Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM BLOK 8

MORFOLOGI KOLONI
Mikroorganisme, seperti halnya makhluk hidup lain membutuhkan nutrisi untuk hidupnya. Suatu
campuran bahan-bahan mengandung nutrisi yang diperuntukkan menumbuhkan mikroorganisme disebut
media pembiakan atau media kultur.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul - molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan pembiakan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bakteri dapat tumbuh pada media artificial di laboratorium, media yang dipergunakan dapat
berupa :
1. Media Cair : seperti kaldu daging, TSB (Trypticase Soy Brot), Alkalis Pepton, media gula-gula dll.
2. Media semi solid : Semi solid agar, Carry – Blair
3. Media padat : Salmonella Shigella agar, Blood agar, Nutrient agar, Endo agar, Mueller Hinton agar.
Prinsip pengambilan sampel untuk kultur mikrobiologi:
1. Pasien belum mendapat / bebas antibiotik minimal 3 hari
2. Minimalisasi kontaminasi dengan flora normal tubuh
3. Pengambilan pada waktu yang tepat
4. Pengambilan menggunakan peralatan steril dan tehnik aseptik
5. Gunakan kontainer steril & hindari tindakan yang menyebabkan kontaminasi spesimen
6. Volume spesimen yg diambil harus cukup
7. Beri label dan kirim segera ke laboratorium.

Spesimen

Pewarnaan Gram

Media Cair
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tanam pada media padat (nutrient agar, blood agar, MacConkey, dll)
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tumbuh Tidak tumbuh


Pengamatan morfologi

Ambil koloni terpisah, tanam pada NaCl 7 hari tidak terdapat pertumbuhan,
0,9% atau Boillon dinyatakan steril
Inkubasi 15 menit, suhu 37°C

Tes Biokimia
· Semi solid • Methyl red
· Glukosa • Urea
· Laktosa • TSIA
· Indol • Simon citrate, dll
Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C

Tes Sensitivitas Antimikrobial


Tanam suspensi bakteri pada media Mueller Hinton dengan kapas lidi,
letakkan cakram antibiotik. Inkubasi 18-24 jam, suhu 37°C
I. Morfologi Koloni Bakteri
Pengamatan terhadap morfologi koloni bakteri merupakan tindakan pertama kali jika ingin mempelajari
suatu jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah mendapatkan kultur murni
maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk media untuk dikenali ciri koloninya.

Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :


1. Ukuran :
a. pinpoint/punctiform (titik)
b. Small (kecil)
c. Moderate (sedang)
d. Large (besar)
2. Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler,
beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media.
3. Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni. Opaque (tidak dapat
ditembus cahaya), Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian), Transparant (bening)
4. Bentuk :

5. Permukaan
a. Halus
mengkilap
b. Kasar
c. Berkerut
d. Kering seperti bubuk

II. Tes Biokimiawi


- Tes Fermentasi Karbohidrat (Glukosa, Laktosa, Manitol, Maltosa, dan Sakrosa)
menentukan kemampuan bakteri untuk memfermentasi karbohidrat tertentu dalam
medium dasar dan membentuk asam atau asam dengan gas dapat dilihat dalam tabung
Durham.
Reaksi positif : perubahan warna indikator dari biru menjadi kuning serta gelembung
udara pada tabung durham.
- Semi solid untuk mengetahui apakah bakteri dapat bergerak atau tidak
Reaksi positif : terbentuk awan pada permukaan media.
- Indol (water pepton) untuk menentukan kemampuan bakteri menghasilkan indol dari
triptopan dengan meneteskan reagen kovac.
Reaksi positif : terbentuk cincin merah.
- TSIA (Triple Sugar Iron Agar) menentukan kemampuan bakteri untuk menggunakan
suatu karbonhidrat yang tergabung dalam pembenihan basal (3 jenis karbonhidrat
Glukose 1%, Sakrosa 10%, Laktosa 10%) dengan atau tanpa pembentukan gas dan
disertai pembentukan H2S (Hidrogen Sulfida) warna hitam pada media.
- Urea agar menentukan kemampuan bakteri untuk memecah urea dengan membentuk dua
molekul ammonia.
Reaksi positif : terbentuk warna pink.
- Methyl red menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam kuat dan
mempertahankan hasil akhir berupa asam pH <4,5 dengan menetesi reagen methyl red.
Reaksi positif : terbentuk warna merah pada media.
- Vogest proskower menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asetil metil
karbinol dengan meneteskan reagen KOH + Creatinin dan alpa naftol.
Reaksi positif : terbentuk warna merah manggis.
- Simon citrat menentukan kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-satunya
sumber carbon untuk metabolismenya dengan menghasilkan suasana basa.
Reaksi positif : perubahan warna dari hijau ke biru.
- Lysin , Arginin , dan Ornitin ( Tes Dekarboksilase ) mengukur kemampuan enzim dari
bakteri untuk mendekarboksilase suatu asam amino dengan membentuk amin yang
bersifat alkalik, media ditambahkan parapin cair.
Reaksi positif : digunakan control sebagai pembanding.
- Phenilalanine (Tes Diaminase) menentukan kemampuan bakteri mengubah phenilalanine
menjadi asam fenipirufik dengan meneteskan feri chlorida.
Reaksi positif : terbentuk warna hijau tua pada lereng media setelah ditetesi Feri chlorida.
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
BLOK 8 MIKROBIOLOGI
MORFOLOGI KOLONI
NAMA : NIM :
TANGGAL : KELAS :

1. Bakteri :
Media :
Ciri-ciri :

2. Bakteri :
Media :
Ciri-ciri :

3. Bakteri :
Media :
Ciri-ciri :

4. Bakteri :
Media :
Ciri-ciri :

Anda mungkin juga menyukai