MANAGEMENT
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
KUALITAS
Oleh :
MANAJEMEN PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO (NON-REGULER)
TAHUN AJARAN 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Total Quality
Management dengan judul “Kepemimpinan Manajemen Kualitas”. Tugas ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Total Quality Manajemen.
Kami mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan kita semua
mengenai total quality manajement. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan kami masih
dalam proses belajar. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk bahan pembelajaran dimasa depan.
Kelompok VI
2
DAFTAR ISI
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Pengertian Kepemimpinan ............................................................................. 6
B. Gaya Kepemimpinan ...................................................................................... 8
C. Total Quality Management (TQM) ............................................................ 10
D. Kepemimpinan dalam Total Quality Management ..................................... 10
3
BAB.1
PENDAHULUAN
Mutu terpadu merupakan sebuah gairah dan pandangan hidup bagi organisasi
yang menerapkannya. Oleh karena itu, unsur utama yang menentukan mutu sebuah
institusi adalah kepemimpinan. Menurut Peter dan Austin, gaya kepemimpinan
tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi mutu (sebuah gaya yang mereka
singkat dengan MBWA atau management by walking about (manajemen dengan
melaksanakan)). MBWA menekankan pentingnya kehadiran pemimpin dan
pemahaman atau pandangan mereka terhadap karyawan dan proses institusi. Gaya
kepemimpinan akan mementingkan komunikasi visi dan nilai-nilai institusi kepada
pihak-pihak lain, serta berbaur dengan para staf dan pelanggan. Peter dan Austin
4
menganjurkan pentingnya pemimpin yang unggul dalam mencapai mutu merupakan
pertimbangan yang penting. Signifikasi kepemimpinan untuk melakukan transformasi
TQM tidak boleh diremehkan. Tanpa kepemimpinan, pada semua level institusi,
proses peningkatan tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Dari beberapa penjabaran
di atas, bisa dikatakan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan mutu sangat urgen.
Organisasi diibaratkan sebagai anggota tubuh yang masing-masing bagiannya
mempunyai tugas dan fungsi berbeda. Di mana kesatuan tersebut bekerja secara
sistematis untuk mencapai suatu tujuan. Pemimpin dalam proses kepemimpinannya
dianalogikan seperti kepala yang bertugas sebagai manajer dan memiliki beberapa
fungsi penting. Sudah barang mesti apabila kepemimpinan tidak berjalan dengan baik
maka juga akan mempengaruhi pendidikan mutu yang ada dalam sebuah lembaga.
Dari latar belakang masalah tersebut sangat penting pembahasan mengenai
kepemimpinan dalam pendidikan mutu yang dalam makalah ini diramu dalam
beberapa sub-bab.
1.3 Tujuan
5
BAB 2.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
6
1. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan
berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin
organisasi (Katz dan Kahn)
2. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)
3. Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang
mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)
1. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang
berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
2. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat
dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri
3. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin,
bawahan dan situasi.
Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan
adalah
7
Kemampuan kepemimpinan penting untuk senantiasa di upgread agar up to
date dengan kondisi dan persoalan yang dihadapi. Banyak cara dan langkah untuk
mengembangkan potensi kepemimpinan, diantaranya adalah sebagai berikut:
2) Merawat.
4). Pendelegasian.
B. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah langkah dan cara yang digunakan oleh pemimpin
dalam rangka berinteraksi dengan bawahannya. Diantara gaya kepemimpinan tersebut
adalah:
8
bahwa mereka akan lebih siap menerima tanggung jawab karena mereka
diberdayakan untuk mengembangkannya.
4. Kepemimpinan Berorientasi pada Tujuan. Gaya kepemimpinan ini, pemimpin
akan meminta anggota tim untuk memusatkan perhatiannya hanya pada tujuan
yang ada. Hanya strategi yang menghasilkan kontribusi nyata dan dapat diukur
dalam mencapai tujuan organisasilah yang dibahas. Pengaruh kepribadian dan
faktor lainnya yang tidak berhubungan dengan tujuan organisasi tertentu
diminimumkan.
5. Kepemimpinan Situasional. Gaya kepemimpinan ini sering juga disebut dengan
kepemimpinan tidak tetap (fluid) atau kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam
gaya ini adalah bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi
setiap manajer dalam segala kondisi. Oleh katena itu gaya kepemimpinan ini akan
menerapkan gaya tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
pemimpin, pengikut dan situasi. Ketiga faktor ini adalah variabel yang saling
berhubungan yang dikenal dengan istilah hukum situasi (law of the situation) (
Fandy Tciptono & Anastasia Diana, 2001; hlm.161-163).
Ada ungkapan bahwa apapun makanannya minumnya teh botol, begitu juga
dengan kepemimpinan, apapun gaya kepemimpinan yang akan di aplikasikan
tentunya harus berdasarkan pada pendekatan ilmu prilaku dan efektifitas
kepemimpinan yang sudah teruji. Menurut Richard I. Lester[1] dalam Dale Timpe
(2002, hlm. 184-185), ciri-ciri pemimpin perusahaan yang baik adalah sebagai berikut
:
9
harus menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif misalnya, karena di organisasi A
telah diterapkan dan berhasil.
Landasan TQM adalah stastical process control (SPC) yang merupakan model
manajemen manufactur, yang pertama-tama dikenalkan oleh Edward Deming dan
Joseph Juran dinamakan TQM oleh US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa
TQM terus sesudah perang dunia II guna membantu bangsa Jepang membangun
kembali infrastruktur negaranya. ”Ajaran” Deming dan Juran itu berkembang terus
hingga kemudian mengalami evolusi menjadi semakin matang dan mengalami
diversifikasi untuk aplikasi di bidang manufaktur, industri jasa, kesehatan, dan
dewasa ini di bidang pendidikan.
10
penurunan biaya, peningkatan produktifitas, penurunan harga, peningkatan pangsa
pasar, lapangan kerja yang lebih luas.
1. Perencanaan kualitas
Fungsi ini meliputi langkah-langkah; identifikasi pelanggan, identifikasi
kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk berdasarkan kebutuhan
pelanggan, mengembangkan metode dan proses kerja untuk menghasilkan
produk yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, dan
mengubah hasil perencanaan ke dalam tindakan nyata.
2. Pengendalian kualitas
Langkah-langkah dalam fungsi ini adalah; evaluasi kinerja aktual,
membandingkan kinerja aktual dengan tujuan, dan melakukan tindakan
perbaikan untuk mengatasi perbedaan kinerja yang ada.
3. Perbaikan kualitas.
Langkah-langkahnya adalah membentuk infrastruktur untuk perbaikan
kualitas secara berkesinambungan, identifikasi proses atau metode yang
membutuhkan perbaikan, membentuk tim yang bertanggung jawab atas
proyek perbaikan tertentu, dan menyediakan sumber daya dan pelatihan
yang dibutuhkan tim perbaikan tersebut agar dapat mendiagnosis masalah
dan mengidentifikasi penyebabnya, menemukan pemecahannya, dan
melakukan perbaikan terhadap masalah tersebut.
11
Kriteria Pemimpin Pendidikan Mutu
12
- Manajer harus memberi arahan, visi, dan inspirasi. Mentalitas yang
menganggap dirinya bos harus dirubah menjadi pendukung dan pemimpin
staf.
- Dekat dengann pelanggan. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan memiliki
fokus yang jelas terhadap pelanggan utamanya.
- Pemimpin harus melakukan inovasi diantara stafnya dan bersiap
mengantisipasi kegagalan yang merintangi inovasi tersebut.
- Menciptakan rasa kekeluargaan.
- Memiliki sifat-sifat personal yang dibutuhkan, yaitu ketulusan, kesabaran,
semangat, intensitas, dan antusiasme.
13
Segala upaya yang dilakukan oleh pemimpin tergantung kepada komitmen
yang dimilikinya dalam hubungannya dengan organisasi yang dipimpinnya.
Kepemimpinan mutu dikatakan efektif dalam suatu organisasi, apabila pimpinannya
kreatif. Inovatif dengan berinteraksi pada gagasan-gagasan lain atau lingkungan
sosial, hal tersebut berhubungan dengan perilaku kepemimpinan dalam kerangka
Total Quality Management (TQM).
14
BAB 3.
PENUTUP
Kesimpulan
Pemimpin memiliki peran penting dan stratigis dalam mencapai suatu tujuan
organisasi. Pemimpin untuk dapat berperan secara maksimal maka mereka harus
memiliki kompetensi dan keterampilan. Keterampilan minimal yang harus dimiliki
seorang pemimpin adalah keterapilan kepemimpinan dan keterampilan mengelola.
Dengan keterampilan tersebut diharapkan pemimpin dapat menggerakan, mendorong,
mengarahkan, mengelola elemen- elemen dalam oraganisi secara bersama sama
mencapai tujuan.
15