Agroklimatologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
dalam atmosfer yang di anggap penting bagi sumber kehidupan dan sangat
Manusia hidup di bumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan. Dalam
lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklim atau cuaca.
Dikatakan iklim jika terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan dikatakan
cuaca jika terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Pada setiap tempat tentunya
memiliki iklim atau cuaca yang berbeda tergantung dengan tofografi dan
sebagainya. Kita bisa merasakan keadaan udara sekitar hanya dengan menggunakan
indera. Tapi yang dirasakan oleh indera adalah sangat subjektif. Karena seseorang
dapat merasakan keadaan udara pada suatu saat adalah panas sekali akan tetapi
orang lain hanya merasakan panas biasa saja. Untuk menghilangkan subjektivitas
Kerentanan suatu daerah terhadap perubahan iklim atau tingkat ketahanan dan
Dalam pengelolaan cuaca (iklim) untuk bidang pertanian data cuaca yang benar
peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan pertanian,
beberapa unsur cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil pengamatan
yang panjang.
Data yang benar tentunya dihasilkan dari peralatan yang baku, cara, dan waktu
meteorology dan klimatologi haruslah dapat menghasilkan data yang benar dan
dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan
iklim. Oleh karena itu, dilaksanakan praktikum ini untuk mengetahui apa saja alat-
Pengetahuan cuaca dan iklim tidak saja penting dalam bidang pertanian dalam
(Sabaruddin, 2012).
1.2 Tujuan dan Kegunaan
di Stasiun Klimatologi.
TINJAUAN PUSTAKA
tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh
Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945,
nama instansi meteorologi, dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso
Kusho.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi, dan Geofisika diambil alih
Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi, dan Geofisika
Umum.
dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi, dan
menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi, dan
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46, dan 48 tahun
Tugas
Wewenang
makro
dan maritim
oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan
hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut prakiraan sore hari
akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting
dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini
memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai
turut, sehingga akan didapat gambaran umum tentang rerata keadaan iklim suatu
yang absah (tepat dan akurat), sederhana, kuat atau tidak mudah rusak, mudah
(mewakili). Secara umum luas daerah terbuka bagi suatu stasiun meteorologi
pertanian dengan peralatannya lengkap kira-kira 2-2,5 ha dengan luas taman alat
minimum 40 x 60 m.
relatif udara (Hygrometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer
panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah
(Termometer Tanah), dan alat pengukur kecepatan angin (Anemometer) dan masih
METEODOLOGI
Lab 3 Universitas Hasanuddin, dilaksanakan pada hari Senin , 15 Februari 2015 pada
Alat dan bahan pada praktikum ini berupa laptop dan LCD.
Pada praktikum pengenalan alat stasiun klimatologi ini asisten menjelaskan fungsi dan
cara kerja dari masing-masing alat serta syarat-syarat yang diperlukan untuk mendirikan
stasiun klimatologi.