1155 Dinyatakan wanprestasi apabila jangka waktu lampau/ diberikan teguran mengenai jangka
waktu itu.
Proses somasi : untuk utang piutang yang tidak ditetapkan jangka waktu. perbuatan sia-sia. kenapa?
Kalau terdapat jangka waktu cukup dengan mengenai jangka waktu yang yang ditentukan, maka
akan menimbulkan hak tagih.
Jika yang berhutang firma/ cv kemana gugatnya? Di pn Tempat ia didaftar, namun sekarang sudah
didaftar di kemenkunham. Jika PT? Sesuai anggaran dasar.
Kenapa dibutuh kepailitan dan tidak hanya dengan gugatan saja? Menit ke 12
Di peraturan kepailitan baru -> rencana perdamaian bagi debitur -> jika disetujui, maka akan di
angkat meenjadi kepailitan. Jika tidak mengajukan perdamaian maka akan menjadi insolvensi.
2. Jika rencana perdamaian juga tidak disetujui maka jatuh juga pailitnya. (insolvensi jatuh)
3. Hakim pengawas juga tidak menyetujui rencana perdamaian maka jatuh juga pailitnya.
Jika seseorang dinyatakan pailit dan jatuh keadaan insolvensi maka tidak ingin/mau saja Sudah
cukup. (walaupun asset lebih ebsar daripada hutang)
Oleh karena syarat-syarat kepailitan ini merupakan tolok ukur bagi pengadilan, maka
pemohon menentukan pailit harus menggunakan juga persyaratan-persyaratan tersebut
sebagai tolok ukur apakah memintanya layak untuk diajukan kepada pengadilan. Syarat-
syarat kepailitan dalam Undang-Undang Kepailitan Indonesia, yaitu UU no. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayar Utang (UUK-PKPU) diatur dalam
Pasal 2 ayat (1). Menurut Pasal 2 ayat (1) UUK- PKPU:
“Debitur yang memiliki dua atau lebih Kreditur dan tidak dibayar lunas sedikit pengadilan
yang disetujui dalam Pasal 2, baik atas permo satu yang telah bertambah dan dapat ditagih,
dikirim pailit dengan honannya sendiri, juga sesuai permintaan seorang atau lebih
Krediturnya. “
Dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU, dapat disimpukan ahwa permohonan pernyataan
pailit terhadap seorang Debitur hanya dapat diajukan apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Debitur terhadap siapa permohonan itu diajukan harus paling sedikit mempunyai dua
kreditur; atau dengan kata lain harus memiliki lebih dari satu Kreditur
b. Debitur tidak membayar lunas sedikitnya satu utang kepada salah satu Krediturnya.
c. Utang yang tidak dibayar itu harus telah jatuh waktu dan telah dapat ditagih )due and
payable)
Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU ini merupakan perubahan terhadap syarat kepailitan yang
ditentukan dalam Pasal 1 ayat (1) Faillisments-verordenine yang berbunyi bahwasannya
“Setiap Debitur yang tidak mampu membayar utangnya yang berada dalam keadaan berhenti
membayar kembali utang tersebut, bai katas permintaannya sendiri maupun atas permintaan
seorang Kreditur atau beberapa orang Krediturnya, dapat diadakan putusan oleh hakim yang
menyatakan bahwa Debitur yang bersangkutan dalam keadaan pailit.”
Menurut Pasal 1 (1)Fv tersebut seorang Debitur dapat dinyatakan pailit apabila Debitur tidak
mampu membayar utangnya dan berada dalam keadaan berhenti mambayar utangnya. Pasal
tersebut tidak menentukan apakah Debitur harus mempunyai lebih dari seorang Kreditur
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU. Dengan demikiran maka seorang
Debitur sekalipun hanya mempunyai seorang Kreditur dapat dinyatakan pailit oleh
pengadilan,
Pailit - 3
1. Berhenti membayar- dalam keadaan dia tidak membayar seluruh hutangnya, atau
membayar berhenti-membayar berhenti.
Keadaan syarat pailit pertama menurut UU No.37 2004
- A
Dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU, dapat disimpukan ahwa permohonan pernyataan
pailit terhadap seorang Debitur hanya dapat diajukan apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Debitur terhadap siapa permohonan itu diajukan harus paling sedikit mempunyai dua
kreditur; atau dengan kata lain harus memiliki lebih dari satu Kreditur
- Jatuh tempo/ dapat ditagih?
b. Debitur tidak membayar lunas sedikitnya satu utang kepada salah satu Krediturnya.
c. Utang yang tidak dibayar itu harus telah jatuh waktu dan telah dapat ditagih )due and
payable)
- Kreditur tidak dapat lgsg mengajukan pailit kepada pengadilan niaga : perbankan
(hanya bias oleh BI)
-