BAB I
PENDAHULUAN
perkantoran. Tata ruang kantor yang tidak baik akan memboroskan tenaga, waktu,
menimbulkan rasa tidak tentram dan rasa tidak betah sehingga gairah dan
tata ruang kantor harus baik dan mampu menciptakan suasana mengajar yang
dalam melaksanakan tugas sehari-hari dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
kebutuhan nonmateri seperti kebutuhan rohani, perasaan aman pada saat dia
mengajar dan dimasa yang akan datang, serta fasilitas yang cukup dan
menyenangkan.
Tata ruang kantor yang baik sedikit banyak akan dapat membantu
semangat mengajar , oleh karena itu dalam menciptakan kondisi tempat mengajar
sekolah”
4
E. Kegunaan Penelitian
memecahkan suatu masalah baik secara langsung maupun tidak langsung dan
juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi berbagai pihak
antara lain:
kantor.
1. Asumsi
Asumsi penelitian dapat diartikan sebagai anggapan dasar tentang suatu hal
________.
5
b Semakin baik tata ruang kantor dalam sebuah Instansi maka semakin
2. Keterbatasan Masalah
Peneliti hanya mengambil tata ruang kantor dan bagian administrasi kantor
H. Definisi Operasional
pedoman penyusunan tata rung kantor, asas-asas tata ruang kantor dan fakta
kondisi fisik yang mempengaruhinya dalam hal ini: udara, warna, suara, cahaya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Liang Gie (dalam Mulyadi dkk, 1981:60) menyatakan sebagai berikut: “Tata
ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta
karyawan.
Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan yang di maksud dengan tata
ruang kantor adalah penyusunan tata ruang kantor secara praktis pada letak yang
Tata ruang perkantoran yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang
Dalam usaha menyusun tata ruang kantor yang baik perlu direncanakan dengan
matang. Menurut Sapir (1993:46) masalah perencanaan tata ruang kantor berkaitan
a. Bentuk organisasi
e. Jumlah personalia
pemengajar an
tata ruang kantor yang berkaitan dengan bentuk organisasi sistem dan prosedur,
Tujuan tata ruang kantor adalah tercapainya efisiensi waktu, dengan biaya
kesan yang baik dari tamu serta tercapainya moral mengajar guru dalam mengajar.
2
Juru Arsip
Kepala
Juru Tulis
Juru Hitung
Lem
Juru Hitung ari
Arsip juru Arsip Juru Periksa
5m
membuat perhitungan, misalnya saja membuat paktur. Proses pembuat paktur itu
dimulai dengan diterimanya daftar pesanan dari seksi lain. Kepala seksi bertugas
tambahan biaya pengiriman atau biaya lainnya.lalu diteruskan kapada juru hitung
untuk dihitung. Setelah ini selesai, perhitungan itu diperiksa oleh juru periksa.
Kemudian diteruskan kepada juru tulis untuk diketik. Akhirnya setelah diteliti lagi
oleh juru periksa dan kepalanya, barulah diteruskan kepada juru arsip untuk
dirimkan kepada seksi lain. Sedangkan salinannya disimpan dalam lemari arsip.
Pada gambar kiri, karena tata ruangnya tidak direncanakan dengan sebaik-
baiknya, maka warkat itu harus mondar-mandir secara tidak efisien. Tiap guru
kepada guru dalam mengajar berikutnya. Ini membuang waktu dan tenaga yang
sebetulnya tidak perlu. Pemengajar an yang membuat paktur itu tidak dapat
berlangsung sangat lancar. Apabila tata ruang kantor itu disusun berdasarkan
teknik yang tepat, terciptalah susunan seperti gambar kanan. Di sini guru dalam
ditata menurut kebutuhan dan persyaratan mengajar . Luas lantai yang diperlukan
untuk dua orang guru dalam mengajar apabila masing-masing memakai meja
biasa adalah sekitar 6-6,5 meter persegi, dengan meja bentur Z cukup disediakan
ruang seluas 4,2 meter persegi. Ini merupakan penghematan luas lantai sekitar 30
%.
Dalam menyusun ruang untuk mengajar perkantoran, ada beberapa tujuan yang
perlu dicapai. Tujuan itu merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
an
terpelihara
f. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang
Pendapat The Liang Gie (1983:163) asas tata ruang kantor yang baik ada 4 asas
yaitu:
Dengan asas ini maka tata ruang kantor yang baik adalah memungkinkan
pendeknya
Dengan asas ini berarti tata ruang kantor yang bila menempatkan para guru
dalam mengajar dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan
Dengan asas ini maka tata ruang kantor menggunakan sepenuhnya semua
Dengan asas ini berarti tata ruang kantor yang baik dapat diubah dan disusun
ruang kantor. Menurut Sapir (1993:49) bentuk tata ruang kantor digolongkan
ruang kantor tertutup terjadi karena keadaan gedung yang bersifat darurat, sifat
kamar-kamar sendiri. Jadi semua pengajaran diproses dalam satu ruangan tidak
ada pemisahan antara satu bagian dengan bagian ruangan yang lain
Ruang besar terbuka adalah lebih baik dari pada yang sama luasnya tetapi
terbagi dalam satuan-satuan kecil. Suatu tata ruang kantor yang terbuka adalah
dalam mengajar
c.Bentuk campuran
keduanya, dengan maksud untuk mengambil segi positif dan menghindari segi
negatifnya.
Jadi dalam bentuk campuran tidak semua guru dalam mengajar dalam satu
ruangan terbuka. Ada bagian tertentu yang mempunyai ruangan khusus sebagai
tempat mengajar , misalnya karena sifat dari pemengajar an itu yang memerlukan
Meja-meja mengajar hendaknya disusun menurut garis lurus dengan para guru
dalam mengajar menghadap kejurusan yang sama. Kebaikan dari tata ruang
14
macam ini adalah supaya masing-masing guru dalam mengajar tidak terganggu
untuk lalu lintas guru dalam mengajar dengan cara 2 baris meja dapat dijajarkan
Tata ruang kantor yang memakai susunan bank meletakkan meja-meja mengajar para
guru saling berhadapan secara berpasangan seperti pada gambar di bawah ini:
15
Perabotan kantor adalah barang atau benda yang menyertai dalam usaha
seacara tidak langsung mempengaruhi hasil dari usaha tersebut, dan bersifat tahan
lama.
Perabotan kantor antara lain: (1) meja tulis, (2) meja ketik, (3) kursi, (4)
almari, (5) almari arsip (filling cabinet), (6) almari besi (brandcast), (7) rak buku,
Peralatan kantor adalah barang atau benda yang secara langsung dipakai
Peralatan kantor meliputi: (1) macam map), (2) tempat surat, (3) pena,
penggaris, (4) pelobang kertas, (5) stapler, (6) paper clip, (7) pembuka surat, (8)
stampel, letter stampel, date stamp, (9) tancapan surat, timbangan surat, bantalan
Bahan kantor adalah barang atau benda yang habis pakai dalam pelaksanaan
Bahan kantor meliputi: (1) kertas, (2) tinta, (3) pita tik, (4) karet penghapus, (5)
Mesin-mesin kantor antara lain: (1) mesin tulis, (2) mesin tik listrik, (3)
mesin jumlah, (4) mesin pembukuan, (5) mesin dikte, (6) mesin perangko, (7)
mesin untuk menulis dan menandatangani cek, (8) mesin pencatat waktu, (9)
mesin pemberi nomor, lipat, pembuka surat, (10) mesin mikro film, (11) alat
Ruang Kantor
sebagai berikut:
a Cahaya
tidak mungkin mengajar dengan baik tanpa adanya penerangan cahaya yang
Ada dua macam sumber cahaya yaitu sumber cahaya alam (matahari) dan
meja. Cahaya semacam ini bersifat sangat tajam, bayangan yang ditimbulkan
sangat tegas dan cepat menimbulkan kelelahan mata. Jadi cahaya yang
lampu yang terbuat dari kaca berwarna putih susu. Cahaya ini bersifat tersebar
b Warna
Warna Merah.
Warna ini memberikan kesan panas dan aktif, maka warna ini dapat dipakai
untuk merangsang panca indera dan jiwa agar bersemangat dlam tugasnya.
Warna Kuning
merangsang mata dan syaraf. Pengaruh mental yang dapat ditimbulkannya ialah
Warna biru
ketentraman. Oleh karena itu, warna ini mempunyai pengaruh yang dapat
mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Warna ini tepat untuk
Warna yang tepat untuk sesuatu kantor tergantung kepada macam dan sifatnya
membutuhkan ketenangan yang sangat besar, sebaiknya dipakai warna biru pada
dinding kantor.
c Udara
Udara sangat erat hubungannya dengan kesehatan para guru dalam mengajar .
Para guru dalam mengajar tidak bisa tahan mengajar di dalam ruangan yang
pengap, tanpa adanya sirkulasi udara, ruangan yang panas, atau ruangan yang
terlalu dingin. Suhu udara dan banyaknya uap air yang ada dalam ruangan harus
d Suara
faktor suara yang sering mengurangi efisiensi mengajar para guru dalam
Usaha-usaha lain yang dapat dijalankan dalam ruangan yang memakai alat-
yang terdengar adalah hanya alunan musik yang tenag dan lembut, sehingga dapat
Jabaran Variabel
jenis aktivitas
jumlah
peralatan kantor
jenis mesin
kantor
perabot kantor
ruangan
suara Angket
Fisik
udara Pegawai
Ruangan
warna
Kantor
21
Lingkungan belajar siswa adalah suatu kondisi atau daerah tertantu yang
adalah :
1. Lembaga Keluarga
Keluarga atau rumah tangga atau orang tua, sebagai mana wujud
kehidupan sosial yang asasi, sebagai unit kehidupan bersama manusia yang
kedua subyek manusia (suami-istri). Berdasarkan asas cinta yang asasi ini
lahirlah anak sebagai generasi penerus keluarga. Didalam suasana cinta dan
meliputi:
spiritual yang dijiwai Ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-
kehormatan keluarga.
22
berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
bahwa : “Keluarga yang sehat besar artinya dalam ukuran kecil, tetapi
tak acuh terhadap balajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan
belajar, tidak melengkapi alat belajarnya dan tidak mau tahu apakah
tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan
relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan
c. Suasana ramah
belajarnya kacau.
24
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram anak akan betah
anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuha pokoknya
juga membutuhkan fasilitas yang lain. Fasilitas itu meliputi : ruang, meja,
belajar itu hanya akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
belajar.
2. Lembaga Sekolah
undang pendidikan).
belajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
a. Metode Mengajar
dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Guru yang lama biasa
dengan baik maka metode mengajar harus diusahakan yang tepat, efisien
b. Kurikulum
pelajaran itu.
tidak akan melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing
yang tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-
masing individu tidak tampak. Jika hal itu terjadi guru harus segera
suasana kelas yang kompak. Menciptakan ralasi yang baik antar siswa
siswa.
28
e. Disiplin Sekolah
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin
membuat siswa menjadi disiplin pula. Selain itu juga memberi pengaruh
f. Alat Pelajaran
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai
pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran
agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima
g. Waktu Sekolah
sekolah. Waktu itu dapat pagi hari, siang, siang/malam hari. Hal ini
karena berpikir pada kondisi badan yang lemah. Jadi memilih waktu yang
h. Standart Pelajaran
mampu dan takut kepada guru. Berdasarkan teori belajar, yang mengingat
harus sesuai dengan kemampuan siswa. Yang penting tujuan yang telah
i. Keadaan Gedung
belajar dengan enak apabila dalam satu kelas harus diisi 50 orang atau
lebih.
30
j. Metode Belajar
Juga dalam menentukan waktu untuk belajar. Maka perlu belajar secara
teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara
belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k. Tugas Rumah
untuk bermain.
3. Lembaga Masyarakat
b. Mass Media
kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain. Semua itu telah berdar
dalam masyarakat.
jelek terhadap siswa. Jika tidak ada kotrol dan pembinaan dari orang tua
c. Teman Bergaul
baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya teman bergaul yang
jelek pasti akan membawa pengaruh sifat buruk pula. Agar siswa dapat
BAB. III
METODOLOGI
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Adapun alasan utamanya adalah dari hasil pengamatan dan informasi dari guru, bahwa
hampir semua guru jarang dan bahkan kurang memperhatikan tata ruang kantor demi
B. Perencanaan Tindakan
Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi bimbingan secara kolektif
menata ruang kantor guna efektivitas belajar mengajar. Secara rinci bentuk tindakan
1. Menyampaikan informasi teknik menata ruang kantor yang bersih, rapi dan kondusif.
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (2000), dimana pada
Siklus I Siklus II
Perencanaan Perencanaan
Tindakan Tindakan
Observasi Observasi
Refleksi Refleksi
1. Membagi guru dalam dua kelompok kecil bersama komite sekolah dan wakil wali
murid.
35
2. Peneliti memberi penjelasan tentang bagaimana menata meja dan kursi kantor
ruang sidang/rapat guru termasuk kantor Saptam di gerbang pintu masuk dan lain
sebagainya.
3. Guru bersama komite sekolah serta beberapa wakil wali murid menyusun
C. Pelaksanaan Tindakan.
1. Siklus I
a. Perencanaan Penelitian.
Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua siklus, mulai bulan
_________Kabupaten ________ .
1). Pertemuan dengan Kepala Sekolah dan guru - guru, menginformasikan tentang
pelaksanaan penelitian.
2). Peneliti menyiapkan skenario diskusi kelompok yang akan dilaksanakan selama
proses tindakan.
kemampuan guru).
b. Pelaksanaan Penelitian.
1). Pertemuan I
a). Peneliti selaku pengawas sekolah memberi arahan umum tentang teknik tata
di sekolah.
2). Pertemuan II
b). Peneliti melakukan penilaian pada guru kan Kepala Sekolah terkait dengan
implementasi tata ruang kantor terutama kondisi ruang guru dan ruang Kepala
Sekolah .
yaitu pada saat diskusi antar guru dan guru dengan Kepala Sekolah atau komite
sekolah bersama dengan wakil wali murid baik pada pertemuan I dan II.
presentasi yang dilakukan guru dalam menyusun skenario pembelajaran maupun dalam
belajar.
37
Adapun skala penilaian yang digunakan adalah skala Likert dengan 5 katagori sikap
yaitu:sangat tinggi, tinggi, rendah, sedang dan sangat rendah. Penilaian dilakukan dengan
memberi skor pada kolom yang tesedia dengan ketentuan sebagai berikut : skor 5 = sangat
tinggi, skor 4 = tinggi, skor 3 = sedang, skor 2 = rendah, dan skor 1 = sangat rendah. Untuk
mendapatkan nilai digunakan rumus :
Error: Reference source not found
Setelah diperoleh nilai,maka nilai tersebut ditransfer ke dalam bentuk kualitatif untuk
memberikan komentar bagaimana kualitas sikap guru yang diamati dalam diskusi / rapat
sekolah yang diwakili dari beberapa elemen pendidikan, penyusunan skenario teknik
tata ruang kantor dan penilaian pelaksanaan dengan kriteria penilaian acuan patokan
Tahap evaluasi dilakukan pada akhir tindakan yang bertujan untuk mengetahui
tingkat kemampuan kepala sekolah dan guru serta komite sekolah dalam mengelola tata
ruang kantor sebagai ruang guru dan rapat kerja guru di SDN Pojok 02________ .
d. Refleksi
pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan acuan
kegiatan tersebut mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun observasi dan
rentang skor 80 - 89. Jika skor yang diperoleh kurang dari 80-89,berarti belum
2. Siklus II
a. Perencanaan Penelitian.
tehnik diskusi / rapat guru, tentang teknik tata ruang kantor yang nyaman bagi
b. Pelaksanaan Penelitian.
Kegiatan pada siklus II terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan mengikuti
1). Pertemuan I
a). Melalui rapat guru dan komite sekolah serta dihadiri dari berbagao wakil
sekolah sebagai sarana belajar , dalam menyusun teknik tata ruang kantor
c). Guru merevisi dan menyempurnakan model tata ruang kantor dengan
mengoptimalkan pemanfaatan pertamanan di sekitar lingkungan sekolah .
.
41
2). Pertemuan II
a). Kepala sekolah bersama-sama guru melaksanakan rapat kerja guru dengan
mengagendakan teknik tata ruang kantor yang konduif yang sudah direvisi
lengkap terhadap pencitraan tata ruang kantor yang sehat bersih dan rapi
c). Kepala Sekolah dan guru mencatat kekurangan dalam rapat kerja guru dan
hambatan dan pemecahannya dalam kegiatan rapat kerja guru baik secara
individu maupun kelompok. Observasi terhadap aspek sikap guru dilakukan dengan
menggunakan format observasi yang sama dengan format observasi yang digunakan
pada siklus I.
format penilaian yang sama dengan format penilaian yang digunakan pada siklus I.
Adapun aspek yang dinilai, serta cara menilai juga sama dengan penilaian pada siklus
I.
42
d. Refleksi
evaluasi pada akhir pertemuan siklus II, maka dilanjutkan dengan mengadakan
BAB IV
A. Hasil PTS
1. Siklus I
menggunakan buku paket dan alat peraga yang dimiliki sekolah sebagai
pula kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat jarang dan bahkan tidak
pernah dilakukan dengan alasan tidak cukup waktu , masalah keamanan dan
diawali dengan kegiatan diskusi atau rapat kerja guru bersama komite sekolah
44
yang sejuk, bersih dan rapi. Saat guru berdiskusi dalam rapat kerja guru pada
100
1 A 8 25 12 27 80 B
2 B 8 35 19 26 80 B
3 C 8 20 17 27 80 B
4 D 8 40 13 27 80 B
5 E 8 30 15 26 81 B
6 F 8 34 14 22 79 C
7 G 8 28 19 23 78 C
8 H 8 32 15 25 77 C
Jumlah 64 243 125 203 635
Rata-rata 8.00 30.38 15.63 25.38 79.38 C
perencanaan pelaksanaan tata ruang kantor yang disusun Kepala Sekolah dan
guru yang sejug dan asri di siklus I didapatkan hasil sebagai berikut :
7 4 3 3 4 3 3 20 66.66 C
8 4 4 4 4 4 4 24 80.00 B
Jumlah 34 28 32 32 30 32 188 626.67
Rata-rata 4.25 3.5 4 4 3.75 4 23.5 78.33 C
terhadap sikap guru dalam kegiatan rapat kerja guru tentang tata rauang
dengan rata-rata nilai 79,38. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam
hasilnya termasuk katagori “cukup” dengan rata-rata nilai 78.33. Hal ini
lingkungan sekolah yang asri dan sejuk, dan guru dalam membuat opini
2. Siklus II.
guru
terhadap sikap guru dalam berdiskusi pada siklus II dapat disajikan sebagai
berikut :
Juml
Aspek yang dinilai
Juml Kat
N ah
Nama responden ah agor
o 1 2 3 4 Sko
Nilai i
r
1 A 4 4 4 5 17 85 B
2 B 5 4 4 4 17 85 B
3 C 4 4 4 5 17 85 B
4 D 4 4 4 5 17 85 B
5 E 4 4 4 4 16 80 B
6 F 4 4 4 4 16 80 B
49
7 G 4 4 4 4 16 80 B
8 H 4 4 4 4 16 80 B
Jumlah 35 32 30 35 132 660
Rata-rata 4.38 4.00 3.75 4.38 16.50 82.50 B
Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus II, setelah
“baik”, dengan rata-rata nilai 84.88. Sedangkan untuk penilaian gagasan dan
lebih baik yaitu: untuk pembelajaran berada pada katagori “baik” dengan nilai
pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata 82.08. Dengan melihat hasil pada
siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II
ini adalah adanya peningkatan kemampuan guru dalam membuat tata ruang
kantor yang asri, rapi bersih dan nyaman dengan memanfaatkan pertamanan
yang signifikan .
. Dari 7 orang guru dan 1 Kepala Sekolah yang terlibat, 5 orang sudah
secara umum ada peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 75% guru sudah
mendapatkan katagori baik dengan skor rata-rata 80 – 89.Hal ini sudah sesuai
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci perolehan nilai rata-
51
nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di siklus I menjadi 84,88 di
kegiatan pembelajaran atau dalam proses belajar mengajar nilai rata-rata 78,33 di
BAB V
A. Simpulan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Ada peningkatan kemampuan guru dalam
52
DAFTAR PUSTAKA
Nur Cahaya.
Sinar Baru.
53
Armico.
Lampiran
jenis aktivitas
jumlah
peralatan kantor
jenis mesin
kantor
perabot kantor
ruangan
suara Angket
Fisik
udara Pegawai
Ruangan
warna
Kantor
55
Lampiran II
2 B 8 38 16 24 83 B
3 C 8 33 17 28 92 A
4 D 8 42 15 27 85 B
5 E 8 30 16 26 82 B
6 F 8 35 16 26 83 B
7 G 8 38 15 27 86 B
8 H 8 32 14 26 82 B
Jumlah 64 276 125 214 679
Rata-rata 8.00 34.50 15.63 26.75 84.88 B
57
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
______ , _______________
Peneliti
Lampiran VI
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten ________ memohon Ijin kepada Sdr. Kepala
Sekolah : _______ untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah.
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin peneyelenggaran kegiatan
tersebut di Sekolah Dasar : __________
Demikian Surat permohonan ijin ini, saya buat dan terima kasih atas kerjasamanya.
____ , _________
Hormat Saya,
Peneliti
61
Lampiran VII
Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan __________
Kecamatan _________Kabupaten ________memohon Ijin kepada Bapak ; ______
selaku Koordinator Pengawas Kab. ______untuk mengadakan Penelitian Tindakan
Sekolah di Lingkungan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan ____Kab.
_____
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin penyelenggaran Kegiatan
tersebut.
Demikian Surat permohonan ijin ini saya buat, dan terima kasih atas kerjasamanya.
_____ , _________
Hormat Saya,
Peneliti
62