Rindu akan 'kita' yang selalu kuperkenalkan bangga
Salah pribadi yang terlanjur mengukir luka Salah pribadiku tidak mampu menjelaskannya dengan kata Salahkan diriku kita sekarang enggan saling sapa Bukannya marah, menghindar jadi satu-satunya cara Menjaga hatimu, kawan, agar pribadiku tidak membentuk baru pilu dan lara Sadarku, kehadiranku bukannya memberi kalian sebongkah ceria Pribadi yang hancur tidak pernah diandalkan membawa sukacita Pada kalian dengan berkat sehat raga dan jiwa Tidak berharap banyak pada dunia 'mengupayakan segalanya sendiri' ternyata menjadi trauma Namun bersama kalian segalanya kurasa berbeda 'kalian akan menangkapku bilaku jatuh' ucap hatiku bangga Dan 'kami tidak sedikitpun terpikir untuk meninggalkanmu, zha' ingatku kalian berucap iba Harapku dengan kalian hidupku akan baik baik saja Nyaman, itulah yang kurasa Aku begitu bersyukur akan 'kita' Namun sialnya, Balasku kejam, aku melukai kalian dengan tega Salahku sungguh banyak, diluar nalarku untuk mengira Tidak terhitung pribadiku membawa kalian duka Dan kupikir Tuhan enggan memaafkanku akan segalanya Hari dimana malam tiba, dengan tangis sungguh kulayangkan doa Semoga pribadi belajar banyak terkait moral cerita bagaimana aku terhadap 'kita' Dan semoga kita Akan sebagaimana kita saling kasih bersama Karena sungguh bersyukurku atas 'kita' dan segalanya yang kita lewati bersama bukanlah sia-sia Maka Sampai nanti dikala aku sehat raga dan jiwa untuk lagi bersama Jangan lupakan aku dan 'kita' Aku akan kembali dengan bingkisan indah suka dan bahagia Untuk memperbaiki segala luka yang kutorehkan pada kita yang dulunya dan membentuk kata 'selamanya kita akan baik-baik saja'. Sampai nanti, wan.