Skenario 2 Blok Iv
Skenario 2 Blok Iv
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Laporan Hasil Belajar Skenario 1.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah.
Akhir kata kami berharap semoga makalah skenario tentang “Respon Imun”
ini dapat memberikan manfaat dan wawasan terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL…………………….....…………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………....………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………….………....………………………………………..iii
DAFTAR DIAGRAM………………………………………………….....……….v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………....…….....1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klarifikasi Istilah………………………………………………………......2
2.2 Penetapan Masalah……………………………………….....…………...2-3
2.3 Curah Pendapat/Jawaban Masalah............................................................3-4
2.4 Analisis Masalah………………………….....…………………………......4
2.5 Tujuan Pembelajaran.................................................................................4-5
2.6 Penjelasan Secara Sitematik....................................................................6-14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................15
iii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario 1
Respon Imun
Bryan balita berusia 4 tahun sedang bermain lumpur yang kotor di depan
halaman rumahnya setelah hujan semalam. Ibunya tidak marah dan khawatir
badan anaknya kotor berlumpur dan terkena banyak bakteri dan kuman
sehingga terinfeksi dan terkena pennyakit. Setelah puas bermain Bryan
dimandikan oleh ibunya dan memakaikannya baju yang bersih. Ibu Bryan
mengetahui bahwa sejak lahir manusia dikellingi oleh
mikroorganisme-mikroorganisme kecil yang tidak kasat mata.
Mikroorganisme tersebut berbagi tempat dengan manusia dan hidup
dipermukaa tubuh disekitar bulu-bulu kulit bahkan didalam tubuh manusia,
seperti bakteri yang merupakan organisme bersel tunggal yang dapat
berkembang biak secara cepat, kemudian ada parasit berupa jamur yang
hidup di lingkungan basah dan lembab, serta virus, mikroorganisme yang
paling berbahaya dan paling kecil diantara mikroorganisme lainnya. Namun
ibu Bryan juga mngetahui bahwa tubuh manusia mempunyai system
kekebalan tubuh yang akan merespon dan menghalau semua bentuk ancaman
dari luar dan selalu mengawal tubuh manusia supaya terhindar dari penyakit
yaitu system kekebalan tubuh.
2
3
RESPON IMUN
a. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan konsep respon imun
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai konsep
respon imun terhadap bakteri
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai konsep
respon imun terhadap virus
4. Mahasiswa dapat mengetahui. dan menjelaskan mengenai konsep
respon imun terhadap jamur (parasit)
5
Merupakan respon imun yang didapat (acquired), yang timbul akibat dari
rangsangan antigen tertentu, sebagai akibat tubuh pernah terpapar
sebelumnya. Respons imun spesifik dimulai dengan adanya aktifitas
makrofag atau antigen precenting cell (APC) yang memproses antigen
sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan interaksi dengan sel-sel imun.
Dengan rangsangan antigen yang telah diproses tadi, sel-sel system imun
berploriferasi dan berdiferensiasi sehingga menjadi sel yang memiliki
kompetensi imunologik dan mampu bereaksi dengan antigen (Bellanti, 1985;
Roitt,1993; Kresno, 1991).
6
Jawaban :
Sejumlah bakteri dan semua virus serta jamur dapat lolos dan
mengadakan replikasi di dalam sel penjamu. Yang paling pathogen
8
Telah disebutkan diatas bahwa fungsi sel limfosit T pada CMI adalah
produksi sitokin terutama IFn a. Sitokin IFN a akan mengaktivasi makrofag
termasuk makrofag yang terinfeksi untuk membunuh bakteri. Beberapa
bakteri ada yang resisten sehingga menimbulkan simulasi antigen yang
kronik. Keadaan ini akan menimbulkan pengumpulan local makrofag yang
teraktivasi yang membentuk granuloma sekeliling mikroorganisme untuk
mencegah penyebaran nya. Reaksi inflamasi seperti ini berhubungan dengan
nikrosis jaringan serta fibrosis yang luas yang menyebabkan gangguan fungsi
yang berat. kerusakan jaringan ini disebbabkan terutama oleh respon imun
terhadap beberapa infeksi intraseluler.
Jawaban :
RESPONS IMUN SPESIFIK TERHADAP INFEKSI VIRUS
Mekanisme respons imun spesifik ada dua jenis yaitu respons imunitas
humoral dan selular. Respons imun spesifik ini mempunyai peran penting
yaitu :
menuju ke sel otak. Di dalam darah, virus akan dinetralisasi oleh antibodi
spesifik dengan kadar yang rendah, memberikan waktu tubuh untuk
membentuk resposn imun sekunder sebelum virus mencapai organ target.
Infeksi virus lain, seperti influenza dan common cold, mempunyai masa
inkubasi yang pendek, dan organ target virus sama dengan pintu masuk virus.
Waktu yang dibutuhkan respons antibodi primer untuk mencapai puncaknya
menjadi terbatas, sehingga diperlukan produksi cepat interferon untuk
mengatasi infeksi virus tersebut. Antibodi berfungsi sebagai bantuan
tambahan pada fase lambat dalam proses penyembuhan. Namun, kadar
antibodi dapat meningkat pada cairan lokal yang terdapat di permukaan yang
terinfeksi, seperti mukosa nasal dan paru. Pembentukan antibodi antiviral,
khususnya IgA, secara lokal menjadi penting untuk pencegahan infeksi
berikutnya. Namun hal ini menjadi tidak bermanfaat apabila terjadi
perubahan antigen virus.
Sel T yang terstimulasi oleh antigen virus akan melepaskan sitokin seperti
IFN-γ dan kemokin makrofag atau monosit. Sitokin ini akan menarik fagosit
mononuklear dan teraktivasi untuk mengeluarkan TNF. Sitokin TNF bersama
IFN-γ akan menyebabkan sel menjadi non-permissive, sehingga tidak terjadi
replikasi virus yang masuk melalui transfer intraseluler. Oleh karena itu,
lokasi infeksi dikelilingi oleh lingkaran sel yang resisten. Seperti halnya
IFN-α, IFN-γ meningkatkan sitotoksisitas sel NK untuk sel yang terinfeksi.
Respon imun non spesifik adalah system imun bawaan (sudah ada) yang
secara non selektif mempertahankan tubuh dari benda asing atau materi
abnormal apapun jenisnya, bahkan meskipun baru pertama kali terpapar.
Respon ini merupakan lini pertama pertahanan terhadap berbagai ancaman,
12
termasuk agen infeksi iritan kimiawi, dan cedera jaringan akibat trauma
mekanis atau luka bakar.
Immunitas seluler dirantai oleh limfosit T. immunita ini bertanggung
jawab untuk menimbulkan reaksi alergi tipe lambat dan penolakan tandur
jaringan asing. Sel T sitotoksit menyerang dan menghancurkan sel yang
memiliki antigen yang mengaktifkan sel-sel tersebut. Sel-sel yang berperan
pada immunitas seluler, diantaranya :
1. Fagosit
Meskipun berbagai sel di dalam tubuh dapat melakukan fagositosis,
tetapi sel utama yang berperan dalam pertahanan nonspesifik adalah sel
mononuklear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklear atau
granulosit. Sel-sel ini berperan sebagai sel yang menangkap antigen kuman
mengolah dan selanjutnya mempresentasikannya pada sel T yang dikenal
sebagai sel penyaji atau APC.
Fagositosis yang efektif pada infasi kuman dini akan dapat mencegah
timbulnya infeksi. Dalam kerjanya, sel fagosit juga berinteraksi dengan
komplemen dan system imun spesifik.
2. Makrofag
Makrofag berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pemakan sel yang
besar”. Makrofag adalah leukosit fagositik yang besar, yang mampu bergerak
hingga keluar system vaskuler dengan menyebrang membrane sel dari
pembuluh kapiler dan memasuki area antara sel yang sedang diincar oleh
patogen. Di jaringan, makrofag organ-spesifik terdiferensiasi dari sel
fagositik yang ada di darah yang disebut monosit. Makrofag adalah fagosit
yang paling efesien, dan bisa mencerna sejumlah besar bakteri atau sel
lainnya.
Makrofag merupakan hasil dari diferensiasi monosit yang berimigrasi ke
jaringan, makrofag ini akan terus hidup dalam jaringan sebagai makrofag
residen.
3. Sel Natural Killer (NK)
Sel NK berfungsi dalam immunitas non spesifik terhadap virus dan sel
tumor. Secara morfologis, sel NK merupakan limfosit besar dengan granul
13
Jawaban :
RESPON IMUN ADAPTIF TERHADAP INFEKSI JAMUR
Aktivasi sistem imun adaptif adalah hal yang penting dalam
menghadapi infeksi jamur. Transisi dari imun alamiah menuju imun adaptif
difasilitasi terutama oleh DC dan makrofag yang merupakan antigen
presenting cell (APC). APC memproses dan menyajikan antigen jamur ke
Sel T Naive CD4+ dalam bentuk berikatan dengan MHC kelas II. DC juga
mengaktifkan sel T CD8+ dengan cara presentasi antigen melalui MHC
kelas I.
Untuk antigen yang masuk melalui jalur eksogen, pengaktifan dari
sel CD8+ berlangsung melalui mekanisme cross-presentation di mana
antigen dimasukkan ke jalur MHC kelas I. Tidak seperti aktivasi sel T yang
membutuhkan proses pengolahan antigen, sel B langsung bereaksi terhadap
antigen jamur dan mensekresi imunoglobulin yang dapat memengaruhi hasil
infeksi (Verma et al, 2014).
Respon Imun Th1
Respon imun Th1 berperan penting sebagai pertahanan pejamu melawan
infeksi jamur patogen. Sel Th1 mengatur respon imun anti jamur melalui
pelepasan sitokin pro inflamasi yaitu IFN-γ, TNF-α, dan GM-CSF. IFN-γ
menginduksi aktivasi makrofag yang sangat penting untuk menekan
pertumbuhan jamur patogen intraseluler.
14
Pengenalan Jamur
Ketika jamur berhasil memasuki tubuh inang maka sistem imun tubuh
akan segera melakukan proses pengenalan pada jamur. Proses pengenalan
melibatkan dua faktor yang penting yaitu pathogen associated molecular
pattern (PAMP) dan pattern recognition receptor (PRR). PAMP merupakan
komponen khas dari patogen yang akan dikenali oleh sistem imun tubuh.
Komponen PAMP pada jamur terdiri dari polisakarida seperti α-and
β-glucans, chitin, dan galactosaminogalactan yang merupakan
komponen-komponen utama penyusun dinding sel jamur. Komposisi dinding
sel bervariasi antara spesies jamur yang berbeda dan juga antara bentuk
morfologi yang berbeda pada spesies yang sama (Brown, 2011; Romani,
2011).
Pengenalan komponen jamur akan dilakukan oleh reseptor khusus
yang disebut pattern recognition receptor (PRR). Aktivasi reseptor-reseptor
tersebut akan memicu beberapa jalur penghantaran sinyal yang berujung pada
produksi berbagai macam sitokin, mediator dan reactive oxygen/nitrogen
species (Akira et al, 2006).
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem koordinasi respon biologi yang bertujuan
melindungi integritas dan identitas serta mencegah invasi
mikroorganisme dan zat yang berbahaya yang dapat merusak tubuh.
Respon imun adalah respon yang ditimbulkan oleh sel-sel dan molekul
yang menyusun sistem imunitas setelah berhadapan dengan antigen.
Fungsi sistem imun melindungi tubuh dr invasi penyebab penyakit,
menghilangkan jaringan atau sel yg mati, mengenali dan menghilangkan
sel abnormal.
Respon imun terbagi dua :
Respon imun nonspesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikroorganisme patogen satu degan yang lainnya.
Respon imun spesifik adalah sistem pertahanan tubuh terhadap
patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh.
Respon imun terhadap bakteri ada dua :
Respon imun terhadap bakteri intraseluler adalah fagositosis
Respon imun terhadap bakteri ekstraseluler ditujukan untuk eliminasi
bakteri serta netralisasi efek toksin
Respon imun terhadap virus ada dua :
Respon imun spefisik(adaptif) ada 2 humoral dan selular
Respon imun nonspesifik(innate) berfungsi untuk mecegah infeksi
Respon imun terhadap jamur ada dua :
Respon immun alamiah berperan sbg barrier pertahanan pertama yg
melawan masuknya patogen dlm tubuh
Respon imun adaptif adalah mekanisme lanjutan dr respon imun
alamiah untuk mengeradikasi patogen didalam tubuh.
11
12
DAFTAR PUSTAKA