Anda di halaman 1dari 3

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-


aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia
aparatur.

Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan


tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui.
Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur
negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional

Ada 8 area perubahan reformasi birokrasi, yaitu:

1. Mental aparatur: terciptanya budaya kerja yang positif bagi birokrasi yang melayani, bersih, dan
akuntabel.
2. Organisasi: organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran.
3. Tata laksana: sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance.
4. Peraturan perundang-undangan: regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif.
5. Sumber daya manusia aparatur: SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera.
6. Pengawasan: meningkatnya penyelenggaraan pemerintah yang bebas KKN.
7. Akuntabilitas: meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
8. Pelayanan publik: pelayanan yang prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pedoman umum Reformasi Birokrasi diatur dalam Peraturan MENPAN Nomor


PER/15/M.PAN/7/2019. Reformasi Birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaruan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terumatam menyangkut aspek-
aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM Aparatur.
Tiga hal dalam Pelaksanaan Reformasi yaitu: (1) Reformasi Birokrasi, mendorong perbaikan tata
kelola pemerintah; (2) Akuntabilitas Kinerja, mendorong penerapan managemen kinerja menuju
efektivitas dan efisiensi anggaran; dan (3) Zona Integritas, mendorong percepatan Reformasi Birokrasi
melalui pembangunan unit kerja pelayanan percontohan.

Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan
sumber daya manusia aparatur. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan penataan
terhadap sistem penyelangggaraan pemerintah dimana uang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi
juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Adapun visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Grand design
Reformasi Birokrasi Indonesia adalah terwujudnya pemerintahan kelas dunia. Visi
tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang
profesional dan berintegritas tinggi yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada
masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan
pada abad ke 21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.

Sedangkan Misi reformasi birokrasi Indonesia adalah :

1. Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata


kelola pemerintahan yang baik.
2. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia
aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mindset, dan cultural set.
3. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
4. Mengelola sengketa administrasi secara efektif dan efisien.

Baca juga : Contoh Rencana Aksi Reformasi Birokrasi


Untuk mencapai visi dan misi serta tujuan dari reformasi birokrasi tersebut maka ditetapkan 8
(delapan) area perubahan dan hasil yang diharapkan meliputi seluruh aspek manajemen
pemerintahan, seperti yang dikemukanan pada table dibawah ini :
Dan dalam rangka mempercepat pencapaian hasil area perubahan refomasi birokrasi tersebut maka
ditetapkanlah 9 (sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi. Program percepatan digunakan
oleh seluruh instansi pemerintah untuk mendukung pelakansaan refomasi birokrasi di instansi
masing-masing baik Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. 9 Program percepatan
reformasi birokrasi adalah sebagai berikut.

1. Penataan Struktur Organisasi Pemerintah


2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
3. Pengembangan Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuka
4. Peningkatan Profesionalisasi PNS
5. Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik yang terintegrasi
6. Peningkatan Pelayanan Publik
7. Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9. Peningkatan Efisiensi Belanja Aparatur

Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan
karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral,
sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Tujuan reformasi birokrasi sebagai mana saya singgung di atas adalah perubahan pola pikir
dan budaya kerja. Birokasi yang baik harus didukung oleh profil dan perilaku apparatur negara yang
memiliki integritas, produktivitas, tanggung jawab, dan kesanggupan memberikan pelayanan prima.

tujuan reformasi birokrasi adalah agar terciptanya good governance, yaitu tata pemerintahan
yang baik, bersih, dan berwibawa :

1. Memperbaiki kinerja birokrasi agar lebih efektif dan efisien

2. Terciptanya birokrasi yang profesional, netral, terbuka, demokratis, mandiri, serta


memiliki integritas dan kompetensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selaku
abdi masyarakat dan abdi negara

3. Pemerintah yang bersih (clean government)

4. Bebas KKN

5. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai