Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BERAS BASAH
Jl. Pangkalan Berandan Kel. Beras Basah Kec. Pangkalan Susu
Email : pkmberasbasah@gmail.com

KEPALA UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH


NOMOR : /SK/UKP-VII/PBB/VI/ 2018
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan UPT. Puskesmas


Beras Basah, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan di UPT. Puskesmas Beras Basah dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Kepala Puskesmas
tentang Kebijakan UPT. Pelayanan Puskesmas Beras Basah sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di UPT.
Puskesmas Beras Basah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Kepala UPT. Puskesmas
Beras Basah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH KAB.


LANGKAT TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS.
Kesatu : Kebijakan pelayanan UPT. Puskesmas Beras Basah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan UPT.
Puskesmas Beras Basah dilaksanakan oleh Kepala puskesmas dan Ketua
Pelayanan UPT. Puskesmas Beras Basah.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan /
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Beras Basah


Pada tanggal :
KEPALA UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH,

HADI SAUFI
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH
NOMOR : / SK /UKP-VII/ PBB/VI/ 2017
TENTANG : JENIS- JENIS PUSKESMAS BERAS
BASAH

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial


1. Pelayanan promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
4. Pelayanan perbaikan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit

b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


1. Pelayanan kesehatan lansia
2. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. Pelayanan kesehatan remaja
4. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

c. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1. Pendaftaran
2. Poli Umum
3. Poli Lansia
4. Poli Gigi
5. Poli KIA/KB/Gizi
6. Poli IVA
7. Poli TB dan poli IMS?VCT/HIV
8. Laboratorium
9. Ruang farmasi
10 UGD
11 Rawat Inap
12 Ruang Persalinan
6.
7.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPT. PUSKESMAS BERAS BASAH
NOMOR : / SK /UKP-VII/ PBB/VI/ 2017
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

PROSEDUR PELAYANAN PUSKESMAS BERAS BASAH

1. Meja Informasi
a. Memberikan informasi pelayanan Puskesmas
b. Memberikan nomor antrian kepada pasien
2. Loket Pendaftaran
a. Mendaftarkan pasien
b. Membuat rekam medis untuk pasien baru
c. Memberikan informasi kepada pasien
d. Mengidentifikasi pasien
3. Poli Umum
a. Melakukan pemeriksaan fisik
b. Melakukan rencana pengobatan
c. Memberikan rujukan untuk pasien yang tidak bisa ditangani
d. Memberikan pendidikan dan penyuluhan pada pasien
e. Membuat resep
f. Mencatat di buku register
4. Poli Gigi
a. Melakukan pemeriksaan oral
b. Melakukan tindakan pencabutan dan pembedahan
c. Memberikan rujukan untuk pasien yang tidak bisa ditangani
d. Memberikan pendidikan dan penyuluhan pada pasien
5. Poli KIA / KB
a. Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil (ANC), meliputi : anamnesa,
pengkajian fisik, pemeriksaan palpasi, pemeriksaan detak jantung janin, penentuan
usia kehamilan, pemberian vitamin dan zat besi
b. Memberikan pelayanan kontrasepsi (pil, suntik, IUD, implan, kondom)
c. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dengan atau tanpa penyulit
d. Melakukan deteksi dini kehamilan pada ibu hamil
e. Melakukan pemeriksaan pada ibu nifas
f. Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada bayi dan balita
g. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada pasien
6. Poli Anak
a. Menimbang bayi dan balita
b. Mengukur panjang badan bayi dan balita
c. Melakukan pemeriksaan fisik
d. Melakukan rencana pengobatan
e. Memberikan pendidikan dan penyuluhan pada pasien
f. Mencatat ke buku register imunisasi
7. Poli VCT, IMS & HIV
a. Melakukan konseling IMS, HIV, PKPR, PDP
b. Melakukan pemeriksaan IMS, HIV
c. Melakukan pengobatan IMS
d. Pemberian obat ARV
8. Poli Rujukan
a. Membuat surat rujukan
b. Memberikan informasi kepada pasien mengenai rumah sakit rujukan
9. Poli IGD
a. Melakukan penanganan terhadap pasien gawat darurat, seperti demam tinggi
(suhu > 39C), kecelakaan, penurunan kesadaran, kejang, dispepsia, asma akut, luka
bakar, benda asing pada mata-telinga-hidung, diare/muntah dengan dehidrasi, nyeri
abdomen, cedera kepala, pre eklampsia
b. Melakukan rujukan apabila tidak bisa ditangani di puskesmas
c. Membuat resume klinis, untuk pasien emergensi yang kondisinya tidak stabil
d. Memberikan informasi mengenai kondisi pasien dan alasan dirujuk
e. Memberikan informed consent apabila ada penolakan tindakan pasien
emergensi
f. Menjelaskan kepada pasien resiko apabila menolak tindakan tindakan dan
menjelaskan alternatif pengobatan
10. Laboratorium
a. Pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, golongan darah
b. Pemeriksaan IMS-HIV
c. Pemeriksaan sputum s-p-s
d. Pemeriksaan urin lengkap
11. Ruang Gizi
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada pasien
b. Membuat laporan SKDN
12. Apotek
a. Menerima resep
b. Memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan
c. Memberikan informasi kepada pasien, mengenai cara penggunaan obat dan
efek samping obat
UPAYA MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU
Dalam upaya menghindari pengulangan yang tidak perlu, maka tindakan yang sudah
dilaksanakan dan semua jenis pelayanan yang sudah dilakukan harus dimasukkan dalam
dokumen rekam medis. Pelaksanaan pelayanan dilaksanakan oleh semua petugas.
Dalam penulisan rekam medis, harus memuat dengan jelas dan lengkap mengenai
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, untuk menghindari pengulangan
yang tidak perlu.

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PRAKTISI KLINIS


Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka hasil kajian harus tercatat jelas di
rekam medis. Informasi yang tertulis dalam rekam medis, dapat digunakan untuk kebutuhan
rencana tindak lanjut atau keperluan kajian ulang unit lain.

PENANGANAN DENGAN TIM ANTAR PROFESI


1. Penanganan pasien Hipertensi
2. Penanganan pasien Diabetes Melitus
3. Penanganan pasien TB
4. Penanganan pasien IMS
5. Penanganan pasien HIV
6. Penanganan balita gizi buruk / kurang
7. Bumil dengan keluhan medis
8. Bumil dengan KEK

PROSES PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN


Penyusunan rencana layanan meliputi rencana layanan medis dan rencana layanan
terpadu, jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim yang terkoordinasi. Penanganan
terhadap pasien harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan standar pelayanan.

KEWAJIBAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI


Dalam hal memberikan pelayanan dibutuhkan rencana layanan sehingga didapatkan
identifikasi pasien pada saat kajian awal , seperti adanya riwayat alergi dalam rekam medis.

PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN PASIEN


Di dalam memberikan pelayanan juga dibutuhkan pendidikan atau penyuluhan kepada
pasien dan keluarga, meliputi :
1. Informasi mengenai penyakit yang diderita pasien (hasil pemeriksaan)
2. Informasi penggunaan obat secara aman dan efektif
3. Informasi efek samping obat
4. Informasi mengenai resiko pengobatan
5. Informasi mengenai kontrasepsi
6. Informasi mengenai pola hidup sehat (makanan yang dianjurkan dan dilarang,
PHBS, dll)

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT


Penanganan pasien gawat darurat diperlukan agar kondisi pasien tidak bertambah
buruk, meliputi :
NO NAMA KASUS KETERANGAN
1. Demam Tinggi , Suhu > 39⁰C
2. Kecelakaan
3. Penurunan Kesadaran
4. Kejang
5. Dyspnea / Sesak Napas
6. Asma Akut
7. Luka Bakar
8. Benda Asing pada Mata/ Telinga/ Hidung
9. Diare / Muntah dengan Dehidrasi
10. Nyeri Abdomen Hebat
11. Cedera Kepala
12. Pre eklampsia

Apabila kondisi pasien tidak stabil dan tidak bisa ditangani di puskesmas, maka pasien
dapat dirujuk ke Rumah sakit. Rujukan pasien emergensi harus mencantumkan resume klinis
pasien. Bila dibutuhkan, pasien dapat didampingi oleh petugas yang berkompeten selama
proses rujukan.

PENANGANAN PASIEN RESIKO TINGGI


Pasien beresiko tinggi adalah pasien dengan kasus yang beresiko tinggi yang
memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien lain.
NO NAMA KASUS KETERANGAN
1 TB
2 Ibu Hamil risti saat ANC
3 Varisella
4 Herpes
5 Campak
6 Hepatitis
7 IMS
8 HIV
9 Parotitis
10 Konjungtivitis
11 Malaria
12 DBD
13 Pneumonia

MENJAMIN KESINAMBUNGAN LAYANAN


Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan adalah layanan klinis dan
layanan penunjang yang terkomunikasi dan terdokumentasi secara jelas dan lengkap sehingga
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu.

PENGISIAN INFORMED CONSENT


Dalam melakukan tindakan anestesi dan pembedahan, pasien mengisi lembar informed
consent sebagai pernyataan menerima atau menolak tindakan yang diperlukan

INFORMED CONSENT TINDAKAN MEDIK


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ______________________________________________________
Umur/Jenis Kelamin : __________________________/ Laki-laki / Perempuan*
Alamat : ______________________________________________________
PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN
Menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan
Prosedur pemulangan pasien dilakukan oleh dokter berdasarkan kajian yang telah
dilakukan, sesuai kriteria yang sudah ditetapkan :
PERSETUJUAN/PENOLAKAN
1. Pasien yang sudah mendapatkan penanganan pengobatan
Untuk dilakukan tindakan medik berupa :
2. Pasien yang kondisinya stabil, jika kondisinya tidak stabil dilakukan rujukan
_________________________________________
sesuai dengan prosedur merujuk pasien
Terhadap diri saya sendiri*/Anak*/Isteri*/Suami*/Ayah*/Ibu* saya dengan
3. Sebelum pemulangan, pasien / keluarga diberikan informasi mengenai kondisi
Nama : ______________________________________________________
pasien, perawatan sendiri setelah pemulangan, rencana tindak lanjut untuk pengobatan
Umur / Jenis Kelamin : __________________________/ Laki-laki / Perempuan*
berikutnya atau alternatif pengobatan yang lain.
Alamat : ______________________________________________________

KRITERIA PASIEN YANG HARUS DIRUJUK


Yang tujuan, sifat dan perlunya tindakan medik tersebut di atas, serta risiko yang dapat
1. Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa dilakukan di Puskesmas
ditimbulkannya dan upaya mengatasinya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya
2. Membutuhkan fasilitas atau peralatan yang tidak dimiliki Puskesmas atau peralatan
mengerti sepenuhnya.
yang dibutuhkan sedang rusak
3. Tenaga profesional (ahli) yang tidak dimiliki Puskesmas
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

P.Susu,.......................................
Dokter Yang Membuat Pernyataan

............................................ ...........................................
Paramedis Saksi dari Keluarga Pasien

........................................... ..........................................

Anda mungkin juga menyukai