Anda di halaman 1dari 30

Daftar Isi

Daftar Isi ...................................................................................................................... 1

Database ....................................................................................................................... 2

Pengertian Database ................................................................................................... 4

Sejarah Database ......................................................................................................... 6

Fungsi Database .......................................................................................................... 9

Manfaat Database ..................................................................................................... 10

Tipe-Tipe Database ................................................................................................... 11

Jenis-Jenis Software Database ................................................................................. 13

Komponen - Komponen Sistem Basis Data ............................................................ 15

Proses Desain Database ............................................................................................ 16

Macam Database ....................................................................................................... 19

Pengertian DBMS (Database Management System) ............................................. 21

STUDI KASUS SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI PADA SISTEM


INFORMASI PEMESANAN TIKET TRAVEL .................................................... 27

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 30


Database

Dewasa ini istilah database semakin kesini teknologi akan merambah ke segala aspek
kehidupan kita sehari-hari ini dimulai ketika kita bangun tidur, beraktivitas,
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, hingga hal-hal pokok seperti membeli
makanan, dan juga pakaian sekarang dapat menggunakan teknologi. Semua ini dapat
terwujud dengan adanya data dari perusahaan penyedia layanan data atau yang biasa
disebut database, setiap kita ingin menggunakan suatu layanan pastilah perusahaan
akan meminta informasi pribadi mengenai masing-masing individu yang akan
menggunakan layanan perusahaan tersebut mulai dari nomor handphone, alamat,
dimana mereka akan mengirimkan jasa yang mereka tawarkan.

Riwayat penggunaan dari penyedia layanan tadi kedepannya dapat digunakan sebagai
market views untuk mendevelop bisnis dari perusahaan itu sendiri. Semakin kesini
database akan menjadi aspek vital dalam perkembangan ekonomi suatu negara, dan
juga akan sangat vital ketika database yang digunakan untuk membawa suatu bangsa
menuju titik baru. Seperti contoh di China mereka dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir menjadi salah satu pemimpin ekonomi didunia (meskipun tidak termasuk ke
dalam G-7). China gencar menggunakan teknologi dititik maksimal dalam kegiatan
perekonomian mereka. Mulai dari kegiatan ekonomi skala kecil hingga skala besar,
dan ini terbukti dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Lagi-lagi database menjadi salah satu factor penting dalam perkembangan di China.
Jumlah pengguna aktif tahunan Alibaba mencapai 674 juta, naik 20 juta dibanding
setahun lalu (https://technobusiness.id/technobusiness-news/2019/08/16/pengguna-
alibaba-mencapai-674-juta-orang/). Kedepan database akan menjadi titik balik suatu
kegiatan perekonomian dalam suatu negara. Database juga dapat digunakan untuk
membangun suatulingkungan social, budaya dan menunjang segala aspek hidup
masyarakat. Segala sistem di pemerintahan kedepan dapat terintegrasi dalam satu
database sehingga dapat menghemat anggaran dari pemerintah, tidak seperti yang
dilakukan oleh pemerintah sekarang ini. Di setiap aspek mempunyai satu titik
database hal tersebut dapat meningkatkan resiko adanya data yang sama di setiap
tempat.
Pengertian Database

Apa itu database? Pengertian Database atau basis data adalah kumpulan berbagai
data dan informasi yang tersimpan dan tersusun di dalam komputer secara
sistematik yang dapat diperiksa, diolah atau dimanipulasi dengan menggunakan
program komputer untuk mendapatkan informasi dari basis data tersebut.

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelolan dan memanggil database disebut
dengan sistem database management system.

Istilah database sendiri mengacu pada koleksi data-data yang saling terkait satu sama
lain dimana tujuan database adalah dapat digunakan untuk mengelola data dengan
lebih efektif dan efisien.

Pengertian Database Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang teknologi informasi pernah menjelaskan tentang definisi


database, diantaranya adalah:

1. Jogiyanto

Menurut Jogiyanto pengertian database adalah kumpulan informasi dan data yang
saling berhubungan satu sama lain, dimana data tersebut tersimpan di simpanan luar
komputer dan diperlukan software tertentu untuk memanipulasinya.

2. Abdul Kadir

Menurut Abdul Kadir pengertian database atau basis data adalah suatu
pengorganisasian sekumpulan data yang saling terhubung sehingga memudahkan
aktivitas untuk memperoleh informasi.
3. S. Atte

Menurut S. Atte pengertian database atau basis data adalah sebuah koleksi data-data
yang saling berhubungan yang ada dalam suatu organisasi atau enetrprise dengan
berbagai penggunaan.

4. Fabbri dan Schwab

Menurut Fabbri dan Schwab definisi database atau basis adalah suatu sistem berkas
terpadu yang dirancang khusus untuk dapat meminimalkan pengulangan atau
redundancy data.

5. Toni Fabbri

Menurut Toni Fabbri pengertian database atau basis data adalah suatu sistem file-file
dan data yang terintegrasi dimana file (baca: pengertian file) dan data tersebut yang
mempunyai sebuah primary key untuk melakukan pengulangan data.

