Isna Fera Firdaus Nim. A31500829 PDF
Isna Fera Firdaus Nim. A31500829 PDF
Disusun oleh :
Isna Fera Firdaus, S. Kep
A31500829
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
NIM : A31500829
Tanda Tangan :
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Laporan Hasil Ujian Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners telah Diterima dan Disetujui
oleh Pembimbing Ujian Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong pada:
Hari/ Tanggal :
Tempat :
Pembimbing
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
(......................................................)
(......................................................)
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu penyebab utama kematian penduduk adalah penyakit
pada sistem pernafasan, termasuk tubercolosis. Salah satu tanda gejala . Salah satu
tanda gejala tubercolosis yaitu sesak napas
Tujuan Penulisan: Memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan gerontik
pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit
Prof Margono Soekarjo Purwokerto
Hasil: Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk, sesak nafas datang ketika
kecapean dan kedinginan, pasien memiliki riwayat TB. Diagnosa yang muncul
pada pasien yaitu ketidakefektifan pola napas.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan
pola napas pada pasien, penulis melakukan pemberian posisi semi fowler dan
mengajarkan batuk efektif.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan pemberian posisi semi fowler dan batuk
efektif dapat mengatasi ketidakefektifan pola napas.
Kata Kunci: asuhan keperawatan, ketidakefektifan pola nafas
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir ilmiah profesi
Ners yang berjudul“Analisis asuhan keperawatan gerontik pada klien dengan
prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Prof Margono
Soekarjo Purwokerto”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
ini tanpa ada hambatan apapun.
Sehubungan dengan itu penulisan menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong.
3. Dadi Santoso, M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ners Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong
4. Rina Saraswati, S. Kep. Ns., M. Kep, selaku pembimbing yang berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Ayahanda Karsum dan ibunda Satinah selaku kedua orangtua yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan sehingga saya bias menyelesaikan
tugas karya akhir ilmiah Profesi Ners.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Akhir kata
semoga Karya Akhir Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 4
BAB II KONSEP DASAR ............................................................................. 5
A. Konsep Dasar ............................................................................. 5
B. Asuhan keperawatan pada masalah ketidakefektifan pola nafas .. 6
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ......................... 10
A. Profil Lahan Praktek .................................................................. 10
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ..................................... 10
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................... 17
A. Analisis Karakteristik Pasien/ Pasien .......................................... 17
B. Analisis Masalah Keperawatan ketidakefektifan pola nafas ...... 18
C. Analisis Salah Satu Intervensi Yang Dikaitkan Konsep dan Hasil
Penelitian Terkini ....................................................................... 20
D. Analisia Inovasi Tindakan Keperawatan Untuk Pemecahan Kasus 21
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 24
A. Kesimpulan ................................................................................. 24
B. Saran ........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
1
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyebab utama kematian penduduk adalah penyakit pada
sistem pernafasan, termasuk tubercolosis. Penyakit Tuberkulosis (TB)
merupakan penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru. TB
juga dapat ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang, dan
nodus limfe. WHO Global Report 2014, angka insiden TB di Indonesia tahun
2014 mencapai 183/100.000 penduduk, menurun sekitar 10 persen dari
206/100.000 penduduk jika dibanding tahun 1990 (WHO, 2014).
Hasil Riskesdas (2013), didapatkan hasil pendataan penyakit menular
tahun 2013 yang berhubungan dengan TB paru di peroleh prevalensi penduduk
Indonesia yang di diagnosis TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0. 7%),
Papua (0.6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%), dan
Papua Barat (0,4%), Penduduk yang didiagnosis TB paru oleh tenaga
kesehatan hanya 44.4% diobati dengan program. Lima provinsi terbanyak yang
mengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta (68.9%), DI
Yogyakarta (67.3%), Jawa Barat (56.2%), Sulawesi Barat (54.2%), dan Jawa
Tengah (50.4%) (Riskesdas, 2013).
