Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RUMAH SEHAT

DISUSUN OLEH :

Irma Ismawati
40017038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RUMAH SEHAT

Topik : Rumah Sehat


Hari/Tanggal : Minggu, 30 Februari 2020
Waktu : 13.00 WIB s/d selesai
Penyaji : Irma Ismawati
Tempat :

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang rumah sehat, diharapkan
masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat rumah sehat
serta mau melaksanakan penyuluhan dengan membuat rumahnya lebih
sehat.
2. Tujuan Khusus
Peserta dapat menjelaskan pengertian rumah sehat
a. Peserta dapat menjelaskan syarat-syarat rumah sehat.
b. Peserta dapat menjelaskan alasan dibuatnya rumah sehat.
c. Peserta dapat menjelaskan cara membuat rumahnya lebih sehat.

B. Sasaran
Masyarakat Desa Pangkalan Gelebek II Kecamatan Rambutan Kabupaten
Banyuasin.

C. Materi
Terlampir

D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 2 menit 1. Mengucap salam Menjawab
2. Memperkenalkan salam,
diri mendengarkan
2. Inti 10 1. Menjelaskan tentang Mendengarkan
menit pengertian rumah dan
sehat. memperhatikan.
2. Menjelaskan syarat-
syarat rumah sehat.
3. Menjelaskan alasan
dibuatnya rumah
sehat.
4. Menjelaskan cara
untuk membuat
rumah peserta lebih
sehat.
3. Diskusi dan 5 menit Diskusi dan tanya jawab Peserta
tanya jawab bertanya dan
memperhatikan.
4. Penutup 3 menit 1. Menyimpulkan hasil Mendengarkan
penyuluhan. dan menjawab
2. Memberi saran- salam.
saran.
3. Memberi salam

E. Metode
1. Leaflet

F. Media
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

H. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk pertanyaan : Pertanyaan langsung
3. Soal Pertanyaan :
a. Pengertian rumah sehat ?
b. Sebutkan syarat-syara rumah sehat ?
c. Manfaat rumah yang sehat ?
d. Strategi rumah sehat?
Lampiran Materi
RUMAH SEHAT

A. Pengertian Rumah Sehat


Menurut WHO sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang baik
sempurna serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Sehingga
yang dimaksud rumah sehat adalah rumah yang mendukung penghuninya
untuk dapat hidup sehat.
B. Syarat Rumah Sehat
1. Jamban yang sehat
Jamban dapat dikatakan sehat bila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Tidak mencemari air
1) Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar
lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum,
dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat
atau diplester
2) Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
3) Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur
4) Tidak buang air besar di selokan, empang, danau sungai dan laut
b. Tidak mencemari permukaan tanah
1) Tidak buang air besar di sembarang tempat, seperti kebun,
pekarangan, dekat sungai, atau dekat mata air
2) Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras
kotorannya, kemudian kotoran ditimbun dalam lubang galian
c. Bebas dari serangga
1) Jika menggunakan bak atau penampung air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk
demam berdarah
2) Banguan jamban harus terang. Ruangan yang gelap bias menjadi
sarang nyamuk
3) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah tempat
bersarangnya kecoa atau serangga lainnya
4) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
d. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
1) Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup
setiap selesai digunakan
2) Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus
tertutup rapat oleh air
3) Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi
untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
e. Aman digunakan
Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan bata atau selongsong anyaman bamboo atau
bahan penguat lain yang terdapat di daerah tersebut
f. Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
1) Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
2) Jangan membuang plastic,putung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
3) Jangan mengalirkan air cucian ke arah saluran atau lubang kotoran
karena jamban akan cepat penuh
g. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
1) Jamban harus berdinding dan berpintu
2) Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan kepanasan
2. Sarana air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air minum adalah air yang syaratnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum yang berasal dari penyediaan air minum
(Dep Kes RI,2002).
Yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Jarak antara sumber air dengan sumber pengotoran (seperti septik tank,
tempat pembuangan sampah, air limbah) minimal 10 meter.
b. Pada sumur gali sedalam 3 meter dari permukaan tanah dibuat kedap
air,yaitu dilengkapi dengan cincin dan bibir sumur
c. Penampungan air hujan pelindung air, sumur artesis atau terminal air
atau perpipaan/kran atau sumur gali terjaga kebersihannya dan
dipelihara rutin.
d. Jumlah air bersih 60liter/hari/orang
3. Tempat pembuangan sampah
Pembuangan sampah yang berada di tingkat pemukiman yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Penyimpanan setempat (onsite storage)
Penyimpanan sampah setempat harus menjamin tidak bersarangnya
tikus, lalat dan binatang pengganggu lainnya serta tidak menimbulkan
bau. Oleh karena itu persyaratan kontainer sampah harus mendapatkan
perhatian.
b. Pengumpulan sampah
Terjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah juga
tergantung pada pengumpulan sampah yang diselenggarakan oleh pihak
pemerintah atau oleh pengurus kampung atau pihak pengelola apabila
dikelola oleh suatu real estate misalnya. Keberlanjutan dan keteraturan
pengambilan sampah ke tempat pengumpulan merupakan jaminan bagi
kebersihan lingkungan pemukiman.
4. Sarana pembuangan air limbah
Sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :
a. Berasal dari rumah tangga misalnya air, dari kamar mandi, dapur.
b. Berasal dari perusahaan misalnya dari hotel, restoran, kolam renang
c. Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik cat
d. berasal dari sumber lainnya seperti air tinja yang tercampur air
comberan, dan lain sebagainya.
Sarana yang memenuhi syarat adalah bangunan dilengkapi dengan
saringan kerikil, ijuk dan penutup untuk mengurangi kadar polutan dan
memberi waktu purifikasi. SPAL, sarana penampungan air limbah yang
konstruksinya berupa kolam/sumur dengan dinding beton/plesteran semen
yg dilengkapi dengan saringan berupa batu kerikil dan atausabut/bahan
saringan sejenis yang berfungsi menyaring air limbah agar tidak
mencemari air tanah.
5. Ventilasi rumah baik
Agar dalam ruang kediaman, sekurang-kurangnya terdapat satu atau lebih
banyak jendela/lubang yang langsung berhubungan dengan udara dan
bebas dari rintangan-rintangan, jumlah luas bersih jendela/lubang itu harus
sekurang-kurangnya sama 1/10 dari luas lantai ruangan, dan setengah dari
jumlah luas jendela/lubang itu harus dapat dibuka. Jendela/lubang angin
itu harus meluas kearah atas sampai setinggi minimal 1,95 diatas
permukaan lantai. Diberi lubang hawa atau saluran angin pada ban atau
dekat permukaan langit-langit (ceiling) yang luas bersihnya sekurang-
kurangnya 5% dari luas lantai yang bersangkutan. Pemberian lubang
hawa/saluran angin dekat dengan langit-langit bergua sekali untuk
mengluarkan udara panas dibagian atas dalam ruangan tersebut.
6. Kepadatan rumah harus sesuai
Adapun syarat-syarat pembagian ruangan yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar tidur kepala keluarga
(suami istri) dengan kamar tidur anak-anak, baik laki-laki maupun
perempuan, terutama anak-anak yang sudah dewasa.
b. Memilih tata ruangan yang baik, agar memudahkan komunikasi dan
perhubungan antara ruangan didalam rumah dan juga menjamin
kebebasan dan kerahasiaan pribadi masing-masing terpenuhi.
c. Tersedianya jumlah kamar/ruangan kediaman yang cukup dengan luas
lantai sekurang-kurangnya 6 m2 agar dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya untuk melakukan kegiatan kehidupan.
7. Lantai
Lantai rumah tidak berdebu ketika musim kemarau, tidak basah ketika
musim hujan dan tidak lembab agar tidak menjadi tempat tumbuhnya
jamur dan kuman.
8. Pencahayaan
Penerangan ini dapat diperoleh dengan pengaturan cahaya buatan dan
cahaya alam.
a. Pencahayaan alam
Pencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam
ruangan melalaui jendela, celah-celah atau bagian ruangan yang
terbuka. Sinar sebaiknya tidak terhalang oleh bangunan, pohon-pohon
maupun tembok pagar yang tinggi. Kebutuhan standar cahaya alam
yang memenuhi syarat kesehatan untuk kamar keluarga dan kamar tidur
mnurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara untuk menilai baik atau tidaknya
penerangan alam yang terdapat dalam rumah, adalah sebagai berikut :
1) Baik, bila jelas membaca koran dengan huruf kecil.
2) Cukup, bila samar-samar membaca huruf kecil.
3) Kurang, bila hanya huruf besar yang terbaca.
4) Buruk, bila sukar membaca huruf besar.
Pemenuhan kebutuhan cahaya untuk penerangan alamiah sangat
ditentukan oleh letak dan lebar jendela. Untuk memperoleh jumlah
cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya jendela kamar
tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling sedikit
mempunyai luas 10-20 % dari luas lantai. Apabila luas jendela melebihi
20 % dapat menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya
kalau terlalu kecil dapat menimbulkan suasana gelap dan pengap.
b. Pencahayaan buatan
Penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan memilih system
penerangan dengan suatu pertimbangan hendaknya penerangan tersebut
dapat menumbuhkan suasana rumah yang lebih menyenangkan. Lampu
Flouresen (neon) sebagai sumber cahaya dapat memenuhi kebutuhan
penerangan karena pada penerangan yang relatif rendah mampu
menghasilkan cahaya yang baik bila dibandingkan dengan penggunaan
lampu pijar. Bila ingin menggunakan lampu pijar sebaiknya dipilih
yang warna putih dengan dikombinasikan beberapa lampu neon.
Untuk penerangan malam hari alam ruangan terutama untuk ruang baca
dan ruang kerja, penerangan minimum adalah 150 lux sama dengan 10
watt lampu TL,atau 40 watt dengan lampu pijar.
9. Atap
a. Rapat air serta padat dan Letaknya tidak mudah bergeser
b. Tidak mudah terbakar dan bobotnya ringan dan tahan lama
Bentuk atap yang biasa digunakan ialah bentuk atap datar dari konstruksi
beton bertulang dan bidang atap miring dari genteng, sirap, seng
gelombang atau asbes semen gelombang. Pada bidang atap miring
mendaki paling banyak digunakan penutup/atap genteng karena harga
rumah dan cukup awet.
10. Cara membuat rumah lebih sehat
a. Cara menjaga agar rumah dapat bebas dari jentik nyamuk:
1) Bersihkan bak air, bak kamar mandi, seminggu sekali
2) Tutup rapat-rapat wadah penampung air
3) Gantilah air vas bunga, air minum burung, seminggu sekali
4) Timbunlah didalam tanah, atau simpanlah barang-barang bekas, agar
tidak terisi air hujan dan dijadikan sarang nyamuk
5) Tutup lubang pada pagar dengan tanah, supaya tidak dijadikan
sarang nyamuk.
6) Alirkan air hujan dan air bekas agar tidak menggenang. Sebab
genangan air dapat menjadi sarang nyamuk.
b. Cara membuat rumah yang aman dari kecelakaan
1) Konstruksi rumah harus kuat sehingga tidak mudah roboh.
2) Buat sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam, dan
tempat lain terutama dari anak-anak.
3) Atur rumah agar tidak mudah terjadi kebakaran.
4) Sediakan alat pemadan kebakaran.
Daftar Referensi

Irianto K, dan Team. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widya.

Kelompok K3M PSIK UGM. 2005. Leaflet Rumah Sehat. Jogjakarta.

Slamet, Soemirat J. 2002. Kesehatan Lingkungan, Edisi V. Gadjah Mada


University Press : Yogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai