Anda di halaman 1dari 2

Makhluk hidup terbagi menjadi 2 menurut struktur selnya yaitu makhluk hidup bersel

banyak dan makhlik hidup bersel satu. Makhluk hidup bersel banyak contohnya adalah
manusia, hewan dan tumbuhan. Sementara makhluk hidup bersel satu tidap dapat terlihat
dengan mata kita, karena panca Indra dari manusia memiliki kemampuan yang terbatas
sehingga harus memerlukan bantuan dari alat mikroskop untuk dapat melihatnya. Makhluk
hidup bersel satu contohnya adalah bakteri atau mikroba yang biasanya disebut sebagai
mikroorganisme. Mikroorganisme yang merupakan jasad hidup dan mempunyai ukuran yang
sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003).
Meskipun bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil, namun tidak memungkinkan
untuk kita buat melihat dan mengukur bakteri tersebut. Untuk itulah bakteri dapat dilihat
lewat mikroskop stereo dan untuk pengukuran nya mikroskop tersebut dilengkapi dengan
lensa ocular atau suatu piringan yang diukir dengan garis garis berjarak sama. Jarak antara
garis-garis tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankanmicrometer pentas, suatu
alat yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis. Pemeriksaan bakteri melalui
mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan menampakkan garis-garis yang sudah
diketahui ukurannya di atas mikroorganisme yang diperiksa sedemikian rupa sehingga
panjang dan lebar sel dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan Madigan, 2005).
Sel bakteri mempunyai ukuran yang sangat beragam baik itu panjang maupun pendek,
bahkan di beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada spesies yang lain
(Alcamo,2001). Sel individu bakteri mempunyai banyak bentuk diantaranya adalah elips,
bola, batang, ataupun spiral. Tiap dari bentuk bakteri ini menciriksn morfologi dari bakteri
tersebut. Sel bakteri yang bentuknya bundar dinamakan kokus, Sel berbentuk silindris atau
batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar di antara
berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus tampak persegi, yang lain bundar, dan yang
lain lagi meruncing atau lancip seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling
melekat satu sama lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai
begitu juga dengan lainnya.(Funkeetal, 2004).
Bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif.
Pembagian kelompok ini didasarkan teknik pewarnaan diderensial yang disebut pewarnaan
gram. Kedua kelompok ini berbeda terutama dalam dinding selnya(Volk&Wheeler, 1988).
Baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, dinding sel tidak meyerap cukup
zat warna dasar yang umum. Pewarnaan sel bakteri secara gram merupakan salah satu
proseedur yang penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri (Hastuti,
2012). Adapun hasil perubahan warna bakteri oleh pewarnaan gram yaitu Bakteri gram
positif, akan berwarna ungu pada akhir pewarnaan, Bakteri gram negatif, akan berwarna
merah pada akhir pewarnaan.

Dapus:
Alcamo IE. 2001.Fundamentals ofmicrobiology. Boston: Jones andBartlett
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: JICA
Madigan M andMartinko J.2005. BrockBiologyofMicroorganisms (11th ed.)
Funke BR, Tortora GJ, Case CL. 2004. Microbiology: anintroduction (edisi ke-8th ed,). San
Francisco: Benjamin Cummings
Hastuti, Utami Sri. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMMPress.
Volk, Wesley A &Wheeler, Margaret F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai