Universitas Andalas
Diusulkan oleh:
BANDUNG
2017
i
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
LEMBAR ORISINALITAS............................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix
ABSTRAK......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3.Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
1.4.Manfaat Penelitian................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyakit Asma (Asthma)...................................................................... 5
2.2. Gas Karbon Monoksida (Carbon Monoxide Gas)................................ 9
2.3. Hubungan Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor dengan Jumlah
Kadar CO di Udara............................................................................... 10
2.4. Hubungan Penyakit Asma dengan Gas Karbon Monoksida................. 12
2.5. Komponen Pembuatan CO-DAD......................................................... 12
2.6. Aplikasi Berbasis Android.................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian.................................................................................. 15
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 15
3.3. Teknik dan Cara Pelaksanaan............................................................... 15
3.4. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 19
3.5. Teknik Analisis Data............................................................................ 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengolahan Data CO-DAD......................................................... 20
v
4.2. Hasil Tampilan Aplikasi CO-DAD di Android.................................... 22
4.3. Hasil Wawancara dengan Responden.................................................. 25
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan........................................................................................... 30
5.2.Saran..................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 31
LAMPIRAN...................................................................................................... 33
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................... 41
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
ABSTRAK
Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan di masyarakat,
terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik-pabrik dan
kendaraan bermotor. Sekitar 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup
udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor. Kontribusi gas buang kendaraan
bermotor sebagai sumber pencemaran udara di kota-kota besar mencapai 60-70%
(Anies, 2015). Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami
peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya. Data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2014 menunjukkan bahwa, jumlah kendaraan yang terdapat
di Indonesia adalah sebanyak 114.209.260 unit, dan data terakhir tahun 2015
jumlah kendaraan bermotor telah mencapai 121.394.185 unit. Hal ini
menunjukkan, secara tidak langsung pencemaran udara di Indonesia akan semakin
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut
(Badan Pusat Statistik, 2017). Peningkatan pencemaran udara itu dapat
menyebabkan kambuh dan timbulnya suatu penyakit, penyakit itu salah satunya
adalah penyakit Asma (Asthma). Untuk itu, dalam mencegah dan menanggulangi
kambuh dan timbulnya penyakit tersebut kami memberikan solusi melalui CO-
DAD (Carbon Monoxide Detection and Alert Device).
Material CO-DAD tersusun dari beberapa komponen diantaranya sensor
gas CO, arduino, bluetooth recevier, dan android. Semua komponen tersebut
dirangkai secara sistematis sehingga menjadi sebuah perangkat yang disebut
dengan CO-DAD. Metode yang kami gunakan untuk penelitian ini, pertama
adalah metode analisis, metode ini untuk mengetahui rangkaian dan pemograman
yang efektif digunakan untuk menghasilkan tampilan hasil sensor gas CO pada
android. Kemudian metode eksperimen, metode ini untuk meneliti dan
mengamati kesesuaian hasil kadar gas CO yang ditampilkan di CO-DAD dengan
hasil kadar gas CO sebenarnya di udara melalui sensor gas yang telah diverifikasi
sebelumya.
Pada penelitian ini CO-DAD dapat menerima sensor gas CO melaui alat
sensor yang terpasang, kemudian menyimpan data hasil sensor tersebut di
arduino. Data yang telah tersimpan di arduino lalu dikirimkan ke android melalui
bluetooth recevier. Pada android akan tampil jumlah kadar gas CO, status
kesehatan dari kadar CO, dan saran atau solusi kesehatan bagi user atau
penggunaa android yang terhubung dengan CO-DAD tersebut.
Pada penelitian ini CO-DAD efektif digunakan oleh para pengguna jalan
raya dalam mencegah dan menanggulangi kambuh dan timbulnya penyakit yang
disebabkan oleh gas CO seperti penyakit Asma (Asthma). Karena, pada alat ini
pengguna dapat mendeteksi berapa kadar CO di udara sekitar dan bagaimana
tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari kambuh dan timbulnya
penyakit Asma (Asthma) tersebut.
x
BAB I
PENDAHULUAN
pencemar terhadap tubuh manusia. Masyarakat yang memiliki risiko paling tinggi
adalah mereka yang memiliki aktivitas tinggi di sekitar jalan (pedagang kaki
lima, polisi, pemukim di sekitar jalan, dan sopir). Kelompok masyarakat tersebut
memiliki kerentanan tinggi dari paparan gas karbon monoksida (CO).
gas karbon monoksida (CO) merupakan salah satu yang terbesar dengan
persentase mencapai 89,1%.
1. Bagi Penulis
a. Sebagai sarana untuk melatih berfikir aktif, kritis dan kreatif
b. Sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri
2. Bagi Institusi
a. Dapat menambah data publikasi institusi
b. Memberikan gagasan kepada pihak akademisi untuk dapat lebih
lanjut menelaah tentang perkembangan teknologi untuk menunjang
kesehatan.
4. Bagi Pemerintah
Membantu meringankan program pemerintah untuk mencapai
Indonesia sehat dan bebas dari penyakit Asma (Asthma).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah Asma berasal dari kata Yunani yang artinya “terangah-engah” dan
berarti serangan nafas pendek (Lenfant, 2007). Penyakit Asma (Asthma) adalah
suatu penyakit yang menyerang saluran pernafasan pada paru yang manater dapat
peradangan dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran pernafasan yang akhirnya membuat seseorang mengalami sesak nafas
(Nurrofiq, 2012).
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita
Asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi.
Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.Meskipun
penyebab pasti Asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang
kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara
dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
data yang dikeluarkan WHO (World Health Organization) pada bulan Mei tahun
2014, angka kematian akibat penyakit Asma di Indonesia mencapai 24.773 orang
atau sekitar 1,77 % dari total jumlah kematian penduduk. Setelah dilakukan
penyesuaian umur dari berbagai penduduk, data ini sekaligus menempatkan
Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat Asma. Data dari
Kementrian Kesehatan RI dapat dilihat pada Gambar 1. berikut.
Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2013 rata-rata
nasional untuk prevalensi Asma adalah 4,5%. Hal ini mengalami kenaikan dari
tahun 2007, dimana pada tahun 2007 rata-rata nasional untuk prevalensi Asma
adalah 3,5%. Pada tahun 2013 terdapat 18 provinsi yang mempunyai prevalensi
penyakit Asma melebihi angka nasional, dari 18 provinsi tersebut 5 provinsi
teratas adalah Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, D. I. Yogyakarta,
Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Sedangkan provinsi yang mempunyai
prevalensi penyakit Asma di bawah angka nasional atau artinya memiliki jumlah
penderita Asma terendah adalah Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, dan
Lampung.
7
1. Asma Alergi
Jenis Asma ini adalah yang paling umum diantara yang lain. Statistik
menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap Asma alergi dengan kurang
lebih 90% memiliki gangguan tersebut. Alergen seperti debu, serbuk sari, dan
tungau adalah penyebab paling umum Asma alergi. Berolahraga di udara dingin
atau menghirup asap, parfum, atau cologne dapat membuat lebih buruk kondisi
ini. Karena Alergen dapat ditemukan dimana-mana, orang dengan Asma alergi
harus berhati-hati dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Sebisa mungkin,
mereka harus menjauhi tempat-tempat yang berdebu dan membuat rumah bebas
debu.
2. Asma Non-alergi
Asma jenis ini biasanya muncul setelah usia paruh baya dan sering
disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bawah dan atas. Asma non-alergi
ditandai dengan penyumbatan saluran udara akibat peradangan. Asma jenis ini
bisa dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Gejala Asma non-alergi meliputi
mengi, batuk, sesak nafas, nafas menjadi cepat, dan dada terasa sesak. Asma non-
alergi dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, kurang atau
kelebihan olahraga, udara dingin, hiperventilasi, udara kering, virus, asap, dan
iritasi lainnya.
3. AsmaNocturnal
Asma jenis ini erat hubungannya dengan tidur. Asmanocturnaldapat
mengganggu tidur karena penderitanya dapat terbangun di tengah malam akibat
batuk kering. Dada sesak adalah salah satu gejala pertama dari
Asmanocturnalyang diikuti oleh batuk kering. Asmanocturnaldapat membuat
penderitanya lesu dipagi hari akibat kurang tidur.
4. Asma Akibat Pekerjaan
Dari namanya dapat disimpulkan bahwa Asma jenis ini diperoleh akibat
lingkungan kerja yang tidak sehat.Salah satu pekerjaan yang bisa memicu Asma
adalah mengajar (guru) akibat paparan debu kapur papan tulis.Jenis pekerjaan lain
meliputi pekerja pabrik (paparan debu dan bahan kimia lainnya), pelukis dan
pekerja konstruksi (terkena uap cat dan asap).Gejala Asma jenis ini tidak berbeda
8
dari gejala Asma secara umum seperti mengi, batuk kering, sesak napas, serta
napas pendek dan cepat.
5. Asma Anak
Asma jenis ini biasanya terjadi ketika anak terpapar alergen tertentu
seperti tungau debu, jamur, protein hewani, dan alergen potensial lainnya.
6. Asma Dewasa
Asma jenis ini berkembang setelah seseorang berusia dewasa. Kondisi ini
bisa disebabkan alergi, non-alergi, pekerjaan, musiman, atau nocturnal. Asma
Batuk
7. Asma Campuran
Asma jenis ini adalah campuran dari Asma ekstrinsik dan intrinsik. Asma
jenis ini umumnya lebih serius karena penderita harus waspada terhadap kedua
faktor ekstrinsik dan intrinsik yang dapat memicu serangan Asma.
8. Asma Musiman
Asma musiman hanya terjadi pada musim-musim tertentu dimana serbuk
sari atau alergen hadir dalam jumlah melimpah.Sebagai contoh, seorang individu
mungkin cukup sehat sepanjang tahun kecuali saat musin tanaman
berbunga.Musim bunga berarti akan lebih banyak serbuk sari beterbangan di
udara yang dapat memicu Asma.
Hingga saat ini, penyebab dari penyakit ini masih belum diketahui secara
pasti. Teori dan Hipotesis mengenai penyebab seseorang mengidap Asma belum
disepakati oleh para ahli di dunia kesehatan. Namun, telah dapat disimpulkan
bahwa para penderita Asma memiliki saluran pernafasan yang bersifat sangat
peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity) seperti polusi
udara (CO, debu, zatkimia), udara dingin, makanan dan olahraga (Nurrofiq,
2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anyta Hera Wahyuni pada tahun
2014 melalui wawancara di Rumah Sakit di Jakarta dengan jumlah responden
101 orang menunjukkan bahwa distribusi faktor pencetus Asma dapat dilihat pada
Tabel 1. Sebagai berikut
9
Karbon monoksida (CO) adalah suatu gas tidak berwarna, tidak berbau
yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna material yang mengandung zat
arang atau bahan organik, baik dalam alur pengolahan hasil jadi industri, ataupun
proses di alam lingkungan (Anggraeni, 2009).
Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara,
berupa gas buangan (Saputra, 2009). Karbon monoksida dihasilkan pada
pembakaran tidak sempurna. Contoh, 4 sampai 7 persen dari gas buangan
kendaraan bermotor dan gas dari cerobong asap merupakan CO (Soetrisno, 2003).
Satuan konsentrasi CO di udara adalah ppm atau parts per million. (Anggraeni,
2009).
Sumber :Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi air dan udara. Jogjakarta : Kanisius
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Hal ini sebanding dengan data dari Badan Antariksa Nasional Amerika
(NASA) mengenai jumlah kadar gas karbon monoksida di udara di Negara
Indonesia. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. berikut. Gambar 3.
Jumlah Kadar Gas Karbon Monoksida di Indonesia 2015
Printed Circuit Board atau biasa disingkat PCB adalah sebuah papan yang
digunakan untuk mendukung semua komponen-komponen elektronika yang
berada diatasnya.PCB Dot Matriks memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat
dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan
komponen lainnya.
Solder Wire (tinol) adalah paduan logam timah dan atau tambahan logam
lainnya yang dibentuk menjadi kawat (wire) kemudian digulung dalam gulungan
plastik (spool/bobin) denganberbagaimacamukuran (Sutejo, 2010).
2.5.8. Akrilik
METODE PENELITIAN
Gambar 4. Persiapan Alat dan Bahan (a) MQ-7 Sensor CO; (b)Arduino Nano;
(c) PCB Dort Matrix; (d) Solder Wire; (e) Kabel Pelangi; (f)
17
Bluetooth HC-05; (g) Header; (h) Housing; (i) Akrilik; (j) Lem
Akrilik; (k) Pisau; (l) Obeng.
Pada tahapan ini semua alat dan bahan yang telah dipersiapkan kita
rangkai atau satukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Pada tahapan ini untuk menampilkan hasil pembacaan oleh sensor tersebut
di android diperlukan sebuah aplikasi, dimana langkah-langkah pembuatannya
adalah sebagai berikut.
CO-DAD ini?
9. Apakah Bapak/Ibu/ Saudara merasa
terbantu dengan adanya perangkat Ya Tidak
CO-DAD ini?
10. Bagaimanakah saran dari Bapak/Ibu/
Saudara terhadap keberadaan dari Penjelasan
perangkat CO-DAD ini?
14
12
10
8
Pagi (08.00 -10.00)
0
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII
Dari data pemantauan di atas, kami mengambil data selama satu minggu
dimana dalam satu hari terdapat 3 kali pengambilan data yaitu pada pagi hari
sekitar jam 08.00 – 10.00 WIB, siang hari sekitar jam 12.00 – 14.00 WIB, dan
sore hari sekitar jam 15.00 – 17.00 WIB.
dimanakadar gas CO yang terbaca sebesar 11,4 ppm dan waktu dengan kadar gas
CO terendah adalah pada pagi hari dengan kadar sebesar 8,2 ppm.
35
30
25
20
Kecepatan (Km/jam)
15
10
0
Pagi Siang Sore
Walaupun ada perbedaan antara siang dan sore hari mengenai hubungan
kadar gas CO yang terdeteksi dengan jumlah kendraraan bermotor hal ini masih
dapat diterima. Karena pada siang hari dengan intensitas suhu yang lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu pada sore hari sehingga gas CO tersebut lebih mudah
dan banyak terdeteksi.
22
2. Setelah itu akan tampil icon atau gambar dari aplikasi CO-DAD yang
bernama monitoring CO
4. Setelah beberapa detik akan tampil layar kedua, pada layar kedua ini akan
di tampilkan hasil pembacaan sensor berupa angka mulai dari angka
minimum yang terbaca, angka maksimum dan rata-rata dari hasil
pembacaan sensor tersebut dalam beberapa kali pengambilan data. Selain
itu pada tampilan ini juga ada speaker yang dapat memberikan langsung
info mengenai keadaan lingkungan berdasarkan hasil pembacaan sensor.
Untuk mendukung deskripsi keadaan juga ditambahkan tulisan seperti
Aman, Kurang Aman, Berbahaya, Sangat Berbahaya.
Warga F ( M. Hamzah )
Hamzah merupakan seorang mahasiswa berumur 18 tahun. Dia merupakan
pengendara kendaraan bermotor. Dia memiliki riwayat penyakit Asma, penyakit
tersebut sering kambuh apalagi ketika dia sedang menghirup asap terutama asap
kendaraan bermotor. Dia juga mengatakan merasa terganggu dengan keberadaan
asap kendaraan di jalan raya. Hamzah mengetahui akan dampak buruk yang
disebabkan oleh keberadaan gas CO dan dia merasa dengan adanya perangkat
CO-DAD ini dapat membantunya dalam mengatasi dampak buruk dari gas CO
tersebut.
disebabkan oleh keberadaan gas CO dan dia merasa dengan adanya perangkat
CO-DAD ini dapat membantunya dalam mengatasi dampak buruk dari gas CO
tersebut.
CO dan dia merasa dengan adanya perangkat CO-DAD ini dapat membantunya
dalam mengatasi dampak buruk dari gas CO tersebut.
Gambar 12. Analisis Hasil Wawancara Mengenai Penyakit Asma dan Gas CO
12
10
6
Tidak
4 Ya
0
Pengendara Punya Riwayat Terganggu dengan Mengetahui
Kendaraan Penyakit Asma Asap Kendaraan Dampak Buruk Gas
Bermotor Bermotor CO
12
10
8
Pendapat Mengenai
6
Keberadaan Perangkat CO-
DAD
4
0
Setuju Tidak Setuju
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
DAFTAR RESPONDEN
Warga A
Nama : Sari Mahira Basrin
Pendidikan : S1
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga B
Nama : Rabiatul Annisa
Pendidikan : S1
Umur : 19 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga C
Nama : M. Miqdad Nadra
Pendidikan : S1
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga D
Nama : Ilham Muliawan
Pendidikan : S1
Umur : 19 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga E
Nama : Ihsan Faisal Rsyid
Pendidikan : S1
Umur : 19 Tahun
34
Pekerjaan : Pelajar
Warga F
Nama : M. Hamzah
Pendidikan : S1
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga G
Nama : Kemal Fuadi
Pendidikan : S1
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga H
Nama : Falah Wafiuddin
Pendidikan : S1
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga I
Nama : Frans Halim
Pendidikan : S1
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Warga J
Nama : Siska Mayora
Pendidikan : S1
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
35
Warga K
Nama : Jonathan Renanta
Pendidikan : S1
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
36
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI WAWANCARA
Warga A WargaB
Warga F Warga G
37
Warga H Warga I
Warga J Warga K
38
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV