Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan waktu, kesehatan
dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Makalah ini membahas tentang SISTEM MONETER
INTERNASIONAL

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Semoga
dengan makalah ini dapat memberikan tambahan pada materi yang terkait dengan SISTEM
MONETER INTERNASIONAL

Kami sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Jushermi,SE,MBA sebagai pengajar mata kuliah
Bisnia Internasional yang telah memberikan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.

Pekanbaru, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……. ............................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 . Latar belakang ................................................................................. 1
1.2 . Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 . Tujuan Penulisan ............................................................................. 1

BAB II . PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Moneter Internasional ............................................... 2
Sejarah Sistem Moneter Internasional .................................................... 3
Bank For International Setlements (BIS) ................................................ 7
Fluktuasi Nilai Mata Uang ...................................................................... 8
Proyeksi Nilai Tukar ............................................................................... 11
Perpajakan ............................................................................................... 13
Tingkat Inflasi dan Bunga ....................................................................... 14
BAB III. PENUTUP
3.1. Simpulan .......................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang sering kita
bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap negara mempunyai mata uang sendiri dan
mata uang itu menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter
internasional ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas
negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan
bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua
negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Sistem
moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan
internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan.
Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem moneter
internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari sistem ke sistem yang lain
diakibatkan oleh gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai saat ini pun sistem moneter
internasional masih menjadi perhatian semua negara dan masih ingin merubah sistemnya
menjadi lebih berfungsi optimal. Untuk itu penulis akan membahas terkait dengan “Sistem
Moneter Internasional”.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem moneter interasional ?
b. Bagaimana sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional ?
c. Bagaimana system penetapan kurs mata uang?
d. Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran internasional?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari sistem moneter internasional.
b. Mengetahui sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional.
c. Mengetahui proses penetapan kurs mata uang.
d. Mengetahui cara melakukan transaksi pembayaran internasional
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan
perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai negara di dunia,
termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.

Sedangkan menurut Shafiro (1992), sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat


kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu
mata uang ditukarkan dengan mata uang lain.

Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah
dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan
memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap
perubahan.

Sistem moneter international dimulai dengan diadakannya pertemuan International Monetary


and financial Conference pada tanggal 1 sampai 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New
Hampshire, USA. Pertemuan ini menghasilkan Article of Agreement tentang pendirian dua
lembaga internasional yaitu: International Monetary Financial(IMF) dan World Bank.

Tujuan didirikannya IMF adalah untuk meningkatkan bisnis internasional agar dapat
meningkatkan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negara
anggota IMF. Sedangkan tujuan pendirian World Bank adalah untuk memberikan pinjaman
dengan tingkat bunga relative rendah kepada berbagai Negara untuk mendorong pertumbuhan,
pembangunan ekonomi dengan tetap berlandaskan pada profit oriented.

2
B. Sejarah Sistem Moneter Internasional

1. Sistem Standar Emas

Disebabkan oleh kelangkaan dan kemudahannya untuk diperiksa kemurniannya, emas sudah
dipercaya sebagai media untuk menyimpan kekayaan, tukar-menukar. dan alat untuk mengukur
suatu benda. Sejak zaman kuno hingga akhir abad ke-19, para pedagang internasional
menggunakan emas, koin emas, dan perak. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya
perdagangan, membawa emas dalam jumlah besar menjadi tidak praktis. Pikirkan bahwa emas
itu berat, membutuhkan biaya transportasi dan penyimpanan, tidak menghasilkan bunga, dan
juga berbahaya karena rawan pencurian dan perampokan. Kondisi ini mengakibatkan evolusi
uang kertas; alat pertukaran yang dijamin oleh pemerintah dengan sebuah perjanjian untuk
menukar uang kertas tersebut dengan emas pada harga yang sudah ditentukan.
Di tahun 1717, Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ahli uang koin asal Inggris
menetapkan harga emas dalam mata uang Inggris sebesar 3 pound sterling, 17 shilling, I0 pence
per ons, memosisikan Inggris secara de facto sebagai peaganut standar emas.
Kemudahan dari standar emas merupakan kelebihan utama sistem ini. saat terjadi
ketidakseimbangan, transaksi akan dapat diperbaiki dengan arus emas arah surplus. Jumlah uang
yang beredar akan mengalami peningkatan atau penurunan seruai arah yang ditunjukkan oleh
arus emas. Penyesuaian otomatis ini juga dikenal dengan price-specie-flow mechanism (specie
berarti uang logam), sebuah konsep yang dikembangkan oleh seorang filsuf asal Skotlandia,
David Hume. Pada tahun 1758, Hume membuat sebuah usaha yang luar biasa untuk
mengilustrasikan bahwa perdagangan bukanlah sebuah zero-sum game, melainkan semua
partisipan dalam praktik perdagangan akan mendapatkan keuntungan. Sebelum argumen Hume
dan Adam Smith diakui, konsep merkantilisme mendominasi sektor keuangan global.
Merkantilisme adalah sebuah keyakinan bahwa kekayaan sebuah negara paling tepat diukur dari
jumlah pasokan uang dan negara yang lebih kaya ad.lah negara yang lebih banyak memiliki
surplus perdagangan. Hume berargumen dalam Of the Jealousy of Trade bahwa kekayaan dari
semua negara berkaitan secara angsung dengan jumlah total volume perdagangan, sehingga
perekonomian yang baik akan menguntungkan semua orang.

