Disusun Oleh:
2020
MENJADI WIRAUSAHA
A. Pengertian Kewirausahaan
Secara umum kewirausahaan adalah suatu proses dimana melakukan atau menciptakan sesuatu
yang baru dengan menggunakan cara yang kreatif dan memberikan manfaat sehingga
mendapatkan nilai tambah.
Dalam prosesnya, kewirausahaan ini memiliki tenggang waktu, sumber daya, modal dan juga
risiko di dalamnya. Pengertian kewirausahaan menurut para ahli di bawah ini:
1. Eddy Soeryanto Soegoto
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha kreatif yang
dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai
tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi
orang lain.
2. Drs. Joko Untoro
Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh
seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
3. Ahmad Sanusi
Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis.
4. Peter Drucker
Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.
5. Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan
untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
6. Zimmerer
Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan bisnis.
7. Siswanto Sudomo
Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala sesuatu yang penting
mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat pekerja keras dan mau
berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan
gagasannya.
1. Desire of responsibility, memilik rasa tanggung jawab atas usaha usaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate, lebih memilih resiko yang moderat artinya selalu menghindari
resiko yang terlalu rendah dan terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success, memiliki kepercayaan diri untuk sukses.
4. Desire of high immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik.
5. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh kedepan.
7. Skill organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang.
C. Tipe Wirausaha
1. Wirausaha Bisnis
Business entrepreneur atau wirausaha bisnis merupakan tipe wirausaha yang paling
mendasar. Bergerak di bidang produksi, pemasaran hingga jasa, wirausaha bisnis tidak
hanya mementingkan laba namun juga berorientasi pada pelanggan. Wirausaha bisnis
membangun usaha berdasarkan ide, inovasi, serta sangat mengutamakan kualitas untuk
setiap produk yang dihasilkannya dan mementingkan kepuasan pelanggan.
2. Creative Entrepreneur
Tipe wirausaha berikutnya adalah creative entrepreneur. Creative entrepreneur merupakan
wirausaha yang memanfaatkan informasi dan pengetahuan. Beberapa bidang yang
termasuk dalam wirausaha tipe ini adalah wirausaha di bidang periklanan, perfilman,
penerbitan, maupun menciptakan game. Dalam wirausaha ini modal utama yang
dibutuhkan bukanlah modal eksternal di segi materi, melainkan kreativitas untuk
menciptakan suatu produk. Produk-produk yang dihasilkan dari wirausaha tipe creative
memiliki daya tarik yang cukup tinggi.
3. Technopreneur
Tipe wirausaha technopreneur merupakan wirausaha yang memanfaatkan teknologi
informasi. Wirausaha technopreneur cenderung menimbulkan efek ketagihan kepada
pelanggannya. Sebab, mampu memberikan kegembiraan melalui layanan yang cepat dan
tepat kepada pelanggannya sebagai pengguna teknologi dan informasi tersebut. Seperti
marketplace (Tokopedia, Bukalapak, dll).
4. Social Entrepreneur
Tipe wirausaha terakhir adalah social entrepreneur. Social entrepreneur merupakan tipe
wirausaha di bidang layanan dan jasa kepada masyarakat. Social entrepreneur ini
cenderung memberikan layanan dan jasa untuk perbaikan social. Seperti di bidang
pendidikan, lingkungan, maupun perekonomian masyarakat.
D. Menumbuhkembangkan Keinginan Berwirausaha
1. Modal utama berwirausaha bukan pada uang, melainkan tekad dan niat untuk menang.
Jangan sampai keinginan untuk menjadi wirausaha hanya karena ikut-ikutan tren atau
keinginan sementara saja. Seringkali pikiran terjebak batasan materi misalnya uang,
tempat, usaha dan produk untuk memulai suatu usaha, terlalu fokus dengan batasan
tersebut membuat kita tidak akan bergerak maju.
2. Buat target dan rencana masa depan, Target dan rencana akan membuatmu lebih siap
membangun usaha. Dengan adanya target dan rencana, kita juga akan lebih mudah
membuat langkah-langkah bisnis yang harus dijalani dan lebih mudah mengukur
kinerjanya.
3. Miliki ide bisnis, kita tidak mungkin bisa menjadi wirausahawan jika tidak memiliki ide
bisnis. Asah terus ide untuk mendirikan bisnis, tidak perlu melangkah terlalu jauh untuk
mendirikan bisnis. Kamu bisa memulainya dari hal yang terlihat kecil, namun merupakan
hobi dan minatmu.
4. Bersahabat dengan ketidakpastian, Siap dengan hal-hal yang tidak pasti, tidak terencana
dan mungkin saja tidak terukur. ketidakpastian tidak untuk dihindari, hadapi ketidakpastian
tersebut dengan riset, data dan intuisi wirausaha.
5. Buka pikiran anda, pelajari hal-hal baru amati tingkah laku lingkungan, milikilah
kemampuan fast learner untuk tetap berjalan.
6. Tumbuhkan rasa optimis, yang akan membuatmu tetap yakin untuk melanjutkan bisnis dan
mencapai targetmu. Tanpa rasa optimis, kita akan mudah menyerah dan tidak ingin
melanjutkan usaha.
7. Bangun network, wirausaha bukanlah orang yang sukses dengan usahanya sendiri,
melainkan butuh teman, pemasok atau relasi bisnis lain, perbaiki tampilan dengan ramah
dan antusias untuk membangun network tersebut.
8. Ukur resiko yang mungkin muncul, kurangi resiko dengan cara dukungan data, informasi-
informasi juga kemampuan-kemampuan teknis. gali dan cermati data dan informasi yang
berhubungan dengan bidangnya.