Menurut Nugroho (2013) tuberkulosis pada lanjut usia ternyata masih
cukup tinggi. Data Rumah Sakit Kariadi Semarang menunjukkan ditemukan
kasus TB sebesar 25,2 %. Lanjut usia tanpa penyakit saja sudah mengalami
penurunan fungsi paru, ditambah menderita TB paru sehingga menambah dan
memperburuk keadaan. TB pada lansia tidak khas dan oleh karena itu mungkin
tidak diketahui atau salah diagnosa. Batuk kronis, keletihan dan kehilangan
berat badan dihubungkan dengan penuaan dan penyakit yang menyertai,
karena perubahan respon imun, tes kulit dengan derivat protein yang
dimurnikan tidak selalu dapat diandalkan. Sekitar 10 -20 % mengalami reaksi
negatif karena keterlambatan respon hipersensitifitas atau reaksi mungkin tidak
memuncak sampai setelah 72 jam. Diagnosa definitifnya adalah spesimen
1
2
sputum segar pada pagi hari selama 3 kali untuk apus sputum dan kultur basil
tahan asam, Mycrobacterium Tuberculosis. Jika lansia tidak mampu
memberikan spesimen yang adekuat, teknik inhalasi aerosol dengan
menggunakan salin hipertonik dapat dilakukan (Meiliya dan Ester, 2006).
Banyak ditemukan lanjut usia dengan penyakit TB paru yang sudah dalam
keadaan parah, banyak ditemukan pula bronkitis kronis dan tidak sedikit
kematian terjadi akibat radang paru (Nugroho, 2013).
TB merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru dan
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (Somantri, 2009). Sementara itu
menurut Junaidi (2010) menyebutkan TB sebagai suatu penyakit infeksi akibat
mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
TB adalah suatu penyakit infeksi kronik, sub kronik atau akut yang
menyerang alveolar (Nugroho, 2011). Sedangkan menurut Zulkoni (2011)
tuberkulosis atau yang lebih terkenal singkatan TB adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis, biasanya
menyerang paru-paru (disebut sebagai TB paru), walaupun pada beberapa
kasus, organ-organ lain ikut terserang, gejala klinis pada pasien TB paru akan
menimbulkan masalah keperawatan dan mengganggu kebutuhan dasar manusia
salah satu diantaranya adalah kebutuhan istirahat, seperti adanya nyeri dada
saat aktivitas, dyspnea saat istirahat atau aktivitas, letargi dan gangguan tidur
(Majampoh, 2013).
Pasien Tn. S, Tn. Dr, dan Tn. A datang ke RS dengan keluhan sesak napas.
Penanggulangan gangguan keperawatan oksigenasi dilakukan metode yang
paling sederhana dan efektif untuk mengurangi resiko penurunan
pengembangan dinding dada yaitu dengan pengaturan posisi saat istirahat.
Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah
memberi posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30-45o (Majampoh,
2013). Posisi semi fowler pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah
satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas (Smeltzer & Bare, 2010).
3
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi Oksigen dan
menormalkan ekspansi paru yang maksimal serta mempertahankan
kenyamanan (Majampoh, 2013). Hal ini sesuai dengan teori Supandi,
Nurachmad, & Mamnuah (2008), menyatakan bahwa posisi semi fowler
membuat oksigen di dalam paru-paru semakin meningkat sehingga
memperingan sesak napas. Posisi ini akan mengurangi kerusakan membran
alveolus akibat tertimbunnya cairan. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya
gravitasi sehingga oksigen delivery menjadi optimal. Sesak nafas akan
berkurang dan akhirnya perbaikan kondisi pasien lebih cepat. Sedangkan
menurut Refi Safitri dan Andriyani (2008), posisi yang paling efektif bagi
pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah posisi semi fowler dimana
kepala dan tubuh dinaikkan dengan derajat kemiringan 45 oC, yaitu dengan
menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan
mengurangi tekanan dari abdomen ke diafragma. Sesak nafas akan berkurang,
dan akhirnya proses perbaikan kondisi pasien lebih cepat.
Posisi semi fowler pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah
satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas (Smeltzer & Bare, 2010).
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi O2 dan
menormalkan ekspansi paru yang maksimal, serta mempertahankan
kenyamanan (Azis & Musrifatul, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berminat melakukan analisis
asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan
pola napas di Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo Purwokerto
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melakukan
analisis asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah
ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo
Purwokerto
4
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pelaksanaan pengkajian pada pasien dengan prioritas
masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo
Purwokerto.
b. Menggambarkan perumusan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono
Soekarjo Purwokerto.
c. Membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan prioritas
masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo
Purwokerto.
d. Menggambarkan pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah diberikan
pada pasien dan membandingkan secara teoritis
e. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada
pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah
Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa
Menjadi informasi dalam memperoleh pengetahuan dan
pengembangan praktik keperawatan khususnya dalam bidang
“ketidakefektifan pola napas” pada pasien TB dengan memberikan semi
fowler.
2. Bagi institusi
Menjadi bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan
masalah ketidakefektifan pola napas pada pasien TB.
3. Bagi rumah sakit
Memberi bahan masukan dan evaluasi yang di perlukan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien dengan
“ketidakefektifan pola napas” pada pasien TB.
1
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C. and Hall, J.E., (2006). Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Nugroho, Y.A., Kristiani E.E., 2011. Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dhak
Pada Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di Instalasi
Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis
Kediri. 4:135-142
Refi S, & Annisa A (2011). Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap
Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma di Ruang Rawat Inap Kelas III
RSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Smeltzer & Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth (Ed 8). Jakarta: EGC.
Soeparman (2006). Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor
Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Watkins RE, Plant, AJ. (2006). Does smoking explain sex differences in the
global tuberculosis epidemic? Epidemiol. Infect 2006;134:333-339.
I. PENGKAJIAN
A. KarakteristikDemografi
1. IdentitasKlien
NamaLengkap Tn. A SukuBangsa Jawaindonesia
JenisKelamin Laki-laki
Status Kawin
Alamat
Perkawinan
Rembang , rt 01/04 purbalingga
Agama Islam
5. Kebiasaanmengisiwaktuluang
Olahraga :
pasienhanyabisadudukdirumahsajakarenakakinyasusahdibawajalan
Nonton TV : jarang
Berkebun/ memasak :
sekarangsudahtidakpernahberkebunsemenjaksakit
6. Kebiasaan yang mempengaruhikesehatan
Merokok (ya/ tidak) : Ya, klienmengatakanberhentimerokoksejak 5
tahun yang lalu
Minumankeras (ya/ tidak) : Tidak
Ketergantunganterhadapobat (ya/ tidak) :Ya, Obatjalan
7. Uraiankronologiskegiatansehari-hari
NO JenisKegiatan Lama waktuuntuksetiapkegiatan
1 Banguntidurdansholatsubuh 05.00
2 Santaididepanrumah 05.30
3 Sarapanpagi 06.30
4 Santaisantaidirumah 08.30
C. Status Kesehatan
1. Status KesehatanSaatini
a. Keluhanutamadalam 1 tahunterakhir :
KlienmengatakanSesaknafassudahsekitar 3
tahunandanbatuksertakakinyasakitjikadibuatjalansekaranghanyabisaberbari
ngditempattidur
b. Gejala yang dirasakan : ketikakondisikecapean, kedinginan
c. Faktorpencetus :
d. Timbulnyakeluhan : ( ) mendadak (+) bertahap
e. Waktutimbulnyakeluhan : sesaknafaskadangberlangsung lama
f. Upayamengatasi : minumobatsesaknafas (napasin)
2. RiwayatKesehatanMasaLalu
a. Penyakit yang pernahdiderita :
klienmengatakandulupernahsakithipertensidankakinyasusahdigerakan
b. Riwayatalergi (obat, makanan, binatang, debu, dll:
tidakadariwayatalergiobat
c. Riwayatkecelakaan : klienmengatakantidakpernahmengalamikecelakaan
d. Riwayatdirawat di rumahsakit : klienmengatakanpernahdirawat di
rswiradadi
e. Riwayatpemakaianobat :
sejaksakitsesaknafaspasienmengkomsumsiobatnafasindanabroxol
3. Pengkajian/ Pemeriksaanfisik
a. KeadaanUmum : Baik
b. TTV
TD : 160/90mmHg Nadi : 88x / menit
RR : 28x/ menit Suhu : 36,3oC
c. BB : 50 Kg TB : 160cm
d. Kepala : Tidakadahematom, rambuttampakberuban
e. Mata : Konjungtivaananemis, sclera anikhterik, pupil isokor,
penglihatankabur, tidakmemakaialat bantu penglihatan
f. Telinga : Simetris, tidakadapenumpukanserumen,
fungsipendengarnsudahberkurang
g. Mulut, gigidanbibir : mulutdangigibersih,
giginyasudahompongdantidaklengkap
h. Hidung : Saluranhidungbersihtidakadasumbatan, tidakadapolip,
menggunakanotot bantu pernafasan, menggunakanoksigenbinasalkanul
3lpm
i. Leher : Tidakadanyeritekandantidakadapembesarankelenjartiroid
j. Dada
Paru
I : Bentuksimetris
P : vocal fremitus
P : bunyisonor
A : suaranafas wheezing
k. Abdomen
I : Bentukdatar, tidakadabenjolan umbilicus, tidakadalesi, tidakadaasites
A : Bisingusus 13x / menit
P : Tympani
P : Tidakadanyeritekandantidakadamassa
l. Kulit : Kulitkering, elastis, berwarnacoklatkehitaman
m. Ekstremitasatas : tidakadaoedema, tidakadaluka
n. Ekstremitasbawah : tidakadaoedema, tidakadaluka
D. HasilPengkajianKhusus (Format Terlampir)
1. MasalahKesehatanKronis : Masalahkesehatankronissedang
2. FungsiKognitif : Fungsiintelektualutuh
3. Status fungsional : Mandiri
4. Status Psikologis (skaladepresi) : Normal
E. LingkunganTempatTinggal
1. Kebersihandankerapihanruangan : Ruangantertatadenganrapi, barang-
barangdiletakansesuaitempatnya
2. Penerangan : Peneranganbaik
3. Sirkulasiudara : Sirkulasiudarabaik, jendelalebihdari 2
danjendeladibukasetiaphari
4. Keadaankamarmandidan WC : Kamarmandidan WC bersih,
lantaibersihterbuatdariubin
5. Pembuangan air kotor : Saluranpembuangan di rumahtangga
6. Sumber air minum : sumur
7. Pembuangansampah : Dibuang di pekaranganrumahlaludibakar
8. Sumberpencemaran : Tidakada
A. Tidakefektifnyapolanafasb.dKeletihanototpernafasan
B. Intoleransiaktivitasb.dKetidakseimbanganantarasuplaydankebutuhanoksigen
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
O : klientampaktenang, klientampaksesaknafas
A : MasalahIntoleransiaktifitasbelumteratasi
P :
Motifasiklienuntukmelakukanaktifitassesuaikemampuanketikasudahs
embuhdanpulangkerumah
1 11mei 2016 S:
Klienmengatakannyamandenganposisisetengahdudukdansesaknafasb
erkurang
O:
TD : TD : 140 / 90 mmHg, Nadi 86x / menit, RR 25x / menit,
klientampaksesaknafas
A : Masalahtidakefektifnyapolanafasbelumteratasi
P:
a. Anjurkanklienuntukmemposisikantempattidurnya semi
fowler
b. Motivasiuntukmelakukantekniknafasdalam
c. Monitor ttv
1 12 mei 2016 S:
Klienmengatakannyamandenganposisisetengahdudukdansesaknafasb
erkurang
O : TD : 130/80mmHg, N : 88x / menit, RR: 25x/mnt
A : Masalahtidakefektifnyapolanafasbelumteratasi
P:
a. Anjurkanklienuntukmemposisikantempattidurnya semi
fowler
b. Motivasiuntukmelakukantekniknafasdalamdanbatukefektif
c. Monitor ttv
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama Lengkap Tn. S Suku Bangsa Jawa indonesia
Status Kawin
Perkawinan Alamat
Karangpucung,
Agama Islam
rt 03/09
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Sesak nafas dan batuk dan
mudah lelah dan sekarang hanya bisa berbaring ditempat tidur
b. Gejala yang dirasakan : ketika kondisi kecapean, kedinginan
c. Faktor pencetus :
d. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak (+) bertahap
e. Waktu timbulnya keluhan : sesak nafas kadang berlangsung lama
f. Upaya mengatasi :minum obat sesak nafas (teosal)
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : klien mengatakan dulu pernah sakit
maag
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dll: tidak ada riwayat alergi
obat
c. Riwayat kecelakaan : klien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : klien mengatakan pernah dirawat di
rsud majenang
e. Riwayat pemakaian obat : sejak sakit sesak nafas pasien mengkomsumsi
obat nafasin atau yg dari puskesmas teosal
3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. TTV
TD : 160/90mmHg Nadi : 90x / menit
RR : 30x/ menit Suhu : 36,5oC
c. BB : 47 Kg TB : 155cm
d. Kepala : Tidak ada hematom, rambut tampak beruban, rambut tipis
e. Mata : Konjungtiva ananemis, sclera anikhterik, pupil isokor,
penglihatan kabur, tidak memakai alat bantu penglihatan
f. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran
sudah berkurang
g. Mulut, gigi dan bibir : mulut dan gigi bersih, giginya sudah ompong
dan tidak lengkap
h. Hidung : Saluran hidung bersih tidak ada sumbatan, tidak ada polip,
menggunakan otot bantu pernafasan, menggunakan oksigen binasal kanul
i. Leher : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
j. Dada
Paru
I : Bentuk simetris
P : vocal fremitus paru kanan sama kuat dengan paru kiri
P : bunyi sonor
A : suara nafas wheezing
k. Abdomen
I : Bentuk datar, tidak ada benjolan umbilicus, tidak ada lesi, tidak ada
asites
A : Bising usus 14x / menit
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
l. Kulit : Kulit kering, elastis, berwarna coklat kehitaman
m. Ekstremitas atas : tidak ada oedema, kekuatan otot 55
n. Ekstremitas bawah : tidak ada oedema, kekuatan otot 55
D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)
1. Masalah Kesehatan Kronis : Masalah kesehatan kronis sedang
2. Fungsi Kognitif : Fungsi intelektual utuh
3. Status fungsional : Mandiri
4. Status Psikologis (skala depresi) : Normal
E. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Ruangan tertata dengan rapi, barang-
barang diletakan sesuai tempatnya
2. Penerangan : Penerangan baik
3. Sirkulasi udara : Sirkulasi udara baik, jendela lebih dari 2 dan jendela dibuka
setiap hari
4. Keadaan kamar mandi dan WC : Kamar mandi dan WC bersih, lantai
bersih terbuat dari ubin
5. Pembuangan air kotor : Saluran pembuangan di rumah tangga
6. Sumber air minum : Sumur
7. Pembuangan sampah : Dibuang di pekarangan rumah lalu dibakar
8. Sumber pencemaran : Tidak ada
II. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
3. DS :
1. Tn. S mengatakan sesak nafas
sejak 1 minggu yang lalu sudah
mulai dirasakannya, pasien
mengatakan sudah mulai
dirasakan sejak 1tahun yang
lalu
2. Tn. S mengatakan sesak nafas
datang ketika kecapean dan Ketidakefektifnya Keletihan otot
kedinginan pola nafas (00032) pernafasan
3. Tn. S mengatakan penyakit
yang di derita sekarang
merupakan stressor yang paling
besar saat ini
DO:
4. Tn. S tampak sesak nafas
5. RR : 30x/menit, Nadi :
90x/menit, TD : 160/90mmHg
6. Suara paru wheezing
4.DS :
1. Tn. S mengatakan mudah lelah
dan sekarang hanya bisa
berbaring ditempat tidur Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
2. Tn. S mengatakan tidak bisa (00092) antara suplay dan
bekerja terlalu keras kebutuhan oksigen
DO :
2. Tn.S tampak sesak nafas dan
tampak berbaring ditempat tidur
RR: 30x/menit.
5.DS :
1. Tn. S mengatakan tidak nafsu
makan Ketidakseimbangan Kurang asupan
2. Makan 3x sehari dengan nasi nutrisi kurang dari makanan
sayur dan lauk kebutuhan tubuh
DO : (00002)
1. BB : 47Kg
2. Klien tampak kurus
2 12 mei 2016 S:
Klien mengatakan melakukan kegiatan yang sudah di
jadwalkan ketika sudah sembuh dan sekarang lebih memilih
istirahat
O : Pasien tampak tenang, pasien tampak berbaring ditempat tidur
A : Masalah Intoleransi aktifitas teratasi
P : Motifasi pasien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan
3 12 mei 2016 S:
klien mengatakan suka mengkomsumsi tempe dan telor
O : Pasien tampak tenang, pasien tampak kurus, tampak berbaring
ditempat tidur.
