Anda di halaman 1dari 4

Definisi Regulasi

Regulasi keperawatan (regristrasi & praktik keperawatan) adalah kebijakan atau ketentuan yang
mengatur profesi keperawatan dalam melaksanakan tugas profesinya dan terkait dengan
kewajiban dan hak.

Bentuk dari regulasi : UU, Peraturan presiden, Peraturan menteri, Keputusan menteri,Keputusan
presiden. Adanya Regulasi karena perawat sebagai profesi diakui.

UU.no.38 tahun 2014

Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dan informasi lain pada badan resmi baik
milik pemerintah maupun non pemerintah. Perawat yang telah terdaftar diizinkan memakai
sebutan registered nurse. Untuk dapat terdaftar, perawat harus telah menyelesaikan pendidikan
keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran dengan nilai yang diterima. Izin praktik
maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun.

Undang – undang praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para perawat. PPNI
pada kongres Nasional keduanya di Surabaya tahun 1980 mulai merekomendasikan perlunya
bahan-bahan perundang-undangan untuk perlindungan hukum bagi tenaga keperawatan.

Tidak adanya undang-undang perlindungan bagi perawat menyebabkan perawat secara penuh
belum dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan yang mereka lakukan. Tumpang tindih
antara tugas dokter dan perawat masih sering terjadi dan beberapa perawat lulusan pendidikan
tinggi merasa frustasi karena tidak adanya kejelasan tentang peran, fungsi dan kewenangannya.
Hal ini juga menyebabkan semua perawat dianggap sama pengetahuan dan ketrampilannya,
tanpa memperhatikan latar belakang ilmiah yang mereka miliki.

Klasifikasi Regulasi

Dalam masa transisi professional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin praktik dan
registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan SPK,
akademi, sarjana keperawatan maupun program master keperawatan dengan lingkup praktik
sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Pengaturan praktik perawat dilakukan melalui Kepmenkes nomor 1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat, yaitu setiap perawat yang melakukan praktik di unit pelayanan
kesehatan milik pemerintah maupun swasta diharuskan memiliki Surat Izin Praktik (SIP) dan
Surat Izin Kerja (SIK). Pengawasan dan pembinaan terhadap praktik pribadi perawat dilakukan
secara berjenjang, mulai dari tingkat Propinsi, Kabupaten sampai ke tingkat puskesmas.
Pengawasan yang telah dilakukan selama ini oleh pemerintah (Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur) belum sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1239 tahun
2001.

· SIP adalah suatu bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan
keperawatan diseluruh wilayah indonesia oleh departemen kesehatan.

· SIK adalah bukti tertulis yang diberikan perawat untuk melakukan praktek keperawatan
disarana pelayanan kesehatan.

· SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktik perwat
perorangan atau bekelompok, Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan dalam
bentuk kunjungan rumah.

Standar profesi yaitu pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi secara baik.

Regulator : Pemerintah dan PPNI

Yang mengatur Registrasi dan praktik perawat sebelum UU no.647 thn 2000

Diubah menjadi Kemenkes 148 tahun 2010 (isinya masuk UTS):

setiap perawat harus memiliki STR

Dalam praktek hrs nmemasang papan

Khusus yang membahas ijin 161 thn 2010, kemudian di revisi 196 thn 2010, 161 2011,
yang terakhir 17 thn 2013

Di jawa timur peraturan nomor 4 thn 2010 tentang ponkesdes (pondok kesehatan desa)
Ada perawat, bidan, kesling dan farmasi.

UU NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN

YANG MASUK PENGOBATAN DAN PERAWATAN MASUK DALAM ILMU KEDOKTERAN YANG TELAH
MEMILIKI KEAHLIAN DAN KEWENANGAN.

UU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN

MTKI (MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA) : PENGGANTI PERAN KONSIL :


MENGELUARKAN IJIN

NIRA : NOMOR INDUK REGISTRASI : SEBAGAI ANGGOTA PPNI

MTKP(MAJELIS TENAGA KESEHATAN PROVINSI)

Tujuan Dari Regulasi

1. agar perawat lebih professional (menganut etik, bekerja dengan ilmu pengetahuan dan
proposional (seimbang hak dan kewajiban)

2. Diharapkan tidak terjadi overlap ( tidak tumpang tindih)

3. Menghindari malpraktik yang kemungkinan terjadi

4. Meningkatkan mutu pelayanan yang profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang.

Komponen Regulasi

- keperawatan sebagai profesi memiliki karakteristik yaitu adanya kelompok pengetahuan


(body of Knowledge) ; SKS
- kewenangan penuh untuk bekerja sesuai dengan keilmuan keperawatan yang dipelajari
- perawat telah memberikan konstibusi besar dalam meningkatkan derajat kesehatan.
- kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan
semakin meningkat.
Uu nomor 38 thn 2014

- Pasal 36
- Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak:
- a.memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
- b.memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau keluarganya.
- c.menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
- d.menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-
undangan; dan
- e.memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
- Pasal 37
- Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
- a.melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar
Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
- b.memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
- c.merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga kesehatan lain
yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
- d.mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
- e.memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan
batas kewenangannya;
- f.melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai
dengan kompetensi Perawat; dan
- g.melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai