Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang telah meberikan rahmat
dan karunia-NYA sehingga tersusunnya makalah mata kuliah Fisika Dasar II. Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu
Fisika Dasar II,Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini sehingga
terselesaikannya makalah ini.

Kami berharap semoga dengan di susunnya makalah ini dapat memberikan


pengetahuan bagi para pembaca.kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu penyusunan makalah ini.

Jakarta, 6 April 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih
rendah.

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini
menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Dalam dunia elektronika tentunya tidak terlepas dari hal yang namanya
kapasitor. Komponen ini sangat penting dalam dunia elektronika itu sendiri.
Dalam pemasangannya terdapat berbagai macam type rangkaian dan satu sama
lain bisa dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat adalah pada keyboard
yaitu kapasitor dengan plat sejajar. Selain itu juga kapasitor banyak terdapat
pada elektronik yang lain. Dalam percobaan yang akan dilakukan kali ini adalah
kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana dielektrik yang melapisi plat
pada kapasitor. Hal ini tentunya akan berkaitan dengan nilai kapasitansi yang
terdapat dalam rangkaian begitu juga dengan tegangan yang dihasilkan.
Kapasitor berfungsi sebagai penyaring atau filtrasi tegangan yang masuk
kedalam rangkaian fungsi ini sekaligus keutamaan kapasitor yang membuat
penulistertarik mengambil judul penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian
listrik.
B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan kapasitor secara


terperinci sehingga pembaca bisa memahami mengenai kapasitor secara
keseluruhan.

C. Rumusan Masalah

1. Definisi kapasitor

2. Cara kerja kapasitor?

3. Prinsip pembentukan kapasitor?

4. Besaran kapasitansi

5. Fungsi kapasitor

6. Jenis- jenis kapasitor

7. Kegunaan kapasitor

8. Tipe- tipe kapasitor

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan makalah ini


adalah dengan studi referensi dari internet yaitu dengan cara mencari situs-situs
internet yang berhubungan dengan makalah ini dan mempelajarinya. Hasil akhir
dari studi referensi di sajikan dalam bentuk makalah ini.

E. Sistematika penulisan

Agar memudahkan dalam pembahasan makalah ini maka penulis


membuat sistemmatika penulisan sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan

Memberikan gambaran secara singkat mengenai latar belakang


masalah. Tujuan penulisan dan metode penelitian

2. Bab II Isi

Menguraikan isi materi dari makalah dasar yang mendukung


pembahasan masalah .

3. Bab III penutup

Berisi kesimpulan dari hasil yang diperoleh berdasarkan pembahasan


secara teori daftar pustaka.
BAB II

ISI

A. Pengertian kapasitor

Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-


1867)pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan
muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang
berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat. Ketika kapasitor
dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan atau kepingan terisi
elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka muatan elektron
akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini disebabkan oleh muatan
positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat yang
memperoleh elektron.

Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan


muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring
frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan
listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).

Sebuah kapasitor pada umumnya terbuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat
bahan isolator yang sering disebut dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat
mempengaruhi nila dari kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik
yang paling sering di gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas,
vakum dan lain-lain sebagainya. Kapasitor sering disebut sebagai kondensator.
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari
kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk


dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa
1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan
rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt) Dalam
praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area
plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta
(k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x
10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan
dielektrik yang disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8
Keramik k = 100 – 1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3

B. Cara kerja Kapasitor


Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan
elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron,
tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari
sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya.
Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

Namun tidak kita pungkiri, meski suatu komponen kapasitor memiliki


bentuk dan ukuran yang berbeda, tetapi fungsi kapasitor tetap sangat di perlukan
dalam suatu komponen elektronika atau bahkan rangkaian elektronika.

Adapun kedua keping atau piringan pada kapasitor dipisahkan oleh suatu
insolator, pada dasarnya tidak ada elektron yang dapat menyeberang celah di
antara kedua keping. Pada saat baterai belum terhubung, kedua keping akan
bersifat netral (belum temuati). Saat baterai terhubung, titik dimana kawat pada
ujung kutub negatif dihubungkan akan menolak elektron, sedangkan titik dimana
kutub positif terhubungkan menarik elektron. Elektron-elektron tersebut akan
tersebar ke seluruh keping kapasitor. Sesaat, elektron mengalir ke dalam keping
sebelah kanan dan elektron mengalir keluar dari keping sebelah kiri; pada kondisi
ini arus mengalir melalui kapasitor walaupun sebenamya tidak ada elektron yang
mengalir melalui celah kedua keping tersebut.

Setelah bagian luar dari keping termuati, berangsur-angsur akan menolak


muatan baru dari baterai. Karenanya arus pada keping tersebut akan menurun
besarnya terhadap waktu sampai kedua keping tersebut berada pada tegangan
yang dimiliki baterai. Keping sebelah kanan akan memiliki kelebihan elektron
yang terukur dengan muatan -Q dan pada keping sebelah kiri termuati sebesar
+Q.

C. Prinsip pembentukan kapasitor


1) Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi,
kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi
yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).

2) Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan


kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan
dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.

3) Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu
disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-
komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan
gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

D. Besaran Kapasitansi

Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya


muatan listrik dengan tegangan kapasitor. C = Q / V Jika dihitung dengan rumus
C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat
yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak
antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya
muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya
disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1
farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai
beberapa milifarad.

E. Fungsi Kapasitor

Fungsi Kapasitor sendiri terbagi atas 2 kelompok yaitu kapasitor yang


memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat
diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor variabel.
Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan
listrik, dan juga memiliki sifat yang tidak dapat dilalui arus DC (direct Current)
dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai
impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan).

Fungsi kapasitor pada suatu rangkaian juga mempunyai maksud dan


tujuan di antaranya, sebagai, penghubung (coupling) yang menghubungkan
masing-masing bagian dalam suatu rangkaian, memisahkan arus bolak-balik dari
arus searah, sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya, sebagai
pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar dan untuk menghemat daya
listrik dalam rangkaian lampu TL.

F. Jenis dan macam- macam kapasitor

Jenis-Jenis Kapasitor dalam komponen elektronika bermacam-macam di


antaranya adalah kapasitor bipolar/ non polar dan capasitor polar (memiliki kutub
-/+), walaupun kapasitor ini sama-sama di gunakan untuk menyimpan muatan
listrik, tapi banyak perbedaan diantara dua macam capasitor ini, baik dari bahan
yang digunakan untuk membuat capasitor tersebut maupun dalam kegunaannya.

1. Kapasitor Berdasarkan Bahan Penyekat Konduktor ( Dielektrikum ):

a. Kapasitor keramik

Kapasitor keramik adalah kapasitor yang dibuat dengan bahan


dasar keramik yang di gunakan untuk media penyimpan arus. Cara
memasangnya adalah di letakan diantara dua pin kaki kapasitor tersebut
sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan arus listrik.

b. Kapasitor tantalum

Kapasitor tantalum merupakan jenis-jenis kapasitor elektrolit


yang elektrodanya terbuat dari material tantalum. Komponen ini
memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda atau
tanda lainya yang ada pada bodi kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa
pin dibawahnya memiliki polaritas positif.

c. Kapasitor Multilayer

Kapasitor multilayer terbuat dari bahan material, kapasitor ini


sama dengan kapasitor keramik, bedanya hanya terdapat pada jumlah
lapisan yang menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya
disusun dengan banyak lapisan atau biasanya disebut dengan layer
dengan ketebalan 10 sampai dengan 20 μm dan pelat elektrodanya
dibuat dari logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan memiliki
karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik.

2. Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya

a. Kapasitor Nonpolaritas
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif sehingga
cara pemasangan pada rangkaian elektronika boleh bolak-balik. Yang
termasuk kapasitor ini adalah kapasitor mika, kapasitor
keramik,kapasitor kertas, dan kapasitor milar.
b. Kapasitor Polaritas
Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif, sehingga cara
pemasangan pada rangkaian elektronika tidak boleh terbalik.
Kapasitor juga dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut bentuknya, dikenal beberapa kapasitor yaitu kapasitor
silindris, kapasitor bola sepusat, kapasitor keping sejajar, kapasitor
balok, kapasitor botol leiden, dan kapasitor variable.
2. Menurut bentuk dielektriknya, dikenal kapasitor keramik,
kapasitor kertas, kapasitor mika, kapasitor gas, kapasitor
vakum,dan kapasitor elektrolit(eco).
3. Menurut kegunaannya, dibedakan atas kapasitor tetap dan
kapasitor yang dapat diatur (disetel)
4. Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik dibagi
menjadi:
a) Kapasitor berpolar, mempunyai kutub + dan kutub -,
misalnya elco yang dipasang pada rangkaian arus searah(DC)
b) Kapasitor nonpolar, tidak mempuyai kutub, bila dipasang
pada rangkaian arus bolak balik (AC).

G. Kegunaan Kapasitor
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:

1. Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung


kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan.

2. Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik.

3. Memilih panjang gelombang pada radio penerima.

4. Sebagai filter dalam catu daya (power supply).

H. Bentuk Kapasitor
Bentuk kapasitor:
1. Kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F)
2. Kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)

3. Kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas


maksimum 500 pF
I. Rangkaian Kapasitor
1. Rangkaian Kapasitor Seri

Kapasitas Ekuivalen Seri

V = q ( 1/C1 + 1/C2 )

Rumus Kapasitas Seri

Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama


dengan jumlah kebalikan dari tiap - tiap kapasitas.

2. Rangkaian Kapasitor Paralel

Kapasitas Ekuivalen Paralel

q = ( C1 + C2 ) V
Rumus Kapasitor Paralel

Kapasitas ekivalen dari susunan paralel sama dengan jumlah tiap-tiap kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai