Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM INFORMASI, MANAJEMEN,


ORGANISASI DAN STRATEGI

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Ika Pratiwi C 201 17 414


2. Jihan C 201 17 417
3. Anisa Handayani C 201 17 275
4. Yenny Mulyani C 201 17 450
5. Vivin Olviana C 201 17 312
6. Hamsaban C 201 17 415

MANAJEMEN PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO (NON-REGULER)
TAHUN AJARAN 2020
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI, MANAJEMEN, ORGANISASI DAN STRATEGI
A. Sistem Informasi
Raymond McLeod, Jr. (2004, 9) mengungkapkan “Sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Dari
defenisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Mc Leod (2004) “system adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi


dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Jugiyanto (1999)
terdapat dua kelompok pendekatan system didalam mendefinisikan system, yaitu pendekatan
pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemen-elemen.

Contoh yang menggambarkan kumpulan system yang terdapat dalam sebuah perusahaan.
Komponen-komponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-mesin, bangunan,
bagian akutansi dan bagian pemasaran, yang berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara.
Misalnya orang yang melaksanakan pada bagian akutansi juga memiliki tanggung jawab
kepada orang yang menangani pajak pendapatan dan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan.
Pekerjaan yang dikerjakan oleh akuntan bisa menggunakan mesin atau alat bantu lainnya., dan
ini akan sangat mempengaruhi orang-orang yang akan mengoperasikan alat tersebut. Tujuan
dari organisai perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba, menghasilkan produk yang baik,
tumbuh menjadi lebih besar, tetap bertahan atau biasanya merupakan kombinasi dari semua
ini.

Gambaran yang diberikan pada contoh ini menunjukan kenyataan betapa pentingnya
komponen-komponen sebuah system dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah
system dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita sebut sebagi sub-sistem.
Didalam pencapaian tujuan, organisasi sering dihadapkan pada suatu kejadian yang
sering tidak diharapkan (risiko). Untuk mengantisipasi risiko yang teridentifikasi tersebut saat
system dikembangkan, dibangun pula system pengendalian untuk memudahkan manajemen
agar system organisasi selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Sedangkan untuk risiko-risiko
yang tidak teridentifikasi saat system dibuat, manajemen organisai mengembangkan
manajemen risiko. Mengindentifikasi peristiwa ( event identification) yang memenuhi criteria
risiko yang ditentukan dan melakukan respon (riks response) terhadap peristiwa tersebut
dengan tujuan menghilangkan risiko yang mungkin ditimbulkan. Jadi dalam uraian diatas dapat
dikatakan bahwa risiko yang dapat di prediksi sebelumnya dikendalikan melalui system
pengendalian internal sedangkan untuk mengendalikan risiko yang dapat dipresiksi maupun
tidak dapat diprediksi dilakukan melalui manajemen risiko.
Menurut Yakub (Pengantar system informasi: 2012) system dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: Sistem abstrak, system tak tentu,
system tertentu, system fisik, system tertutup, dan system terbuka.

a) Sistem Abstrak, adealah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak dapat secara
fisik . Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan masnusi dan tuhan.
b) Sistem Fisik, system yang ada secara fisik. Contohnya system komputerisasi, system akutansi,
system pendidikan, system produksi, sisteem sekolah dan lain sebagainya.
c) Sistem tertentu, adalah system dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi
antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarananya dapat diramalkan.
d) Sistem Tak tentu, adalah suatu system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsure probabilitas.
e) System tertutup, adlah system yang tidak dapat bertukar materi, informasi dan energy dengan
lingkungan. System ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f) System terbuka, adalah system yang berhubungan derngan lindkungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Contohnya system perdagangan.
Donald W. Kroeber (1984 : 232) mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen
mendukung terhadap aktifitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan denagan sumber
informasi, ketepatan informasi, arus informasi, dan perluasan dalam proses pengumpulan
informasi”.
Kata system membawa pemahaman tentang bagian bagian yang saling berhubungan
satu sama lain dan mempengaru satu sama lain dalam rangka mmencapia tujuan bersama. Erick
Kohler (1972 : 423) “Sistem A collection of objects or events conforming to a plan. Pandangan
ini menunjukan bahwa system dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dari objek-objek
tertentu atau kejadian-kejadian atau hal-hal yang disesuaikan dan dipadukan dan disesuaikan
untuk suatu perencanaan tertentu.
Cf. J.H.R Van de Poel (1974) dalam Winaradi (1999:224) mengartikan bahwa “system
merupakan sekumpulan elemen diantara mana terdapat adanya hubungan-hubungan elemen-
elemen tersebut yang ditunjukan kearah pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu”. Pendapat
lain mengatakan bahawa system berasal dari bahasa yunani, yaitu sustem yang memberikan
arti sebagai sekumpulan objek atau satuan-satuan yang bergabung dengan sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu keseluruhan dan berkerja, berfungsi atau bergerak secara
independen dan harmonis. (Komarudin dan Yooke Tjuparmah, 2000:224).
Sistem juga bekeja dengan batasan batasan yang telah ditentukan, yaitu seluruh
komponen sistem, sumber masukan sistem, Hal-hal yang mempengaruhi keluaran dari system,
faktor-faktor eksternal dari system. Imam Sudirman (1996:6). Pendapat tersebut menunjukan
bahawa dengan batasan batasan yang ada dalam suatu system, maka akan mendorong pada
kualitas kinerja system itu sendiri. Maka proses kerja dalam suatu system akan memunculkan
suatu keluaran (output) secara continue, kemudian dievaluasi melalui umpan balik.
Dari defenisi definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum,
yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.


2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Dari unsur - unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil pengolahan
tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memiliki makna atau
bermanfaat bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut. Dengankata lain :
a) Informasi merupakan hasil pengolahan data.
b) Memberikan makan atau arti.
c) Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
Sedangkan Mc Leod mengatakan informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu, artinya informasi tersebut harus tersedia atau ada saat diperlukan.
3. Relevan, artinya informasi yang tersedian harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Menurut Alter, 1992 (Dalam Abdul Khadir, 2003) Informais yang dibutuhkan oleh manajer
dapat dibagi dalam enam kategori yaitu: Comfort information, warning, key indicator,
situational information, gossip, dan eksternal information.
a) Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan yang sekarang yang
merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya: ringkasan penjualan atau produk
terakhir. Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer merasa
aman terhadap operasi yang berlangsung.
b) Peringatan (warning), berisi petunjuk yang tidak biasa atau perubahan perubahan rencana.
Idealnya, manjer menerima peringatan sedini mungkin, sehingga cukup waktu untuk
melakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.
c) Indikator kunci key (key indicator), berisi ukuran aspek aspek penting yang berkaitan dengan
kinerja organisai, seperti: level keluhan pelanggan, digunakan untuk melakukan pengendalian
perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.
d) Informasi situasional (situational information), informasi terkini tentang proyek, masalah, atau
isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.
e) Gosip, informasi informal yang berasal dari sumber, seperti; pihak industry terkadang berguna
untuk mengatasi sebuah masalah.
f) Informasi Eksternal (eksternal information), Informasi yang berasal dari luar perusahaan.
Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang, misalnya; studi lingkungan
yang dilakukan selama lima tahun terakhir.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan,
di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan
prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang
berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi
yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang
tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa
yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa
yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah
stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
B. Organisasi
Secara Etimologi, organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu oragon atau alat. Adalah
suuatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Stephen P. Robbins (1994:4) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity)
social yang dikoordinaasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-
kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih.
C. Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasala dari bahasa Perancis kuno yaitu management,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen menurut Abdul Rivai dan darsono (2015:3) ialah perencanan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah
upaya untuk mencapai tujuan melalui kerja orang lain.
Manajemen dipandang sebagai upaya atau pencapaian tujuan dengan menggunakan
keahlian orang lain. Bila perusahaan pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai
satu tujuan tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah tujuan tersebut harus didefinisikan
dahulu dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan dengan jelas maka langkah
selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur
keberhasilan dalam manajemen.
Apabila definisi dan tolak ukur dari system telah ditentukan, maka langkah selanjutnya
adalah merencankan pencapaian tujuan system tersebut. Sering kali pencapaian tersebut perlu
melibatkan banyak orang, dan pada saat itu manajemn akan mengalami kesulitan dalam
memantau atau mengoordinasikan semua aktifitas yang terjadi diperusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi , manajemen menyusun system
organisasi, menempatkan orang-orang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus
dilakukannya. Tidak cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pengendalian hasil
pekerjaannya agar tidak beresiko menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua
yang dilakukan ini merupakan fungsi manajemen. Dan yang paling utama harus dilakukan
diantara fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan pengendalian walaupun kita tau ini
tidak berarti dan fungsi lainnya tidak penting.
D. Strategi
Secara etimologi, kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani yaitu
strategos yang memiliki arti sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena.
Adapun pengertian strategi yaitu upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang secara
efektif dan efisien. Abdul Rivai & Darsono (2015:3) mengatakan bahwa strategi ialah cara dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus
mampu memebuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu, terpadu untuk
mencapaitujuan akhir (sasaran atau objective); ini adalah masalah kegiatan operasi organisasi.
Strategi sama halnya dengan suasana pertandingan (game plan), misalnya sepak bola,
dilapangan musuhnya hanya ada satu kesebelasan. Tujuannya memenangkan pertandingan.
Strategi perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang untuk mengalahkan beberapa
musuh atau pesaing, menghadapi; pemilik, karyawan, ppemasok, kreditor, pemerintah dan
lain-lain.

B. ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI


a. Apakah Organisasi itu?
Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal yang mengambil sumber
daya dari lingkungan dan prosesnya untuk menghasilkan output. Modal dan tenaga kerja
merupakan faktor produksi primer yang diberikan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan)
mengubah input ini menjadi produk dan jasa dalam fungsi produksi. Bagaimana definisi
organisasi berhubungan dengan sistem teknologi informasi? Pandangan teknis organisasi
mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output
ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke perusahaan.

b. Ciri-ciri organisasi
• Rutinitas dan proses bisnis, Semua organisasi, termasuk perusahaan bisnis, menjadi sangat
efisien dari waktu ke waktu karena individu di perusahaan mengembangkan rutinitas untuk
memproduksi barang dan jasa. Rutinitas ini disebut operasi standar prosedur aturan yang tepat,
prosedur, dan praktek yang telah dikembangkan untuk mengatasi situasi hampir semua
diharapkan.
• Politik organisasi, Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan
spesialisasi, kekhawatiran, dan perspektif yang berbeda.Sebagai hasilnya,
mereka secara alami memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya,
penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan.Perbedaan-perbedaan ini penting bagi kedua
manajer dan karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya,
kompetisi, dan konflik dalam setiap organisasi.

• Budaya organisasi, Semua organisasi memiliki batuan dasar, tak tergoyahkan, dipertanyakan
(oleh anggota) asumsi yang mendefinisikan tujuan mereka dan produk.
Budaya organisasi mencakup ini serangkaian asumsi tentang apa produk organisasi harus
menghasilkan, bagaimana seharusnya menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa.

• Lingkungan organisasi, Organisasi berada dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber
daya dan yang mereka memasok barang dan jasa.Organisasi dan lingkungan memiliki
hubungan timbal balik.Di satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada, lingkungan
sosial dan fisik yang mengelilingi mereka.

• Struktur organisasi, Jenis sistem informasi yang Anda temukan dalam perusahaan bisnis dan
masalah yang bersifat alami dengan sistem sering mencerminkan jenis struktur organisasi.
Dalam perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem buruk yang
dirancang dikembangkan terburu-buru yang sering cepat mengatasi kegunaannya. Dalam
perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di ratusan multidivisional lokasi Anda akan
sering menemukan tidak ada sistem informasi tunggal yang mengintegrasikan, melainkan
setiap lokal atau divisi masing-masing memiliki perangkat sistem informasi.

• Fitur lain organisasnsi, Salah satu cara organisasi berbeda tugas yang mereka lakukan dan
teknologi yang mereka gunakan. Beberapa organisasi melakukan tugas-tugas rutin yang
terutama dapat direduksi menjadi aturan formal yang memerlukan penilaian kecil (seperti
manufaktur suku cadang mobil), sedangkan yang lain (seperti perusahaan konsultan) bekerja
terutama dengan tugas tidak rutin.
C. INTERNET DAN ORGANISASI
Internet meningkatkan aksesbilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan
pengetahuan untuk organisasi.Internet mampu secara dramatis menekan biaya transaksi dan
agensi. Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui
teknologi internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur
teknologi informasi. Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien, hasilnya
berupa proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhkan lebih sedikit, dan
organisasi menjadi lebih ramping daripada waktu lalu.
Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang penting bagi relasi
antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan antara perusahaan dengan proses
bisnis internalnya.

D. PERUBAHAN DAN PENGARUH SISTEM INFORMASI TERHADAP ORGANISASI


Sistem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat
pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusanpada organisasi besar. Selama decade
terakhir, sitem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan
meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan
sosiologi membantu kita memahami perubahan yang di bawa TI. Perubahan tersebut dapat
dilihat dari :

1. Teori ekonomi. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi. Teknologi system informasi
merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja.
2. Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi. IT
membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun, jumlah
karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan untuk membuat
kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding membuat sendiri produk dan
jasanya.
3. Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian yang
harus diawasi dan dikelola. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk
tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
4. Teori Behavioral
• IT membuat organisasi lebih ramping.
• IT mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya informasi
memperluas distribusi informasi
• mempercepat proses pengambilan keputusan
• memfasilitasi pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan
meningkatkan efisiensi manajemen
• Rentang pengendalian perusahaan juga akan meningkat.

Pada organisasi post industri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan dan
kompetensi. Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja professional cenderungberciri
self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi sementara
pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara luas. Teknologi informasi mendorong
jaringan task force organisasi dimana kelompok-kelompok professional bertemu baik langsung
maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini mengarah
pada organisasi virtual, yaitu organisasi yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan
orang, asset, dan gagasan dalam menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa
terbatasi oleh batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik. System informasi terkait
dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi.
System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi.Alasan
paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan
politikal dan organisasional.

E. MANAJER, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN SISTEM INFORMASI.


a. Peran manajer dalam organisasi
Tanggung jawab seorang manajer meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan,
menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan. Untuk lebih memahami fungsi-fungsi
manajerial dan perannya kita bias meneliti mdel-model klasik dan kontemporer dari perilaku
manajerial. Model klasik manajemen, deskripsi tradisional dari manajemen yang berfokus
pada fungsi-fungsi formal dari manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pengambilan keputusan, dan pengendalian. Model behavioral mendeskripsikan manajemen
berdasar observasi dari apa yang sesungguhnya dilakukan oleh manajer dalam pekerjaan.
Peran manajerial adalah aktivitas yang harus dijalankan manajer dalam sebuah
organisasi dikategorikan menjadi: interpersonal, informasional, dan desicional. Peran
interpersonal ditujukan untuk peran manajerial di mana manajer bertindak sebagai figure
kepala dan pemimpin organisasi. Peran informasional lebih mengacu kearah peran manajerial
di mana manjer menjadi pusat nadi organisasi, menerima dan menyebarkan informasi
penting.Sedangkan peran desicional lebih kepada peran manajerial dimana manajer
menginisiasi aktivitas, menangani kesulitan, mengalokasikan sumber-sumber, dan
menegosiasikan konflik.

b. Manajer dan pengambilan keputusan


System informasi telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan
mendistribusikan informasi, namun hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan
keputusan manajemen. Model pengambilan keputusan :
• model rasional, model perilaku manusia berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang,
organisasi, dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan niali, yang seacra mendasar
konsisten
• model organisasional, model-model pengambilan keputusan yang memperhitungkan
karakteristik politik dan structural dari organisasi
• model birokrasi, Apapun yang dilakukan organisasi adalah hasil dari rutinitas dan adanya
proses bisnis yang terasah oleh penggunaan aktif selama bertahun-tahun

F. SISTEM INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS


Sistem informasi strategis, sistem komputer yang digunakan level organisasi untuk
mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu
organisai meraih keunggulan kompetitif. Dan keputusan strategi bisnis dari perusahaan
tergantung pada:
a. Produk dan jasa yang dhasilkan perusahaan
b. Industri di mana perusahaan bersaing
c. Pesaing, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan
d. Tujuan jangka panjang dari perusahaan
Sedangkan strategi level sendiri terbagi atas :

1. Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai : Model rantai nilai, model yang memberi
perhatian pada aktivitas primer dan pendukung yang menambah nilai bagi produk dan jasa
perusahaan di mana sistem informasi paling baik diterapkan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif.Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung berhubungan dengan produksi dan
distribusi produk perusahaan atau jasa. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang
memungkinkan pelaksanaan aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya
manusia, teknologi, dan pengadaan. Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali pada
perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilainya
agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
• Kepemimpinan Harga Rendah
Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga
terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga harga yang rendah dan rata-rata di
isi dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda. Wal-mart
menjadi pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena sistem pengisian kembali
persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjaga
persediaan yang besar pada gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart
menyesuaikan pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.
• mendiferensiasikan produk dan jasa
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah
kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa anda yang telah ada.Sebagai
contoh, Google terus memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya,
seperti Google Maps.
• Berfokus Pada Peluang Pasar
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan layani pasar
sasaran sempit ini lebih baik dari pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan
memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan dan tekni pemasaran yang baik. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian pelanggan, selera, dan
preferensi dengan cukup dekat sehingga dapat menaikkan kampanye periklanan dan pemasaran
dengan efisienkepada pasar sasaran yang lebih kecil.
2. Strategi Level-Perusahaan dan Teknologi Informasi : sistem informasi untuk menjalankan
kinerja keseluruhan dari unit bisnis berdasarkan sinergi dan kompetensi intinya. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam situasi sinergis ini adalah untuk mengikat erat pengoperasian unit-
unit bisnis yang kurang berfungsi sehingga bisa bertindak secara keseluruhan. Kompetensi inti
dalah aktivitas yang menyebabkan perusahaan menjadi pemimpin kelas dunia.

3. Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi : konsep utama untuk analisis strategi pada
level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan perekonomian
jaringan. Kemitraan informasi adalah aliansi kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk memperoleh keuntungan strategis. Model
kekuatan kompetitif adalah model yang digunakan untuk menjelaskan interaksi dari pengaruh-
pengaruh eksternal, ancaman-ancaman khusus dari peluang-peluang, yang mempengaruhi
strategi dan kemampuan organisasi dalam bersaing. Perekonomian jaringan adalah model
sistem strategi pada level industri berdasarkan konsep jaringan dimana penambahan partisipan
lain menghasilkan biaya marjinal nol, tetapi meningkatkan keuntungan marjinal.

G. SISTEM INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF


Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan beberapa perusahaan
berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat perusahaan yang
menonjol, contohnya pada industri otomotif Toyota dianggap pelaku superior dan pada eceran
online murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki
keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya
khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya yang
tersedia umum dengan lebih efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang
superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk menggunakan 3
strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah, mendiferensiasikan produk dan jasa
serta berfokus pada pasar.
KESIMPULAN
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan
berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran,
rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan
keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang
untuk dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan
aka dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan
seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen
sistem informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi
sistem informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan
peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Deni Darmawan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya
Offset.
Jr, Raymond McLeod. 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Prenhallindo.
G. Murdick, Robert, E. Ross, Joel, R. Claggett, James. 1997.Sistem Informasi untuk
Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.
B. Davis, Gordon, 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Jalaludin, Asep S.T, M.M, 2007. Modul Sistem Infomasi Manajemen.
Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Stephen P.Robbins. 1944. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan.

Anda mungkin juga menyukai