Kelainan Pada Sistem Gerak Manusia
Keterangan : (R) = Rangka (S) = Sendi (O) = Otot
No. Nama Gambar Penyebab
Penyakit
1. Kifosis (R) sebagai akibat dari masalah
perkembangan seperti posisi tubuh
yang buruk selama masa kanak-kanak,
bawaan sejak lahir, penyakit
degeneratif seperti radang sendi tulang
belakang, osteoporosis dengan fraktur
kompresi vertebra, atau trauma pada
tulang belakang.
2. Lordosis (R) bawaan sejak lahir, kesalahan posisi
duduk pada masa kanak-kanak,
obesitas, osteoporosis, pengaruh
kifosis,achondroplasia,spondylolisthesis
,pemakaian alas kaki yang salah
Pencegahan
memiliki postur tubuh yang baik dan
dan menghindari kebiasaan
membungkuk terlalu lama dan
pencegahan osteoporosis.
mengubah posisi duduk dengan
benar, kurangi tegangan pada
punggung, konsumsi makanan yang
mengandung vitamin D, perbanyak
konsumsi kalsium, rilekskan kaki,
olahraga teratur
Pengobatan
-Pengobatan medis :
biasanya dokter
memberikan obat
penghilang rasa sakit seperti
acetaminophen, ibuprofen
(Advil, Motrin IB, dll) atau
naproxen (Aleve).
-Terapi : latihan peregangan,
bracing, gaya hidup sehat,
mempertahankan keadaan
tulang yang baik
-Prosedur bedah (operasi) :
fusi tulang belakang,
menghubungkan dua atau
lebih vertebra yang terkena
kifosis secara permanen.
Memberi obat-obatan untuk
mengatasi rasa sakit dan
pembengkakan, terapi fisik
untuk mengembalikan
kekuatan otot, pemasangan
penyokong tulang punggung
pada anak-anak dan remaja
untuk memperbaiki kondisi
tulang belakang,
pembedahan dilakukan jika
lordosis terlalu parah
3. Skoliosis (R) umumnya tidak diketahui (skoliosis
idiopatik), pada beberapa kasus
disebabkan oleh kondisi yang
memengaruhi saraf dan otot
(neuromuskular).
4. Osteoporosis faktor usia, riwayat keluarga mengidap
(R) osteoporosis, sering mengonsumsi
minuman keras dan merokok, penyakit
yang menyerang kelenjar penghasil
hormon, malabsorpsi, pemakaian obat-
obatan dalam jangka panjang yang
memengaruhi kekuatan tulang atau
kadar hormon, kondisi-kondisi yang
diakibatkan oleh peradangan pada
organ tubuh, seperti rheumatoid
arthritis, penyakit paru obstruktif
kronis/COPD (chronic obstructive
pulmonary disease), dan penyakit
Crohn.
5. Osteoarthritis faktor usia, jenis kelamin, cedera pada
(S) sendi, obesitas, keturunan, kondisi
arthritis lain, misalnya penyakit asam
urat, rheumatoid.
hindari membawa beban yang
terlalu berat pada satu bagian tubuh
saja, latihan otot punggung, dan
mengonsumsi mineral dan kalsium
dengan asupan yang tepat.
menerapkan pola makan sehat,
olahraga teratur, perbanyak pilihan
makanan yang kaya kalsium dan
vitamin D, kurangi merokok, dan
kurangi mengonsumsi minuman
keras.
olahraga teratur, postur tubuh yang
benar, hindari stress atau tekanan
berlebihan pada persendian,
menjaga berat badan, dan jangan
mengabaikan rasa sakit.
-Pemberian obat berupa
analgesik yang terdiri atas
obat antiinflamasi non-
steroid (AINS), seperti
ibuprofen, asam
mefenamat, parasetamol,
dll.
-Pemberian penyangga pada
tulang belakang, biasanya
terapi ini diberikan pada
penderita skoliosis anak-
anak yang parah atau yang
memiliki sudut lengkung
lebih dari 20 derajat.
-Pemberian obat yang
meningkatkan kepadatan
tulang seperti, Bifosfonat,
SERM, hormon paratiroid,
kalsitriol, kalsitonin, terapi
sulih hormon.
-Jika terasa sakit, dapat
diatasi dengan cara:
mengonsumsi obat
analgesik, fisioterapi,
Transcutaneous electrical
nerve stimulation (TENS),
latihan relaksasi, terapi
komplementer.
-Menjalani terapi fisik
dan/atau terapi okupasi
-Menggunakan alat khusus
untuk membantu
mengurangi rasa sakit pasien
saat berdiri dan berjalan
-Mengonsumsi obat
tertentu, misalnya obat
pereda rasa sakit atau obat

6. Rakhitis (R) kekurangan kalsium dan vitamin D,
jarang terpapar sinar matahari,
menderita penyakit usus, hati, atau
ginjal, cacat genetika, kelahiran
prematur, efek obat-obatan antikejang
7. Rheumatoid sistem kekebalan tubuh yang
Artritis (S) seharusnya melawan infeksi, tetapi
justru menyerang sel normal pada
persendian dan membuat sendi terasa
nyeri, bengkak, dan kaku.
Walau alasan kenapa sistem kekebalan
tubuh keliru menyerang tubuh dalam
rheumatoid arthritis masih belum
diketahui, ada beberapa faktor yang
bisa meningkatkan risiko, seperti faktor
usia, hormon, genetika, dan kebiasaan
merokok.
8. Fraktura (R) Sebagian besar patah tulang
merupakan akibat dari cedera, seperti
kecelakan mobil, olah raga atau karena
jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga
yang melawan tulang lebih besar
daripada kekuatan tulang. Dengan
tenaga yang sangat ringan, tulang yang
rapuh karena osteoporosis atau tumor
bisa mengalami patah tulang.
Memperbanyak konsumsi makanan
atau minuman yang kaya kalsium
dan vitamin D, Menjemur anak-anak
di bawah sinar matahari secara
rutin, yaitu sekitar 10-15 menit tiap
hari, Mengonsumsi suplemen
vitamin D dan kalsium jika asupan
makanan kurang.
Istirahat yang cukup, pakailah kaos
kaki dan sarung tangan saat tidur di
malam hari, kurangi aktivitas yang
berat secara perlahan-lahan
Sebagian besar patah tulang
disebabkan oleh kecelakaan. Jadi
cara mencegahnya adalah dengan
berhati-hati dalam beraktivitas atau
berkendara.
antiinflamasi non-steroid
-Jika pengobatan dengan
cara diatas kurang efektif,
disarankan untuk operasi.
Memperbanyak konsumsi
makanan atau minuman
yang kaya kalsium dan
vitamin D, Menjemur anak-
anak di bawah sinar
matahari secara rutin, yaitu
sekitar 10-15 menit tiap hari,
Mengonsumsi suplemen
vitamin D dan kalsium jika
asupan makanan kurang.
melakukan terapi serta
pengobatan jangka panjang
untuk menghambat
perkembangan dan gejala
rheumatoid arthritis. Jika
perawatan dengan terapi
dan pengobatan sudah tidak
efektif, maka operasi untuk
memperbaiki masalah
persendian dapat dilakukan.
-pertolongan pertama bagi
fraktura adalah immobilisasi
-Tergantung di mana fraktur
dan seberapa parah,
pengobatan dapat
mencakup:
-Penyangga – untuk
menghentikan gerakan
ekstremitas yang rusak
- Kawat gigi – untuk

9. Tetanus (O) disebabkan oleh bakteri Clostridium
tetani. Bakteri ini umumnya terdapat
dalam debu, tanah, serta kotoran
hewan dan manusia. Bakteri tetanus
sering kali masuk ke tubuh melalui luka
terbuka akibat cidera atau luka bakar.
Jika berhasil memasuki tubuh, bakteri
tetanus akan berkembang biak dan
melepas neurotoksin, yaitu racun yang
menyerang sistem saraf.
10. Myasthenia Sistem kekebalan tubuh pada pengidap
Gravis (O) memproduksi antibodi yang
menghalangi kinerja atau
menghancurkan sel-sel saraf pada otot.
Penyebab keabnormalan antibodi ini
belum diketahui secara pasti. Para
pakar juga menduga bahwa kelenjar
timus berperan dalam munculnya
penyakit autoimun ini.
mendukung tulang
- Gips – untuk memberikan
dukungan dan
mengimobilisasi tulang
- Traksi – pilihan yang kurang
umum
- Batang logam dimasukkan
secara operasi atau pelat –
untuk memegang potongan
tulang bersama-sama
- Menghilangkan rasa sakit.
Langkah utama untuk mencegah -Jika pasien sudah
tetanus adalah dengan vaksinasi. divaksinasi, dokter akan
Imunisasi tetanus diberikan sebagai memberikan obat
bagian dari vaksin DPT (Difteri, imunoglobulin tetanus (TIG)
Pertusis, Tetanus). Proses vaksinasi untuk mencegah terjadinya
ini harus diberikan dalam lima infeksi.
tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 -jika ada pasien yang belum
bulan, dan 4-6 tahun. Selain dengan divaksinasi tetanus,
vaksinasi, pencegahan tetanus juga perawatan di rumah sakit
dapat dilakukan dengan selalu akan diperlukan.
menjaga kebersihan, terutama Penanganan ini biasanya
ketika merawat luka agar tidak meliputi pemberian
terkena infeksi. antibiotik, obat relaksan
otot, serta antitoksin. Masa
penyembuhan penyakit ini
umumnya akan
membutuhkan waktu sekitar
16 minggu.
Penyakit ini tidak bisa dicegah -pemberian obat-obatan :
sepenuhnya karena sifatnya yang penghambat kolinesterase,
autoimun. Tetapi terdapat beberapa Imunosupresan, dan
langkah sederhana bagi penderita kortikosteroid.
myasthenia gravis agar terhindar -Terapi : Plasmaferesis dan
dari kambuhnya gejala. Misalnya terapi imunoglobulin
berhenti beraktivitas sebelum -Timektomi, yaitu operasi
kelelahan, menjaga kebersihan guna pengangkatan kelenjar timus
mencegah infeksi, menangani infeksi (hanya dianjurkan bagi

11. Atrofi (O) Pada kebanyakan orang, atrofi otot
disebabkan oleh tidak menggunakan
otot secara cukup. Orang yang
berpindah-pindah pekerjaan, kondisi
medis yang membatasi gerakan
mereka, atau penurunan tingkat
aktivitas dapat mengalami gangguan
ini.
12. Distrofi (O) MD terjadi akibat adanya mutasi pada
gen. Masing-masing tipe MD memiliki
jenis mutasi yang berbeda antara satu
sama lain. Mutasi ini dapat terjadi pada
saat pembuahan atau saat
perkembangan embrio. Penyebab
terjadinya mutasi seperti ini masih
belum diketahui dan masih dalam
penelitian. Mutasi gen ini dapat
diturunkan secara genetik.
yang dialami secara seksama,
menghindari suhu tubuh yang
terlalu dingin atau panas, serta
menangani stres dengan efektif.
Dengan cara melatih atau
meregangkan otot dan
mengonsumsi buah-buahan seperti
apel dan tomat yang dapat
membantu mencegah kelemahan
otot.
Distrofi otot tidak bisa dicegah
karena merupakan penyakit
keturunan. Pencegahan yang dapat
dilakukan bisa berupa pengecekan
terhadap riwayat kesehatan diri kita
dan orang yang akan menikah
dengan kita.
penderita berusia dibawah
60 tahun)
-Pemberian obat-obatan :
Neostigmin, Gelantamin,
garam disodium atau
vitamin E dan B12.
-diet yang tepat, latihan
senam khusus, pijat, dan
perawatan lainnya
-dalam kasus masalah
dengan perkembangan
intelektual anak, dianjurkan
unutk menjalani sesi
neuropsikologis.
-terapi fisik
-pembedahan pada tulang
belakang atau kaki (pada
beberapa kasus)
- Penggunaan alat bantu
penyokong, tongkat, alat
bantu berjalan, dan kursi
roda dapat membantu
mobilitas dan mengurangi
ketergantungan pada orang
lain.
- Obat-obatan kortikosteroid
yang diminum terkadang
diresepkan bagi anak-anak
dengan penyakit MD
tertentu untuk membantu
mereka dapat tetap berjalan
selama mungkin
13. Stiff (kaku Penyebab umum kaku leher biasanya
leher) (O) kegiatan sehari-hari. Kegiatan tersebut
termasuk membungkuk di atas meja
selama berjam-jam, memiliki sikap
tubuh yang buruk sambil menonton TV
atau membaca, menempatkan monitor
komputer terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Kaku leher juga dapat
disebabkan oleh meningitis (radang
selaput otak) dan gangguan tulang
belakang leher.
14. Hernia -konstipasi yang menyebabkan
Abdominalis pengidapnya harus mengejan
(O) -kehamilan yang akan meningkatkan
tekanan dalam perut
-kenaikan berat badan secara tiba-tiba
-pemupukan cairan dalam rongga perut
(abdomen)
-mengangkat beban yang berat
-kelebihan berat badan atau obesitas
-batuk berkepanjangan
Cara mencegahnya adalah dengan -minum obat pereda rasa
berpostur tubuh yang baik dalam sakit : parasetamol atau
beraktivitas sehari-hari ibuprofen
-gunakan bantal keras dan
rendah
-lakukan latihan khusus
untuk leher : mencodongkan
kepala ke atas dan bawah,
atau memiringkannya ke
kanan dan kiri
-mengompres leher dengan
air hangat
-Hindari aktivitas yang
membutuhkan bayak
gerakan leher, seperti
mengemudi
-Kurangi mengangkat beban yang Prosedur operasi untuk
berat menangani hernia terbagi
-membiasakan diri menggunakan dalam 2 jenis, yaitu operasi
celana dalam terbuka dan laparaskopik.
-membiasakan diri sebelum sarapan Terdapat sejumlah faktor
mengangkat kaki ke atas dan pertimbangan yang akan
bokong menempel ke dinding sambil memengaruhi keputusan
mengurut perut ke arah dada. dokter dalam menentukan
Lakukan cara ini paling tidak 5-10 prosedur operasi, yaitu:
menit. kondisi kesehatan pasien, isi
-masukkanlah jari ke mulut setiap hernia, gejala yang dialami,
pagi hari sebelum sarapan seperti dan lokasi hernia
orang mau muntah, hal ini bisa
membuat usus tertarik ke atas dan
dengan sendirinya mencegah
terjadinya hernia.
15. Dislokasi (S) Cedera ini terjadi ketika tulang
bergeser dan keluar dari posisi
normalnya pada sendi. Sebagian besar
kasus dislokasi terjadi akibat benturan
yang dialami oleh sendi. Contohnya
saat bermain basket atau jatuh dari
sepeda. Diskolasi umumnya terjadi
pada jari dan bahu. Meski demikian,
persendian lain seperti lutut, pinggul,
siku tangan, maupun pergelangan kaki
juga bisa mengalami cedera ini.
16. Gout Artritis Gejala nyeri dan pembengkakan pada
(Asam Urat) penyakit asam urat disebabkan oleh
(S) tusukan kristal-kristal tajam di sekitar
sendi yang terbentuk akibat
penumpukan zat asam urat. Biasanya di
derita oleh Seseorang yang suka
mengonsumsi makanan dengan
kandungan asam urat tinggi, gemar
mengonsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, penyakit ini juga rawan
dialami oleh orang-orang yang
menderita obesitas, diabetes,
hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.
-menghindari aktivitas atau gerakan
yang dapat menyebabkan dislokasi
-menggunakan pelindung saat
berolahraga
-tidak membiarkan barang-barang
berserakan di rumah agar tidak ada
yang tersandung
-mengonsumsi makanan pencegah
gout : minum setidaknya 8 gelas air
setiap hari, mengonsumsi makanan
kaya potassium, mengonsumsi
karbohidrat kompleks,
mengonsumsi makanan kaya
vitamin c, makan buah ceri, minum
kopi tanpa kafein.
-mengidari makanan penyebab gout
-memiliki berat badan yang
seimbang dengan cara yang sehat
- Mengembalikan tulang
pada posisi yang seharusnya
secara manual atau disebut
tindakan reduksi.
- Menghambat gerakan
sendi setelah posisi tulang
dikembalikan atau disebut
imobilisasi.
- Operasi. Prosedur ini
dibutuhkan jika proses
pengembalian tulang
manual tidak bisa dilakukan;
terjadi komplikasi seperti
kerusakan pembuluh darah,
saraf, ligamen di sekitar
lokasi dislokasi; atau
dislokasi terjadi berulang
kali.
- Proses rehabilitasi.
Program ini akan dijalani
oleh pasien setelah
penyangga dilepas dan
bertujuan untuk melatih
sendi.
-untuk meringankan gejala
penyakit asam urat,
tempelkan kantong es pada
bagian sendi yang terasa
sakit, atau mengonsumsi
obat-obatan seperti
colchicine, OAINS
-untuk mencegah
kambuhnya penyakit asam
urat : mengonsumsi oabat
penurun asam urat,
mengurangi konsumsi
makanan pemicu asam urat,
menjaga berat badan