Anda di halaman 1dari 2

Mu’ammar Wafiuddin

210115045

Ruang Lingkup Arbitrase

Ruang lingkup arbitarse seperti yang tercantum dalam undang-undang Nomor 30


Tahun 1999 tentang arbitrasedan alternatif penyelesaian sengketa sebagai mana
dikutip, ternyata cukuplah luas, yaitu semua jenis sengketa dibidang keperdataan.
Dalam hal ini tentunya yang bisa diselesaikan melalui arbitrase adalah sengketa-
sengketa di bidang bisnis, sengketa-senketa di bidang perburuhan/
ketenagakerjaan, sepanjang sengketa tersebut menyangkut hak pribadi yang
sepenuhnya dapat dikuasai oleh para pihak. Adapun yang dimaksud dengan hak
pribadi adalah hak-hak yang untuk menegakanya tidak bersangkut paut dengan
ketertiban atau kepentingan umum, misalnya proses-proses mengenai perceraian,
status anak, pengakuan anak, penetapan wali, pengampuan, dan lain-lain.1

Azas-Azas Arbitrase

1. Azas kesepakatan adalah kesepakatan para pihak untuk menyelesaikan


perselisihanya melalui pihak ke tiga atua di luar pengadilan;
2. Azas musyawarah adalah setiap perselisihan diupayakan diselesaikan
secara musyawarah melalui seorang arbiter;
3. Azas final mengikat adalah putusan arbitrase bersifat final dan tidak dapat
dilakukan lagi upaya hukum lainya.2

Kelebihan dan kelemahan arbitrase3

Kelebihan Arbitrase yaitu:

1. Adanya kerahasiaan para pihak;


2. Tidak procedural dan administratif;

1
Rachmdi Usman, Hukum Arbitrase Nasional, (Jakarta: Grasindo. 2002), h. 635.
2
H. Sudarto dan Zacni Asyhadie, Mengenal Arbitrase Salah Satu Alternatif Penyelesaian
Sengketa Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2012), Cet ke 2, h. 32.
3
Endrik Safudin, Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase, (Malang: Intrans Publishing.
2018), h. 76.
3. Proses pemeriksaannya fleksibel dan tidak formal (aturan baku);
4. Lebih cepat dan hemat biaya;
5. Adanya kebebasan para pihak untuk memilih arbiter (hakim);
6. Adanya kebebasan para pihak untuk memilih penerapan hukum untuk
menyelesaikan masalahnya serta proses dan tempat penyelenggaraan
arbitrase;
7. Putusan arbitrase bersifat final dan mengikat bagi para pihak.

Sedangkan kelemahan arbitrase antara lain:

1. Arbitrase belum dikenal luas oleh masyarakat;


2. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum;
3. Ketergantungan pada itikad baik bagi para pihak;
4. Arbitrase tidak mempunyai kekuatan eksekutorial karena putusannya
masih harus didaftarkan ke pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai