Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BISNIS SYARIAH

LANDASAN POKOK MANAJEMEN DAN RUANG LINGKUP BISNIS


SYARIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Bisnis Syariah


Dosen Pengampu: Bapak Sujai

Disusun Oleh:
Nama : Santi Wijayatri (5551170001)
Neng Risma Daianti (5551170016)
Herlina Juniyanti (5551170119)
Kelas : 6 A Bisnis Syariah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas ridha dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah bisnis syariah ini
mengenai landasan pokok manajemen dan ruang lingkup bisnis syariah.
Tujuan penulisan ini yaitu untuk memenuhi penugasan yang diberikan oleh
Bapak Sujai, selaku dosen pada mata kuliah bisnis syariah sekaligus untuk
memberikan informasi kepada pembaca agar lebih memahami dan mengerti apa
dan bagaimana arti penting landasan pokok manajemen dan ruang lingkup bisnis
syariah dalam suatu kegiatan atau aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari
dimanapun dan kapanpun.
Dalam kesempatan ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
Allah Swt, rekan kelompok, dan pihak lain yang telah memberikan bantuan
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Semoga tugas yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi kami selaku penulis maupun bagi para pembaca.

Serang, 09 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Masalah Penelitian ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
BAB II (PEMBAHASAN)
2.1 Konsep Islam Mengenai Bisnis...................................................................... 3
2.2 Pengertian Bisnis ............................................................................................ 8
2.3 Sejarah Perkembangan Bisnis ........................................................................ 8
2.4 Peluang-Peluang Bisnis ..................................................................................10
2.5 Bisnis dan Dinamika Masyarakat...................................................................10
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................12
3.2 Saran ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bisnis selalu memegang peranan vital didalam kehidupan sosial dan
ekonomi manusia sepanjang masa, sehingga kepentingan bisnis akan
mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat individu, sosial, regional,
nasional, maupun internasional. Islam menganjurkan umatnya untuk
melakukan kegiatan bisnis. Hal ini dapat dilihat pada sabda Rasulullah SAW:
Perhatikan oleh mu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia
perdagangan itu ada sembilan dari sepuluh pintu rezeki. Rasulullah SAW pun
turut melakukan kegiatan bisnis bersama istrinya yaitu Khadijah.
Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk
melaksanakan amalan. Pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Sebagai sumber ajaran islam, setidaknya dapat menawarkan nilai-nilai dasar
atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan
dengan perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dalam
waktu. Islam seringkali dijadikan sebagai model tatanan kehidupan. Hal ini
tentunya dapat dipakai untuk pengembangan lebih lanjut atas suatu tatanan
kehidupan tersebut, termasuk tatanan kehidupan bisnis.
Penulisan makalah ini bertujuan mengkaji landasan pokok manajemen dan
ruang lingkup bisnis syariah dalam upaya membangun bisnis yang Islami
menghadapi tantangan bisnis dimasa depan karena manusia tidak terlepas dari
yang namanya bisnis maka perlu sekali mengerti bisnis yang benar yang tidak
merugikan salah satu pihak dan mengandung unsur-unsur yang
mensejahterakan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung
simbiosis mutualisme dalam berbisnis harus ada unsur syariahnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
diantaanya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Islam mengenai bisnis?

1
2. Apa yang dimaksud dengan bisnis?
3. Bagaimana sejarah perkembangan bisnis?
4. Apa saja peluang-peluang bisnis?
5. Bagaimana korelasi antara bisnis dan dinamika masyarakat?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari latar belakang dan rumusan masalah diatas antara lain
sebagai berikut:
1. Memahami terkait konsep Islam mengenai bisnis
2. Mengetahui makna dan arti dari suatu bisnis
3. Memahami sejarah perkembangan bisnis
4. Mengetahui terkait peluang-peluang bisnis
5. Mengetahui dan memahami terkait korelasi antara suatu bisnis dengan
dinamika masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP ISLAM MENGENAI BISNIS


Bisnis menurut Islam adalah suatu yang dihalalkan banhkan sangat
dianjurkan oleh islam. Bisnis bahkan dilakukan oleh Nabi dan Sahabat
Rasulullah di zaman dahulu. Sangat banyak sekali sahabt-sahabat Nabi yang
merupakan para pembisnis dan dari hartanya tersebut dapat memberikan
manfaat yang sangat besar bagi perkembangan islam. Islam memperbolehkan
bisnis asalkan bukan hal hal yang mengarah kepada riba, judi, penyediaan
produk atau layanan yang mengandung barang-barang haram. Islam pun
mengharapkan agar bisnis yang dilakukan oleh seorang muslim tidak hanya
memiliki keuntungan untuk diri sendiri melainkan juga dapat memberikan
manfaat yang banyak kepada banyak orang. Hal ini sesuai dengan prinsip
islam yang rahmatan lil alamin.
Selain itu, ada beberapa terma dalam al-Quran yang berkaitan dengan
konsep bisnis. Diantaranya adalah kata : al Tijarah, al-baiu, tadayantum, dan
isytara. Terma tijarah, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijaratan,
yang bermakna berdagang, berniaga. At-tijaratun walmutjar; perdagangan
atau perniagaan, attijariyyu wal mutjariyyu; yang berarti mengenai
perdagangan atau perniagaan. Dalam al-Quran terma tijarah ditemui sebanyak
delapan kali dan tijaratuhum sebanyak satu kali. Bentuk tijarah terdapat
dalam surat al- Baqarah (2): 282, an-Nisa (4): 29, at-Taubah (9): 24, an-Nur
(24): 37, Fatir (35): 29, as-Shaff (61): 10, pada surat al-Jumah (62): 11
(disebut dua kali).
Adapun Tijaratuhum pada surat al-Baqarah (2): 16. Dalam penggunaan
kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua macam pemahaman. Pertama,
dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat al-Baqarah (2): 282. Kedua,
dipahami dengan perniagaan dalam pengertian umum. Hal ini menarik dalam
pengertian-pengertian ini, dihubungkan dengan konteksnya masing-masing
adalah pengertian perniagaan tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang

3
bersifat material atau kuantitas, tetapi perniagaan juga ditujukan kepada hal
yang bersifat immaterial kualitatif.
Al-Quran menjelaskan: Katakanlah jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-
saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-
Nya dan dari berjihad dijalan Allah maka tungguhlah sampai Allah
mendatangkan keputusannya.
Orientasi bisnis menurut Islam sejatinya tidak bertentangan dengan tujuan
penciptaan manusia, proses penciptaan manusia, hakikat penciptaan manusia,
konsep manusia dalam Islam, dan hakikat manusia menurut Islam sesuai
dengan fungsi agama. Tentu saja bisnis islam juga berorientasi pada
keuntungan penjual dan pembeli, kemasalahatan masyarakat, hilangnya
pengangguran dan bertambahnya lahan pekerjaan, dan mengoptimalkan
sumber daya alam yang telah Allah berikan.
Dalam konteks ini al-Qur’an menjanjikan dalam surat At Taubah : 111

Artinya: “ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin harta dan


jiwa mereka dan sebagai imbalannya mereka memperoleh surga.
Siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka
bergembiralah dengan Jual-Beli yang kamu lakukan itu. Itulah
kemenangan yang besar”.(QS At-Taubah :111)
Dan teradapat juga di surat Al Jumu’ah : 9 – 10 yang berbunyi :

4
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari jum’at. Maka bergegaslah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkan jual-beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan
sembahyang maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”
(Q.S Al-Jumu’ah: 9-10)
Ayat ini memberi pengertian agar berbisnis (Mencari kelebihan karunia
Allah) dilakukan setelah melakukan shalat dan dalam pengertian tidak
mengesampingkan dan tujuan keuntungan yang hakiki yaitu keuntungan yang
dijanjikan Allah. Oleh karena itu, walaupun mendorong melakukan kerja
keras termasuk dalam berbisnis, Al-Qur’an menggaris bawahi bahwa
dorongan yang seharusnya lebih besar bagi dorongan bisnis adalah
memperoleh apa yang berada di sisi Allah. Karena itu pula pada ayat yang
berbicara tentang naluri manusia (hub asy-syahwati) diatas, di akhiri dengan :
Wallahu indahu husnul ma’ab “(Disisi Allah kesudahan yang paling baik)”.
Banyak para penjual dan pembeli tidak menghiraukan konsep bisnis yang
merupakan komponen dalam konsep bisnis dalam fiqh Islam. Jika
diperhatikan secara global, memang perilaku tersebut kelihatan remeh, tetapi
sebaliknya, jika benar-benar diperhatikan, maka akan dapat membuat pola
transaksi jual beli yang sehat, menyenangkan dan bahkan menguntungkan.
Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jujur
Sifat jujur merupakan sifat Rasulullah saw. yang patut ditiru. Rasulullah
saw dalam berbisnis selalu mengedepankan sifat jujur. Beliau selalu
menjelaskan kualitas sebenarnya dari barang yang dijual serta tidak pernah
berbuat curang bahkan mempermainkan timbangan. Maka, latihlah
kejujuran dalam pola transaksi jual beli karena kejujuran dapat membawa
keberuntungan. Sebagaimana penjelasan dalam Hadits;
Artinya: Dari Abdullah bin Harits. Ia mengadu kepada Hakim bin Hazim
ra. Dan beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “penjual dan
pembeli dapat melakukan khiyar (memilih) selagi belum berpisah atau

5
sampai keduanya berpisah. Apabila keduanya telah setuju dan jelas maka
jual belinya mendapatkan berkah. Dan apabila keduanya saling menekan
dan berdusta maka dihapus keberkahan yang ada pada jual belinya (tidak
mendapatkan keberkahan)”. (HR. Al-Bukhari)
2. Amanah
Amanah dalam bahasa Indonesia adalah dapat dipercaya. Dalam
transaksi jual beli, sifat amanah sangatlah diperlukan karena dengan
amanah maka semua akan berjalan dengan lancar. Dengan sifat amanah,
para penjual dan pembeli akan memiliki sifat tidak saling mencurigai
bahkan tidak khawatir walau barangnya di tangan orang. Memulai bisnis
biasanya atas dasar kepercayaan. Oleh karena itu, amanah adalah
komponen penting dalam transaksi jual beli. Sebagaimana dalam Alquran:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya.”(QS. An-Nisa : 58)
3. Ramah
Banyak orang yang susah untuk berperilaku ramah antar sesama. Sering
kali bermuka masam ketika bertemu dengan orang atau bahkan memilah
milih untuk berperilaku ramah. Padahal, ramah merupakan sifat terpuji
yang dianjurkan oleh agama Islam untuk siapa saja dan kepada siapa saja.
Dengan ramah, maka banyak orang yang suka, dengan ramah banyak pula
orang yang senang. Karena sifat ramah merupakan bentuk aplikasi dari
kerendahan hati seseorang. Murah hati, tidak merasa sombong, mau
menghormati dan menyayangi merupakan inti dari sifat ramah. Oleh
karena itu, bersikap ramahlah dalam transaksi jual beli karena dapat
membuat konsumen senang sehingga betah atau bahkan merasa tentram
jika bertransaksi. Sebagaimana keterangan dalam Hadits.
Artinya: Dari Jabir Bin Abdullah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda: Allah swt akan mengasihi seseorang yang murah hati
ketika menjual, membeli dan meminta. (HR. Al-Bukhari)

6
4. Adil
Adil merupakan sifat Allah swt. Dan Rasulullah saw merupakan contoh
sosok manusia yang berlaku adil. Dengan adil, tidak ada yang dirugikan.
Bersikap tidak membeda-bedakan kepada semua konsumen merupakan
salah satu bentuk aplikasi dari sifat adil. Oleh karena itu, bagi para penjual
semestinya bersikap adil dalam transaksi jual beli karena akan berdampak
kepada hasil jualannya. Para konsumen akan merasakan kenyamanan
karena merasa tidak ada yang dilebihkan dan dikurangkan. Sebagaimana
keterangan dalam Alquran surat An Nisa : 58 yang berbunyi :

Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.” ( QS. An Nissa : 58 )
5. Sabar
Sabar merupakan sikap terakhir ketika sudah berusaha dan bertawakal.
Dalam jual beli, sifat sabar sangatlah diperlukan karena dapat membawa
keberuntungan. Bagi penjual hendaklah bersabar atas semua sikap pembeli
yang selalu menawar dan komplain. Hal ini dilakukan agar si pembeli
merasa puas dan senang jika bertransaksi. Begitu pula dengan pembeli,
sifat sabar harus ditanamkan jika ingin mendapatkan produk yang
memiliki kualitas bagus plus harga murah dan tidak kena tipu.
Sebagaimana keterangan dalam Alquran surat Ali Imran : 120 yang
berbunyi:

7
Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati,
tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka
kerjakan. “(QS. Ali Imran : 120)

2.2 PENGERTIAN BISNIS


Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola
sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. Skinner mendefinisikan
bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan
atau memberi manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti, bisnis memiliki
makna dasar sebagai the buying and selling of goods and services. Adapun
dalam pandangan Straub dan Attner, bisnis adalah suatu organisasi yang
menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa
yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.
Adapun dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas
bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas)
kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam
cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).

2.3 SEJARAH PERKEMBANGAN BISNIS


Pada zaman dahulu, kegiatan bisnis dilakukan pada tingkat keluarga serta
tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil dan
belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan meminjam
modal untuk produksi dalam skala besar.
Kemudian muncul revolusi industri yang membawa perubahan secara
drastis dan sangat penting misalnya dengan adanya mesin uap, petani yang
awalnya membajak sawah menggunkan sapi dan kerbau beralih
menggunakan traktor, lalu muncul pula tenaga kerja yang menerima upah

8
dengan demikian penghasilan keluarga bertambah. Dengan bertambahnya
penghasilan keluarga ini, mereka mampu memberi barang lain yang dibuat
oleh orang lain pula. Akhirnya, ekonomi tumbuh pesat dan memberi peluang
berkembangnya pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan eceran, dan
perusahaan jasa baik perseorangan maupun persekutuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan bisnis syariah di negara
Indonesia menjadi tren bagi para pelaku bisnis. Dengan melihat potensi
mayoritas masyarakat di Indonesia adalah pemeluk agama muslim,
menjadikan peluang bagi perkembangan bisnis syariah. Selain itu kesadaran
masyarakat muslim mulai tinggi dengan permintaannya terhadap produk
maupun jasa yang terjamin baik dalam akad, kehalalan dan tentunya sesuai
dengan syariat islam.
Di Indonesia, bisnis syariah yang telah dan mulai berkembang antaralain
dimulai dengan adanya lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank
syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, Baitul Mal wat Tamwil dan lain
sebagainya, disusul dengan munculnya bisnis jasa syariah seperti hotel
syariah, pantai syariah, gojek syariah, kuliner syariah, pariwisata syariah dan
hasil produk berbagai perusahaan yang menjamin akan kehalalannya atau
syariahnya seperti kosmetik, makanan, obat-obatan hingga fashion.
Selain konsumen sebagai pengguna bisnis syariah, pelaku usahapun juga
banyak yang telah menyadari bahwa bisnis yang dijalankan dengan sistem
syariah akan lebih maju, lebih berkembang dan membawa keberkahaan bagi
banyak pihak. Tidak hanya terfokus pada keuntungan semata namun bisnis
syariah dijalankan karena nita ibadah dan mendapat ridho-Nya. Bisnis yang
dijalankan dengan sistem syariah akan terasa aman, nyaman, terjamin, selain
itu memiliki kualitas dalam memberikan layanan kepada masyarakat muslim.
Negara Indonesia dapat berperan sebagai motor penggerak bisnis syariah
dan tentunya memiliki potensi yang luar biasa untuk dapat menjadi pusat
pengembangan bisnis syariah. Bisnis syariah dapat memberikan kontribusi
dalam perekonomian negara dengan sistemnya dan membawa keselamatan
bagi para pelakunya karena bisnis syariah dilakukan atas prinsip syariat islam
sehingga aman, nyaman dan membawa keberkahan bagi umat muslim.

9
2.4 PELUANG-PELUANG BISNIS
Beberapa peluang bisnis yang ada dimasyarakat saat ini antara lain:
1. Bisnis Hijab Syar’i
Di Indonesia, saat ini bisa dirasakan bagaimana meningkatnya minat
masyarakat, terutama para wanita muslim yang ingin menggunakan hijab
syar’i. Hijab syar’I memang berbeda dengan hijab pada umumnya, namun,
jenis hijab seperti ini ternyata diminati oleh sebagian besar wanita muslim
di Indonesia. Anda bisa mencoba peluang bisnis ini, dengan mulai
mencari produsen hijb syar’I dan menjualnya sebagai reseller.Bisnis
2. Kosmetik Halal
Masih seputar wanita muslimah, bukan hanya hijab, ternyata kosmetika
halal saat ini banyak dibutuhkan dan diburu. Pasalnya, kosmetik halal
memiliki kandungan bahan yang aman untuk kulit wajah serta terbuat dari
herbal alami. Penggunanya akan terhindar dari masalah kulit yang
berbahaya, seperti kanker kulit. Peluang bisnis ini juga bisa Anda coba.
3. Bisnis Distro Muslim
Siapa bilang usaha distro hanya bisa menjual kaos bergambar tengkorak
saja, ada yang jauh lebih syar’I khusus untuk para muslim pria bahkan
untuk umum. Peluang bisnis dengan membuka distro muslim salah
satunya. Pakaian dari distro biasanya memang sudah menjadi favorit anak-
anak muda saat ini, baik pria maupun wanita. Dengan tetap bergaya,
namun identitas kemusliman mereka akan tetap terjaga.
4. Bisnis Agen Travel
Jenis bisnis yang satu ini sebenarnya cukup menjadi favorit dalam
bidang syariah. Pasalnya, agen travel umrah hampir sering dicari setiap
tahunya. Pastikan, Anda mendirikan agen travel umrah yang sesuai dengan
hukum syariah dengan tidak menggunakan dana talang terlebih dulu serta
harus bebas dari unsur riba.

2.5 BISNIS DAN DINAMIKA MASYARAKAT


Dunia bisnis bersifat dinamis, kreatif, dan menantang. Bisnis tidak pernah
diam, orang bisnis selalu dinamis, selalu bergerak maju, banyak inisiatif,

10
kreatif, dan memberikan tantangan dalam menghadapi masa depan dengan
penuh rasa optimis. Mobilitas tinggi, mereka bergerak dari satu daerah ke
daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai dengan situasi dan waktu yang tepat
di satu daerah. Memang inilah antara lain kegiatan bisnis yaitu menyediakan
barang yang pada waktu yang tepat, jumlah yang tepat, mutu yang tepat dan
harga yang tepat. Kegiatan semacam ini sudah berjalan sejak orang-orang
Huraisy jaman dulu yang terlukis dalam surat al-Quraisy. Masa globalisasi
tingkat mobilitas para pedagang yang sangat tinggi,transportasi demikian
maju dan canggih. Seperti pada Q.S. Al-Mulk: 15

Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlan di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rejeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”.
Dalil diatas menjadi landasan bagi manusia-manusia yang
berjiwa perantau. Mereka meninggalkan daerah kelahirannya, tidak terpaku
pada suatu tempat, akan tetapi mereka mengembara dengan niat mencari ilmu
pengetahuan,menimba pengalaman demi pengalaman, men;ari rezeki ke
tempat lain, dengan selalu berpegang pada tali Allah SWT.
Perjalanan ini banyak dilakuan oleh orang-orang yang bergerak di
bidang bisnis, dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja di kantor.
Perjalanan orang bisnis betul-betul men;ari hu ungan, relasi, jual beli yang
mendatangkan rizki bagi mereka.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis
dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan
hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara
perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Selain
itu, ada beberapa terma dalam al-Quran yang berkaitan dengan konsep bisnis.
Diantaranya adalah kata : al Tijarah, al-baiu, tadayantum, dan isytara. Terma
tijarah, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijaratan, yang bermakna
berdagang, berniaga. At-tijaratun walmutjar; perdagangan atau perniagaan,
attijariyyu wal mutjariyyu; yang berarti perdagangan atau perniagaan.
Orientasi bisnis menurut Islam sejatinya tidak bertentangan dengan tujuan
penciptaan manusia, proses penciptaan manusia, hakikat penciptaan manusia,
konsep manusia dalam Islam, dan hakikat manusia menurut Islam sesuai
dengan fungsi agama. Bisnis islam juga berorientasi pada keuntungan penjual
dan pembeli, kemasalahatan masyarakat, hilangnya pengangguran dan
bertambahnya lahan pekerjaan, dan mengoptimalkan sumber daya alam yang
telah Allah berikan. Orientasi tersebut tertuang dalam konsep-konsep
berbisnis yang baik antara lain jujur, amanah, ramah, adil, dan sabar.
Pada zaman dahulu, kegiatan bisnis dilakukan pada tingkat keluarga serta
tertutup. Namun, saat ini diera globalisasi peluang-peluang bisnis syariah
marak berkembang dan terus mengalami peningkatan signifikan diantaranya
yaitu bisnis hijab syar’I, kosmetik halal, bisnis distro muslim, dan bisnis agen
travel. Hal tersebut dikarenakan dunia bisnis bersifat dinamis, kreatif, dan
menantang. Bisnis tidak pernah diam, orang bisnis selalu dinamis, selalu
bergerak maju, banyak inisiatif, kreatif, dan memberikan tantangan dalam
menghadapi masa depan dengan penuh rasa optimis. Mobilitas tinggi, mereka
bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan musim, sesuai dengan
situasi dan waktu yang tepat di satu daerah.

12
3.2 SARAN
Melalui makalah yang kami susun diharapkan kepada para pembaca dan
seluruh masyarakat luas, terutama para pebisnis atau pengusaha dan seluruh
anggota dalam organisasi maupun perusahaan agar senantiasa memahami
terkait landasan pokok manajemen dan ruang lingkup bisnis syariah karena
sangat berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan yang dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu perusahaan atau organisasi. Selain
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
pengembangan makalah yang kami buat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Finastri. 2017. Orientasi Menurut Islam-Orientasi dan Etikanya.


(Internet). Tersedia di: https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/bisnis-
menurut-islam
Firmansyah. 2019. 4 Peluang Bisnis Syariah Untuk Anak Muda. (Internet).
Tersedia di: https://cpssoft.com/blog/bisnis/4-peluang-bisnis-syariah-untuk-
anak-muda/
Herul. 2017. Konsep Bisnis Dalam Islam. (Internet). Tersedia di:
https://www.kompasiana.com/herulzeta/5908a4acb99373477c6e2539/konsep
-bisnis-dalam-islam?page=all#section1
Hizrian, Jund. Makalah Pengantar Bisnis & Finance. (Internet). Tersedia di:
ihttps://www.slideshare.net/mobile/JundyHizryan/makalah-bisnis-jundi-
hizrian
Kurniawan, Dhika Amalia. 2019. Bagaimana Perkembangan Bisnis Syariah di
Indonesia?. (Internet). Tersedia di: http://mgt.unida.gontor.ac.id/bagaimana-
perkembangan-bisnis-syariah-di-indonesia/
Pebrian, Rani Silvia. 2017. Ruang Lingkup Bisnis Syariah. (Internet). Tersedia di:
https://www.academia.edu/34967913/RUANG_LINGKUP_BISNIS_SYARI
AH..rtf

14

Anda mungkin juga menyukai