Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : STIMULASI PERSEPSI


HALUSINASI
SESI 4 : PATUH MINUM OBAT
PADA KELOMPOK PASIEN DI RUANGAN MERAK
RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Disusun oleh :
Eka Yuni Astuti P27904117013
Fifi Maghfiroh P27904117019
Fitri Trisnawati P27904171720
Frety Nagita P27904117022
Ratu Ayu Dwi Komalasari P27904117038
Siti Ika Fariha P27904117046
Sity Maryatul Kudriah P27904117047

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI D IV KEPERAWATAN
2020
A. Pendahuluan
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): patuh minum obat adalah upaya untuk
mengatasi halusinasi dengan cara patuh minum obat yan di diskusikan bersama dengan
kelompok. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi
palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita
klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ sebagian besar pasien
menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang
halusinasi. TAK ini perlu dilakukan agar para anggota kelompok (pasien) mampu
melakukan dan mengetahui bagaimana cara patuh obat dan mempratekan enam benar
obat. Dalam TAK juga, bisa diberikan informasi tentang cara pemecahan masalah.Dari
latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK : STIMULASI PERSEPSI HALUSINASISESI 4 : PATUH MINUM
OBAT”

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah 45 menit mengikuti aktivitas kelompok klien mampu meningkatkan
patuh minum obat dalam kelompok secara bertahap.
b. Tujuan Khusus
1. Klien memahami pentingnya minum obat
2. Klien memahami akibat tidak minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
C. Rencana Kegiatan
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian terapi dalam kegiatan aktivitas kelompok ini diantaranya
sebagai berikut :
1) Leader : Ratu Ayu Dwi Komalasari
Tugas : a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Menyampaikan Tata tertib TAK
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Menutup acara diskusi
2) Co Leader : Frety Nagita
Tugas : a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3) Fasilitator : Eka Yuni Astuti, Fifi Maghfiroh, Fitri Trisnawati, Sity
Maryatul
Tugas : a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
4) Observer : Siti Ika Fariha
Tugas : a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan

2. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab

3. Persiapan Pasien
1) Kriteria pasien
a. Klien yang mengalami gangguan sensori persepsi: halusinasi.
b. Klien yang sudah dilakukan askep halusinasi
c. Klien dalam kondisi tenang dan tidak mengamuk
d. Klien tidak buta dan tuli
e. Klien dapat kerjasama dengan baik.

2) Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan
main dalam kelompok.
3) Nama Klien
Jumlah pasien : 7 orang
Terdiri dari :
a. Tn.K
b. Tn.U
c. Tn. N
d. Tn. Y
e. Tn. F
f. Tn. T
g. Tn. B

4. Persiapan Alat
1) Tape recorder/ CD player
2) Kaset/ CD : “Marilah kemari” (Titiek Puspa). Jika tidak ada, dapat diganti lagu
yang sejenis yang berirama riang.
3) Bola tenis
4) Nametag
5) Karton
6) Tabel Observer

5. Setting Tempat
1) Pasien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan yang sejuk, nyaman dan tenang.
Gambar Setting Tempat

O L CL

F P
F p
p F
F
P

p P F P pF

p p F
F p

Keterangan:
: Leader : Observer
L O

: Co-Leader : Meja
CL

P
P
P : Pasien

P F : Fasilitator
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Kamis, 23 Januari 2020
Waktu : 10.30 WIB
Lamanya : 45-60 menit
Tempat : Ruang Merak Dr. RSJ Soeharto Heerdjan

7. Langkah – Langkah
1) Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi
a. Memberi salam terapetik
b. Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan pasien saat ini
c. Kontrak :
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Pasien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45-60 menit.
 Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap Kerja
a. Menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena
obat memberi perasaan tenang.
b. Menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat
c. Anjurkan klien untuk menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
pemberiannya.
d. Menjelaskan lima benar minum obat
e. Meminta klien untuk menyebutkan enam benar minum obat dan berikan
pujian kepada klien yang benar menjawab.
f. Diskusikan perasaan klien sebelum dan setelah minum obat
g. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi kambuh
h. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum dan
tidak minum obat
i. Berikan pijan bila benar

4) Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk patuh minum obat dan
menerapkan prinsip enam benar.
2) Memasukkan kegiatan patuh obat pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu patuh minum obat dengan anggota
kelompok.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

D. Antisipasi
1) Usahakan dalam keadaan terapeutik
2) Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok, menahan
diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.
5) Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan dimintai persetujuan
dari peserta TAK yang lain.
6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan,
leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok.
7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
E. Rencana Evaluasi
a. Struktur
TAK dilakukan oleh terapis, masing – masing terapis memiliki tugasnya
1) Membentuk tim.
2) Membuat proposal satu hari sebelum terapi aktivitas kelompok dilakukan dan
konsul dengan dosen pembimbing.
b. Proses
1) Klien mengikuti terapi aktivitas kelompok sampai selesai
2) Terapi aktivitas kelompok sesuai rencana
3) Tim terapi melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Hasil
TAK diikuti oleh klien dimana tujuan yang diharapkan :
1) 75 % peserta aktif mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) 75% peserta mengikuti terapi aktivitas kelompok sampai selesai.
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
a. Struktur
1) Dalam pelaksanaan TAK, jumlah klien sesuai dengan yang direncanakan
berjumlah 7 orang.
2) Peralatan yang digunakan untuk kegiatan TAK cukup lengkap, sesuai
dengan yang telah direncanakan diganti dengan alat yang lain dikarenakan
satu dan lain hal.
3) Suasana saat kegiatan TAK menyenangkan, berlangsung aman dan nyaman
namun ada beberapa klien yang kuarang semangat.
4) Klien duduk dengan posisi melingkar dan fasilitator berada di tengah –
tengah klien.
5) Leader, Co – Leader, fasilitatir serta observer telah berperan dan
melaksanakan kegiatan TAK dengan baik.
b. Proses
1) Kegiatan berlangsung cukup lancar dan kondusif sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.
2) Leader, Co leader, Fasilitator serta Observer telah bekerja sama dengan
cukup baik.
3) Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan menyenangkan.
Leader telah mampu memberikan motivasi yang cukup baik kepada klien
sehingga klien telah dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
4) Co Leader berperan aktif dalam membantu leader baik untuk berbicara
maupun dalam menghangatkan suasana.
5) Fasilitator sudah berperan dengan baik dalam memotivasi klien mengikuti
TAK.
6) 7 orang klien mengikuti TAK sampai selesai, sedangkan 1 orang klien
mengikuti TAK sampai fase orientasi, jumlah klien yang mengikuti TAK
tidak sesuai dengan yang direncanakan.
7) Klien bervariatif, ada yang kooperatif dan juga klien yang harus distimulus
oleh fasilitator.
8) Observer dapat mengobservasi kegiatan TAK Sosialisasi dengan baik.

c. Akhir
Sesi 4 : TAK
Patuh Obat
a. Kemampuan Verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. K Tn. U Tn. N Tn. Y Tn. F Tn. T Tn. B

Menyebutkan 5
1 benar cara minum
obat
Menyebutkan
2 keuntungan minum
obat
Menyebutkan akibat
3
tidak patuh minum
obat
Jumlah 3 3 3 3 3 3 3

b. Kemampuan non verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Tn. K Tn. U Tn. N Tn. Y Tn. F Tn. T Tn. B

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

Menggunakan
3 bahasa tubuh yang
sesuai
Mengikuti kegiatan
4 dari awal sampai
akhir
Jumlah 4 3 4 4 3 4 4
Petujuk :
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list (√) jika ditemukan
kemampuan pada klien, atau tanda (-) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0, 1, atau 2
klien belum mampu.

Dokumentasi:

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika mengikuti TAK pada


catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 4 TAK, klien
mampu melakukan patuh obat dengan prinsif 6 benar,

Anda mungkin juga menyukai