Anda di halaman 1dari 5

DINDA NUGRAHAN

1810631210055
FARMASI 2B

1. MASERASI
Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa latin, artinya merendam) adalah
sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam
menggunakan pelarut bukan air (pelarut non polar) atau setengah air, misalnya etanol
encer, selama periode waktu tertebtu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian
(FI Ed. IV).

Kelebihan Kekurangan

 untuk jenis senyawa tahan panas  Maserasi membutuhkan waktu


ataupun tidak tahan panas. yang lama,biasanya paling cepat
 tidak diperlukan alat yang spesifik 3x24jam
 dapat digunakan apa saja untuk proses  membutuhkan pelarut dalam
perendaman. jumlah yang banyak.
 Prosesnya relatif hemat penyari.  Proses penyarian tidak sempurna
 Tanpa pemanasan. karena zat aktifnya hanya mampu
 Alat yang dipakai sederhana, hanya terekstraksi sebesar 50% saja
dibutuhkan bejana perendam  perlu dilakukannya pengadukan
 Biaya operasionalnya relatif rendah untuk meratakan konsentrasi
larutan diluar butir serbuk
simplisia

Modifikasi metode maserasi :


 Modifikasi maserasi melingkar
 Modifikasi maserasi digesti
 Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
 Modifikasi remaserasi
 Modifikasi dengan mesin pengaduk

2. PERKOLASI
Perkolasi adalah Estraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna
(exhaustive extraction) umumnya dilakukan pada suhu kamar. Proses penyarian
simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada
simplisia dalam suatu percolator.
Kelebihan Kekurangan

 Tidak terjadi kejenuhan  Cairan penyari lebih banyak


 Pengaliran meningkatkan difusi  Resiko pencemaran mikroba karena
(dengan dialiri cairan penyari penyari dilakukan terbuka
sehingga zat seperti terdorong
untuk keluar dari sel

3. MESERASI- PERKOLASI
Kelebihan Kekurangan

 Menggunakan double pelarut  Waktu yang dibutuhkan semakin


 Ekstrak yang dihasilkan lebih banyak lama

4. REFLUKS
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin
balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk mengektraksi bahan-bahan yang tahan
terhadap pemanasan.

Prinsipnya yaitu penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu
dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat,
akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian
seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna,
penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 34 jam. Filtrat yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.
Kelebihan Kekurangan

 Kondisi reaksi terkontrol dengan  Waktu reaksi, bisa 7-72 jam,


baik. bergantung reaksi.
 Rendemen bisa cukup banyak  Suhu yang bisa berubah, sehingga
 Reaksi berlangsung bisa bertahap waktu tidak efektif
 Dalam sintesis polimer, produk yang  Diperlukan pelarut yang cukup
dihasilkan memiliki masa molekul banyak
yang tidak kecil  membutuhkan volume total pelarut
 untuk mengekstraksi sampel- yang besar dan sejumlahmanipulasi
sampel yangmempunyai tekstur dari operator
kasar dan tahan pemanasan
langsung.

5. SOKLET
Soxhletasi adalah proses untuk menghasilkan ekstrak cair yang
dilanjutkan dengan proses penguapan. Pada cara ini pelarut dan simplisia
ditempatkan secara terpisah. Sokhletasi digunakan untuk simplisia dengan khasiat
yang relatif stabil dan tahan terhadap pemanasan.

Kelebihan Kekurangan

 dilakukanberulang ulang  Tidak baik dipakai untuk


 Jumlah pelarut yang digunakan mengekstraksi bahanbahan
sedikit tumbuhan yang mudah rusak atau
 Jumlah sampel yang diperlukan senyawa senyawa yang tidak tahan
sedikit panaskarena akan terjadi
 Pelarut organik dapat mengambil penguraian
senyawa organik berulang kali.  Pelarut yang digunakan mempunyai
titik didih rendah.
6. DEKOK/INFUDASI
Proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif
yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Infus adalah sediaan cair yang dibuat
dengan menyari simplisia dengan air, pada suhu 90°C selama 15 menit. Sedangkan
dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan
pelarut air pada suhu 90°C selama 30 menit.

Prinsipnya untuk melakukan proses infusa, maka kita harus mempersiapkan 1


unit panci yang terdiri dari 2 buah panci yang saling bisa ditumpuk (panci-tim). Panci
yang diatas digunakan untuk menaruh bahan yang akan diekstraksi (tentu
bersama pelarutnya yaitu air, masing-masing dengan takaran tertentu), sementara
panci bawah diisi air, maksudnya digunakan sebagai pemanas panci atas, sehingga
panas yang diterima panci atas tidak langsungberhubungan.

Kelebihan Kekurangan

 Peralatan sederhana, mudah dipakai  Sari yang dihasilkan tidak stabil dan
 Biaya murah mudah tercemar oleh bakteri dan
 Dapat menyari simplisia dengan kapang.
pelarut air dalam waktu singkat
Referensi
[1]. Ekstraksi : Prinsip Dasar, Contoh dan Metode Ekstraksi By. Akbar
Asfihan,04 Oktober2019.

[2]. (https://dokumen.tips/documents/maserasi-perkolasi-soxhletasi-infusa-
dekok-destilasi-uap.html)

(Dikutip 16 februari 2020, pukul. 10.32 AM)

[3]. Sabtu 16 februari 2020 (http://ezrymaudi.blogspot.com/2017/01/maserasi-


dan-perkolasi.html)

[4]. Metoda Ekstraksi (Denny Rianto, Nov 23, 2013)

[6]. PERBANDINGAN METODE MASERASI, REMASERASI, PERKOLASI DAN


REPERKOLASI TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) (DIANITA LAILA FAUZANA BOGOR 2010).

Anda mungkin juga menyukai