OLEH
NIM : PO.62.31.3.17.400
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anak usia dini merupakan seseorang anak mengalami perkembangan dan
pertumbuhan yang pesat dalam kehidupannya, Pertumbuhan anak sangatlah penting
bagi setiap orangtua. Anak balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan
rawan penyakit, sehingga banyak anak mengelami atau menderita gangguan akibat gizi,
dikarenakan anak balita berada dalam masa transisi, pada masa pertumbuhan maka akan
terjadi perubahan pola makan dari makanan bayi ke makanan dewasa. Dalam tingkat
individu, masalah gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi yang saling
berkaitan. Sementara pada tingkat keluarga dan masyarakat, masalah gizi disebabkan
kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan dan pengetahuan dalam memilih
bahan makan ,serta cara mengolah makanan. Dan juga tersedianya pelayanan kesehatan
dan gizi yang terjangkau dan berkualitas (Depkes, 2007).
Banyak orang tua yang sibuk berkerja, menitipkan anaknya di tempat penitipan
anak (TPA), maka di tempat penitipan anak memiliki berapan pelayanan di antarannya
yaitu perawatan, asuhan, bimbingan dan kebutuhan pokok anak seperti makanan, Maka
salah satu pelayanan yang diberikan di Tempat Penitipan Anak (TPA) adalah pelayanan
makanan. TPA yang melaksanakan pelayanan makanan untuk anak-anak yang dititipkan
ditempat tersebut menyediakan makanan yang seimbang dan bergizi, maka manajemen
penyelenggaran makanan menjadi hal yang sangat penting dalam menyediakan
makanan.
Penyelenggaran makanan di TPA dapat dikatan dengan makanan institusi, serta
fungsi manajemen diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh
manejer dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pada pelaksanaan penyelenggaran
makanan. Dimana manajemen tidak hanya melekat pada manejer namun juga pada
sumber daya manusia yang lainya seperti tenaga yang berkerja di tempat produksi
makanan. Menurut Pedoman Gizi Rumah Sakit (Kementrian Kesehatan RI, 2013)
Manajemen penyelenggaraan makanan merupakan serangkaian kegiatan perencanaan
menu hingga sampai pendistribusian makanan kepada konsumen guna mencapai status
gizi yang optimal.
Kebutuhan dasar anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal ada tiga, yaitu asuh, asih dan asah. Menu makan anak usia dini haruslah
makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang. Yang dimaksud
dengan gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi mengandung beraneka ragam
zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam takaran porsi makan yang sesuai
dengan kebutuhan. Pelaksanaan atau penyelenggaraan makanan sehat di lembaga TPA
sangatlah penting, mengingat anak usia dini sedang berada dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan, sehingga harus menerima asupan makanan yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangnnya.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Apakah ada pengaruh penyelenggaraan makanan terhadap status gizi anak di TPA
nanda
2. Tujuan Khusus :
DAFTAR PUSTAKA
a) Sasaran
Sasaran penyelenggaraan makanan adalah konsumen. Dalam
penyelenggaraan makanan, standar masukan (input) meliputi biaya,
tenaga, sarana dan prasarana, metoda, peralatan; sedangkan standar
proses meliputi penyusunan anggaran belanja bahan makanan,
perencanan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, pembelian
bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan,
persiapan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan
makanan, persiapan bahan makanan, serta pengolahan makanan dan
pendistribusian makanan. Sedangkan standar keluaran (output) adalah
mutu makanan dan kepuasan pasien.
b) Bentuk
Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan
instalasi gizi atau unit pelayanan gizi. Sistem penyenggaraan makanan
dapat dilakukan secara swakelola (secara penuh) atau memanfaatkan jasa
catering/perusahaan jasaboga.
c) Mekanisme kerja penyelenggaraan makanan
Cakupan penyelenggaraan makanan luas tidak seperti yang dipahami
hanya sekedar merencanakan menu,mengeloh, menympan dan
menyajikan bahan makanan, tetapi juga meliputi fasilitas, peraturan
perundang-undangan, anggaran, ketenagaan, peralatan, hygiene-sanitasi
dan lain sebagainya. Pelayanan gizi yang berorientasi kepada konsumen
disusun berdasarkan sekumpulan tujuan yang ingin dicapai, menentukan
kegiatan dan implementasi, selanjutnya evaluasi dan riview secara
keseluruhan.
d) Perencanaan anggaran belanja makanan
Perencanan anggaran belanja makanan (AMB), adalah suatu kegiatan
penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan
makanan bagi konsumen yang dilayani. Tujuan kegiatan ini untuk
memenuhin kebutuhan (macam dan jumlah) bahan makanan bagi
konsumen yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.
Prasyatan perencanan AMB :
Adanya kebijakan
Tersedianya data peraturan pemberian makanan
Tersedianya standar makanan
Tersedianya data standar harga dan bahan makanan
Tersedianya data rat-rata jumlah konsumen yang dilayani
Tersedia skilus menu
Tersedianya anggaran makanan yang terpisah dari biaya
perawatan.
e) Perencanaan menu
Perencanan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu, yang akan
diolah untuk memenuhi selera konsumen dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang. Adapun tujuan perencanan menu, ialah
agar tersedia skilus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada
(misalnya 10 hari atau seminggu). Sedangkan prasyarat perencanaan
menu meliputi :
Peraturan pemberian makanan
Standar porsi dan standar resep
Standar bumbu
Menajemen penyelenggaraan
makanan terhadap status gizi anak
7. Definisi Operasional
1. Pola makan
Pola konsumsi anak di TPA adalah jenis serta frekuensi bahan makan yang
dikonsumsi anak. Jenis bahan makanan diklasifikasikan dalam makanan
pokok, lauk hewani dan nabati, sayuran, buah-buahan, susu, minyak dan
lain-lain.
Kriteria objetif :
Ditentukan dengan menggunakan skala gumman. Penentuan tingkat pola
makan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh tiap sampel.
Baik : jika skor perhitungan sama atau diatas nilai rata-rata seluruh
responden
Kurang : jika skor perhitungan dibawah nilai rata-rata seluruh responden
2. Status gizi
Adalah keadaan gizi anak dengan berdasarkan pengukuran antropometri
BB/U berdasarkan standar internasional WHO.
BB/U
Gizi baik : bila nilai Z-Score ≤ -2 SD sampai dengan +2 SD
8. Hipotensi
Berdasarkan pada kerangka kosep penelitian dia atas, maka sebagai jawaban
sementara dari masalah penelitian ini, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
“ ada hubungan antara penyelenggaraan makanan dengan status gizi anak di
TPA chinta”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
yaitu peneliti mencoba memahami subjek dari sudut pandang subjek sendiri mengenai
manajemen pelayanan makanan.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data pengumpulannya tidak dilakukan oleh peneliti, tetapi
diperoleh dari dari pihak lain.
3. Instrument
a. Kuesioner
b. Formulir food frequency
c. Timbangan
d. Pengukur tinggi badan
e. Kalkulator
f. Alat tulis
E. Analisis Data
1. Analisis Univariet, yang digunakan terhadap variable independendari hasil
penelitian
2. Analisis Bivariat, yang dilakukan terhadap variable independen dan dependen
yang keduanya berhubungan atau berkorelasi. Untuk mengetahi hubungan tiap
variabel independen dan variabel dependen yang di uji dengan tingkat
kemakanan p<0,05.