Anda di halaman 1dari 20

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MEMBERIKAN TETES HIDUNG

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Obat pada suhu ruang
2. Tisu bersih
3. Waslap bersih
4. Air hangat
Instruksi
1. Siapkan semua peralatan
2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air,
kemudian bilas dengan air jernih dan
keringkan dengan tisu atau handuk bersih.
3. Bersihkan semua mukus dari hidung
dengan tisu bersih
4. Jika di sekitar hidung anak terdapat krusta,
basahi waslap dengan air hangat dan
letakkan waslap tersebut di sekitar hidung
anak. Tunggu kira-kira 1 menit. Usap
hidung dengan perlahan menggunakan
waslap tersebut. Jika anda tidak dapat
melepaskan krusta tersebut, basahi sekali
lagi waslap dan letakkan sekali lagi atas
hidung anak. Teruskan menggunakan
handuk basah yang hangat dan usap hidung
dengan perlahan sampai semua krusta
sudah terlepas. Cuci waslap sebelum
menggunakannya kembali.
5. Tempatkan anak pada posisi telentang.
6. Jika anak tidak dapat berbaring tenang,
minta seseorang untuk membantu
memeganginya. Jika anda sendiri, anda
dapat menahan anak dengan duduk di atas
permukaan datar, seperti lantai atau tempat
tidur. Tempatkan anak pada posisi
telentang dengan kepala berada di antara
kedua kaki anda dan lengan dibawak kaki
anda. Jika perlu, anda dapat menyilangkan
tungkai bawah anda di atas tungkai anak
untuk menjaganya agar tidak bergerak
(Gbr. 1).

7. Tengadahkan kepala anak ke belakang


dengan menempatkan bantal atau gulungan
handuk di bawah bahu anak atau
membiarkan kepala tergantung di atas tepi
tempat tidur atau pangkuan anda (Gbr. 2).

8. Buka botol tetes hidung.


9. Berikan obat dengan jumlah tetesan yang
tepat pada setiap hidung
10. Jaga agar kepala anak tetap menengadah
ke belakang sedikitnya selama 1 menit
untuk mencegah muntah atau tertelan obat.
11. Gendong dan beri rasa nyaman pada anak.
12. PUJI ANAK ATAS KERJASAMANYA
13. Kembalikan obat ke tempat yang aman di
luar jangkauan anak.
14. Catat waktu pemberian obat pada anak dan
periksa waktu pemberian dosis berikutnya
Nilai : 14 X 2 = 28

Nilai :

PARAF PENGUJI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMBERIKAN OBAT REKTAL-SUPOSITORIA

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Tablet supositoria
2. Air hangat
Instruksi
1. Kumpulkan alat-alat yang dibutuhkan di
atas permukaan yang kering dan bersih.
2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air,
kemudian bilas dengan air bersih dan
keringkan.
3. Buka pembungkus supositoria.
4. Jari yang digunakan untuk memasukan
tablet supositoria adalah jari telunjuk atau
jari kelingking pada anak yang masih
kecil. Pastikan bahwa kuku jari anda
pendek dan halus. Sebagai penutup jari,
anda dapat menggunakan penutup plastik
atau plastik lainnya. Sarung tangan sekali
pakai dan pelbet jari dapat juga dibeli dan
digunakan.
5. Lepaskan celana atau popok anak.
6. Dengan air, basahi jari atau tangan
penutup yang akan anda gunakan untuk
memasukkan supositoria.
7. Basahi supositoria dengan air hangat
(bukan panas), jangan menggunakan
vaseline atau bahan pelicin atau pelumas
lainnya, karena hal ini dapat
mempengaruhi kerja obat.
8. Masukkan terlebih dahulu ujung
supositoria yang mendatar (pangkalnya)
ke dalam rektum anak sedalam 2,5 cm.
Bila anak merasa tidak nyaman, masukan
terlebih dahulu ujung yang tajam ke dalam
rektum (Gbr. 1).

9. Bila anak terlalu kecil untuk membantu,


rapatkan bokong sekitar sedikitnya 5
menit. Hal ini dilakukan agar tablet
supositoria yang sudah masuk tidak
terdorong keluar.
10. Cuci tangan.
11. PUJI ANAK ATAS KERJASAMANYA.
12. Kembalikan obat ke tempat yang aman di
luar jangkauan anak.
13. Catat waktu pemberian obat pada anak dan
periksa waktu pemberian dosis berikutnya
Nilai : 13 X 2 = 26

Nilai :

Paraf penguji :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMBERIKAN OBAT MATA

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Pipet
2. Obat pada suhu ruang
3. Tisu bersih
4. Waslap bersih
5. Air hangat
Instruksi
1. Siapkan alat.
2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air,
kemudian bilas dengan air jernih dan
keringkan dengan tisu atau handuk bersih.
3. Bersihkan semua rabas dari mata
menggunakan tisu bersih.
4. Jika pada mata terdapat krusta, basahi
waslap dengan air hangat dan tempatkan di
atas mata. Tunggu kira-kira 1 menit. Usap
mata dengan perlahan dari sisi hidung ke
arah luar menggunakan waslap, letakkan
aslap tersebut diatas mata dan basahi
sekali lagi. Jika anda masih tidak dapat
melepas krusta tersebut, basahi waslap
sekali lagi. Kemudian coba untuk
membersihkannya kembali.
Teruskan menggunakan waslap basah yang
hangat dan usapkan dengan perlahan
sampai semua krusta sudah terlepas. Bila
kedua mata perlu pembersihan, gunakan
lap yang berbeda untuk setiap mata. Cuci
walpas sebelum menggunakannya lagi.
5. Mintak anak berbaring telentang pada
permukaan datar. Bila anak tidak mau
diam, anda dapat mengendongnya dengan
duduk dipermukaan datar seperti lantai
atau tempat tidur. Tempatkan anak pada
posisi telentang dengan kepala anak
berada diantara kaki anda dan lengannya
berada dibawah kaki anda. Bila perlu, anda
dapat menindihkan tungkai bawah anda
diatas kaki anak untuk menjaganya agar
tidak bergerak. Tempatkan batall dibawah
bahu anak atau gulungan handuk dibawah
lehernya sehingga kepala anak
menengadah kesisi mata yang diobati
(mata kanan, palingkan kepala kekanan,
mata kiri, palingkan kepala kekiri). Tetes
mata harus mengalir jauh dari hidung
anak.
6. Buka botol tetes mata. Jangan membiarkan
bagian pipetnya menyentuh apapun.
7. Beritahu anak untuk melihat keatas dan
kesisi lain (menjauh dari mata tempat
memberikan anda memberikan tetesan).
Bila anak masih kecil, anda dapat
membuat permainan tentang memberikan
tetes mata. Beritahu anak untuk membuka
matanya pada hitungan ketiga. Kemudian
hitung sampai 3. Ketika anda mengatakan
tiga, teteskan tetes mata ke dalam mata
anak. Meskipun anak tidak membuka mata
pada hitungan 3, jaga agar anak tetap
berbaring sampai memutuskan untuk
membuka mata. Obat akan mengalir
kemata.
8. Perhatikan bahwa pergelangan tangan dari
tangan yang anda gunakan untuk
meneteskan obat berada di dahi anak. Hal
ini akan membantu menstabilkan tangan
anda.
9. Tarik kelopak mata anak bagian bawah
dengan perlahan menggunakan tangan lain
dengan tekanan yang halus ke arah bawah
tepat dibawah bulu mata (Gbr. 1)

10. Posisikan botol sedemikian sehingga obat


akan jatuh ke dalam kelopak mata bagian
baah, tidak langsung ke bola mata.
11. Tekan botol untuk memberikan sejumlah
tetesan,
12. Beritahu anak untuk menutup mata
kemudian mengedipkannya hal ini
membantu meratakan obat disekitar mata.
13. Hilangkan kelebihan obat dengan tisu
bersih, usap dari sisi hidung ke arah luar.
Berikan tekanan halus dibagian sudut
dalam mata selama satu menit untuk
menjaga agar obat tidak menetes ke
belakang tenggorok dan menyebabkan rasa
yang tidak enak.
14. Bila kedua mata harus diberi obat, maka
ulangi prosedur tersebut pada mata yang
lain.
15. PUJI ANAK ATAS KERJASAMANYA.
16. Catat waktu anda memberikan obat pada
anak dan periksa waktu pemberian dosis
berikutnya.
Instruksi untuk salep
Bila yang diperlukan adalah tets mata dan
salep, makan berikan tetsan terlebih
dahulu sebelum memberikan salep. Bila
salep digunakan hanya sekali sehari,
berikan salep pada saat tidur, karena salep
dapat mengaburkan penglihatan anak :
17. Ikuti langkah-langkah 1 sampai 9 untuk
tetes mata.
18. Posisikan tube pada bagian dalam mata
dekat hidung (Gbr. 2)

19. Tekan bagian ujung salep kedalam kelopak


mata bagian bawah. Mulailah dari sisi
mata didekat hidung kearah tepi luar mata
20. Putar tube untuk menghentikan aliran
salep.
21 Lanjutkan dengan langkah 12 sampai 16
untuk tetes mata.
Nilai : 21 X 2 = 42

Nilai :

PARAF PENGUJI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMBERIKAN OBAT TELINGA

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Obat
2. Wadah air hangat
3. Tisu bersih atau lidi kapas dan bola kapas
bila perlu.
Instruksi
1. Siapkan alat.
2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air,
kemudian bilas dengan air jernih dan
keringkan dengan tisu atau handuk bersih.
3. Tempatkan botol obat dalam air hangat.
Tetesan yang dingin pada telinga dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman.
4. Teteskan dulu obat tersebut pada tangan
anda, untuk memastikan obat tersebut
hangat, tidak terlalu dingin atau terlalu
panas.
5. Mintak anak berbaring miring berlawanan
dengan telinga yang akan diberi obat
(telinga kanan, miring kiri, telingi kiri,
miring kanan). Bila anak tidak bisa diam,
anda dapat menggendong anak dengan
duduk dipermukaan datar, seperti lantai
atau tempat tidur. Tempatkan anak pada
posisi telentang dengan kepala berada di
antara kaki anda dengan lengannya
dibawah kaki anda. Bila perlu, anda dapat
menindihkan tungkai bawah anda di kaki
atas kaki anak untuk menjaga agar tidak
bergerak.
6. Telinga diperiksa, ada/tidak hilangkan
drainase. Bila ada drainase, hilangkan
dengan tisu bersih atau lidi kapas.
JANGAN membersihkan lebih dari telinga
luar.
7. Buka botol tetes telinga. Jangan biarkan
bagian pipetnya menyentuh apa pun.
8. Pergelangan tangan yang akan anda
gunakan ditempatkan pada pipi atau
kepala anak, ini membantu menstabilkan
tangan anda.
9. Anda perlu menguatkan saluran telinga
anak. Untuk anak usia 3 tahun atau
kurang, tarik bagian luar telinga ke bawah
dan ke belakang kepala (Gbr. 1). Untuk
anak-anak yang lebih besar, tarik bagian
luar telinga ke atas dan ke belakang (Gbr.
2).
10. Posisikan botol sedemikian rupa agar obat
menetes sejajar dengan sisi kanal telinga.
11. Tekan botol untuk jumlah tetesan yang
benar.
12. Jaga agar anak tetap berbaring pada sisi
tersebut(telinga yang diobati menghadap
ke atas) selama 1 menit. Gosok kulit di
depan telinga dengan perlahan (Gbr. 3).
Hal ini akan membantu obata agar
mengalir ke dalam telinga.

13. Bila ada percikan obat dikulit, usap bagian


luar telinga. Bola kapas dapat ditempatkan
di lubang telinga; tetapi harus di ganti
setiap penetesan diberikan.
14. Bila kedua telinga harus diberi obat, ulangi
prosedur tersebut pada telinga yang lain
setelah menunggu 1 menit.
15. PUJI ANAK ATAS KERJASAMANYA.
16. Catat waktu pemberian obat pada anak dan
periksa waktu pemberian berikutnya
Nilai : 16 X 2 = 32
Nilai :

PARAF PENGUJI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMBERIKAN OBAT ORAL

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Daftar buku obat / catatan, jadwal
pemberian obat.
2. Obat dan tempatnya.
3. Air minum dalam tempatnya.
Instruksi
1. Siapkan alat.
2. Cuci tangan.
3. Baca label untuk memastikan bahwa obat
dan dosisnya benar sebelum
memberikannya pada anak.
4. Tuangkan obat dengan jumlah yang telah
ditentukan ke dalam sendok takar.
5. Berikan obat pada anak di tempat yang
tenang agar anda tidak terganggu.
6. Beri tahu anak apa yang akan dilakukan
7. Jika perlu, gendong anak atau anak kecil di
pangkuan anda.
8. Biarkan anak menyesap obat dari sendok
atau tempatkan pipet / spuit dengan
perhalahan ke dalam mulut di bagian
dalam pipi atau tempatkan dot dalam ke
dalam mulut anak, tambahkan obat pada
bagian dotnya, dan biarkan anak mengisap
dot tersebut.
9. Bilas mulut anak dengan air biasa untuk
menghilangkan rasa manis obat dari gusi
dan gigi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengusapkan handuk kertas yang
dililitkan pada jari anda, basahi dengan air
biasa, dan kemudian usapkan pada gusi,
pipi, palatum, dan lidah.
10. Kembalikan obat pada tempat yang aman,
jauh dari jangkaun anak anak.
11. Tuliskan waktu serta lamanya pemberian
obat dan kapan dosis berikutnya harus
berikutnya.
12. PUJI ANAK ATAS KERJASAMANYA.
Nilai : 12 X 2 = 24

Nilai :

PARAF PENGUJI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT : ENTERAL

Nama peserta :
NPM :
Tanggal :
Waktu :

No Tidak Dilakukan Dilakukan


Butir evaluasi
dilakukan kurang dengan
benar benar
0 1 2
Alat-alat
1. Obat enteral yang dibutuhkan
2. Catatan pengobatan
3. Baki dan pengalas
4. Gelas berisi air minum
5. Syringe 10 cc
6. Tissu
7. Bengkok
8. Sarung tangan bila di perlukan
9. Martil dan penggerus obat
Instruksi
1. Siapkan alat
2. Melakukan inform consent pada klien
3. Pasang sampiran
4. Mencuci tangan
5. Cek selang dari aspirasi isi gastrointestinal
6. Berikan obat dalam bentuk halus atau cair
untuk mencegah penyumbatan slang
7. Posisikan bagian kepala 30 derajat
dari tempat tidur selama pemberian obat
8. Masukkan obat melalui selang nasogastrik
menggunakan syringe sesuai kebutuhan
9. Bersihkan tube dari obat dengan
membilaskan air dan dikeringkan dengan
tissu
10. Atur posisi tubuh kembali setelah
pemberian obat
11. Monitor pasien dari efek terapeutik
12. Mencuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan
Nilai : 13 X 2 = 26
Nilai :

Paraf penguji :
PERHITUNGAN DOSIS OBAT

1. Cara menghitung dosis obat tablet atau pil


Obat tablet merupakan jenis obat yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, biasanya obat
jenis ini memiliki bentuk bulat atau lonjong yang dapat dimasukkan langsung ke dalam
mulut tanpa harus di kunyah.
Cara menghitung dosis obat tablet atau pil bisa menggunakan contoh dibawah ini :

Sediaan obat adalah jumlah total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul.
Contoh:
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan
500mg.
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak, remaja atau dewasa
mungkin gampang, tapi kadang agak sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat
tablet pada bayi.
Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep “luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X.
Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet luminal 5 mg menjadi
sepuluh bagian. Order sederhana dari resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan
sediaan obat adalah 5 mg.
Kita dapat menghitung dosis obat tablet diatas dengan menggunakan rumus dosis obat:
order dokter/ sediaan obat 5 mg/10 = 0,5 mg

Setelah kita mengetahui dosis obat tersebut selanjutnya adalah menghitung berapa banyak
yang harus kita konsumsi, yaitu dengan cara dibawah ini :

Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam satuan berat (mg (miligram)
atau g (gram)) tanpa mempertimbangkan jumlah sediaan obat.
Jumlah/ Banyak sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh dokter.
Pertama kita harus menimbang berat satu pil tersebut, misal berat obat luminal 5 mg adalah
1 g. Berat obat / jumlah sediaan obat 1 g/ 10 = 0,1 g atau 100 mg.
Dengan demikian 100 mg luminal tablet mengandung sediaan 0,5 mg luminal.

2. Menghitung Dosis Obat Sirup


Setelah menghitung dosis dari obat tablet selanjutnya kita membahas menghitung dosis
obat syrup, caranya menggunakan rumus dibawah ini :

Contoh:
Dokter membuat resep ” Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup
ialah 240 mg tiap 5 mL (mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk yang tidak harus
menggunakan batas waktu atau alat mesin syringe pump
Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100
mL adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml

3. Menghitung Dosis Obat Serbuk


Berikutnya adalah menghitung dosis obat serbuk, ini yang paling jarang digunakan oleh
masyarakat namun biasanya tetap ada beberapa jenis obat yang memakai obat serbuk ini
seperti misalnya obat antibiotik, seperti ceftriaxone, cefotaxim, dan lainnya.
Untuk bisa menghitung berapa banyak dosis dari obat serbuk bisa dilihat dari contoh
dibawah ini.
Contoh:
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV.
Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc
Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 10 cc, karena jika kita
akan menarik cairan sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik jika kita
menggunakan pelarut sebanyak 9 cc.
Solusi Jawaban : 330 mg/ 1000 mg X 9 = 3 cc.

4. Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat


Nah ada juga cara memberikan obat menggunakan alat bantu biasanya pemberian ini
melaui infus pump atau syringe pump. Beberapa contoh obat ini diantaranya lasix
(Furosemid), heparin (Inviclot), cordaron (Amiodaron), dobutamin, dopamin, dan lainnya.
Untuk menghitungnya kita bisa menggunakan rumus dibawah ini :

Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100 cc.
Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam Contoh:
Perhatian:
• Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan
kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05
mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka kita harus mengubah 200 mg menjadi
200.000 mcg
• Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat adalah waktu pemberian.
Misalnya: Dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit.
Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit adalah 1 menit.
Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah 200 mg. berat badan pasien
60 kg, Obat akan dilarutkan dalam 50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg= 0,09 ml

Anda mungkin juga menyukai