Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Jonris Samloy


NPM : 18180000112
Tanggal : 1 Oktober 2019
Waktu : Pkl. 09.45 – 10.00 WIB (15 Menit)
Tempat : Ruang A5 PSBL Harapan Sentosa II Cipayung
Inisial Klien : Tn. F. W. R
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Halaman depan Mushola Panti
Deskripsi pasien : Penampilan rapih, pakaian bersih dan pasien sering meludah.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PERAWAT KLIEN
P : Selamat pagi Pak, boleh P: Memandang K dan P ingin membuka percakapan dengan K masih ragu terhadap orang
saya duduk di sebelah Bapak tersenyum klien dan berharap dengan sapaan baru yang masuk ke
? K: Memandang perawat dan sederhana P bisa diterima oleh K. lingkungannya dan sering
senyum meludah Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai suatu
percakapan sehingga dapat terjalin
K : Selamat pagi juga Br, K: Ekpresi datar P merasa senang ada tanggapan atas K ragu terhadap orang baru rasa percaya.
silahkan. K meludah ke P: Memandang K salam walaupun belum diekpresikan
halaman. secara tulus

P : Wah, suasana pagi ini P : Memandang ke halaman P ingin memulai percakapan dengan K memberikan respon sepintas
sejuk sekali ya Pak apalagi di sambil melirik K topik ringan sebelum masuk ke kondisi dan menunjukkan perhatian
depan mushola ini. K : Ikut melihat ke halaman K cukup terhadap P Topik ringan akan memudahkan
lalu meludah interaksi lebih lanjut

K : Ia Br, disini sejuk karena K: Membalas respon P P dengar dengan senyum K K merespon P
ada pepohonan. K mulai P: Senyum
meludah lagi

P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus diberikan K masih memberikan
Br Jonris, saya mahasiswa menlunjurkan tangan ke K penjelasan tentang kedatangan P tanggapan secara ragu-ragu
Profesi Ners dari STIKIM K: Memandang dan tetapi suka meludah
Jakarta Selatan, saya praktek menjulurkan tangan ke P
selama 1 bulan disini dan
yang akan merawat Bapak. Memperkenalkan diri dapat
menciptakan rasa percaya klien
K : Lama juga ya Br Jonris. K K : Klien mulai mengoceh P merasa perlu segera memberikan K masih meludah dalam terhadap perawat
meludah lagi. tentang kekuasaan dan penejelasan percakapan
kekuatannya dan mengulang
pembicaraan yang sama
P: Diam dan mendengar

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K senyum tetapi meluda
pasien dan mendekatkan diri ke
K
K: Memanang P
Mengenal nama pasien akan
memudahkan interaksi
K : Fanny Wempy Rawung. K : Menyebut nama dengan P merasa K bicara keras dan lancar, K merasa perkenalan hanya
senyum dan kontak mata ada serta tersenyum formalitas belaka
P: Senyum

P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K K mencoba mengingat nama
dipanggil siapa? K : Menoleh ke halaman yang disukainya Nama panggilan merupakan nama
akrab klien sehingga menciptakan
K : Fanny atau Wempy K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K singkat K mulai tertarik dengan rasa senang akan adanya
terserah Br Jonris saja pilih menjawab singkat. perkenalan dengan P pengakuan atas namanya
yang satu. Tetapi panggils P : senyum dan menjawab siap.
Mas saja jangan Pak karena
saya masih muda.

P : Wah, kedengarannya enak P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak,
kalau saya manggil Mas tersenyum mengngingat nama yang
Fanny K : Terserah Br Jonris saja disukainya Pujian berguna untuk
mendekatkan perawat menjalin
K : Menoleh ke P sambil P merasa pertanyaan mendapatkan K mulai merasa bahwa P hubungan therapeutik dengan
K : Iya Br Jonris senyum, ada kontak mata respon datang untuk membantu K klien
P : Memperhatikan K

P : Mas Fanny asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha membangun K masih mengingat asalnya
mana ya? K : Dengan tegas mengatakan keakraban dengan topik sederhana
asalnya
Topik sederhana membantu
K : Manado, Sulawesi Utara. K : Menoleh ke P dan P senang karena K memberi respon K senang karena ingat daerah
menjalin kedekatan dengan klien
Kalau Br Jonris asal mana? tersenyum lalu mulai asalnya dan kembali
mengoceh tidak jelas membayangkan daerah asalnya
P : Memperhatikan K tersebut

P : Wah, jauh juga ya dari P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum pasien K berpikir dan berusaha
sini. Saya asal Ambon. Mas tersenyum mengingat
Fanny sudah berapa lama K : Meludah dan senyum
Lama rawat menentukan apakah
disini?
klien kronis atau akut
K : Bicara tanpa menoleh P khawatir kalau pertanyaan membuat K membayangkan keadaan
K : Baru setahun saja Br P : Memandang K K tersinggung yang telah lama dijalaninya
Jonris .
P : Sejak tahun berapa Bapak P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat memperoleh data lama K berusaha mengingat
Daya ingat pasien dapat dikaji
disini? K : Menunduk sambil meludah rawat secara lebih pasti sambil
dengan menanyakan data-data
mengkaji daya ingat pasien
pasien yang sederhana
K : Yach, baru 2018 kemarin! K : Masih menunduk P senang karena mendapat respon dari K menjawab dengan
K meludah lagi. P : Memperhatikan K. P menemukan adanya kompulsif sekedarnya

P : Sekarang Mas Fanny P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman dan
terdiam beberapa lama
Umur mempengaruhi daya ingat
K : Em… 30 tahun. Br Jonris K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah dapat K menjawab sesuai dengan
klien
tahu ngga hari minggu menunduk lagi dijawab jelas oleh K daya ingat yang dimilikinya
kemarin tanggal 29 P : Tersenyum dan merespon K
September itu saya ulang
tahun.
P : Wah hebat ya sudah 30 P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan tsb K mengingat-ingat
tahun, selamat ulang tahun ya dan merespon K sambil sangat spesifik dan takut menyinggung
Mas Fanny walaupun sudah berjabat tangan lagi pasien
lewat beberapa hari!!! Mas mengucapkan salam.
Fanny ingat nggak, kenapa K : Tersenyum dan
dirawat disini mengucapkan terima kasih
Keluhan utama merupakan dasar
K : Ngga tahu juga Br Jonris, K : Menoleh dan meyakinkan P lega karena K tidak tersinggung K menjawab tegas pasien dirawat di Panti
saya sementara main PS P dengan wajah serius
(Play Station) langsung P : Pertahankan kontak mata
dibawah oleh bapak dan dengan ekspresi serius dan
paman saya. berempati

P : Mas Fanny pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan pasien K mengingat-ingat
ngamuk? K : Menoleh ke halaman lalu dirawat Waham dapat terjadi kapan saja
menunduk karena adanya stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, saya K : Menatap P, bercerita P kaget dan sadar kalau pasien K mendemosntrasikan cara
orangnya cinta damai. Enak dengan wajah ekspresi dengan mengalami waham kebesaran
membuat bumi. K mengalami
sendirian. Saya punya emua wajah serius, sesekali tertawa.
pulau di Indonesia Br Jonris, P : Memperhatikan respon waham kebesaran
saya juga yang menciptakan pasien
bumi dengan ilmu cahaya
pakai mantra kung fayang
kung.

P : Serius ya Mas Fanny? P : Meyakinkan K P menemukan adanya persevarasi dan K melihat P


Tetapi saya khawatir karena K : Memandang ke P berpikir tentang faktor penyebab
Mas Fanny tidak mempunyai
Dengan diam therapeutik, klien
bukti.
merasa didengarkan dan bercerita
tentang keadaannya
K : Saya dari keluarga kaya, K : Terus memperhatikan P P senyum kepada K K merespon dengan serius
ayah saya masih hidup dan P: Memperhatikan K
ibu saya sudah meninggal.
P : Mas Fanny sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang terkait K membayangkan keadaan
berkeluarga? K : Memandang kosong ke kata-katanya tadi keluarganya
halaman

K : Belum menikah, tetapi Br K : Terus mengulang P menemukan adanya kemungkinan K menikmati waham yang
Jonris harus tahu bahwa pembicaraan yang sama waham kebesaran pada pasien dirasakannya
tunangan saya berasal dari P : Memperhatikan K Waham kemungkinan terjadi
Yunani. Dia sekarang sudah karena menarik diri
tinggal serumah dengan saya.
Sekarang ini dia ada di rumah
saya. Saya dengan dia
(tunangan) di jodohkan dari
kecil oleh kedua orangtua
kita.
P : Sudah tinggal serumah P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan pasien K membayangkan tunangannya
tetapi belum nikah Mas K : Menunduk akan lebih terbuka tetang dirinya
Fanny ngga takut dosa ya?

K : Zaman sekarang kalau K : Berbisik pada P dengan P merasa K sudah terbuka dan K merespon P dengan serius
mau piker dosa kembali pada nada lembut merespon dengan serius dan kontak mata ada Diam therapeutik akan membantu
diri kita sendiri. Apalagi P : Mendengarkan dengan pasien mengungkapkan
tunangan saya orang bule jadi serius perasaannya pada perawat
kehidupan bule itu tidak tabu
dengan kehidupan seks.
Matanya biru dan badannya
seksi.

P : Mas Fanny betah tinggal P : Melihat halaman P menemukan lagi adanya kemungkinan K masih terbawa oleh waham
di sini? Suasananya enak ya? K : menunduk waham
Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Betah. Tetapi saya sendiri K : Ikut melihat halaman P merasa K jelas waham kebesaran K berusaha menjawab mendapatkan lebih banyak data
yang waras sedangkan WBS P : memperhatikan sekenanya terkait masalah klien
lain semuanya gila.

P : Mengapa Mas Fanny suka P : Melihat K dengan serius P menemukan lagi adanya kemungkinan K masih terbawa oleh waham
meludah? K: Ekspresi datar waham

K : Saya meludah terus K : Ada kontak mata dan P mendengar K dengan senyum K berusaha menjawab dengan Mencari tahu gambaran diri
karena lihat orang lain respon balik dengan serius terobsesi dengan bagian
matanya tidak berwarna biru P: Mendengar denan serius tubuhnya
seperti mata saya.
P : Mas Fanny, kegiatan P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan pembicaraan K teralih karena pertanyaan
Pengalihan agar klien tidak larut
sehari-hari ngapain saja ya? K : Menoleh P terkait waham baru
dalam wahamnya
K : Mandi, makan, ikut silabi, K : Meludah dan senyum P merasa senang karena pasien bisa K menjawab dengan tegas dan
panggil WBS (warga bina P : Memperhatikan respon beralih meyakinkan P
social/warga panti) untur rajal
(rawat jalan),,, itu aja Br
Jonris

P : Kalau boleh tahu hobi P : Menekankan pertanyaan P mengalihkan perhatian K dari waham K mengingat-ingat
Mas Fanny apa ya? K : Kontak mata da Pengalihan agar pasien tidak larut
P senang karena dapat mengalihkan K merasa dirinya mampu pada waham dan halusinasinya
K : Menggambar atau main K : Menoleh P perhatian pasien dan menemukan melakukan hobinya pada fase interaksi ini
catur. P : Memperhatikan adanya hobi K

P : Tentunya keluarga Bapak P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan keluarga K berusaha mengingat
Ong suka menjenguk kesini. tersenyum terhadap perawatan K keluarganya
K : Menoleh P Keluarga merupakan support
P senang mendapatkan jawaban K K ingat terhadap keluarganya sistem bagi klien sehingga harus
K : Sebulan sekali. K : Menunduk lagi dikaji keterlibatannya
P : Memperhatikan respon

P : Kalau Mas Fanny suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya
pulang juga ya? K : Menunduk keluarganya dengan keluarga

K : Saya sudah betah disini, K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban sesuai K merasa putus asa
Berada di lingkungannya dan
tunggu waktunya baru saya P : Memperhatikan pertanyaan
mendapat penolakan
pulang untuk nikah.
Lingkungan saya pernah
menolak saya karena hanya
tamatan SMP.
P : Kalau di rumah, ngapain P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di Aktivitas di rumah merupakan
aja Mas Fanny? tersenyum rumah rumah data pantas tidaknya pasien
K : Menoleh P lalu melihat ke dilibatkan dalam keluarga
halaman

K : Yah, tidur dan main PS K : Memandang P P menemukan pengulangan terhadap K menikmati waham yang
saja Br Jonris. P : Memperhatikan respon K waham pada K dialaminya

P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga terhadap K K mengingat aktivitasnya di
dengan keluarga? K : Menunduk rumah
K merasa tidak berarti diri
membuat K asyik dengan
K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk P mendapatkan data harga diri rendah K menganggap ngobrol
dunianya sendiri
saya merasa kecewa dan tidak P : Memperhatikan pada K mengganggu wahamnya
tamat SMK
P : Mas Fanny mengapa tidak P : Memandang K P mengkaji riwayat sekolah K mengingat dan wahamnya
tamat SMK? K : Merespon muncul lagi
Mulai mendapat riwayat alasan
K: Saya malas sekolah, saya K : Meludah P terbuka dan merespon denga baik K merasa P peduli tidak sekolah penyebab harga diri
punya semua pulau di P : Memperhatikan rendah
Indonesia mengapa sekolah
lagi.
P : Bagaimana perasaan Mas P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan
Fanny sekarang? K : Menunduk yang diberikan
Pengalihan agar K tidak larut
K : Saya masih pikiran K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang apa K menjawab tentang dengan wahamnya
dengan ilmu cahaya saya Br P : Memperhatikan lagi keadaannya
Jonris
P : Mas Fanny, kita tadi P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena sudah K memperhatikan P
sudah berkenalan, masih K : Menoleh cukup banyak data yang terkaji
inget nggak nama saya? Evaluasi fase I berhasil jika K
dapat mengingat nama P sehingga
K : Br Jonris. K : Memandang P dan P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P nantinya terjalin trust
tersenyum
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K K senang diberikan
bisa ngobrol dengan Mas K : Menoleh dan tersenyum reinforcement
Fanny. Bagaimana kalau
nanti kita kita ngobrol lagi? Kontrak berikutnya harus
Sebentar saja kok, yach ditentukan dan harus
cukup 15 menit saja. mendapatkan persetujuan klien
agar klien ingat terhadap kontrak
K : Boleh Br Jonris. K : Tersenyum P senang karena K mau menentukan K ikut menentukan kontrak
P : Tersenyum kontrak berikutnya

P : Nah,,, kalau Mas Fanny P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas pada K memikirkan tentang kegiatan
setuju, nanti kita ngobrol K : Menunduk kontrak berikutnya yang ditawarkan
Kegiatan yang akan dilaksanakan
tentang melakukan hoby Mas
harus mendapat persetujuan K
Fanny.
sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa
K : Ok Br Jonris K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang
diingatkan tentang batasan
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
kegiatan sesuai kontrak

P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup pembicaraan K menunjukkan rasa percaya
kesediaan Mas Fanny ngobrol mengulurkan jabat tangan pada P
dengan saya, selamat Pagi K : Menoleh, menjabat tangan Salam penutup merupakan akhir
P fase yang harus dilakukan untuk
P senang karena K mau berinteraksi K menyambut salam P mencegah tidak percaya pada
K : Pagi Br Jonris K : Tersenyum lalu menunduk dengan P klien
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali
adalah data mengenai harga diri rendah, resiko perilaku kekerasan, dan waham. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut.
Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai