif. Sebaliknya pada pH rendah dengan larutan tanah bersifat
masam banyak terdapat ion H+ yang akan bersaing dengan NH4+ yang sama-sama
memiliki muatan positif, sehingga peluang peluang ion NO3ֿ lebih besar untuk diserap.
Nitrogen dapat dikatakan sebagai salah satu unsur hara yang bermuatan. Selain mutlak
dibutuhkan, ia dengan mudah dapat hilang atau menjadi tidak tersedia bagi tanaman.
Ketidak tersediaan N dari tanah dapat melalui proses pencucian (leaching) NO3ֿ,
denitrifikasi NO3ֿ menjadi N2, volatilisasi NH4+ menjadi NH3+, terfiksasi oleh mineral
atau dikonsumsi oleh mikroorganisme tanah.
Halilintar dapat menghasilkan zat nitrat, yang dibawa hujan lalu meresap di tanah.
Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.
Mikrobia dan bakteri-bakteri.
Pupuk buatan (Urea, ZA, dan lain-lain).
9. Phospor (P)
Sebagai senyawa utama untuk membentuk Atp dan ADP, yaitu senyawa yang
dihasilkan pada proses respirasi siklus Krebs. Sehingga tanaman dapat melakukan
segala aktifitasnya.
Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan intisel.
Membentuk senyawa Fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur keluar masuknya
zat-zat makanan dalam sel.
Kalium merupakan unsur utama yang dibutuhkan tanaman. Sangat penting peranannya
dalam pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu,
meningkatkan kualitas biji atau buah. Unsur Kalium diserap tanaman dalam bentuk ion
K+. Dalam beberapa sumber dijelaskan, bahwa peranan K yang penting dalam tanaman
diantaranya sebagai elemen penting yang bersifat higroskopis (muddah menyerap dan
menahan air). Unsur K biasanya terdapat pada stomata daun. Dengan sifatnya yang
higroskopis tersebut, Kalium mampu membuat persediaan air yang ada dan dibutuhkan
dalam proses transpirasi, fotosintesis, absorpsi, maupun transportasi unsur hara dalam
tanaman tersebut menjadi optimal.
Natrium atau sodium adalah unsure kimia dalam table periodic memiliki symbol Na
dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin. Termasuk dalam logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam. Sangat
reaktif, memiliki api berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air sehingga harus disimpan dalam bentuk minyak. Karena sangat reaktif,
natrium hampir tidak ditemukan dalam bentuk unsure murni.
Unsur Kalsium diambil/diserap tanaman dalam bentuk Ca2+. Memiliki fungsi dalam
tanaman antara lain :
Besi merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun ferro
(Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik)
sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa diigunakan adalah
Fe-EDTA, Fe-DTPA, dan khelat lain. Fe dalam tanaman sekitar 80 % yang terdapat
dalam khloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat
dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami
defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis
dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan
berperanan dalam perkembangan dalam kloroplas. Fungsi lain Fe ialah sebagai
pelaksana pemindahan elektron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya
reduksi N2,redukktase sulfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabkan
terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi
tidak sempurna. Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kadar asam amino pada daun dan
penurunan jumlah ribosom secara drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat
disebabkan oleh kekurangan Fe yang pada akhirnya mengakibatkan pengurangan
aktifitas semua enzim.
14. Mangaan
Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn2+. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap
dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan
lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ
yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk
senyawa oksida, karbonat, dan silikat. Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300
sampai 200 ppm. Bentuk Mn dapat berupa Mn2+ atau mangaan oksida baik bervalensi
dua atau empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada
tanah berpengaruh terhadap valensi Mn. Mn merupakan penyusun ribososm dan juga
mengaktifkan polymerase sintesis protein dan karbohidrat. Berperan sebagai activator
bagi sejumlah enzim utama dalam siklus Krebs, dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Lakukan pengambilan tanah yang ada pada auger / bor tangan dengan
mengunakan sekop kecil
Sampling Time
Contoh tanah dapat diambil setiap saat, dan langsung dilakukan analisis di
laboratorium.
Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah sebaiknya pada kondisi
kapasitas lapang (keadaan kelembaban tanah sedang) yaitu keadaan tanah
kira-kira cukup untuk dilakukan pengolahan tanah).
Pengambilan contoh tanah terkait erat dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu kegiatan perencanaan pengelolaan tanah-tanaman.
3.1 Kesimpulan
Kimia Tanah merupakan sarana untuk mempelajari mengenai beragam ilmu mengenai
kimia tanah. Sehingga pada nantinya mendapatkan bekal pengetahuan dan wawasan
mengenai kimia tanah dalam bidang pertanian, baik itu pengetahuan dan wawasan
mengenai kimia tanah dalam bidang pertanian, baik itu mengenai unsure, fase reaksi, atau
beragam hal yang erat kaitan dengan kimia tanah yang menopang untuk usaha pertanian
kedepannya.
Karakteristik kualitas air tanah dipengaruhi oleh gerakan ke bawah dari air pada daerah
imbuhan (perkolasi) dan gerakan lateral melalui akuifernya (aliran bawah). Efektif atau
tidaknya proses penjernihan itu dipengaruhi oleh kedalaman tanah diatas muka air tanah
(water table), jenis tanah dan konsentrasi bahan pencemar di dalam air yang berperkolasi.
Jika muka air tanahnya relatif dalam atau tanahnya kurang berpori proses penjernihan akan
lebih bagus, dan imbuhan akuifernya akan terhindar dari bahan-bahan organik yang bisa
menurunkan kualitas air tanah. Namun jika muka air tanahnya dangkal serta tanahnya
berpori, gas-gas terlarut, nitrat, sulfat, senyawa organik yang terlarut dan garam yang
terlarut dapat masuk ke dalam sistem air tanah.
Pengambilan sampling pada kimia tanah
Contoh tanah dapat diambil setiap saat, dan langsung dilakukan analisis di
laboratorium.
Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah sebaiknya pada kondisi kapasitas
lapang (keadaan kelembaban tanah sedang) yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk
dilakukan pengolahan tanah).
Pengambilan contoh tanah terkait erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan perencanaan pengelolaan tanah-tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
https://ihwatinurcahyani.wordpress.com/2012/04/06/makalah-sifat-kimia-tanah/
http://lorenskambuaya.blogspot.com/2013/10/kualitas-air-tanah_20.html
http://repository.uin-suska.ac.id/5314/2/BAB%20I.pdf
http://riasubakti.blogspot.com/2013/03/laporan-kimia-tanah-bram.html