3
Meskipun standar emas tidak menjadi sistem moneter internasional untuk waktu yang lama,
sistem ini terus memiliki peminat yang antusias dan berpengaruh-namun sebagian besar ekonom
tidak termasuk di dalamnya-yang masih menyerukan untuk kembali diberlakukannya sistem
standar emas dan nilai tukar tetap. Inti dari argumen mereka dapat dirangkum dalam satu kata:
disiplin. Di bawah standar emas, pemerintah tidak dapat menciptakan uang yang tidak dijamin
oleh emas.
Emas juga tetap menjadi "pelindung" bagi orang-orang yang mengkhawatirkan inflasi.
Contohnya, di Iran, dengan ketegangan yang semakin meningkat sehubungan dengan program
nuklirnya dan kondisi ekonomi yang stagnan permintaan terhadap emas mengalami kenaikan
yang luar biasa. "Koin emas merupakan dana lindung nilai politis di Iran. Kami menyimpannya
di rumah dan koin koin tersebut membuat kami merasa aman." kata Hevdar Pourian, editor
Iqtisad Iran (Ekonomi Iran).

2. Sistem Bretton Woods


Para petinggi negara-negara yang melakukan pertemuan di Bretton Woods pada tahun 1944
telah mencapai konsensus untuk merencanakan pengaturan moneter dengan nilai tukar yang
stabil. etapi berdasarkan pengalaman diperlukan adanya penyesuaian. Mereka juga setuju bahwa
nilai ukar yang mengambang atau berfluktuasi terbukti tidak memuaskan, meskipun alasan di
balik opini ini tidak disampaikan secara detail. Pertemuan ini mclahirkan IMF yang telah kita
kaji pada pembahasan mengenai lembaga-lembaga global. Articles of Agreement IMF berisi
peraturan peraturan untuk sistem moneter internasional yang baru, sistem Bretton Woods, yang
juga dikenal sebagai standar nilai tukar emas dan nilai tukar tetap, yang resmi diberlakukan pada
bulan Desember 1945 dan berperan sebagai basis sistem moneter internasional hingga tahun
1971.
Sistem baru ini menetapkan nilai tukar tetap di antara mata uang negara-negara anggotanya.
Sistem Bretton Woods mendorong terjadinya pe:tumbuhan perdagangan internasional secara
substansiai pada periode tahun 1950-an hingga tahun 1960-an. Negara-negara lain mengubah
nilai mata uang mereka terhadap emas dan dolar, tetapi dolar Amerika Serikat sendiri tidak
berubah.

4
Ekonom Robert Triffin menunjukkan bahwa defisit yang terjadi saat itu pada akhirnya akan
mengakibatkan turunnya kepercayaan terhadap mata uang cadangan, yaitu dolar Amerika
Serikat, yang dapat mengakibatkan krisis keuangan. Semakin banyak dolar yang dipegang oleh
pihak asing, semakin kecil kepercayaan mereka terhadap mata uang tersebut. Hal ini dikenal
dengan istilah paradoks Triffin," yaitu suatu konsep yang muncul saat Presiden Charles De
Gaulle mendorong Bank of France untuk menebus cadangan dolarnya dengan emas setelah
adanya defisit perdagangan di akhir periode tahun 1960-an. Pada akhirnya, di tahun 1971,
Presiden Nu menghentikan penukaran dolar dengan emas.
Pada tahun 1969, Bretton Woods telah berusaha membuat penyesuaian untuk menghindari
krisis yang menghambat dengan menciptakan aset cadangan internasional yang disebut special
drawing rights (SDR).
3. Sistem Kurs Mata Uang Mengambang
Sebagai respons dari paksaan De Gaulle agar bank sentral Prancas menukarkan cadangan
dolar dalam bentuk emas, pada tahun 1971 Presiden Nixon mengumumkan bahwa Amerika
Serikat tidak lagi menukar emas untuk uang kertas dolar yang dimiliki oleh bank-bank sentral
lain Nixon berhasil "menutup jendela emas", melepaskan dolar Amerika Serikat dari perannya
sebagai pengganti emas dan mata uang yang berfungsi menstabilkan sistem moneter
internasional.
Untuk menetapkan seperangkat nilai tukar tetap yang baru dan dapat bertahan lama,
dibuatlah dua usaha, yang satu di bulan Desember 1971 dan yang satu lagi di bulan Februari
1973, yang menghasilkan Smithsonian Agreements. Namun, di kedua waktu tersebut, bank
bisnis, dan individu berpikir bahwa bank sentral mematok nilai tukar dengan nilai yang salah,
dan biasanya spekulan selaiu benar. Pada bulan Maret 1973, mata uang utama mulai
mengambang di pasar valuta asing, dan kurs mata uang mengambang masih tetap berlaku.
Perjanjian yang mendasari peraturan mengenai sistem mengambang disetujui oleh anggota IMF
setelah memahami kenyataar: tersebut pada pertemuan di Jamaika tahun 1976. Perjanjian ini
dikenal dengan Jamaica Agreement, yang memungkinkan adanya nilai tukar yang leksibel di
antara negara-negara anggota IMF.