A : Masalah ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P : Motifasi klien untuk mengkomsumsi vitamin c dan protein
1 13 mei 2016 S:
Klien mengatakan nyaman dengan duduk semiflower dan
nafasnya menjadi lega
O:
TD : 130/80 mmHg, Nadi 84x/menit,
RR : 24x/menit, klien tampak tenang, tidak ada pernafasan cuping
hidung,sudah tidak menggunakan oksigen
A : Masalah tidak efektifnya pola nafas teratasi sebagian
P:
a. Ajurkan pasien untuk mempertahankan posisi yang
nyaman
b. Monitor ttv
c. Pertahankan jalan nafas yang paten
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama Lengkap Tn. Dr Suku Bangsa Jawa indonesia
Status Kawin
Perkawinan Alamat
Karangnanas,
Agama Islam
rt 04/07 Sokaraja
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengatakan Sesak nafas
sudah sekitar 3 tahunan dan batuk serta kakinya sakit jika dibuat jalan
sekarang hanya bisa berbaring ditempat tidur
b. Gejala yang dirasakan : ketika kondisi kecapean, kedinginan
c. Faktor pencetus :
d. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak (+) bertahap
e. Waktu timbulnya keluhan : sesak nafas kadang berlangsung lama
f. Upaya mengatasi : minum obat sesak nafas (napasin)
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : klien mengatakan dulu pernah sakit
hipertensi dan kakinya susah digerakan
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dll: tidak ada riwayat alergi
obat
c. Riwayat kecelakaan : klien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : klien mengatakan pernah dirawat di rs
wiradadi
e. Riwayat pemakaian obat : sejak sakit sesak nafas pasien mengkomsumsi
obat nafasin dan abroxol
3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. TTV
TD : 160/90mmHg Nadi : 88x / menit
RR : 28x/ menit Suhu : 36,3oC
c. BB : 50 Kg TB : 160cm
d. Kepala : Tidak ada hematom, rambut tampak beruban
e. Mata : Konjungtiva ananemis, sclera anikhterik, pupil isokor,
penglihatan kabur, tidak memakai alat bantu penglihatan
f. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengarn
sudah berkurang
g. Mulut, gigi dan bibir : mulut dan gigi bersih, giginya sudah ompong
dan tidak lengkap
h. Hidung : Saluran hidung bersih tidak ada sumbatan, tidak ada polip,
menggunakan otot bantu pernafasan, menggunakan oksigen binasal kanul
3lpm
i. Leher : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
j. Dada
Paru
I : Bentuk simetris
P : vocal fremitus
P : bunyi sonor
A : suara nafas wheezing
k. Abdomen
I : Bentuk datar, tidak ada benjolan umbilicus, tidak ada lesi, tidak ada
asites
A : Bising usus 13x / menit
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
l. Kulit : Kulit kering, elastis, berwarna coklat kehitaman
m. Ekstremitas atas : tidak ada oedema, kekuatan otot 55
n. Ekstremitas bawah : tidak ada oedema, kekuatan otot 44
D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)
1. Masalah Kesehatan Kronis : Masalah kesehatan kronis sedang
2. Fungsi Kognitif : Fungsi intelektual utuh
3. Status fungsional : Mandiri
4. Status Psikologis (skala depresi) : Normal
E. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Ruangan tertata dengan rapi, barang-
barang diletakan sesuai tempatnya
2. Penerangan : Penerangan baik
3. Sirkulasi udara : Sirkulasi udara baik, jendela lebih dari 2 dan jendela dibuka
setiap hari
4. Keadaan kamar mandi dan WC : Kamar mandi dan WC bersih, lantai
bersih terbuat dari ubin
5. Pembuangan air kotor : Saluran pembuangan di rumah tangga
6. Sumber air minum : PDAM
7. Pembuangan sampah : Dibuang di pekarangan rumah lalu dibakar
8. Sumber pencemaran : Tidak ada
II. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
6. DS :
1. Tn. Dr mengatakan Sesak nafas
sudah sekitar 3 tahunan dan
batuk
2. Tn. Dr mengatakan sesak nafas
datang ketika kecapean dan
kedinginan
3. Tn. Dr mengatakan penyakit
yang di derita sekarang Ketidakefektifnya Keletihan
merupakan stressor yang paling pola nafas (00032)
besar saat ini
DO:
7. Tn. Dr tampak sesak nafas
8. RR : 28x/menit, Nadi :
88x/menit, TD : 160/90mmHg
9. Suara paru wheezing
7.DS :
1. Tn. Dr kakinya sakit jika dibuat
jalan sekarang hanya bisa
berbaring ditempat tidur Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
(00092) antara suplay dan
DO : kebutuhan oksigen
3. Tn.Dr tampak berbaring
ditempat tidur
4. Kekuatan otot extremitas bawah
44
2.DS :
3. Tn. Dr mengatakan tidak nafsu
makan Ketidakseimbangan Kurang asupan
4. Makan 3x sehari dengan nasi nutrisi kurang dari makanan
sayur dan lauk, hanya kebutuhan tubuh
menghabiskan 3-5sendok saja (00002)
DO :
3. BB : 50Kg
4. Klien tampak kurus
V. IMPLEMENTASI
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON
1 11.05.2016
15:30 WIB a. Memposisikan klien untuk a. Klien mengatakan nyaman
memaksimalkan ventilasi dengan dengan duduk semiflower dan
posisi semi flower sesak nafas sedikit berkurang
b. Melakukan fisioterapi dada jika perlu b. Klien mau mengikuti fisioterapi
c. Mengauskultasi suara nafas, catat dada
adanya suara tambahan c. Ada Suara tambahan nafas
d. Memonitor respirasi wheezing
e. Mempertahankan jalan nafas yang d. RR : 28 x / menit
paten e. Klien mengatakan nyaman
f. Mempertahankan posisi pasien (semi dengan posisi semiflower
flower) f. Klien mengatakan nyaman
g. Memonitor TD, RR, Suhu dan Nadi dengan posisi semiflower
h. Mengobservasi adanya tanda-tanda g. TD : 160/90 mmHg, Nadi
hopoventilasi 88x/menit, RR : 28x/menit
h. Klien mengatakan sesak nafas
berkurang
2 11.05.2016
15.45WIB a. Membantu klien untuk a. Klien mengatakan aktivitas
mengidentifikasi aktivitas yang yang mampu dilakukan hanya
mampu dilakukan kadang mencabut rumput di
b. Membantu untuk memilih aktivitas depan rumah jika tidak sakit
konsisten yang sesuai dengan b. Klien mengatakan memilih
kemampuan fisik, psikologis dan aktivitas mencabut rumput
social didepan rumah jika sudah
c. Membantu untuk mengidentifikasi sembuh dari sakitnya ketika
dan sumber yang diperlukan untuk dirs klien memilih istirahat.
aktivitas yang diingunkan c. Klien mengatakan sudah ada
d. Membantu untuk mengidentifikasi alat berkebun dirumah seperti
aktifitas yang disukai cangkul kecil dan parang
e. Membantu klien untuk membuat d. Klien mengatakan meluangkan
jadwal latihan diwaktu luang waktu luang ketika tidak sakir
mencabut rumput didepan
rumah
e. Klien mengatakan bersedia
membuat jadwal latihan
3 11.05.2016
16.15 WIB a. Mengkaji adanya alergi makanan a. Klien mengatakan tidak ada
b. Menganjurkan pasien untuk alergi makanan
meningkatan protein dan vitamin C b. Klien mengatakan suka
c. Mengajarkan pasien bagaimana mengkomsumsi ikan pindang
membuat catatan makanan harian dan tempe
d. Memonitor jumlah nutrisi yang c. Klien mengatakan makan nasi
dikomsumsi sayur dan lauk
e. Memberikan informasi tentang d. Klien memperhatikan
kebutuhan nutrisi penjelasan tentang nutrisi yang
diberikan
1 12.05.2016 a. Memposisikan klien untuk a. Klien mengatakan nyaman
15.30WIB memaksimalkan ventilasi dengan dengan duduk semiflower dan
posisi semi flower sesak nafas berkurang
b. Mengauskultasi suara nafas, catat b. Ada Suara tambahan nafas
adanya suara tambahan wheezing
c. Memonitor respirasi c. RR : 25 x / menit
d. Mempertahankan jalan nafas yang d. Klien mengatakan nyaman
