Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

DisusunOlehKelompok 3

Mely Hartaty Gultom (A1C418078)


RohotRizkitaSinambela (A1C418082)
AdibyaKhariUlhaqi (A1C4180)
Nadia Amanda Putri (A1C4180)

Kelas :Reguler C 2018

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Dra. AsniJohari, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Bagian sel yang terbesar ialah sitoplasma atau cairan sel. Sitoplasma
diselubungi olehs elaput tipis yang disebut membrane sitoplasma.Dalam sitoplasma
tersuspensi berbagai organela sel seperti reticulum endoplasma (RE), apparatus
golgi, lisosom, mitokondria, membraninti, dansentriol. Macam organela yang
terdapat dalam sel bervariasi, tergantung pada fungsi masing-masing sel. Misalnya,
sel pancreas banyak memiliki RE, sel makrofag kaya akan lisosom, dan sel hati
banyak mengandung vesikulapinositik. Kebanyakan organela mempunyai satu unit
membran, namun mitokondria daninti (nukleus) mempunyai dua unit membrane
(lihatgambar).

1
Membran sel membantu pengaturan lalulintas berbagai zat melalui proses
transporpasif dan aktif. Transpor aktif adalah proses transpor yang memerlukan
penggunaan energy dari ATP. Selain itu, membrane sel juga berfungsi sebagai tempat
melekat bagi berbagai enzim.

Bangunan yang paling menonjol dalam sitoplasma adalah inti sel.Pada


umumnya, sel mempunyai sebuah inti. Akan tetapi, beberapa jenis sel mempunyai
lebih dari satu inti, contohnya sel otot lurik. Cairan dalam inti sel disebut
nukleoplasma atau karioplasma, diselubungi oleh dua unit
membraninti.Dalamintiterdapatanakintiataunukleolus,yangmerupakanpartikel-partikel
yang sangat menyerap zat pewarna.Kandungan terpenting dari nukleoplasma adalah
kromatin.

2
Kromatin sebenarnya berbentuk butiran, tetapi selama pembelahan sel
berubah bentuk menjadi pita panjang yang dinamakan benang kromatin.Apabila
benang kromatin terkondensasi dan menjadi sangat menggulung sehingga tampak
tebal dan pendek, struktur tersebut dinamai kromosom.

Retikulum endoplasma (RE) yaitu bangunan berbentuk saluran berkelok-


kelok yang dibatasi membran.RE merupakan perluasan dari membran plasma
kearahdalam, menuju membraninti.RE dapat dibedakan menjadi dua, yaitu RE
halusdan RE kasar.Sesuai dengan namanya,RE kasar memiliki banyak butiran atau
granula halus yang menempel pada membrannya, sedangkan RE halus tidak.Butiran
atau granula halus tersebut adalah ribosom, yang berperan pentingdalam sintesis
protein.Oleh karena itu, RE kasar mampu menyelenggarakan proses sintesis protein,
sedangkan RE halus tidak. RE halus berfungsi dalam sintesis zat bukan protein.RE
mempunyai hubungan struktural dan fungsional yang erat dengan aparatus Golgi dan
membrane inti. RE juga berperan memasok nutrient keberbagai organela lain dalam
sitoplasma dan mengangkut hasil sintesis serta membuang zat sisa dari organela
tersebut. Membran RE serupa dengan membran plasma.RE dapat dijumpai pada
semua sel eukariotik.

3
Aparatus Golgi, RE, vesikel, dan lisosom secara keseluruhan me-nyusun
system bermembran yang terdapat dalam sitoplasma sel. AparatusGolgi bekerja
sebagai bagian dari system transport dalam sel, juga berkaitan dengan pembentukan
dan pengemasan bahan yang akan dikeluarkan dari sel. Lisosom dapat ditemukan
dalam sel sebagai bangunan berbentuk kantong kecil bermembran, yang berisi enzim
hidrolitik dan memiliki Ph rendah. Enzim dalam lisosom bekerja untuk
menghancurkan bagian sel yang sudah tua dan tidak diperlukan lagi, serta berbagai
zat lain yang masuk kedalam sel, baik nutrient maupun benda asing seperti bakteri
dan virus. Oleh karena itu organela ini disebut lisosom.

4
Mitokondria merupakan organela yang memiliki dua unit membran,yaitu
membrane luar danmembrandalam. Antarakedua unit membrane tersebut terdapat
ruang antar membrane dan di sebelah dalam membrane dalam terdapat
matriks.Mitokondria berfungsi sebagai penghasil ATP, yaitu senyawa kimia
berenergi tinggi. Dalam mitokondria juga berlangsung reaksi-reaksi untuk biogenesis
mitokondria.

Selain organela yang telah disebutkan, dalam sel hewan juga dijumpai sentriol
dan sitoskeleton.Sentriol merupakan bangunan berbentuk tabung kecil dan memiliki
peran penting selama pembelahan sel, yakni dalam pembentukan benang
spindel.Sitoskeleton atau rangka sel dapat ditemukan di setiap sel. Sitoskeleton dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen, dan filament
intermediet.Organela ini sangat penting, antara lain untuk mempertahankan struktur
sel agar tidak mudah berubah, contohnya sitoskeleton jenis mikrotubulus yang
terdapat pada akson sel saraf. Sitoskeleton juga penting untuk membantu pergerakan
sel, contohnya aktin dan myosin pada sel otot.

5
Perbedaan Struktur Prokariotik dan Eukariotik

Ciri-ciri Prokariotik Eukariotik


Ukuran sel : 0,2-5µm 2-100µm
Diameter
Struktur genetik :
Membran inti - +
Nukleolus - -
Kromosom DNA sirkular DNA linier
Struktur sitoplasma:
Retikulum endoplasma - +
Mitokondria - +
Lisosom - +
Ribosom 70 S 80 S
Sitoskeleton + +
Dinding sel mengandung - +
peptidoglikan + -

FUNGSI SEL

6
1. Metabolisme

Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan


aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi
di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik,
yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk
dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi
penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak molekul
makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang
sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota
dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis
protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.

2. Komunikasi sel

Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal'


dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta
mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya,
bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan
kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum
membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk
koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Komunikasi sel terdiri
dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul (misalnya hormon) atau
aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target ke molekul yang
menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak
antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul
sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh

7
melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel
yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal
menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat
pada reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan
memicu transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan
sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang
konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan
yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu, transduksi
sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada akhirnya dapat
memengaruhi metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.

8
DAFTAR PUSTAKA

Isnaeni, Wiwi.2006. FisiologiHewan. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai