Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Materi

Diajukan Untuk memenuhi tugas materi Akidah Akhlak Semester gasal


kelas XI IIS 4
Th pelajaran 2019/2020

Disusun Oleh:

1. Nafa Chatul Ashfiya


2. Nanda Maulida
3. Rahma Qonita
4. Queenta Aruna
5. Queenta Irani
6. Sabda Dwi Arif
7. Satria Arya
8. Shinta Rahmawati
9. Sielvio Diawan V.A
10. Tergar Elang Saputra

MAN 1 KOTA PEKALONGAN


Asy'ariyah dan Maturidiyah
1. Sejarah Munculnya Asy'ariyah
Menurut Muhammad Hasbi (2015:98) bahwa Al-Asy'ari lahir di Basrah pada tahun
260 H/875 M. Setelah berusia lebih 40 tahun, ia hijrah ke kota Baghdad dan wafat
pada tahun 324 H/935 M. Ketika Asy'ari masih kecil beliau wafat, sebelum wafat ia
sempat berwasiat Kepada seorang sahabatnya yang bernama zakaria bin yahya as-Saji
agar mendidik Asy'ari. Berkah ayah tirinya ia menjadi tokoh Mu'tazillah. Aliran Ahl
Sunnah wal Jama'ah muncul atas keberanian dan usaha Abu al-Hasan al-Asy'ari
disekitar tahun 300 H, dan selama 40 tahun ia menjadi pengikut Mu'tazilah. Sekitar
tahun 300 H al-Asy'ari keluar dari golongan Mu'tazilah dan membentuk aliran teologi
yang kemudian dikenal dengan namanya sendiri. Sebelum al-Asy'ari lahir, tercantum
kata-kata wa nasu anfusahum ila al-sunnah (mereka mempertalikan diri mereka
dengan sunnah) dan kata-kata ahl al-haq wa al-din wa al-jama'ah (ahli kebenaran,
agama dan jama'ah). Ayah Asy'ari merupakan seorang Ahlusunnah dan ahli Hadis.
Sebab keluarnya Asy'ari dari paham Mu'tazillah yaitu bermimpi bertemu dengn Nabi
Muhammad SAW sebanyak 3 kali yaitu pada malan ke-10, ke-20, ke-30 pada bulan
Ramadhan. Dalam mimpi ke tiga kalinya Rosulullah SAW memperingkatkan agar
segera meninggalkan faham Mu'tazillah dan segera membela faham yang telah
diwirayatkan oleh beliau.

2. Tokoh- tokoh Asy'ariyah


1) Al-Baqillany (wafat 403H/ 1013 M). Namanya Abu Bakr Muhammad ibn
Tayyib, lahir di kota Basrah, yang dikenal dengan nama al-Qadhi Abu Bakr
al-Baqillani. Kitabnya yang terkenal ialah at-Tamhid' (pendahuluan/
persiapan).
2) Al-Juwainy (419 -- 478 H./ 1028 -- 1085 M.). Abu al-Ma'aly ibn Abdillah,
lahir di Nisabur, kemudian pergi ke kota Mu'askar, dan akhirnya sampai di
kota Baghdad. Ia mengikuti jejak Al-Baqillany dan Al-Asy'ary yaitu
menjunjung setinggi-tingginya kekuatan akal-fikiran, yang menyebabkan ahli-
ahli hadis marah. Dia terpaksa meninggalkan Baghdad menuju Hijaz yang
tinggal di Mekkah dan Medinah untuk memberikan pelajaran di sana. Atas
dasar aliran Asy'ary Ia pertama kali membentuk fikih Syafi'i, yang ditulis
dalam kitab al-Irsyad, berisi pokok pokok kepercayaan.
3) Al-Ghazali (450 - 505 H.). Nama lengkapnya yaitu Abu Hamid Muhammad
ibn Muhammad AlGhazali. Lahir di kota Tus, kota di negeri Khurasam.
Gurunya antara lain al-Juwainy. Ia pernah mengajar di sekolah Nizamiyah
Baghdad. Kedudukan al-Ghazali dalam aliran Asy'ariyah sangat penting,
karena ia telah meninjau semua persoalan yang telah ada dan memberikan
pendapat-pendapatny, hingga kini masih dipegangi ulama-ulama Islam,
sehingga ia mendapat gelar "Hujjatul-Islam" (tokoh Islam). Dalam kitabnya
dikemukakan Sikap al-Ghazali "Faisal al-Tafriqah baina al-Islam wa
alZandaqah" (wasiat Pemisah antara Islam dan Aliran tak berketuhanan).
Sehingga karena sifat itu pengikut-pengikut aliran Asy'ariyah sering dituduh
keluar dari agama.
4) Al-Sanusy ( 833-895 H. / 1427 -- 1490 M.). Nama lengkapnya yaitu Abu
Abdillah Muhammad ibn Yusuf. Lahir di Tilimsan, kota di al-Jazair. Ia belajar
pada ayahnya sendiri dan orang-orang lain yang ada dinegerinya, kemudian ia
melanjutkan pelajarannya di kota Al-Jazair pada seorang alim yaitu Abd.
Rahman al-Tsa'laby. Kitab-kitabnya antara lain:a). Akidah Ahli Tauhid
(disebut juga akidah tauhid besar) dan syarahnya berjudul "Umdah ahl al-
Taufiq wa al-Tasdid" (Pegangan Ahli Kebenaran Maksudnya Ahli Sunnah),
b). Umm al-Barahin (disebut juga akidah tauhid kecil) atau "Risalah al-
Sanusiyyah".

3. Dokrit-dokrit Teologi Asy'ariyah menurut Abdul Rozak dan Rosihon Anwar


(2016:147-150) antara lain:
a) Tuhan dan sifat-sifat-Nya
b) Kebabasan dalam berkehendak
c) Akal dan wahyu dan kriteria baik dan buruk
d) Qadimnya Al-Qur'an
e) Melihat Alllah
f) Keadilan
g) Kedudukan orang berdosa

4. Pandangan-pandangan asy'ariyah
a) Bahwa tuhan mempunyai sifat, namun tidak seperti yang ada pada makhluk
maka harus ditaqwilkan.
b) Al-Qur'an itu qadim dan bukan ciptaannya Allah.
c) Perbuatan manusia bukan dari diri sendiri menlainkan diciptakan oleh Tuhan.
d) Keadilan terletak pada sebuah keyakinan bahwa Tuhan berkuasa mutlak dan
berkehendak mutlak, maka dari itu apa yang telah dilakukan oleh Tuhan itu
adil.
1. Sejarah Munculnya Al-Maturidiyah
Pada tahun pertama abad ke-4 H, aliran Maturidiyah berdiri atas prakarsa. menurut
Muhammad Hasbi (2015: 90) bahwa Al-Maturidi muncul dari faham teologi Ahl al-
Sunnah wa al-Jama'ah, yang berpegang teguh pada sunnah,sedangkkan Mu'tazillah
tidak kuat dalam berpegang teguh pada sunnah. Al-maturidi dan Asy'ari merupakan
satu sosial dan memiliki pemikiran yang sama. Kedatangan Al-Asy'ari dan Al-
Maturidi yaitu untuk memenuhi kebutuhan mendesak serta meyelamatkan diri kita
dari baraisan paling depan adalah Mu'tazillah. Al-asy'ari hidup di basrak Irak sebagai
pengikut Sayfi'i sedangkan Al-Maturidi tinggal di Samarkhan sebagai pengikut
Mazhab Hanafi. Menurut Maman Abdul Djalil (2016 :151) bawha Al-Maturidi lebih
konsentrasi pada penukunan di bidang teologi dari pada fiqih, untuk memperkuat
pengetahuan dalam menghadapi faham-faham teologi yang berkembang pada
masyarakat islam,yang dipandang tidak sesuai dengan kaidah yang benar menurut
akal dan syara'. Tujuan adanya pemikiran Al-Maturidi yaitu untuk membendung
paham Mu'tazillah seperti aliran Asy'ariyah. Dalam perkembangan aliran al-maturidi
terbagi 2 yaitu Al-Maturidiyah Samarkhan dan Al-maturidiyah Bukhara.

2. Tokoh Al-Maturidiyah Samarkhan


a) Nama asli Muhammad Ibn Muhammad Ibn Muhammad Abu Mansur Al-
Maturidi, daooat dipanggil Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad al-
maturidi as-Samarkhan lahir di Maturid, sebuah kota kecil di daerah
Samarkhan, wilayah Trmsoxiana di Asia Tengah atau disebut Uzbekistan.
Tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti, hanya diperkirakan sekitar
pertengahan abad ke-3 H, dan ia wafat pada tahun 333 H/944 M. Al-Maturidi
merupakan pengikut setia dari Abu Hanifah yang terkenal ketat dengan
keabsahan pendapat akal.
b) Tokoh al-Maturidiyah Bukhara Al-Bazdawi lahir di Hudud sebuah negeri di
Bazdah akhir 400 H/1010 M. Nama lengkapnya Ali ibn Abi Muhammad ibn
al-Husaein ibn Abd al-Karim ibn Musa ibn Isa ibn Mujahis al-Bazdawi.
3. Dokrit-dokrit Teologi Al-Maturidi menurut Abdul Rozak dan Rosihon Anwar
(2016:147-150) antara lain :
a) Akal dan wahyu
b) Perbuatan manusia
c) Kekuasaan dan kehendak muthlak Tuhan
d) Sifat Tuhan
e) Melihat Tuhan
f) Kalam Tuhan
g) Perbuatan manusia
h) Pengutusan Rosul
i) Pelaku dosa besar

Anda mungkin juga menyukai