Anda di halaman 1dari 6

BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan
gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk melindungi pantai, yaitu :

1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,


2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai,
3. Mengurangi energy gelombang yang sampai ke pantai,
4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain

Sesuai dengan fungsinya seperti tersebut diatas, bangunan pantai dapat di klasifikasikan
dalam tiga kelompok yaitu :

 Kontruksi yang dibangun sejajar dengan garis pantai,


 Kontruksi yang dibangun kira- kira tegak lurus pantai dan sambung ke pantai,
 Kontruksi yang dibangun di lepas pantai dan kira – kira sejajar dengan garis pantai.

Secara umum bangunan pantai di bagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama
adalah dinding pantai atau revetment yang dibangun pada garis pantai atau di daratan yang
digunakan untuk melindungi pantai langsung dari serangan gelombang. Kelompok ke dua
meliputi groin dan jetty. Groin adalah bangunan yang menjorok ke arah laut yang digunakan
untuk menangkap/menahan gerak sedimen sepanjang pantai, sehingga transport sedimen
sepanjang pantai berkurang/berhenti. Biasanya groin dibuat secara berseri, yaitu beberapa
groin dibuat dengan jarak antara groin tertentu di sepanjang pantai yang dilindungi. Jetty
adalah bangunan tegak lurus pantai yang ditempatkan di kedua sisi muara sungai. Bangunan
ini digunakan untuk menahan sedimen/pasir yang bergerak sepanjang pantai masuk dan
mengendap di muara sungai. Kelompok ketiga adalah pemecah gelombang (breakwater)
yang dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang lepas pantai dan pemecah
gelombang sambung pantai. Bangunan tipe pertama banyak digunakan sebagai pelindung
pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum mencapai pantai.
Bangunan ini dapat dibuat dalam satu rangkaian pemecah gelombang yang dipisahkan oleh
celah dengan panjang tertentu. Bangunan tipe kedua biasanya digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan perairan pelabuhan dari gelombang sehingga kapal – kapal dapat
merapat ke dermaga untuk melakukan bongkar-muat barang dan menaik turunkan
penumpang.

Menurut bentuknya bangunan pantai dapat dibedakan menjadi bangunan sisi miring dan
tegak. Termasuk dalam kelompok pertama adalah bangunan dari tumpukan batu yang bagian
luarnya diberi lapis pelindung yang terbuat dari batu-batu ukuran besar , blok beton, atau batu
buatan dari beton dengan bentuk khusus seperti tetrapod, quadripods, tribars, dolos dan
sebagainnya.Lapis pelindung ini harus mampu menahan serangan gelombang. Sedang yang
termasuk tipe kedua adalah bangunan yang terbuat dari pasangan batu, kaison
beton,tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton dan sebagainya.

Tipe bangunan pantai yang digunakan biasanya ditentukan oleh ketersediaan material di atau
di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air, dan ketersediaan perlatan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Batu adalah salah satu bahan utama yang digunakan untuk membuat
bangunan. Faktor penting lainnya adalah karakteristik dasar laut yang mendukung bangunan
tersebut dibawah pengaruh gelombang.

Berikut adalah beberapa contoh bangunan pelindung pantai :

 Dinding Pantai atau Revetmen

Dinding pantai atau revetment adalah bangunan yang memisahkan daratan dan perairan
pantai. Berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang ke darat.
Dinding pantai biasanya berbentuk vertikal,sedang revetment mempunyai bentuk miring.
Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hamper sejajar dengan garis pantai dan bisa terbuat
dari pasangan batu, beton, tumpukan pipa beton,turap, tumpukan kayu atau tumpukan batu.

Air laut yang melimpas kebelakang bangunan akan terinfiltrasi melalui permukaan tanah
dan mengalir kembali ke laut. Apabila perbedaan elevasi muka air dibelakang dan didepan
bangunan cukup besar dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup yang dapat menarik
butiran tanah dibelakang dan pada pondasi bangunan.

Susunan revetment
Revetment dari tumpukan batu

 Groin

Groin adalah banguna pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis pantai dan
berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang pantai sehingga bisa
mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi. Bangunan ini juga bisa digunakan untk
menahan masuknya transport sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai.
Groin yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga sedimen
mengendap di sisi sebelah hulu ( terhadap arah transport sedimen sepanjang pantai ). Di
sebelah hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi sementara suplai dari sebelah hulu
terhalang oleh bangunan, akibatnya daerah di hilir groin mengalami deficit sedimen sehingga
pantai mengalami erosi. perlindungan pantai dengan menggunakan satu buah groin tidak
efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang
terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu.

Groin tunggal dan perubahan garis pantai yang ditimbulkan

Groin dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu tipe lurus, tipe T dan tipe L. Menurut
kontruksinya groin dapat berupa tmpukan batu, caisson beton, turap, tiang yang dipancang
berjajar, atau tumpukan buis beton yang didalamnya diisi beton.
Groin tipe lurus

Groin tipe L

Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadinya suplai pasir melintasi groin ke
daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati sisi atasnya (overpassing) atau
melewati ujungnya (endpassing).

 Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan pada kedua sisi muara yang
berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara
sungai sebagai alur pelayaran, pengendapat di muara sungai dapat menggangu lalu lintas
kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar
gelombang pecah. Dengan jetty panjang transpor sedimen sepanjang pantai dapat tertahan
dan pada alur pelayaran kondidi gelombang tidak pecah sehingga memungkinkankapal
masuk ke muara sungai.

Selain untuk melindungi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah
pendangkalan di muara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Mengingan fungsinya
hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan dalah satu dari bangunan beikut,
yaitu jetty panjang, jetty sedang atau jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada
diluar gelombang pecah. Jetty sedang dimana ujungnya berada diantara muka air surut dan
lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagai transpor sedimen sepanjang pantai. Pada
jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada muka air surut. Fungsi utama bangunan ini
adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang
telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan sehingga pada awal musim penghujan dimana
debit besar (banjir) belum terjadi,muara sungai telah terbuka.
Seperti halnya dengan groin, jetty dapat juga dibuat dari tumpukan batu,beton,tumpukan
buis beton,turap dan sebagainya.

Jetty pada dermaga

Jetty pendek

 Pemecah Gelombang Lepas Pantai

Pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang
sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan
pelabuhan sedang tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi
perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik
gelombang di beberapa lokasi sepanjang pemecah gelombang.

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangnan yang dibuat sejajar pantai dan berada
pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk melindungi pantai
yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang. Tergantung pada panjang pantai yang
dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dari satu pemecah gelombang atau suatu
seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas bangunan pemecah gelombang.

Seperti halnya groin, pemecah gelombang lepas pantai dapat juga dibuat dari tumpukan
batu, tumpukan buis beton, turap dan sebagainya.

 Penambahan Suplai Pasir di Pantai


Pantai berpasir mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan
gelombang dan arus. Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah
nearshore yang menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya
dihancurkan selama dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses
pecahnya gelombang sering terbentuk offshore bar diujung luar surf zone, yand dapat
berfungsi sebagai penghalang gelombang yang datang (menyebabkan gelombang pecah).

Penambahan pasir disepanjang ruas pantai yang tererosi dilakukan dengan penimbunan
material di ujung hulu. Arus sepanjang pantai akan mengangkut material tersebut di
sepanjang pantai(ke arah hilir). Untuk mencegah hilangnya pasir yang ditimbun di ruas pantai
karena terangkut oleh arus sepanjang pantai serin dibuat sistem groin. Dengan adanya groin
tersebut pasir yang ditimbun akan tertahan dalam ruas- ruas pantai di salam system groin.

Didalam merencanakan perencanaan bangunan pantai dengan menambahkan suplai pasir


ke pantai perlu diketahui karakteristik transpor sedimensepanjang pantai di daerah yang akan
dilindungi dan pantai sekitarnya, memperkirakan volume suplai pasir yang akan diberikan,
karakteristik material pantai, mengevaluasi dan mencari sumber material(borrow material)
untuk pengisian awal pantai dan penambahan pasir secara berkala, mengukur elevasi dan
lebar berm pantai serta kemiringan foreshore dan menentukan lokasi penimbunan material di
pantai.

Anda mungkin juga menyukai