5
4. Pengaturan Mata Uang Saat Ini
Pada awalnya IMF mengakui tiga jenis pengaturan nilai tukar, akan tetapi kemudian lembaga
ini menambahkan kategorinya menjadi delapan. Pertama. kita akan melihat ga kategori asli-
mengambang bebas, mengambang yang dapat dikontrol, dan tetap-dan kemudian melihat lebih
dekat pada variasi yang berkembang Mengambang bebas (free-clean float) adalah salah satu
pendekatan yang paling mendekati persaingan bebas sebab sama sekali tidak ada intervensi dari
pemerintah dan beragam jenis mata uang dalam jumlah besar diperdagangkan oleh ribuan
pembeli dan penjual. Pembeli dan penjual dapat bertukar posisi kapan saja, tergantung pada
informasi, rumor, atau perubahan kemauan, atau sesuai dengan kebutuhan klien. Delapan
kategori pengaturan nilai tukar yang digunakan IME saat ini untuk menggambarkan bagaimana
posisi mata uang sebuah negara terkait dengan mata uang dari negara lain dijelaskan di sini,
mulai dari tidak adanya mata uang resmi hingga adanya pengaturan nilai tukar tetap dan
kemudian kurs mengambang bebas.
 Pengaturan pertukaran tanpa adanya mata uang resmi merupakan pemakaian mata
uang negara lain oleh suatu negara atau sekelompok negara yang memakai mata uang
bersama Contoh dari penjelasan yang pertama adalah El Salvador dan Ekuador yang
menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang resrsi di negaranya. Contoh
dari penielasan yang kedua adalah mata uang euro yang digunakan di 15 negara
anggota Uni Eropa (saat ini 2 negara), dengan Slowakia yang bergabung di tahun
2009. Euro juga digunakan di 9 negara di luar Uni Eropa
 Pengaturan dewan mata uang menggambarkan komitmen legislatif untuk menukar
mata uang dalam negeri ke mata uang negara tertentu dengan menggunakan nilai
tukar tetap. Di Hong Kong, dolar Hong Kong (HKD) dipatok pada dolar Amerika
Serikat, begitu juga dengan balboa Panama
 Pengaturan nilai tukar tetap konvensional lain menggambarkan pematokan mata
uang ketika terdapat hubungan nilai tukar tetap dan dibolehkan adanya fluktuasai
nilai tukar di kisaran yang sempit di sekitar nilai tukar tersebut, tetapi tidak lebih dari
1 persen.

6
Patokan nilai tukar tersebut bisa dilakukan terhadap satu mata uang alau terhadap
sekelompok mata uang Contohnya adalah real Arab Saudi yang dipatok terhadap
dolar Amerika Serikat meskipun secara teknis mata uang ini dipaiok terhadap SDR
 Patokan nilai tukar di dalam kisaran horisontal menggambarkan pengaturan yang
ditetapkan ketika dibolehkan adanya fluktuasi nilai tukar lebih dari 1 persen di sekitar
nilai takar yang telah ditetapkan. Contohnya, krona Denmark dipatok terhadap euro
 Crawling pegs adalah pengaturan ketika mata uang disesuaikan ulang secara berkala
pada suatu nilai tertentu. Nilai tukar ini akan diumumkan sebelumnya atau
berdasarkan respons perubahan indikator-indikator yang ada. Negara-negara yang
memberlakukan pengaturan nilai tukar ini adalah Botswana, Kosta Rika, dan Iran
 Crawling banks menggambarkan penyesuaian ulang nilai tukar untuk
mempertahankan margin fluktuasi di kisaran nilai tukar yang terpusat. Sistem ini
digunakan oleh Denmark.
 Kurs mengambang yang dapat dikontrol tanpa adanya bagian nilai tukar yang
ditentukan sebelumnya menggambarkan suatu otoritas moneter yang secara aktif
melakukan intervensi ke pasar valas tanpa menjabarkan atau memberitahukan ke
pablik meugenai tujuan dan targetnya. Aljazair, India, Malaysia dan Singapura
merupakan contoh negara-negara yang menggunakan pendekatan ini.
 Kurs mengambang bebas adalah pendekatan yang tergantung sepenuhnya ke pasar
Dalam pendekatan ini masih memungkinkan adanya intervensi, akan tetapi intervensi
yang dilakukan hanya untuk meredam perubahan dan bukan untuk menetapkan
sebuah nilai tukar tertentu. Contoh dari negara yang melakukan pendekatan ini adalah
Amerika Serikat, Meksiko, Jepang. Afrika Selatan, Swiss, Kanada, India, dan Inggris

BANK FOR INTERNASIONAL SETLEMENTS (BIS)


Bank for internasional setlements (BIS) dikenal sebagai lembaga keuangan paling aman
didunia. Nyatanya,bahkan menara bulat milik bank ini merupakan petunjuk pertama di
basel,swiss,yang terlihat oleh siapa saja yang berjalan diarah stasiun kereta api yang menuju ke
pusat kota,tapi tidak ada tanda untuk mengidentifikasi gedung tersebutkan. BIS adalah lembaga
internasional untuk bank-bank sentral yang dibuat untuk membangun kerja sama antara bank-
bank sentral tersebut untuk mencapai kestabilan moneter dan keunagan.

7
Bank-bank sentral dari Negara industri maju bertemu setidaknya tujuh kali dalam setahun
di BIS untuk mendiskusikan system keungan global. BIS adalah lembaga keunagan internasional
tertua didunia didirkan tahun 1930 untuk mengawasi perbaikan pasca perang yang dikenakan
kepada jerman sesuai dengan treaty of versailes. Saat ini BIS memiliki empat fungsi utama,yaitu
sebagai bank untuk bank-bank sentral,forum kerja sama moneter internasional.

Setelah membahas dasar-dasar system moneter internasonal,termasuk moneter


internasional,termasuk perkembangan system moneter mulai dari standar emas hingga ke sistem
nilai tukar tetap dan mengambang,kita sekarang siap untuk focus pada kekuatan-kekuatan
finansial diluar perusahaan dan secara umum sulit untuk dikontrol yang mempengaruhi konteks
pengambilan keputusan menjer. Kekuatan-kekuatan ini meliputi control nilai
tukar,perpanjakan,inflasi,dan neraca pembayaran sebuah Negara. Meskipun tidak terkontrol
berarti bahwa kekuatan-keuatan ini berada diluar bisnis dan jauh dari pengaruh bisnis,menejer
keungan dari perusahaan dapat membantu dalam menghadapi kekuatan-keuatan ini. Cara yang
dapat dilakukan untuk menghadapi kekuatan-kekuatan itu dibahas di bab 20,yaitu ketika kita
membahas menejem keuangan.

FLUKTUASI NILAI MAT A UANG


Setelah adanya system moneter Bretton woods,mata uang yang mengambang bebas
mengalami fluktuasi satu sama lain. Di saat bank-bank sentral melakukan intervrensi di pasar
valuata asing dengan cara membeli atau menjual sejumlah besar mata uang dengan tujuan
memengaruhi permintaan dan penawaran dari mata uang tertentu. Tetapi,tetap saja untuk,untuk
sebagian besar wilayah,bank-bank sentral mereka memperoleh mata uang mata uang utama
(dolar Amerika serikat,poundsterling inggris,yen jepang,dan euro) bergerak bebas satu sama lain.
Fluktuasi ini bisa cukup besar. Contohnya,dibulan januari 1999,nilai tukar euro berada dilevel
1,667 dolar AS. Pada bulan mei 2000 ,euro anjlok menjadi 0,8895 dolar amerika
serikat,penurunan sebesar 23,75 persen. Lalu,trend-nya mengalami perubahan,seperti yang
tampak pada tampilan 10.2,dan pada bulan juni 2006,euro diperdagangan pada posisi 1,2644
dolar,kenaikan sebesar 42,14 persen dari nilai tukarnya dibulan mei 2000. Euro telah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan terhadap dolar,sebuah trend yang berlanjut dengan fluktuatif
yang tampak cukup jelas,seperti yang ditunjukan gari berigi digambar. Di awali juni 2008,euro
diperdagangkan pada posisi 1,5768 dolar.

Fluktuasi tersebut dianggap sebagai dampak dari transaksi keuangan. Dampak ini telah
dibahas di bab 3,mengenai dampak nilai tukar terhadap arah perdagangan. Contoh lain akan
menitik beratkan pentingnya nilai tukar bagi perusahaan. Bayangkan,jika anda beroperasi dengan
pendapatan dalam dolar amerika serikat dan dibulan mei 2000 anda menandatangani perjanjian
pembelian senilai 100.000 dolar,kemudian dibayar dengan mata uang euro pada saat anda
menerima barang pembelian anda.

8
Saat perjanjian tersebut dibuat,nilai tukar euro adalah 0,8895dolar. Sekarang,beberapa
tahun kemudian,pembelian anda tiba,tetapi harga unit per euro meningkat ke level 1,50
dolar,sehingga tiap euro harganya 0,6105 dolar lebih mahal dengan waktu perjanjian pembelian
dibuat. Pembelian anda yang tadi nya seharga 100.000 dolar sekarang akan mengharuskan anda
membayar senilai 161.050 dolar,atau 61.050 dolar lebih mahal dalam dolar amerika
serikat,sebuah perbedaan yang sangat besar. Mengapa fluktuasi mata uang ini terjadi hal tersebut
disebabkan kekuatan yang menentukan nilai tukar menjadi focus kita selanjutnya. Kita mulai
dengan kuotasi valuta asing lalu bergerak ke penyebab nyebabnya

Nilai Tukar Valuta Asing


Orang sering kali menyukai bisnis dengan mata uang nya sendiri sebab mereka tidak suka
mengambil resiko nilai tukar,sehingga kita memiliki kebutuhan untuk transaksi mata uang.
Kuotasi nilai tukar harga satu mata uang dinilai berdasarkan mata uang lain dilaporkan di pasar
mata uang global dalam dolar amerika serikat,kemudian dalam euro dan mata uang lokal. Nilai
tukar kita diabil dari financial times,sehinggan pound sterling inggris di ikutsertakan dalam
kuotasi. Teorinya,setiap mata uang dapat digunakan menentukan nilai tukar,akan tetapi
kenyataan yang selalu terjadi adalah dolar amerika serikat memiliki peranan utama sebagai asset
cadangan utama dari banyak Negara,sebuah alat mata uang,dan sebagai mata uang untuk
intervensi. Peranan ini berlanjut,meskipun yen jepang dan euro juga sekarang mulai memiliki
peran tersebut.

Kuotasi Nilai Tukar


Nilai tukar hari ini untuk pengiriman dalam jangka waktu dua hari,seperti dalam
Tampilan 10.3,dikenal sebagai sebagai kur spot. Kurs spot untuk euro pada tanggal 28 mei
2008,dalam dolar Amerika Serikat sebesar 0,6339 dolar.

Anda akan mencatat pula, bahwa financial times memberikan kuotasi harga 1-,3-,dan 6-
bulan untuk beberapa mata uang,yaitu yen,pound,euro,dan dolar. Pasar mata uang forward
memungkinkan menejer untuk mengunci pembelian mata uang pada kurs tertentu. Kurs forward
adalah biaya hari ini untuk komitmen membeli atau menjual sejumlah mata uang yang telah
disepakati pada tanggal tertentu dimasa depan. Komitmen ini dinamai kontrak forward,dan untuk
mata uang yang sering diperdagangkan,kontrak biasanya tersedia pada basis 30-,60-,90-,atau
180-hari. Anda juga bisa bernegosiasi dengan bank untuk periode waktu yang berbeda atau untuk
kontrak dengan mata uang lain. Pasar mata uang forward bisa membantu anda memperoleh
pemahaman kemana ekspetasi pergerakan mata uang.

9
Contohnya ,pergerakan euro selama satu tahun diperkirakan akan melemah terhadap
dolar,sementara menguat terhadap pound. Arah dan besaran trend mata uang ini tergantung pada
ekspetasi komunitas keuangan global,bisnis,individu,dan pemerintah mengenai masa depan.
Ekspetasi ini merupakan faktor dalam pertimbangan seperti prediksi permintaan dan penawaran
untuk dua uang; inflasi relative dalam dua Negara; produktivitas relatif dan perubahan biaya
tenaga kerja per unit; ekspetasi hasil pemilihan,atau perkembangan politik lain; ekspetasi
kebijakan fiskal dan moneter,serta aksi pasar vulta asing oleh pemerintah;neraca pembayaran dan
aspek psikologi.

 Patokan nilai tukar didalam kisaran horizontal menggambarkan pengaturan yang


ditetapkan ketika dibolehkan adanya fluktuasi nilai tukar lebih 1 persen di sekitar
nilai tukar yang telah.
 Crowling pegs adalah peraturan kita mata uang disesuaikan ulang secara berkala
pada suatu nilai tertentu. Nilai tukar ini akan diumumkan sebelumnya atau
berdasarkan respons perbuhan indikator yang ada.
 Crowling banks menggambarkan penyesuian ulang nilai tukar untuk
mempertahankan margin fluktuasi di kisaran nilai tukar yang terpusat.
 Kurs mengambang yang dapat dikontrol tanpa adanya nilai tukar yang ditentukan
sebelumnya menggambarkan suatu otoritas moneter yang secara aktif melakukan
interverensi kepasar valas tanpa menjabarkan atau memberitahukan kepada publik
mengenai tujuan dan targetnya.
 Kurs mengambang bebas adalah pendekatan yang tergantung sepenuhnya
kepasar. Dalam pendekatan ini masih memungkinkan adanya interverensi,akan
tetapi interveresni yang dilakukan hanya untuk meredam perubahan dan bukan
untuk menetapkan sebuah nilai tukar tertentu.
Sistem kurs mengambang dengan beragam pendekatannya,akhir-akhir ini tampak mulai
menghadapi tantangan,beberapa di antaranya merupakan tantangan yang cukup
berat,termasuk krisis likuiditas bank sentral dimusim semi 2008. Selain kebijakan
ekonomi,koordinasi antara Negara kelompok G8 telah menjadi faktor kunci di pasar
valas. Sering meningkatkan keunggulan bank-bank sentral Negara G8 untuk
mempengaruhi nilai tukar ,peningkatan volume transaksi valas dipasar valas dunia
memberikan tantangang bagi usaha-usaha bank-bank sentral tersebut. Dengan volume
tahunan sekitar 18 miliyar dolar ditahun1979,transaksi valas saat ini diperkirakan
mencapai 3,2 triliun dolar per harinya,naik 71% sejak tahun 2004. Jumlah ini jauh
melampaui jumlah cadangan devisa,bahkan Negara terkaya seperti cina yang hanya
berada di level 1,5 triliun dolar,sehingga pasar memiliki daya ungkit(leverage) yang lebih
besar untuk mempengaruhi nilai tukar. Contohnya,jika pemain valas percaya bahwa yen
akan mengalami kenaikan terhadap dolar amerika serikat,yen oleh pemerintahan jepang.
System kurs mengambang dapat merespon pergerakan pasar dengan fleksibilitas dan
order relative. Tampilan 10.1 merangkum pengaturan mata uang.

10
Mata uang yang mengambang dapat bergerak dengan lebih cepat dan kuta terhadap mata
uang lain. Pergerakan seperti itu dapat terjadi karena sebab.termasuk kondisi
politik,ekspetasi,dan kebijakan ekonomi pemerintahan,seperti mengizinkan defisit atau
ketidakseimbangan perdagangan. Perubahan ini mengakibatkan ketidakpasian benar yang
membuat para menejer harus melakukan usaha perlindungan melalui proses yang disebut
hedging.yang dijelaskan di bab 20,saat kita membahas menejemen keungan dalam
konteks internasional .

Penyebab Pergerakan Nilai Tukar


Sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang mengambang dan kemudahan konversinva telah
ditentukan oleh kekuatan pasar dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor ini meliputi
dasar permintaan dan penawaran mata uang, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan ekspektasi
di masa depan. Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, seperti kebijakan perpajakan, suku
bunga, dan kebijakan perdagangan, serta kekuatan eksternal lain dari bisnis, seperti kejadian-
kejadian penting di dunia, seluruhnya memegang peranan yang penting dalam proses ini.
Kebijakan moneter pemerintah mengontrol jumlah uang yang beredar, apakah bertumbuh dan
jika demikian, secepat apa hal tersebut terjadi. Kebijakan fiskal mengacu pada pendapatan dan
pengeluaran uang oleh pemerintah Faktor yang menentukan nilai tukar sangatlah luas dan
bervariasi, sehingga ekonom belum mengembangkan teori yang dapat diterima ungik
menjelaskannya. Akan tetapi, sebagian besar ekonom setuju bahwa inflasi, suku bunga, dan
ekspektasi pasar memainkan peranan utama dalam penentuan nilai tukar.

PROYEKSI NILAI TUKAR


pendekatan ini Berkenaan dengan kinerja dari berbagai pendekatan ini, penelitian terbaru
dari Eun dan Sabherwal mengenai prediksi nilai tukar dari bank komersial besar menunjukkan
bahwa 10 bank dalam penelitian tersebut tidak dapat memperoleh hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan model random walk. Temuan mereka juga mengisyaratkan
bahwa kurs forward dan spot memiliki nilai yang setara untuk memprediksi nilai tukar di masa
depan. Di dalam penelitian lain, Richard Levich mengevaluasi prediksi dari 13 perusahaan
pemroyeksi profecical yang memiliki beragam pendekatan prediksi.

11
Pemroyek:si bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari nilai tukar forward sebagai
indikator prediksi hanya pada 24 persen kasus.2 Bukti ini mengindikasikan bahwa pendekatan
teknikal maupun fundamental tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
pendekatan pasar efisien. Kita telah memeriksa kekuatan utama yang harus dipertimbangkan
oleh manajer internasional, fluktuasi nilai tukar, penyebab, dan cara memprediksinya.
Bagaimana sesungguhnya manajer menangani risiko yang ditimbulkan oleh eksposur ini adalah
topik yang akan kita bahas mada Bab 20 dalam diskusi mengcnai swap dan hedging. Ada banyak
kekuatan finansial lain yang harus dipertimbangkan oleh manajer internasional.

Kontrol Nilai Tukar Mata Uang


Pemerintah dapat membatasi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang lain. Terdapat
perbedaan kontrol antara negara yang satu dengan negara yang lain dan bahkan di dalam sebuah
negara, tergantung pada jenis transaksinya. Secara umum, negara-negara maju meniliki sedikit
atau hampir tidak ada kontrol nilai tukar, akan tetapi negara-negara ini adalah minoritas di dunia
Mayoritas negara-negara di dunia memberlakukan beberapa bentuk kontrol nilai tukar. Banyak
negara berkenibang, seperti Meksiko, telah mengurangi atau menghilangkan kontrol tersebut
untuk mendorong investasi asing. Manajer bisnis internasional harus meng tahui keberadaan
kontrol nilai tukar baik sebelum maupun ketika menjalankan bisnis di negara manapun, sebab
situasi dapat berubah dengan cepat. Convertible currency bisa ditukarkan dengan niata uang lain
taopa hambatan. Hard currency ini termasuk yen Jepang, dolar Amerika Serikat, pound Inggris,
dan euro. Pemerintah menerapkan kontrol nilai tukar untuk membatasi atau melarang
penggunaan legal mata uang sebuah negara dalam transaksi internasional. Saat mata uang
nonconvertible, nilainya akan diperbaiki melalui arbitrase, biasanya pada tingkat yang lebih
tinggi dari harganya di pasar bebas. Pemerintah juga akan mengharuskan seluruh pembelian atau
penjualan mata uang lain d.buat melalui instansi pemeriatah. Pembatasan tersebut bisa dalam
berbagai bentuk. Mereka dapat menerapkannya kepada penduduk sebuah negara, sementara mata
uangnya masih bisa ditukar di luar negara tersebut, atau pembatasan bisa terjadi untuk penduduk
dan bukan penduduk.

12
PERPAJAKAN

Perpajakan merupakan salah catu kekuatan finansial yang berdampak signifikan. Jika
perusahaan dapat memperoleh beban naiak yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya,
perusahaan bisa menurunkan harga jual ke pelanggan atau memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi, sehingga bisa membayar gaji dan dividen dalam jumlah yang lebih besar. Pemerintah di
seluruh dunia menggunakan tiga jenis pajak untuk mendorong pendapatan: pajak penghasilan,
pajak pertambahan nilai (PPN), dan potongan pajak (withholding tax).

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan secara langsung terhadap penghasilan
individu atau perusahaan. Pajak pertambahan nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan terhadap
nilai yang ditambahkan pada barang seiring pergerakannya nielalui produksi dari bahan mentah
hingga pembeli terakhir. Sebenarnya ini adalah pajak penjualan dengan dokumentasi
pembayaran dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam proses produksi merupakan sesuatu yang
penting bagi pemotongan pajak, sebab penjual mengumpulkan pajak untuk barang yang dijual
dan menerima potongan untuk PPN yang telah dibayar sebelumnya dalam proses produksi. Di
Uni Eropa, tingkat PPN masih harus diseragamkan, sehingga proses perpindahan barang
antarnegara bisa dikenakan PPN. Siprus misalnya, tarif pajaknya sebesar 15 persen, sementara di
Swedia maupun Denmark tarifnya sebesar 25 persen. Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor
lainnya, dari segi PPN, pembelian bahan baku di Swedia atau Denmark akan lebih mahal 10
persen. Aturan-aturan WTO mengizinkan negara-negara yang memungut PPN untuk
membebankan PPN terhadap pengekspor, sebuah insentif yang membuat ekspor dari negara
tersebut lebih murah dan tentunya lebih berdaya saing. Ka tegori pajak ketiga adalah potongan
pajak (withholding tax). Ini adalah pajak tidaklangsung dibayarkan oleh perusahaan kepada
bukan penduduk, orang-orang, atau perusahaan di yurisdiksi berbeda. Negara-negara
menetapkan perjanjian pajak internasional yang mengelompokkan tarif pemotongan pajak
(withholding tax) penghasilan pasif yang beragam. Contohnya, untuk bunga, Amerika Serikat
menetapkan tarif pajak 30 persen dari penduduk negara yang tidak menandatangani perjanjian
pajak. Amerika Serikat tidak menarik pajak dari penduduk Inggris, sementara dari penduduk
Pakistan, Amerika Serikat menarik 30 persen.

13
Pada tingkat internasional, pajak merupakan sesuatu yang penting sebagai kekuatan finansial
kompleks yang harus dipestimbangkan oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan internasional
harus memahami hukum pajak di seluruh negara tempat mereka beroperasi dan bagaimana
hukum pajak tersebut berhubungan dengan hukum pajak di negara-negara lain.

TINGKAT INFLASI DAN BUNGA


Beberapa ekonom menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh permintaan yang melebihi
penawaran, sementara pandangan lain menyatakan bahwa penyebab inflasi adalah kenaikan
pasokan uang yang beredar. Namun, seluruh ekonom setuju bahwa dalam ekonomi yang
terinflasi terdapat kenaikan harga. Banyak negara Amerika Latin memiiki permasalahan inflasi.
Sejck tahun 1970 hingga tahun 1990-an, inflasi terburuk di Amerika Latin terjadi di Bolivia,
yakni ketika tingkat inflasi mencapai 11,750 persen di tahur 1985. Tingkat inflasi ini jauh
melampaci Brasil yang berada di tempat kedua dengan inflasi sebesar 3,118 persen di tahun
1990. Dalam pembalikan kondisi yang dramatis, Bolivia berlasil memangkas tingkat inflasi,
sehingga hanya tinggal 7.9 persen di tahun 1996 dan raendorongnva semakin turun ke level 4,0
persen di tahun 2007. Hal yang sama juga terjadi di Brasil, yakni ketika inflasi akhirnya bisa
diturunkan hingga level 4,5 persen di tahun 2007.

Tingkat inflasi tertinggi yang terjadi saat ini ada di Zimbabwe yang mencapai 66.000
persen. Amerika Serikat saat ini herada dalam periode inflasi yang relatif rendah. Pada tahun
1970-an hingga awal tahun 1980- en Amerika Serikat memiliki tingkat inflasi yang reiatif tinggi,
dengan tingkat inflasi mencapai nyaris 14 persen selama beberapa bulan. Sebagian pengukuran
inflasi menggunakan indeks harga konsumen (IHK), perubahan harga pada kelompok barang
konsumsi tertentu. OECD mengukur inflasi menggunakan indikator vang lebih luas, deflator
PDB, yang mempertimbangkan pengukuran harga dari barang dan jasa pertengahan, bukan
hanya barang dan jasa yang ada dalam kelompok tertentu, melainkan juga harga dari aset
permodalan. Tingkat inflasi yang tinggi membuat perencanaan pengeluaran modal lebih berisiko.
Contohnya, manajemen mungkin mengalokasikan 1 juta dolar untuk membangun pabrik dan
terpaksa membayar lebih banyak untuk melengkapi konstruksinya akibat dampak dari inflasi.

14
BAB III
SIMPULAN

3.1 Simpulan
System moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi, praktisi, regulasi,
mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di tukarkan dengan mata uang yang
lain. Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. Dengan mempelajari
pengalaman historis akan dapat diperoleh gambaran timbulnya ketidakstabilan ekonomi serta
proses penyesuaian neraca pembayaran internasional.
1. Sistem Standar Emas muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris
menetapkan nilai poundsterling dengan emas.
2. Zaman Bretton Woods.
Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional, yaitu
International Bank for Recontruction and Development, yang sekarang dikenal
dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok ;
Mengambang Bebas (Free Float), Sistem Kurs Tetap (fixed Rate), Mengambang terkendali
(Managed Float), Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain, Dikaitkan dengan mata uang lain,
Perjanjian Zona Target Tertentu
Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang
suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Maka dalam pembayaran internasional suatu
mata uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas).

15
Daftar Pustaka

Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. Edisi 12 International Business. Bandung: Salemba
Empat

16
MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL
SISTEM MONETER INTERNASIONAL

DOSEN:

Jushermi,SE,MBA

DISUSUN OLEH:

Fadhillah Octa Viola (1702121919)


Irpan Afandi (1702114642)
M. Imam Baihaqie (1702121983)
Sherina Fadhilla (1702121800)
Velly Vebyola (1702114791)

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2019/2020

Anda mungkin juga menyukai