paten dengan posisi semiflower
e. Mempertahankan posisi pasien (semi e. Klien mengatakan nyaman
flower) dengan posisi semiflower
f. Memonitor TD, RR, Suhu dan Nadi f. TD : 140/80 mmHg, Nadi
82x/menit, RR : 25x/menit
2 12.05.2016 a. Mengingatkan kembali tentang a. Klien mengatakan akan
15.45WIB jadwal latihan kegiatan yang sudah melakukan kegiatan yang sudah
dibuat yang dapat dikerjakan dirs di jadwalkan ketika sudah
sembuh
3 12.05.2016 a. Menganjurkan kembali kepada klien a. klien mengatakan suka
15.15WIB untuk meningkatan protein dan mengkomsumsi ikan pindang
vitamin C dan tempe
b. Memonitor jumlah nutrisi yang b. Klien mengatakan makan nasi
dikomsumsi sayur dan lauk
1 13.05.2016 a. Memposisikan klien untuk a. Klien mengatakan nyaman
15.00WIB memaksimalkan ventilasi dengan dengan duduk semiflower dan
posisi semi flower nafasnya menjadi lega
b. Mengauskultasi suara nafas, catat b. Ada Suara tambahan nafas
adanya suara tambahan wheezing
c. Memonitor respirasi c. RR : 24 x / menit
d. Mempertahankan jalan nafas yang d. Klien mengatakan nyaman
paten dengan posisi semiflower
e. Mempertahankan posisi pasien (semi e. Klien mengatakan nyaman
flower) dengan posisi semiflower
f. Memonitor TD, RR, Suhu dan Nadi f. TD : 130/70 mmHg, Nadi
86x/menit, RR : 24x/menit
F. EVALUASI
NO TGL / JAM EVALUASI (SOAP) PARAF
1 11 mei 2016 S:
Klien mengatakan nyaman dengan duduk semiflower
dan sesak nafas sedikit berkurang
O:
TD : 160/90 mmHg, Nadi 88x/menit,
RR : 28x/menit, klien tampak sesak nafas,terpasang oksigen
binasal kanul 3lpm
A : Masalah tidak efektifnya pola nafas belum teratasi
P:
g. Ajurkan pasien untuk mempertahankan posisi yang
nyaman
h. Monitor ttv
i. Pertahankan jalan nafas yang paten
2 11 mei 2016 S:
Klien mengatakan memilih aktivitas ketika sudah sembuh
yaitu mencabut rumput didepan rumah jika sudah sembuh
dari sakitnya ketika dirs klien memilih istirahat.
O:
Klien tampak tenang, tampak berbaring ditempat tidur.
A : Masalah Intoleransi aktifitas belum teratasi
P:
Motifasi pasien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan
ketika sudah sembuh
3 11 mei 2016 S:
Klien mengatakan makan nasi sayur dan lauk,ikan pindang
dan tempe
O:
Klien tampak tenang, pasien tampak kurus, tampak berbaring
ditempat tidur.
A:
Masalah ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P:
Motifasi klien untuk mengkomsumsi vitamin c dan protein
1 12 mei 2016 S:
Klien mengatakan nyaman dengan duduk semiflower dan
sesak nafas berkurang
O:
TD : 140/80 mmHg, Nadi 82x/menit,
RR : 25x/menit,terpasang oksigen binsal kanul 3lpm
A:
Masalah ketidakefektifnya pola nafas teratasi sebagian
P:
d. Ajurkan pasien untuk mempertahankan posisi yang
nyaman
e. Monitor ttv
f. Pertahankan jalan nafas yang paten
2 12 mei 2016 S:
Klien mengatakan melakukan kegiatan yang sudah di
jadwalkan ketika sudah sembuh dan sekarang lebih memilih
istirahat
O:
Pasien tampak tenang, pasien tampak berbaring ditempat
tidur
A : Masalah Intoleransi aktifitas teratasi
P : Motifasi pasien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan
3 12 mei 2016 S:
klien mengatakan suka mengkomsumsi ikan pindang dan
tempe
O:
Klien tampak tenang, pasien tampak kurus, tampak berbaring
ditempat tidur.
A:
Masalah ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P:
Motifasi klien untuk mengkomsumsi vitamin c dan protein
1 13 mei 2016 S:
Klien mengatakan nyaman dengan duduk semiflower dan
nafasnya menjadi lega
O:
TD : 130/70 mmHg, Nadi 86x/menit,
RR : 25x/menit, klien tampak tenang, tidak ada pernafasan cuping
hidung
A:
Masalah tidak efektifnya pola nafas teratasi sebagian
P: