Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

OLEH :

Ni Made Witariadi,SPt.MP

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
KESUBURAN BIOLOGI TANAH

Tujuan untuk mengetahui organisme yang hidup di dlm tanah atau di atas tanah. Kesuburan
Biologi tanah adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan atau kegiatan organisme yang ada
di dalam tanah atau diatas tanah yang akan memberikan kesuburan pada tanah baik
kesuburan fisik dan kimia pada tanah , selanjutnya akan memberikan kesuburan pada
tanaman yang tumbuh diatasnya.

Organisme yang hidup dalam tanah :

a. Bermanfaat
b. Mengganggu
c. Tidak bermanfaat
d. Tidak mengganggu

Contoh organisme
 Mengganggu pertumbuhan tanaman; tikus, nematoda, parasit
pythium (penyebab penyakit akar), fusarium (penyakit layu pada
buah-buahan dan sayur-mayur).
 Bermanfaat : cacing tanah, bakteri yang mengikat N dari udara,
Actinomycetes dapat menghasilkan antibiotika

Ukuran organisme tanah adalah sangat kecil , ada beberapa yang ukuran lebih besar seperti
: Rodentia, tetapi semuanya punya peranan sangat nyata dalam proses biologi dalam tanah.

Organisme tanah kebanyakan terdapat dipermukaan tanah , hal ini disebabkan karena:
- Cukup bahan organik
- Ventilasi cukup baik
- Temperatur yang baik sekitar 30OC

Mikro Fauna

Nematoda, mikro fauna ini dijumpai disemua macam tanah . Jumlahnya cukup
banyak dan ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Berdasarkan
jenis makanannya nematoda dapat digolongkan menjadi :

1. Omnivorous( makan sisa-sisa bahan organik) , merupakan nematoda yang paling umum
ditemukan di tanah.
2. Predaceous ( makan hewan-hewan tanah)
3. Parasitik (merusak akar tanaman )

Protozoa , mikro fauna ini merupakan bentuk binatang paling sederhana,


merupakan hewan yang bersel satu yang makan bakteri, dapat menghambat daur ulang
(recycling) unsur-unsur hara, dan menghambat berbagai proses dalam tanah yang melibatkan
bakteri.
Ada tiga jenis protozoa yaitu: amoeba, flagelata dan ciliata.

Rotifera ,mikro fauna ini berperanan penting dalam peredaran bahan organik
terutama didaerah berawa berbahan organik tinggi maupun tanah mineral.
1. Organisme Penghuni Tanah

Dalam tanah hidup berbagai jenis organisme, dan dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1 . Kelompok Hewan ( Fauna Tanah)


2. Kelompok Tumbuhan (Flora Tanah)

Kelompok Organisme penting yang umum terdapat dalam tanah :

- Mamalia kecil
- Serangga
Hidup dari bahan tumbuhan - Milipeda
- Kutu kayu
- Tungau
-Keong
-bekicot
Makro - Cacing tanah
- Cerucut
Umumnya - Serangga
Fauna predator - Tungau
(Binatang) - Sentipeda
- Laba-laba
Predator atau parasit - Nematoda
Mikro dan hidup dari - Protozoa
sisa tumbuhan - Rotifera

Akar tumbuhan Makroflora

Algae Hijau
Biru
Flora Jamur
(Tumbuhan) Fungi Ragi Mikroflora
Kapang
Aktinomisetes
Aerobik
Bakteri Anaerobik
Autotrofik
Heterotrofik

Makro Flora

Tanaman tinggi , merupakan produsen primer dari bahan organik dan penyimpan
energi matahari. Akar–akar tanaman tumbuh dan mati didalam tanah, sehingga dapat
berfungsi sebagai penyedia makanan dan energi bagi hewan tanah dan mikroflora. Akar
tanaman dapat meningkatkan agregasi tanah, karena akar menembus kelapisan tanah yang
dalam dan bila membusuk menjadi sumber humus tidak hanya dilapisan atas tetapi juga
dilapisan yang lebih dalam. Akar yang tumbuh secara fisik mengubah tanah , karena dengan
menyerap air dari sekitarnya , akar tanaman menciptakan tegangan fisik yang mengawali
terjadinya agregasi tanah. Akar tanaman yang masih hidup mempengaruhi keseimbanagan
hara tanah akibat penyerapan unsur-unsur hara oleh akar tersebut. Akar tanaman juga
mempunyai pengaruh langsung terhadap ketersediaan unsur hara, karena dapat membentuk
asam-asam organik yang dapat meningkatkan kelarutan unsur hara. Dikeluarkannya asam
amino tertentu dan adanya bagian akar yang secara terus menerus mati membantu kegiatan
mikroorganisme disekitar akar.

Mikro Flora

Algae atau ganggang sebagian besar mempunyai klorofil yang memungkinkan


untuk memakai cahaya sebagai sumber energi untuk pengikatan CO2(fotosintesa) dan
harus hidup dekat permukaan tanah. Ganggang membantu melarutkan mineral-mineral
tanah dan mempercepat proses pelapukan menghasilkan bahan organik untuk
memperbesar kadar humus di dalam tanah.

Fungi (jamur) berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil
dan menggantungkan kebutuhan akan energi dari bahan organik.

Mycorhiza (jamur akar) adalah asosiasi simbiotik myselia fungi dengan akar tanaman
tertentu. Mycorhiza membantu tanaman induk menyerap unsur hara tertentu.

Aktinomisetes mempunyai miselia yang lebih kecil dari fungi dan berkembang
dengan baik dalam keadaan lembab dan beraerasi baik. Mereka sangat sensitif dalam
keadaan masam (PH.5) sehingga mengurangi aktifitas mereka untuk berkembang. Secara
optimum aktinomisetes dapat berkembang pada( PH. 6 - 7,5).

Bakteri merupakan jazad bersel satu. Berkembangbiak dengan membelah diri atau
fungi yang membelah atau membagi.

Bentuk bakteri :
- Batang : jazad dominan dalam tanah.
- Bulat dan Spiral

Bakteri dikelompokkan menjadi :

1. Bakteri autotroph adalah bakteri yang menghasilkan makanannya sendiri dari


bahan-bahan organik, misalnya melalui proses fotosintesis.
Bakteri ini yang terpenting dalam tanah adalah bakteri nitrifikasi yang dapat mengoksidasi
amonia nitrit oleh nitrosomonas (nitrit adalah senyawa yang beracun) yang cepat dioksidasi
menjadi nitrat oleh nitrobacter.

Bakteri Bakteri
NH4+ NO2- NO3-
Nitrosomanas Nitrobacter

Amonium (dapat Nitrit (beracun Nitrat (dapat


diserap tanaman hanya ada sementara diserap tanaman

2. Bakteri Heterotrop adalah bakteri yang mendapatkan makanannya dari bahan


organik yang telah ada. Sebagian besar bakteri tanah termasuk dalam golongan ini.

Bakteri Heterotrop dibedakan menjadi dua yaitu:


1. Bakteri pengikat N udara
2. Bakteri bukan pengikat N udara.
* Bakteri pengikat N udara dibedakan menjadi :
a. Simbiotik yang hidup bersimbiose dengan tanaman lain
b. Non simbiotik hidup bebas dalam tanah. Bakteri inilah yang paling
bertanggung jawab dalam dekomposisi bahan organik.

2. Jazad Sedang Beraksi

Kegiatan flora dan fauna tanah saling jalin menjalin sehingga sukar untuk dapat
dipelajari secara terpisah. Untuk melukiskan pendapat ini, perhatikan bagaimana berbagai
jazad tanah terlibat dalam perombakan bahan organis.

Yang merombak bahan organis adalah konsumen :

1. KONSUMEN PRIMER MIKROFLORA : TUMBUHAN


DETRIVOR : FAUNA HIDUP DARI TANAMAN
YANG MATI (BINATANG)

2. KONSUMEN SEKUNDER CARNIVORA  PEMAKAN DETRIVOR


MIKROFITIK  PEMAKAN MIKROFLORA

3. KONSUMEN TERSIER KONSUMEN PRIMER


KONSUMEN SEKUNDER

Proses Perombakan Bahan Organik

Energi
dan kehilangan CO2

Energi
dan input CO2 Fauna Tanah

Detritivor Carnivor Predator


K.Primer K.Sekender K.Tersier

Daun tanaman
Mati / bahan
organik / Detritus

P. perombakan  Kotoran dan Humus


Jazad mati tanah

Mikroflora Mikrofitik Konsumen


K.Primer K. Sekender K. Tertier

Flora Tanah
Penjelasan Gambar :
Sehelai daun / ranting jatuh ketanah segera mengalami serangan mikroflora dan
detritivor ( binatang yg hidup dr jaringan tanaman yg mati / sedang membusuk). Mikroflora
dan Detrivor memanfaatkan energi yang terkandung dalam sisa tanaman dan mereka
dinamakan konsumen primer.

Konsumen primer sebagai sumber makanan bagi predator dalam tanah. Mereka itu
adalah konsumen sekender : meliputi karnivora dan pemakan mikrofitik yang memakan
tanaman rendah (bakteri, fungi, algae dan lumut).

Konsumen sekender mangsa bagi karnivora lainnya yaitu konsumen tertier. dan
sebelum terbentuk humus Jazad itu membebaskan CO2 dan energi.

3. Jumlah Biomasa dan Kegiatan Metabolik Organisme

Flora dan fauna yang menghuni tanah tergantung dari :


iklim dan vegetasi .

Iklim diantara : Suhu, kemasaman (PH) dan kelembaban tanah .


Misalnya : susunan species didaerah gurun , berbeda dari yang dijumpai dihutan dan berbeda
dari lahan yang diusahakan (lahan pertanian) . amatlah sukar untuk dapat menduga : jumlah,
macam, dan kegiatan jazad yang dapat kita harapkan ada dalam suatu tanah.

Vegetasi: Ada beberapa ketentuan umum yang dapat dibuat :


misalnya :
- vegetasi dibawah hutan umumnya mendukung fauna yang beragam dibandingkan
vegetasi dipadang rumput.
- Dibanding dengan lahan perawan dengan lahan yang diusahakan (lahan pertanian)
umumnya mempunyai jumlah organisme tanah yang sedikit fauna tanah.

Kecuali lahan Pertanian sebelumnya mendapat perlakuan seperti : lahan perawan yang
sebelumnya bereaksi sangat masam maka dilakukan pengapuran serta dipupuk saat
diusahakan maka populasi mikroflora akan lebih banyak dari pada yang tidak diusahakan.

Kegiatan jazad secara komparatif. Kegiatan kelompok umumnya dicirikan oleh :

a. Jumlah dalam tanah


b. Bobotnya tiap unit isi atau luas tanah (biomassa)
c. Kegiatan metabolik

Jumlah terbanyak dijumpai pada jazad mikro, baik fauna dan floranya. Karena
jumlah mikroflora yang banyak ditanah maka mereka mendominasi biomassa meskipun
ukuran masing-masing jazad kecil.

Bersama dengan cacing tanah dan mikroflora memonopoli kegiatan metabolik dalam
tanah.

Diperkirakan 60 – 80 % dari metabolisme total dalam tanah adalah hasil kegiatan


dari mikroflora. Selanjutnya humus tanah merupakan salah satu dari hasil akhir nyata dari
kegiatannya.
4. Cacing Tanah

Cacing tanah merupakan binatang makro (makroflora) yang penting dalam tanah.

Species yang dijumpai dalam tanah yaitu :


- Lumbricus Terristis (merah)
- Allolobophora caliginosa (merah jambu)

Faktor yang mempengaruhi jumlah cacing tanah :

1. Cacing tanah menghendaki habitat yang lembab. Oleh karena itu mereka dijumpai
pada tanah dengan tekstur medium hingga berat karena disitu kelembabannya
terjamin tinggi dibandingkan dengan tanah yang bertekstur pasir.

2. Kehidupan cacing tanah dipengaruhi oleh PH (6-8) dan keadaan tanah. Tanah-tanah
yang berpasir dan tanah yang kering bukan habitat yang baik untuk cacing tanah.

3. Cacing tanah juga dipengaruhi oleh macam vegetasi . Maka tidaklah heran bila pada
suatu tempat dijumpai banyak cacing dan ditempat lain jumlahnya sangat kecil.

4. Cacing dalam tanah juga sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk kandang atau
limbah pertanian, karena kehidupan cacing tanah tergantung dari tersedianya bahan
organik.

Pengaruh cacing tanah terhadap kesuburan dan produktifitas tanah.

1. Dimana cacing tanah akan membuat lubang untuk memperlancar aerasi


dan drainase tanah.
2. Cacing tanah mengangkat tanah lapisan bawah keatas, sehingga terjadi
pencampuran tanah.
3. Cacing tanah mencampur dan menggranulasikan butir-butir tanah
4. Cacing tanah mengangkut bahan organik kedalam tanah yang lebih
dalam. Bahan organik yang ditimbun kadang-kadang mencapai jumlah
yang banyak sehingga bahan organik ini bisa mengikat agregat tanah.
5. Cacing tanah dapat memantapkan agregat tanah terutama pada tanah yang
belum diganggu manusia.
6. Kotoran cacing tanah sangat kaya akan C-Organik,N-Organik, P-Tersedia,
Ca dan Mg dapat dipertukarkan dan menurunkan jumlah unsur yang
meracuni tanaman(Mn dan Al).

Ekologi cacing tanah ;Cacing tanah berkembang biak secara kelamin, tiap cacing
tanah berkelamin dua dan perkawinan terjadi silang. Dari saat telur menetas sampai cacing
mejadi dewasa diperlukan waktu 6 – 18 Bulan.

5. Jazad Renik Tanah Yang Menguntungkan

Jazad Renik mempunyai keuntungan dalam hal :

1. Pelapukan Bahan Organik :


Salah satu sumbangan yang nyata dari jazad mikro bagi tanah ialah pelapukan bahan
organik. Melalui proses ini bahan organik dihancurkan dan suatu penimbunan bahan
organik yang tak diinginkan dapat dihindarkan. Selanjutnya unsur hara yang terikat
dalam bentuk organik menjadi tersedia bagi tumbuhan. N merupakan contoh utama.
2. Jazad renik dapat menekan kemungkinan terjadinya keracunan Fe dan Mn karena
daya larutnya akan rendah atau dioksidasikan oleh jazad renik sehingga sedikit
diserap oleh tanaman.

3. Jazad renik dapat menambat N.


N dijumpai di udara dalam jumlah banyak sekali, tetapi tidak tersedia bagi tumbuhan.

Golongan bakteri yang mampu menambat N dari udara dan menjadikannya tersedia
bagi tumbuhan yaitu :
- Bakteri simbiotik
- Bakteri nonsimbiotik

Bakteri Simbiotik

Bbakteri pengikat N udara yang hidup bersimbiose dalam bintil-bintil akar tanaman
leguminosa. Tanaman menyediakan makanan dan bahan organik untuk bakteri
sedangkan tanaman mendapat N yang diikat dari udara oleh bakteri yang digunakan untuk
membentuk protein dibadannya. B. simbiotik terpenting Rhizobium yang umumnya hidup
bersimbiosa dalam bintil-bintil akar tanaman Leguminosa.

Rhizobium

Rhizobium : bakteri yang tidak berspora ,berbentuk batang dan hidup secara aerobik .
Bakteri ini mempunyai kemampuan untuk menginfeksi akar dan membentuk bintil akar
(nodule) dalam simbiosenya dengan tanaman legum. Kemampuan membentuk bintil akar ini
merupakan ciri paling penting yang membedakan rhzobium dengan bakteri lain.

Rhizobium didalam bintil akar legum mampu secara kimia untuk menambat nitrogen
bebas (N2) dr atmosfer dan merubahnya menjadi amonia (NH3) dimana produk yang
terakhir ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman inang untuk pertumbuhan.

Sedangkan rhizobium sendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi dari tanaman
inang.

Proses pembentukan bintil akar :

a. Pembentukan akar-akar rambut

b. Peningkatan populasi rhizobium di sekitar akar rambut

c. Pembengkakan akar rambut dan infeksi oleh bakteri

d. Pembentukan bintil akar

Faktor yang mempengaruhi pembentukan bintil akar dan penambatan nitrogen.

A. Faktor lingkungan :

1. Temperatur yang maximun untuk menambat nitrogen sekitar 27oC-40oC.

2. Suhu yang optimun untuk pembentukan bintil akar adalah 24oC.


3. Kadar air yang menunjang lancarnya proses penambatan N kondisi air berada
dalam kondisi kapasitas lapang yang optimun.
4. Cahaya atau intensitas sinar matahari mempengaruhi supplai karbohidrat dari
daun ke bintil akar.

5. PH tanah atau keasaman tanah mempengaruhi penambatan N dan pembentukan


bintil akar. PH yang rendah mengurangi jumlah bintil akar dan memperlambat
infeksi tanaman inang.

B. Faktor Genetik :

Tidak semua rhizobia dapat :

- mempertahankan hidupnya dalam tanah


- mampu bersaing dengan mikroorganisme lain
- mampu menginfeksi tanaman inang
- membentuk bintil akar
- menambat N dari udara atmosfir.

Keefektifan menambat N tergantung dari :

* Galur rhizobium dan varietas leguminosa dimana diantara keduanya ada


kesesuaian atau keserasian genetik.

Penambatan N atmosfir oleh Bakteri Rhizobium

- Jazad renik masuk melalui akar-akar rambut kemudian mencapai cortex akar
dan terbentuklah bintil akar .

- Selanjutnya menambat N dari udara tanah kemudian mengubahnya jadi bentuk


yang komplek.

- Sebagian berdifusi melalui dinding sel dan diserap oleh tanaman inang (hubungan
ini disebut hubungan simbiose).

- Apabila tanaman inang mati maka N tersedia bagi tanaman berikutnya.

Bakteri Nonsimbiotik

Bakteri pengikat N udara yang hidup bebas di dalam tanah.

Bakteri aerob ; suasana kering atau tidak tergenang air


Bakteri anaerob ; tahan dengan kelembaban .

Mycorhiza

Beberapa jenis Fungi Hymenomisetes menghuni akar tumbuhan sedemikian sehingga


mereka membentuk suatu asosiasi yang diberi nama mycorhiza. Mycorhiza adalah asosoasi
simbiotik antara mycelia fungi dengan akar tanaman tertentu dimana mycorhiza membantu
tanaman induk menyerap unsur hara tertentu.
Mycelia merupakan semacam lapisan yang meliputi pembentukan akar atau dalam keadaan
lain mycelia tersebut memasuki akar.
Mycorhiza digolongkan menjadi dua :

a. Mycorhiza ectotrophic ; berkembang sebagai filamen seperti benang


. Fungi ini yang membantu akar tanaman meningkatkan penyerapan
unsur hara dengan semakin membesarnya luas permukaan akar.

b. Mycorhiza endotrophic ; menembus kedalam cel-cel akar tanaman.


Unsur hara dari mycorhiza yang mati diserap dan digunakan oleh tanaman
induk.

Manfaat dari mycorhiza:

a. Meningkatkan penyerapan unsur hara ; akar yang bermikoriza dapat menyerap


unsur hara dalam bentuk terikat dan tidak tersedia untuk tanaman.

b. Meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan: tanaman yang bermikoriza


biasanya lebih tahan kering.

c. Tahan terhadap serangan patogen akar ;


mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung bila terjadi infeksi patogen akar.

d. Mikoriza dapat menggantikan sebagian dari kebutuhan pupuk (N,Pdan K)

e. Disamping mampu menyerap N,Pdan K juga mampu mengekstrak Ca, Mg serta


beberapa unsur mikro lainnya.

f. Pemakaian mikoriza aman dipakai, tidak menyebabkan kerusakan lingkungan,


berperan aktif dalam siklus hara dan dapat memperbaiki status kesuburan tanah
karena mampu mengektraksi unsur hara yang terikat.

g. Sekali tanaman terinfeksi oleh jamur mikoriza, maka manfaat akan diperoleh
selama hidupnya

Kerjasama Tanaman Inang dgn Fungi :

- Tanaman inang yang mendapat makanan yang sudah dicerna oleh


fungi

- Oleh tanaman inang akan dimanfaatkan untuk meningkatkan


ketersediaan fosfor.

- Dengan adanya asosiasi ini menyebabkan luas permukaan serapan


akar inang akan membesar.

- Fungi akan mendapatkan sumber energi untuk kelangsungan


tumbuhnya karena tanaman inang ini mengeluarkan mecigal.

- Mecigal yang dikeluarkan akar inang ini akan dimanfaatkan oleh


fungi untuk sumber energi.
6. Jazad Renik Yang Merugikan

* Merugikan dan merusak tumbuhan ; Bakteri, fungi dan aktinomisetes yang


menyebabkan akar tanaman menjadi busuk pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu.

* Merugikan tumbuhan ; akan terjadi persaingan untuk memperoleh unsur hara.


N adalah unsur hara yang paling diperebutkan . Jazad mikro lebih mampu
memperoleh unsur hara dr pd tumbuhan shg tumbuhan hanya memperoleh
sisanya .

* Jazad mikro yg bersaing memperoleh udara tanah. dalam keadaan tergenang air
udara akan terbatas.
Dalam keadaan tergenang, beberapa unsur hara Nitrogen dan belerang (S), besi
(Fe), mangan (Mg) akan direduksikan.
Nitrogen dan belerang akan hilang menguap keudara sedangkan besi dan mangan
akan larut dalam air tanah dan dapat menjadi racun bagi tanaman terutama bila
tanah tersebut cukup masam.

* Mematikan Jazad mikro lain yang diperlukan untuk kesuburan tanah.


Persaingan antara jazad mikro terutama dalam memperoleh makanan ada yang
juara ,ada yang mati (lenyap) atau ada yang menghasilkan bahan kimia untuk
menghambat /mematikan jazad yang lain.

7. Pengaruh Budi Daya Pada Jazad Tanah

Perubahan dalam lingkungan mempengaruhi tidak saja jumlah tetapi juga macam
jazad dalam tanah.

Seperti tindakan pertanian mengubah hutan atau padang rumput menjadi tanah
pertanian mengakibatkan terjadinya perubahan besar dalam lingkungan tanah.

Jumlah sisa tanaman ( makanan untuk organisme) secara menyolok menurun. Juga
spesies tanaman golongan tinggi diubah dan umumnya sedikit.

JUMLAH LEBIH BESAR DARI SPECIES TERTINGGAL

PENGAIRAN PENAMBAHAN PUPUK


DRAINASE AERASI TANAH
TINDAKAN PERTANIAN

BUDI DAYA PENGGILIRAN PESTISIDA


Bajak MONOKULTUR fungisida
Garu Tanaman tunggal herbisida
Bakar

Perubahan dalam keseimbangan ekologi

Spesies lebih sedikit Jumlah lebih banyak dari Beberapa kelompok


Beberapa spesies spesies dihilangkan
Monokultur atau pergiliran tanaman tanpa adanya gulma menyempitkan jumlah
bahan tanaman yang biasanya banyak dalam keadaan alamiah.

Pengolahan tanah dengan pengapuran atau pemupukan membantu menciptakan


keadaan lingkungan yang berbeda bagi penghuni tanah.

Drainase atau pengairan dapat secara drastis mempengaruhi hubungan kelengasan


dan aerasi tanah dengan pengaruhnya terhadap jazad tanah. Juga spesies jazad yang biasa
terangkut secara komersial turut perpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan dengan
demikian memunghkinkan mereka disebarkan ditempat-tempat baru.

Dengan demikian jelaslah bahwa tindakan pertanian mempunyai pengaruh berbeda


terhadap jazad yang berbeda. Akan tetapi ada beberapa ketentuan umum (Gambar 2), yang
semula dimaksudkan untuk memperlihatkan pengaruh ekologik dari tindakan pertanian
mikroantropoda tanah,melukiskan bagan yang berhubungan dengan populasi total jazad
tanah. Contoh : umumnya tindakan pertanian cendrung mengurangi banyaknya species
terutama fauna tanah. Pada saat yang bersamaan tindakan ini dapat mengurangi atau
menaikkan jumlah anggota species tertentu, tergantung dari keadaan.

Menambahkan kapur, pupuk, dan pupuk kandang pada tanah tidak subur pasti akan
menaikkan kegiatan jazad renik pestisida dengan tajam menurunkan jumlah jazad paling
tidak untuk sementara. Sama halnya dengan pergiliran tanaman (monokultur) dapat
meningkatkan anggota species yang tertinggal.

7. Effective Microorganisme 4 ( EM4 )

Ditemukan oleh Frof. Teruo Higa dari University of the Ryukuyus, Okinawa Jepang.

EM4 terdiri atas kultur campuran mikroorganisme bermanfaat dan hidup secara alami
diterapkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah. EM4
merupakan suatu kultur campuran mikroorganisme dari bakteri Fotosintetik, Laktobacillus
Sp, Streptomyces Sp, Ragi dan Jamur untuk mempermentasikan bahan organik tanah
senyawa yang mudah diserap tanah.

Fungsi masing-masing Organisme tersebut adalah :

a. Bakteri Fotosintetik
Mampu mengikat N dari udara bebas dan memakan gas beracun dan panas dari hasil
proses pembusukan polusi di dalam tanah berkurang.

b. Laktobacillus
Mempermentasi bahan organik menjadi senyawa asam laknat yang dapat diserap
oleh tanaman.

c. Actinomycetes
Menghasilkan senyawa antibiotik yang bersifat Toksik terhadap Pathogen /
penyakit.

d. Ragi
Mempermentasi bahan organik tanah bahan organik yang siap diserap akar
tanaman
Sifat dari EM4 adalah :

1. Berupa kultural campuran

2. Cairan berwarna coklat , aroma sedap

3. Dapat bertahan 1 tahun bila disimpan ditempat teduh

4. Dalam waktu singkat dapat meragikan zat-zat organik

5. Dapat bekerja secara efisien tanpa bahan-bahan kimia

Guna EM4 :

1. Menekan pertumbuhan pathogen tanah

2. Mempercepat dekomposisi limbah organik

3. Meningkatkan ketersediaan nutrisi / senyawa organik pada tanaman

4. Memfiksasi Nitrogen

5. Meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang menguntungkan (bakteri


pelarut fosfat)

8. Bokashi

Bokashi hasil fermentasi bahan organik (jerami, pupuk kandang, sampah organik dll)
teknologi EM4 dalam kondisi anaerob pada suhu 40 – 50oC. Manfaatnya digunakan
sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumuhan dan
produksi tanaman.

Bahan jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam, serbuk gergaji .

Kelebihan bokasi adalah:

- Dapat dibuat dalam waktu sangat singkat (kompos 4 hr, tradisional 3-4 bl)

- Kualitas yang baik dari tradisional

- Pemakaian pestisida, insektisida dapat ditiadakan atau dikurangi.

- Menyuburkan tanah dan meningkatkan produksi tanaman.

- Sebagai sumber pupuk organik yang siap dipakai dalam waktu yang singkat.
Cara pembuatan Bokashi jerami :

Bahan :
1. Jerami : 200 kg (20 bagian) dipotong 5-10 cm
2. Dedak : 10 kg (1 bagian)
3. Sekam : 200 kg (20 bagian)
4. Gula pasir : 10 sendok makan
5. EM4 : 200 ml (20 sendok makan)
6. Air : 20 lt (secukupnya)

Cara pembuatan :

Skema pembuatan 1 ton Bokashi secara umum:

Bahan Pupuk Dedak EM4 Molasis Air


organik kandang 10 % 1 lt 1 lt/1/4 kg
80 % 10 %

Bahan baku Adonan dengan Larutan EM4


Kadar air
30-40 %

Fermentasi
Suhu < 50oC

Bokashi

Cara Kerja Pembuatan Bokasi :


1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air

2. Jerami, sekam dan dedak dicampur merata

3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan - lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30 %. Bila adonan dikepal dengan tangan air
tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas, maka adonan mengap.

4. Adonan digundukkan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 10-20 cm , lalu
ditutup karung goni selama 3-4 hari.

5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC, jika lebih 50oC bukalah penutup, dan
adonan dibolak-balik lalu ditutup kembali. Pengecekan suhu setiap 5 jam sekali.

6. Setelah 4 hari, bokashi telah selesai difermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik
9. Pupuk dan Pemupukan

A. Pupuk

Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk
memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.

Klasifikasi pupuk yaitu :

a. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibedakan:


1. Pupuk tunggal (single fertilizer) ; pupuk yang mengandung 1 macam unsur
hara , misalnya:
- Urea ; N
- ZK ; K
- TSP ; P

2. Pupuk majemuk (compound fertilizer) ; pupuk yang mengandung lebih dari


1 macam unsur hara, misalnya:
- Rustica yellow mengandung N,P dan K

b. Berdasarkan kadar kandungan unsur haranya :


1. Berkadar hara tinggi : Kandungan unsur haranya lebih dari 30 % , misalnya:
- TSP Kandungan unsur hara 45 % P2O5
- ZK Kandungan unsur hara 50% K2O
- Urea kandungan unsur hara 45% N.

2. Berkadar hara sedang, kandungan unsur haranya 20-30%.


- Abu dapur kandungan haranya 10-30%K2O

3. Berdasarkan reaksi kimia :


- Pupuk masam : amonium sulfat (Za), urea
- Pupuk netral :CaCO3
- Pupuk basa : NaNO3
4. Berdasarkan pembuatannya :
- Pupuk alam ( pupuk organik) ; pupuk yang bersal dari sisa-sisa
tanaman dan limbah kotoran hewan.

- Pupuk Buatan ( pupuk anorganik) ; pupuk yang dibuat dipabrik.

Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik :

Pupuk Organik Pupuk Anorganik

- Mengandung unsur hara (N,P,K) lebih rendah - Tinggi


- Mengandung unsur mikro - Umumnya tidak
- Larut lebih lambat - Mudah larut
- Memperbaiki sifat fisik tanah - Memperbaiki sifat kimia tnh
- Memberikan sumber energi pada jazad renik -
Pupuk organik (pupuk alam)

Pupuk organik adalah dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanah :


- Memperbaiki struktur tanah
- Daya meresapnya air hujan
- Daya mengikat air
- Tata udara
- Untuk memperbaiki kehidupan biologi tanah
- Menambah unsur hara dari hasil proses mineralisasi humus.

Macam-macam pupuk organik yaitu :


- Pupuk kandang
- Pupuk hijau
- Pupuk humus
- Pupuk kompos

1. Pupuk kandang:
Berdasarkan proses penguraiannya yang terjadi sampai diperolehnya pupuk matang
yang siap untuk digunakan.
dikenal adanya : pupuk panas dan pupuk dingin.

Pupuk Panas :pupuk kandang yang pengurainnya oleh mikroorganisme berlangsung


dengan cepat .

Kelemahan Pupuk panas : mudah mnguap dan bahan organik tidak terurai secara
sempurna banyak berubah menjadi gas.

Pupuk Dingin : pupuk kandang yang pengurainnya oleh mikroorganisme berlangsung


secara perlahan-lahan.

Cara menyimpan pupuk kandang:

- Menyimpan pupuk kandang padat diperlukan bak berlantai dan


berdingding kedap serta beratap.

- Menyimpan pupuk cair yaitu air kencing hewan digunakan sebuah


bak yang berdingding kedap , dapat ditutup rapat, saluran-saluran
yang mengalirkan pupuk cair miring dan tertutup, dan dapat
membuang aliran air bekas mencuci kandang .

2. Pupuk hijau

Sumber pupuk hijau seperti : daun, tangkai dan batang, tanaman yang masih muda
.
Fungsi pupuk hijau tanah:

a. Memperkaya N dalam tanah melalui fiksasi N bebas dari udara


b. Sumber energi bagi kehidupan mikroorganisme tanah
c. Memperkaya tanah dengan humus
d. Menambah ketersediaan unsur hara
e. Menekan pertumbuhan gulma

Penyimpanan Pupuk hijau, umumnya tidak disimpan dengan cara khusus karena
pemakaiannya langsung dari tanaman yang kita tanam dilapangan.
3. Pupuk humus

Pupuk humus adalah sisa tumbuhan berupa daun, akar, cabang dan batang sudah
membusuk secara alami dengan bantuan mikro organisme di dalam tanah dan cuaca.
Dilakukan dengan membenamkan pupuk hijau di dalam tanah sehingga pembusukan
terjadi dan terbentuklah Humus.

4. Pupuk Kompos

Jenis pupuk alam yang dibuat dengan cara membusukkan atau melapukkan bahan-
bahan organik.

Pupuk anorganik (Pupuk buatan)

Pupuk buatan merupakan hasil industri atau hasil dari pabrik-pabrik pembuat pupuk
(Pupuk dari pabrik sriwijaya) mengandung unsur hara atau zat-zat makanan yang
diperlukan tanaman. Pupuk ini , umumnya mengandung unsur hara yang tinggi.

Didaerah tropik penduduknya yang melakukan usaha di bidang pertanian maka pupuk
anorganik sangat disukai karena:

1. Pupuk buatan sangat praktis dalam pemakaian, artinya pemakaiannya dapat


disesuaikan dengan difisiensi unsur hara yang tersedia dalam kandungan
tanah.

2. Pupuk buatan mudah didapat ,disimpan lama dan konsentrasi zat-zat


makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ternyata tinggi.

Jenis-jenis pupuk anorganik:

a. Pupuk nitrogen: Amonium sulfat,Urea,Amonium nitrat


b. Pupuk fosfat : Super fosfat, fosfat alam, Double super fosfat
c. Pupuk kalium : kalium klorida, kalium sulfat
d. Pupuk campuran : Amonium fosfat,ammophos

Cara menyimpan pupuk buatan.

Pupuk buatan adalah senyawa kimia yang mudah mengalami perubahan


meningkatnya kelembaban, suhu, dan tercampurnya beberapa pupuk dengan pupuk yang
lain. Dalam memyimpan pupuk buatan , perlu diperhatikan faktor yang berpengaruh tehadap
keadaan pupuk yaitu:

1. Suhu ruangan penyimpanan

2. Kelembaban tempat penyimpanan

3. Kebersihan ruangan penyimpanan

4. Kemungkinan berbagai macam pupuk dalam satu ruangan penyimpanan.

Kerugian menyimpan pupuk pada ruangan yang kurang memenuhi syarat:


1. Pupuk yang higroskopis urea, kalsium nitrat akan menjadi cair bila terlalu lama
disimpan.
2. Pupuk yang kurang higroskopis bila disipan lama akan membata atau menggumpal
berakibat menyulitkan dalam penggunaanya.
B. Pemupukan

Pemberian berbagai pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman kedalam tanah disebut
pemupukan.
Pemupukan adalah memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman.
Pemupukan dilakukan bila :

1. Kondisi lapangan tersedia air yang cukup


2. Kondisi iklim baik
3. Gangguan hama/penyakit dapat diatasi
4. Produksi (hasil panen ) rendah.

Dalam keadaan demikian , faktor pembatas tercapainya hasil yang optimal adalah
unsur hara yang tersedia di dalam tanah.
Untuk mengetahui kebutuhan pupuk bagi tanaman dan tanah tentang unsur hara
dibutuhkan dan berapa unsur hara diperlukan oleh tanaman untuk mendapatkan
hasiln optimal.

Mengetahui kebutuhan unsur hara tanaman dapat dilakukan dengan :

1. penyelidikan gejala-gejala kekurangan unsur hara yang biasanya dapat diamati


pada daun .
2. Analisa tanah , bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah unsur hara yang
tersedia di dalam tanah bagi tanaman.
3. Analisa jaringan tanaman , mengetahui berapa banyak unsur hara yang
diperlukan dan dapat diambil oleh tanaman.
4. Percobaan pemupukan, cara terbaik untuk mengetahui secara pasti pupuk apa
dan berapa jumlah yang diperlukan

Cara menempatkan Pupuk :

a. Broadcast (disebar); disebar merata dipermukaan tanah sebelum tanam,


kadang-kadang dilakukan pembajakan setelah pupuk disebar.

b. Sideband (disamping tanaman) ; pupuk diletakkan disalah satu sisi atau


dikedua sisi tanaman .

c. In the low (dalam larikan) ; Pupuk diberikan dalam larikan tanaman.

d. Top dressed atau Side dressed Pupuk ditabur setelah tanaman


tumbuh.
Top dressed ; disebar pd tananan
Side dressed ; disebar disamping larikan .

e. Pop Up ; Pupuk dimasukkan bersamaan dengan biji yang ditanam

f. Pemupukan lewat daun ; Pupuk dilarutkan kemudian disemprotkan pada


daun.

g. Pemupukan lewat air irigasi :untuk pupuk N atau pupuk yang lain yang
mudah larut .
DAFTAR PUSTAKA

Clark,F.e. 1949. Soil Microorganisms and Plant Roots. Adv.Agron

Djoehana Setyamidjaja, M.Ed. 1986.Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex-Jakarta

Darwin,Charles. 1885. The Formation of Vegetable Mold. New York, Appletown Century

Dawson,R.C. 1957. Eart-worm Microbiology and the Formation of Water-Stable Aggregate.


Proc.Soil Sci. Soc.Amer.

Goeswono Soepardi.1983. Sifat dan Ciri Tanah.Fakultas Pasca Sarjana,IPB

Guil, W.J.M.1955. Eart-worm and Soil Structure. Soil Zoology.

Ir. Mulyani Sutejo.1987.Pupuk dan cara Pemupukan. Rineka cipta-Jakarta

Martin,T.l. 1939. The Occurrence of Algae in some Virgin Utah Soils. Proc.Soil Sci.Soc

Rovira, A.D. 1956. Plant Root Excretions in Relation to the Rhizophere Effect.

Russell, E.J and E.W Russell.1956. Soil Conditions and Plant Growth. Longmans, Green
and Co. London,New York, Toronto

Sandon,H.1927. The Comosition and Distribution of the Protozoa Fauna of the Soil. Olivar
and Boyd. Edinburg.

Suwardjo. 1981. Peranan Sisa-sisa Tanaman dalam Konservasi Tanah dan Air pada
Lahan Usahatani Semusim. Disertasi Doktor,Fakultas Pasca Sarjana,IPB

Waksman, S.A.1947. Microbial-Antagonism and Antibiotic Substances. New York. The


Commonwealth Fund.

Wisaksono Wirdihardjo.1953. Ilmu Tubuh Tanah, Noordhoff Kolf N V Djakarta

Yadi Setiadi. 1989. Pemanfaatan Mikro Organisme dalam Kehutanan.Fakultas Pasca


Sarjana, IPB

Anda mungkin juga menyukai