Anda di halaman 1dari 4

2

Di masa krisi ekonomi yang masih terus berlanjut, bagi keluarga pas-pasan

tidak ada pilihan lain kecuali berhemat di segala hal. Namun kebutuhan pokok akan

papan (rumah) yang layak huni terus bertambah. Sementara anggaran dana untuk

memiliki rumah ideal dengan harga tanah terjangkau juga terbatas. Maka memilih

rumah pun harus pandai. Ada dua factor utama yang perlu dipertimbangkan dalam

memilih rumah tinggal, yakni lingkungan perumahan yang sehat dan desain rumah

yang sehat. Kenyataannya biaya pembangunan rumah tidaklah murah, untuk itu perlu

diadakan penyediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau. Pembangunan

‘Rumah Sehat’ menjadi sesuatu yang penting untuk dilaksanakan tanpa melupakan

factor estetika agar tidak terjadi pandangan umum bahwa rumah sehat adalah rumah

kecil lusuh yang membosankan (Fitriani, 2007).

Rumah sehat merupakan bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta

sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan secara fisik,

mental, dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.

Oleh karena itu keberadaan rumah sehat yang aman, serasi, dan teratur sangat

diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik (Ditjen

Cipta Karya, 1997; Keman, 2007).

Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat

apabila : (1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari

udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan

kebisingan 45-55 dB.A.; (2) Memenuhi kebutuhan kejiwaan; (3) Melindungi

penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki sarana penyediaan air

bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter

dan memenuhi syarat kesehatan; serta (4) Melindungi penghuninya dari kemungkinan

terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran, seperti pondasi rumah yang kokoh,
3

tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan,

bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas (Sanropie, 1992; Azwar, 1996; Keman,

2007).

Berdasarkan penjelasan diatas ventilasi/jendela merupakan salah satu faktor

penting untuk menciptakan rumah sehat. Menurut Notoatmojo (2003), rumah yang

luas ventilasinya tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi kesehatan

penghuni rumah. Hal ini disebabkan karena proses pertukaran aliran udara dari luar ke

dalam rumah tidak lancar, sehingga bakteri penyebab penyakit ISPA yang ada di

dalam rumah tidak dapat keluar. Ventilasi juga menyebabkan peningkatan

kelembaban ruangan karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit, oleh karena

itu kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik untuk

perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit ISPA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui

“Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Membuka Jendela (Studi

di Dusun Srigentan, Karangjati, Brongsongan, dan Bojong Desa Wringinputih

Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah).

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku

membuka jendela (studi di Dusun Srigentan, Karangjati, Brongsongan, dan

Bojong Desa Wringinputih Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa

Tengah).
4

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku membuka

jendela (studi di Dusun Srigentan, Karangjati, Brongsongan, dan Bojong Desa

Wringinputih Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah).

2. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan perilaku membuka jendela

(studi di Dusun Srigentan, Karangjati, Brongsongan, dan Bojong Desa

Wringinputih Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah).

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kepala Puskesmas Wringinputih

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya tentang rumah sehat

khususnya perilaku membuka jendela.

2. Bagi Masyarakat Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur Kabupaten

Magelang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan

pengetahuan mengenai rumah sehat, kriteria rumah sehat dan cara menjaga

lingkungan sehingga masyarakat desa Wringinputih bisa membersihkan dan

merawat rumah dengan benar dan baik.

3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan tambahan diperpustakaan

mengenai hubungan tingkat pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan dengan

perilaku membuka jendela, studi di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur,

Kabupaten Magelang

4. Bagi Peneliti

Menerapakan ilmu yang dipelajari dan didapatkan dari perkuliahan serta

membantu untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi. Serta


5

menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang penyakit ISPA dan

penyakit menular maupun tidak menular lainnya.

Anda mungkin juga menyukai