Anda di halaman 1dari 10

Farmaka 222

Volume 17 Nomor 2

REVIEW ARTIKEL : POTENSI TUMBUHAN SEBAGAI IMUNOSTIMULAN

Nita Listiani, Yasmiwar Susilawati

Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
nitalistiani139@gmail.com
Diserahkan 28/06/2019, diterima 01/08/2019
ABSTRAK
Adanya perubahan musim yang tidak tentu serta rentannya penyebaran penyakit dan infeksi membuat tubuh
menjadi rentan terhadap serangan dari luar. Imunostimulan merupakan senyawa yang dapat meningkatkan
mekanisme pertahanan tubuh secara spesifik atau non spesifik. Selain dapat mempertahankan daya tahan
tubuh sebagai upaya preventif, imunostimulan juga mampu bekerjasama dalam pertahanan keseimbangan
tubuh bila terserang infeksi akan memiliki masa penyembuhan yang lebih cepat. Sel target dari aktivitas
imunostimulan adalah limfosit T dan B (sel T dan sel B), makrofag, granulosit dan sel imun lainnya. Pada
makrofag terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pelepasannya sebagai respon imun yaitu produksi
sitokin, peningkatan enzim lisosomal, pelepasan nitit oksida, interleukin dan TNF-α. Artikel ini akan
mengulas sepuluh tanaman yang berpotensi memiliki aktivitas immunostimulan antara lain Meniran
(Phyllantus niruri L), Bawang Putih (Allium sativum L.), Sambiloto (Andrographis paniculata ), Lidah
Buaya (Aloe vera L.), Katuk (Sauropus androgynus L.) yang telah terbukti efektif meningkatkan kekebalan
tubuh dan berpotensi di Indonesia karena memiliki senyawa bioaktif dalam stimulasi makrofag, limfosit T
dan B, produksi sitokin, Tumor necrosis Factor (TNF-α) dan mekanisme pertahanan tubuh lainnya
Kata kunci : Imunostimulan,ekstrak tumbuhan, makrofag,limfosit T dan B
ABSTRACT
The existence of seasonal changes uncertain and vulnerable to the spread of diseases and infections make
the body vulnerable to attacks from outside. Immunostimulants are compounds that can improve the body
defense mechanism specifically or non-specific. Apart from being able to maintain the body resistance as a
preventive effort, immunostimulants are also able to cooperate in the defense of the body's balance if an
infection will have a faster healing period. The objective cells of immunostimulatory activity are T and B
lymphocytes (T cells and B cells), macrophages and granulocytes and all imun cells. In macrophages, a
various factors that influence its release are cytokine production, increase in lysosomal enzymes, release of
nitric oxide, interleukin and TNF-α. This article will review some plants that have the potential to have
immunostimulant activities, are Meniran (Phyllantus niruri L), Garlic (Allium sativum L.), Sambiloto
(Andrographis paniculata), Katuk (Sauropus androgynus L.) Aloe Vera (Aloe vera L.) and others has been
shown to be effective as boosting immunity and potensial in Indonesia because it has bioactive compounds
in stimulating macrophages ,cytokine production, Tumor necrosis Factor (TNF-α) and other body defense.
Keywords: Immunostimulant, plant extract, macrophagesT and B lumphocytes
Farmaka 223
Volume 17 Nomor 2

PENDAHULUAN Makrofag memiliki peranan penting


Immunomodulator merupa- kan dalam perannya secara fungsional sebagai
substansi yang dapat memodulasi aktivitas sistem fagositosis dan sebagai antigen presenting cells
imun beserta fungsinya. Terdapat tiga jenis (APC) dan dalam menunjang funginya diperlukan
immunomodulator yaitu imuno- stimulan yang mediator endogen seperti sitokin (Andersen et al.,
dapat meningkatkan fungsi dan aktivitas sistem 2006). Makrofag memiliki dua mekanisme dalam
imun, immunoregulator yang dapat mengatur fagositosis yaitu : a) Oxygen dependent
sistem imun dan imunosupresor yang dapat mechanisms, yaitu terjadi peningkatan oksigen
menekan sistem imun (Block and Mead, 2003). sehingga menghasilkan suatu metabolit oksigen
Mekanisme umum dari imunostimulan mikrobisidal yang dilepas selama fagositosis
yaitu memperbaiki ketidakseimbangan sistem yaitu ROIs (reactive oxygen intermediates) dan
imun dengan cara meningkatkan imunitas baik terjadi ikatan mikroba dengan sel fagositosis
yang spesifik ataupun yan non spesifik membentuk fagolisosom. Terbentuknya
(Baratawidjaja and Rengganis, 2012). Secara fagolisosom dapat mengaktifkan beberapa enzim
umum, sel sel yang terlibat dalam sistem imun yang dapat mengubah oksigen menjadi
adalah sel T dan sel B yang masing-masing superoxide anion ,hydroxyl radicals, single
dihasilkan oleh timus dan sumsum tulang oxygen, myeloperoxidase, hydrogen peroxide
belakang. Pada proses perkembangan sel-sel (H2O2) yang berinteraksi dan menghasilkan
tersebut dapat dilakukan stimulasi dengan suatu metabolit oksigen toksik yang dapat membunuh
imunostimulan (Sukmayadi et al., 2014). Limfa kuman (Abbas and Lichtman, 2005). b) Oxygen
adalah organ limfoid sekunder yang mengandung independent mechanism, yaitu terjadinya
sel limfosit B dan T yang berfungsi dalam proses peningkatan reactive oxygen intermediate
imun spesifik. Selain itu, pada limfa terdapat sel (ROIs), makrofag menghasilkan reactive
dendritik dan makrofag yang berfungsi sebagai nitrogen intermediates dengan bantuan enzim
antigen presenting cell yang dapat memberikan salah satunya adalah nitrit oxide synthesis
antigen kepada sel limfoid (Handayani et al., (iNOS). Dalam proses fagolisosom terjadi reaksi
2015). fagosit oksidase antara nitrit oksida dengan H2O2
yang menghasilkan peroksi nitrit radikal yang
reaktif dalam membunuh subtansi asing dan
mikroba.
Terdapat banyak bahan baik sintesis
maupun biologis yang dapat menstimulasi sistem
imun yang disebut dengan biological response
modifiers (BRM). Penggunaan imunostimulan
sintetik biasanya digunakan secara klinis pada
Farmaka 224
Volume 17 Nomor 2
penedrita kanker, HIV/AIDS, reaksi Ekstrak air meniran dapat meningkatkan
alergi,malnutrisi, daya tahan tubuh yang lemah proliferasi sel B dan sel T limfosit dan juga dapat
dan lainnya. Namun, dalam penggunaannya memediasi pelepasan sitokin spesifik yaitu TNF-
terdapat beberapa efek samping yang tidak α, IL-4 dan IFN- γ yang distimulasi oleh
diinginkan seperti peningkatan kadar asam urat, spelenosit naïve telah menunjukan hasil yang
urtikaria, agranulositosis, dan lainnya signifikan. Aktifitas fagositosis makrofag,
(Baratawidjaja and Rengganis, 2012). Maka aktivitas enzim lisosomal dan pelepasan nitrit
diperlukan imunostimulan alternatif yang oksida oleh makrofag merupakan efek yang
berasal dari tumbuhan yang diharapkan memiliki diberikan dari ekstrak meniran (Nworu et al.,
efek samping dan toksisitas relatif kecil pada 2010). Meniran memiliki kandungan utama
tubuh yang dapat merangsang pertumbuhan sel- sebagai efek imunostimulator yaitu golongan
sel pertahanan tubuh dalam sistem imunitas lignan, alkaloid dan flavonoid (Taiwo et al.,
(Sukmayadi et al., 2014). 2009).
Terdapat berbagai macam tumbuhan Presentase sel limfa dalam siklus
yang memiliki kemampuan imunostimulan pada proliferasi berkisar 20 sampai 50 kali lipat pada
sistem imun non spesifik yaitu pada sel natural pemberian 12,5-200 µg/mL ekstrak meniran dan
killer (sel NK) dan makrofag. Serta pada sistem pada konsentrasi 200 µg/mL memiliki
imun spesifik yaitu proliferasi sel B, sel T yang peningkatan yang tinggi. Pada konsentrasi 100
memproduksi antibodi dalam tubuh. Selain itu µg/mL terjadi stimulasi pengeluaran IL-4 dan
dapat juga memiliki kemampuan memproduksi IFN- γ sebanyak 13 kali lipat dan 16 kali lipat
sitokin yang digunakan sebagai adjuvant non dibanding dengan kontrol yang tidak diberikan
imunogenik dalam penyakit infeksi (Block and ekstrak. Senyawa golongan lignan yaitu filantin
Mead, 2003). Maka dari itu, artikel ini akan yang berperan sebagai imunostimulator yang
mengulas mengenai aktivitas immunostimulan dapat meningkatkan aktivitas fagositosis sel
dari berbagai tanaman yang memiliki potensi makrofag (Nworu et al., 2010).
sebagai imunostimulan dan dapat dikembangkan Bawang Putih (Allium sativum L.)
sebagai terapi alternatif dalam meningkatkan
Bawang putih merupakan imunostimulan
sistem imunitas tubuh.
alami yang terbukti efektif dengan cara kerja
memfasilitasi fungsi dari sel-sel fagositik dan
METODE meningkatkan aktivitas bakterisida (Erguig et al.,
Metode yang digunakan yaitu studi 2015). Pada pengujian aktivitas ekstrak dan
literatur menggunakan sumber data primer yang kapasitas fagositosis makrofag dan berat limfa
berupa hasil penelitian yang telah dipublikasikan mencit yang di induksi Eschericia coli
dalam jurnal nasional dan internasional. menunjukan hasil dimana semakin tinggi dosis
yang diberikan maka aktivitas dan kapasitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
fagositosis makrofag semakin meningkat dan
Meniran (Phyllanthus niruri L)
Farmaka 225
Volume 17 Nomor 2
berat limfa semakin menurun . Adapun dosis yang sebesar 40,2% dibandingkan hanya dengan
memiliki efek signifikan yaitu pada dosis 0,5% , pemberian ekstrak yaitu sebesar 45% dan
1 % dan 2% dengan masing masing kapasitas sel aktivitas ACC pada ekstrak sebesar 25% dan pada
fagosit makrofag sebesar 63±1 % , 76±1% dan andrografolid sebesar 20% (Sheeja and Kuttan,
88±1 % (Agnesa et al., 2017). 2010). Hal ini membuktikan bahwa sebagian
Sifat imunostimulan yang diberikan besar efek immunostimulant yang diberikan oleh
dipengaruhi oleh adanya kandungan senyawa ekstrak sambiloto berasal dari senyawa
allicin yang merupakan komponen imun aktif andrografolid. Andrografolid mampu
yang mampu mempengaruhi stress oksidatif dan meningkatkan kadar IL-2 dan serum TIMP yang
respon imun (Erguig et al., 2015). Selain itu, signifikan dan mampu mengurangi tingkat
senyawa lektin yang ditemukan pada bawang proinflamasi dari pelepasan sitokin seperti IL-1β,
ptuih juga memberikan efek yang dapat IL-6,GM-CSF dan TNF-α (Sheeja and Kuttan,
memodulasi sistem imun dengan cara aktivasi sel 2010).
murine makrofag dan dapat juga merangsang
proliferasi sel T dan aktivasi makrofag
Prem (Prunus salicina Lindl.)
(Chandrashekar and Venkatesh, 2009). Adanya
Ekstrak metanol buah plum telah teruji
pengurangan produksi IL12,IL6, Il8, IL2, IL1α,
secara in vitro memiliki pengaruh terhadap
IFNγ, TNFα dan meningkatkan IL10 serta level
proliferasi limfosit, sitotoksisitas sel tumor yang
plasma NO dan IFN-α (Hodge et al., 2002).
dapat menghambat viabilitas sel tumor yang
Sambiloto (Andrographis paniculata )
memiliki pengaruh lebih besar dari kontrol dan
Sambiloto diketahui memiliki efek meningkatnya produksi nitrit oksida (Lee et al.,
immunostimulant pada hasil penelitian dalam 2009).
ekstrak metanol sambiloto yang dibagi menjadi Pada peningkatan proliferasi limfosit
tiga fraksi yaitu diklorometan , petroleum eter dan secara spontan pada limfa menunjukan hasil tanpa
air untuk melihat bioaktivitas nya. Ternyata pada adanya tanda toksisitas pada konsentrasi 62,5
fraksi diklorometan menunjukan peningkatan µg/mL dan pada hasil fraksi yang telah diisolasi
proliferasi limfosit perifer darah pada manusia dengan kromatografi gel terjadi peningkatan
(Proliferation Human Peripheral Blood proliferasi pada konsentrasi 2 µg/mL karena
Lymphocytes/ HPBLs). Pada fraksi diklorometan senyawa fenolik saja yang terdapat didalam fraksi
diketahui terdapat tiga senyawa yaitu (Lee et al., 2009). Proliferasi limfosit dapat
andrografolid,1-4- deoxyandrogra folid dan 14- distimulasi oleh buah-buahan dan sayuran yang
deoxy-11,12-didehydroandrografolid ketiganya memiliki kandungan senyawa fenolik yang
memiliki aktivitas proliferasi dan induksi IL-2 tinggi, buah plum merupakan salah satu buah-
pada HPBLs (Kumar et al., 2004). buahan tersebut (Fanning et al., 2014).
Komponen utama andro grafolid Makrofag memiliki peranan penting
memberikan efek lisis pada sel dengan hasil dalam pertahanan ketika terjadi infeksi dengan
Farmaka 226
Volume 17 Nomor 2
adanya elaborasi molekul nitrit oksida sehingga
akan lebih efektif , adanya peningkatan produksi
Jintan Hitam (Nigella sativa L.)
NO oleh IFN- γ dengan konsentrasi 1 mg/mL
Ekstrak jintan hitam dengan fraksi
memiliki bioaktivitas yang lebiih besar dari
metanol lebih poten dibandingkan dengan fraksi
kelompok kontrol (Lee et al., 2009).
n-heksana dama meningkatkan respon imun
(Abeer et al., 2011). Pada suatu penelitian, jintan
Lidah Buaya (Aloe vera L.) hitam dikombinasikan dengan vitamin C dan

Senyawa aktif lidah buaya yang berperan selenium sebagai adjuvant baru yang

dalam imunostimulan adalah acemannan. dibandingkan dengan alumuniun hidroksida yang

Acemannan dapat berinteraksi dengan reseptor digunakan sebagai vaksin rabies. Vaksin

manosa yang terdapat pada sel sel makrofag memerlukan adjuvant yang optimal untuk

sehingga mampu menstimulasi sistem imun dan perlindungan jangka Panjang dalam memberian

menstimulasi murine limfosit sel B dan sel T yang efek immunostimulan (Abeer et al, 2011).

dapat dievaluasi dengan marker CD69 yang Senyawa thymoquinone merupakan

didapat hasil aktivasi permukaan limfosit senyawa aktif utama yang memiliki aktivitas

menunjukan lebih banyak sel B yang distimulasi kekebalan dengan cara meningkatkan presentase

dibanding sel T limfosit (Simões et al., 2012). neutrofil (Woo et al., 2012). Sebanyak 30% dari

Acemannan (1,4-linked acetylated minyak volatile dan ekstrak eter jintan hitam

mannan) merupakan senyawa yang diselingi oleh memiliki kandungan thymoquinone dengan

grup O-asetil dan merupakan senyawa hasil dari LD50 untuk oral 10 kali lebih besar dari pada

ekstraksi lidah buaya. Adanya asetilasi intraperitoneal yaitu pada mencit secara oral

membuatnya menjadi bentuk bioaktif acemannan 104,7 mg/Kg dan intraperitoneal 870,9 mg/Kg

dan telah ditemukannya residu arabinosa pada dan pada tikus dengan pemberian oral sebesar

strukturnya (Simões et al., 2012). Memiliki 57,5 mg/Kg dan intraperitoneal 794,3 mg/Kg (Al-

kemampuan untuk meningkatkan aktivitas Ali et al., 2008).

fagositosis makrofag, meningkatkan ekspresi Pada ekstrak 1000 mg/mL memberikan

sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF- α serta hasil yang hampir sama dengan pemberian

stimulasi sel TH2 dan menstimulasi proliferasi thymoquinone murni (5-10 mg/mL) dapat

limfosit limfa dan sumsum tulang belakang menurunkan IL-4 pada saat sel distimulasi namun

.Selain itu, terjadi mekanisme peningkatan dapat meningkatkan proliferasi dan sekresi IFN-

respiratory burst, fagositosis dan aktivitas γ. Selain memberi efek proliferasi, thymoquinone

candidacidal. Adanya peningkatan fungsi juga mampu memproduksi Th1/Th 2 non-

makrofag berasosiasi dengan binding stimulasi dari PHA/ Cons-A spelenosit mencit

mannolysated bovine serum albumins (mBSA) (Gholamnezhad et al., 2015).

terhadap reseptor di makrofag (Sumit and Kumar,


2019). Kelor (Moringa oleifera)
Farmaka 227
Volume 17 Nomor 2
Studi in vivo pada sel mencit yang telah makrofag. Dosis yang diberikan sebanding
diinduksi bakteri salmonella thypi dan diberikan dengan jumlah sel limfosit. pada dosis tertinggi
ekstrak daun kelor dengan variasi konsentrasi yaitu 500 mg/Kg BB terjadi peningkatan aktivitas
yaitu 14 mg/Kg BB, 42 mg/Kg BB dan 84 mg/Kg sebesar 86,6%, kapasitas fagositosis sel makrofag
BB memberikan peningkatan jumlah sel CD4+ 77,8%, peningkatan jumlah sel leukosit dan bobot
dan sel T CD 8+, selain memberikan efek limfa relatif sebesar 0,69 (Aldi et al, 2016).
imunostimulan, ekstrak daun kelor juga memberi Trenggulun (Protium javanicum)
efek imunosupressan.(Fathir and Rifa’i, 2014)
Ekstrak metanol daun trenggulun
Berdasarkan hasil perhitungan sel
sebanyak 10 µg mampu memberikan efek
limfosit, mencit yang tidak diinfeksi mengalami
peningkatan ekspresi sel T CD4+ dan sekresi
peningkatan sel T CD4+ pada dosis 42 mg/Kg BB
IFNγ. Metode pemberian kultur PBMC pada sutdi
sedangkan mencit yang diinfeksi bakteri terjadi
in vivo menggunakan hewan uji ayam yang
peningkatan sel T CD4+ pad dosis 14 mg/Kg BB
diinduksi virus ND dan diberikan ekstrak daun
hal ini menunjukan adanya efek imunosupressan
trenggulun mampu memberikan peningkatan
karena efek yang diberikan pada dosis tinggi
CD4+ sebesar 68,8±0,83 dan peningkatan IFNγ
terjadi peningkatan jumlah sel yang lebih rendah
sebesar 120,91±6,44 dan diketahui bahwa
daripada dosis rendah. Hal ini disebabkan karena
senyawa yang memberikan efek adalah terpenoid
adanya homeostatis tubuh dalam menjaga
(Jayawardhana and Puspitasari, 2017).
keseimbangan sel T naïve dan sel T efektor dalam
tubuh. Senyawa yang memiliki peranan penting
adalah saponin dan flavonoid dengan mekanisme Katuk ( (Sauropus androgynus L.)
menginduksi peningkatan sekresi sitokin yang Pada pengujian ekstrak daun
terlibat dlam aktivasi sel CD4+, kedua senyawa
katuk dengan dosis 0,5%, 1 % dan 2 %
tersebut memicu up regulasi sel T helper dengan
cara mamcu peningkatan produksi sitokin IL-2 memberikan peningkatan aktivitas dan
(Fathir and Rifa’i, 2014)
kapasitas makrofag dan kapasitas

fagositosis terutama pada dosis 2%.


Ciplukan (Physalis angulata L.)
Kandungan utama berupa quersetin dan
Kandungan flavonoid, saponin, steroid
dan alkaloid pada ekstrak etanol herba ciplukan kampharol terbukti mampu
terbukti memiliki aktivitas imunostimulan
meningkatkan sistem imun dengan
dengan adanya penurunan sel neutrofil batang dan
neutrofil segmen karena adanya proses terjadinya mekanisme peningkatan
fagositosis yaitu aktivitas makrofag yang
aktivitas IL-2 dan proliferasi limfosit. Sel
meningkat, dimana manosit jumlahnya semakin
berkurang karena telah berubah menjadi CD4+ akan mempengaruhi proliferasi
Farmaka 228
Volume 17 Nomor 2
limfosit lalu sel Th1 akan teraktivasi yang makrofag akan terlihat seiring dengan

akan mengakibatkan SMAF menjadi aktif bertambahnya kandungan nitri oksida

(IFNγ) yang akan meningkatkan (Rauf et al., 2016).

makrofag. Terjadinya peningkatan

Tabel tumbuhan imunostimulan dan senyawa aktifnya


No Tumbuhan Familia Bagian Dosis Metode Aktivitas Senyawa aktif

1 Meniran Phyllanthaceae Herba 200 µg/mL Presentase sel Meningkatkan Lignan, Filantin
(Phyllanthus niruri limfa aktivitas fagositosis
L.) sel makrofag,
sktivitas enzim
lisosomal dan
pelepasan nitrit
oksida oleh makrofag
2 Bawang Putih Amaryllidaceae Umbi 2% ekstrak Kapasitas Mempengaruhi stress Allicin, lektin
(Allium sativum fagositosis oksidatif, aktivasi sel
L.) makrofag dan murine makrofag,
bobot limfa merangsang
proliferasi sel T dan
aktivasi makrofag
3 Sambiloto Acanthaceae Daun 10µg/ml Metode HPBLs Meningkatkan kadar Andrografolid
(Andrographis (Human IL-2 dan serum TMP
paniculata) Peripheral secara signifikan dan
Blood mengurangi tingkat
Lymphocytes) proinflamasi dari
pelepasan sitokin
4 Prem /Plum Rosaceae Buah 62,5 µg/mL Perhitungan Peningkatan -
(Prunus salicina proliferasi proliferasi limfosit,
Lindl.) limfosit sitotoksisitas sel
tumor tanpa adanya
toksisitas
5 Lidah Buaya (Aloe Asphodeloideae Daun 405,5 mg Marker CD69 Stimulasi sel imun Acemannan
vera L.) bubuk pada aktivasi dan murine limfosit
mucilago permukaan sel B dan sel T
lidah buaya limfosi
6 Jintan Hitam Ranunculaceae Biji ekstrak ELISA Meningkatkan Thymoquinone
(Nigella sativa L.) 1000 presentase neutrofil,
mg/mL menurunkan IL-4 dan
meningkatkan
proliferasi serta
sekresi IFN-γ
Farmaka 229
Volume 17 Nomor 2

7 Kelor (Moringa Moringaceae Daun 42 mg/Kg Perhitungan sel Peningkatan jumlah Saponin,
oleifera) BB ekstrak limfosit sel T CD4+ dan sel T Flavonoid
CD8+
8 Ciplukan (Physalis Solanaceae Herba 500 mg/kg Uji kapasitas Penurunan sel Flavonoid,
angulata L.) BB ekstrak fagositosis sel neutrofil batang dan saponon, steroid
makrofagm segmen karena dan alkaloid
jumlah sel adanya proses
leukosit dan fagositosis dari
bobot limfa peningkatan
relative makrofag.
9 Trenggulun Burseraceae Daun 10 µg Kultur PBMC Peningkatan ekspresi Terpenoid
(Protium ekstrak (Peripheral sel T CD 4+ dan
javanicum) Blood sekresi IFN γ
Mononuclear
cell)
10 Katuk Phyllanthaceae Daun 2% ekstrak Uji fagositosis Peningkatan aktivitas Quersetin,
(Sauropus IL-2 dan proliferasi Kampherol
androgynus L.) limfosit

Dari beberapa tumbuhan diatas pada dengan kandungan acemannan , jintan hitam
tumbuhan yang memiliki aktivitas yang hampir dengan kandungan thymoquinine dan meniran
serupa. Pada tumbuhan meniran, ciplukan dengan kandungan lignan serta filantin. Namun,
dominan memiliki aktivitas imunostimulan berdasarkan beberapa penelitian senyawa yang
dengan cara peningkatan fagositosis dan memiliki aktivitas sebagai imunostimulan
peningkatan makrofag yang mampu melawan diantaranya adalah flavonoid, terpenoid, saponin
subtansi asing. Pada tumbuhan bawang putih , dan alkaloid.
buah plum, jintan hitam,sambiloto dan daun SIMPULAN
katuk memiliki aktivitas peningkatan proliferasi Dapat disimpulkan dari tumbuhan diatas
sel T, peningkatan proliferasi sel limfosit dan yang memilki potensial besar sebagai
peningkatan aktivasi IL-2. Sedangkan pada lidah immunostimulan adalah meniran, bawang putih,
buaya , daun kelor dan trenggulun lebih kepada lidah buaya, sambiloto, katuk, ciplukan dan daun
peningkatan ekspresi sel T dan sel B baik itu kelor karena banyak terdapat di Indonesia. Selain
ekspresi sel T CD4+ maupun CD8+ dan juga itu, buah prem dan jintan hitam terbukti efektif
IFNγ.. Secara keseluruhan, peningkatan sistem sebagai tumbuhan dengan aktivitas pertahanan
imun akan mempengaruhi satu sama lain namun daya tahan tubuh yang baik.
berbagai tumbuhan memiliki tempat aktivitas
UCAPAN TERIMA KASIH
imunostimulan yang berbeda-beda. Adapun
Ucapan terima kasih penulis kepada
beberapa tanaman telah diketahui secara pasti
dosen pembimbing, Dr. Yasmiwar Susilawati,
kandungan kimia spesifik didalamnya yang
M.Si., Apt dan dosen mata kuliah metodologi
bertanggung jawab terhadap mekanisme
penelitian dan biostatistika, Rizky Abdulah,
pertahanan tubuh diantaranya adalah lidah buaya
Ph.D, Apt.
Farmaka 230
Volume 17 Nomor 2

DAFTAR PUSTAKA Erguig, M. et al. (2015). The Use of Garlic


Abbas, A. and Lichtman, A. 2005. Cellular in Aquaculture. European
and Molecular Immunology. Journal of Biotechnology and
Abeer, H., Boseila dan Afaf. 2011. Bioscience, 3(8): 28–33.
Immunostimulant Effect of Fanning, K. et al. 2014. Japanese plums
Different Fraction of Nigella (Prunus salicina Lindl.) and
sativa L.seeds against Rabies Vaccine. phytochemicals – breeding,
Journal Nature and Science. horticultural practice,
9(2). postharvest storage, processing and
Agnesa, O., Susilo, H. and Lestari, S. 2017. bioactivity. Journal of the Science of
Aktivitas Immunostimulan Food and Agriculture. 94: 2137–
Ekstrak Bawang Putih Tunggal 2147.
Pada Mencit yang Diinduksi Fathir, A., Rifa’i, M. 2014 . Aktivitas ekstrak
Eschericia coli. Pharmaciana. daun kelor terhadap sel-T helper
Al-Ali, A. et al., 2008. Oral and dan sel-T sitotoksik pada mencit
intraperitoneal LD50 of yang diinfeksi Salmonella thypii.
thymoquinone, an active Jurnal Veteriner. 15(1): 114–22.
principle of Nigella sativa, in mice Gholamnezhad, Z. et al. 2015.
and rats. Journal of Ayub Medical Immunomodulatory and
College. Abbottabad : JAMC. cytotoxic effects of Nigella sativa
Aldi, Y., Aria, M. and Erman, L. 2016 .Uji and thymoquinone on rat
efek imunostimulasi ekstrak splenocytes’, Food and chemical
etanol herba ciplukan (Physalis toxicology : an international journal
angulata L.) terhadap aktivitas published for the British Industrial
dan kapasitas fagositosis sel makrofag Biological Research Association.
pada mencit putih betina. Scientia. 86: 72—80.
4(1): 38– 42. Handayani, D., Aldi, Y., Novellin. 2015.
Andersen, M. et al. 2006. Cytotoxic T cells. Aktivitas Beberapa Subfraksi
Journal of Investigative Dermatology. Herba Meniran (Phyllantus niruri
126(1): 32–41. Linn.) Terhadap
Baratawidjaja, K., Rengganis, I. (2012) Aktivitas dan Kapasitas
Imunologi dasar. Jakarta: Badan FagositosisMakrofag. Scienta. 5(2):
Penerbit Fakultas Kedokteran 62–127.
Universitas Indonesia. Hodge, G., Hodge, S., Han, P. 2002.Allium
Block, K., Mead, M. 2003. Immune system sativum (garlic) suppresses
effects of Echinacea, Ginseng leukocyte inflammatory
and Astragalus: A review. cytokine production in vitro:
Integrative cancer Potential therapeutic use in the
therapies, 2(3):247–267. treatment of inflammatory bowel
Chandrashekar, P.,Venkatesh, Y. 2009. disease. Cytometry. 48(4): 209–
Identification of the protein 215.
components displaying Jayawardhana, A. , Puspitasari, H. 2017. The
immunomodulatory activity in Immunostimulan Potential of
aged garlic extract. Journal of Tenggulun (Protium Javanicum)
Ethnopharmacology. 7(1): 105– Leaves Towards T Cell Cd4+
112. and IFN-γ Secretion on Pbmc
Chicken. Indonesian Journal of
Farmaka 231
Volume 17 Nomor 2

Tropical and Infectious Disease. mice. Asian Pacific Journal of


6(3): 55. Cancer Prevention. 11(3): 723–
Kumar, R. et al. 2004. Anticancer and 729.
Immunostimulatory compounds Simões, J. et al. 2012.Mass spectrometry
of Andrographis paniculata. characterization of an Aloe vera
Journal of mannan presenting immuno
Ethnopharmacology. 92: 291– 295. stimulatory activity .
Lee, S.-H. et al. 2009 . Immunostimulatory Carbohydrate Polymers.
Effects of Oriental Plum (Prunus Sukmayadi, A. et al. 2014 . Aktivitas
salicina Lindl.). Comparative Imunomodulator Ekstrak Etanol
Immunology, Microbiology and Daun Tempuyung (Sonchus
Infectious Diseases. 32: 407– arvensis Linn.).Indonesian
417. Journal of Pharmaceutical Science
Nworu, C. et al. 2010. The Effect of and Technology.
Phylantus niruri Aqueous 1(2): 65–72.
Extract on the Activation of Sumit, K. and Kumar, R. 2019. Role of
Murine Lymphocytes and Bone Marrow acemannan O-acetyl group in
- Derived Macrophages. murine radioprotection. Carbohydrate
Investigations. 39: 245–267. Polymers. 207: 460–470.
Rauf, A., Haeria ., Anas, D. 2016. Efek Taiwo, I. A., Oboh, B. O. and Francis- Garuba,
Imunostimulan Fraksi Daun Katuk P. N. 2009 .Haematological
(Sauropus androgynus L. Properties of Aqueous Extracts of
MERR.) Terhadap Phyllantus amarus (Schum
Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis and Thonn.) and Xylopia
Makrofag Pada Mencit Jantan aethiopica (Dunal) A. Rich
(Mus Musculus). JF_FIK in Albino Rats. Studies on Ethno-
UINAM, 4(1): 9–15. Medicine. Routledge. 3(2): 99–
Sheeja, K., Kuttan, G. 2010. Andrographis 103.
paniculata down regulates Woo, C. C. et al. 2012. Thymoquinone:
proinflammatory cytokine Potential cure for inflammatory
production and augments cell disorders and cancer.
mediated immune Biochemical Pharmacology.
response inmetastatic tumor-bearing 83(4): 443–451.

Anda mungkin juga menyukai