6. Gordon C. Everest

Menurut Gordon C. Everest, definisi database adalah suatu kumpulan data yang
bersifat mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal, dan terkontrol. Pengontrolan
tersebut terpuasat pada suatu organisasi.

7. C.J. Date

Menurut C.J. Date pengertian basis data adalah koleksi data/ informasi operasional
yang sengaja disimpan dan juga digunakan oleh sistem aplikasi sebuah organisasi.
Sejarah Database

Sejak zaman dulu, basis data sudah menjadi fokus yang utama pada aplikasi. Pada
awal tahun 1960, Charles Bachman di perusahaan General Electric mendesain
generasi pertama DBMS yang disebut penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data
Strore). Dasar untuk model data jaringan terbentuk lalu distandarisasi oleh
CODASYL (Conference on Data System Languages). Kemudian, Bachman
menerima CM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu computer)
pada tahun 1973.

Menurut sejarah, system pemrosesan basis data terbentuk setelah masa system
pemrosesan manual dan system pemrosesan berkas. System pemrosesan manual
(Berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa
setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika berkas-berkas tersebut
diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut. System pemrosesan
berkas merupakan system komputer, dimana sekelompok rekaman disimpan pada
sejumlah berkas secara terpisah. Perancangan system ini didasarkan pada kebutuhan
individual pengguna, bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Sehingga setiap aplikasi
menuliskan data sendiri, alhasil ada kemungkinan data yang sama terdapat pada
berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.

Sejarah DBMS (Database Management System), generasi pertama DBMS didesain


oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut
sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk
model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh CODASYL (Conference on
Data System Languages).
Pada akhir 1960, IBM mengembangkan system manajemen informasi (Information
Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka
kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama,
dikembangkan system SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan
perusahaan penerbangan Amerika. System ini memungkinkan user untuk mengakses
data yang sama pada jaringan komputer.

Pada tahun 1985, Microsoft dan IBM mengumumkan perjanjian kerjasama jangka
panjang untuk mengembangkan system operasi dan produk-produk perangkat lunak
lainnya. Pengumuman ini adalah permulaan dimulainya OS/2, sebuah system operasi
setelah masa kejayaan MS-DOS. OS/2 ini akan lebih 'Hebat' dan lebih 'Canggih'
daripada MS-DOS, ia akan mampu menangani multitasking application dengan
memanfaatkan kemampuan processor Intel yang terbaru yaitu 80286. "That was the
plan!" OS/2 secara resmi diumumkan pada bulan april 1987, dan dijanjikan akan
tersedia buat end-user pada akhir tahun tersebut.

Tetapi dalam waktu yang sangat singkat setelah pengumuman perjanjian kerjasama
tersebut, IBM mengumumkan peluncuran sebuah versi spesial OS/2 yang disebut
OS/2 Extended Edition. Versi lebih powerfull ini akan menyertakan sebuah Database
SQL yang disebut OS/2 Database Manager, OS/2 Database Manager akan sangat
berguna bagi pengembangan aplikasi yang sederhana dan kompatibel dengan DB/2 ,
sebuah Database server milik IBM yang beroperasi pada mainframe. OS/2 Database
manager juga akan menyertakan SNA (System Network Architecture)
communication service, yang disebut OS/2 Communication Manager. Sebagai bagian
dari SSA (System Application Architecture)-nya. IBM menjanjikan semua produk-
produk tersebut dapat saling bekerjasama pada masa yang akan datang. Tetapi jika
IBM mampu menawarkan sebuah solusi OS/2 yang begitu lengkap, kenapa user harus
membeli produk OS/2 buatan Microsoft?.
Hal inilah yang membuat Microsoft segera mencari solusi sendiri. Pada tahun 1986,
Microsoft sudah menghasilkan 197 JutaUS$ per tahun, dengan 1153 pegawai.
(Sepuluh tahun kemudian, Microsoft telah mendapatkan 6 Milyar US$ dari bisnis
softwarenya, dengan hampir sekitar 18.000 pegawai). Produk-produk Microsoft
hampir semuanya terfokus pada aplikasi desktop dengan produk utamanya adalah
MS-DOS. Komputasi Client/Server pada saat itu belum menjadi fokus utama
Microsoft dan industri komputer. Manajemen data pada sebuah PC hanyalah menjadi
sebuah fantasi pada masa itu, User biasanya hanya menggunaka LOTUS 1-2-3 untuk
menyimpan data. Produk dBASE buatan Ashton Tate segera menjadi sangat populer
setelah diluncurkan, Selanjutnya Anca Software merilis Paradox dan Micro Rim
dengan prouk RBase-nya. Pada tahun 1986 tersebut, Microsoft belum mempunyai
produk manajemen Database sendiri. (Tetapi pada tahun 1992, Microsoft
mendapatkan sukses yang luar biasa dari produk manajemen database desktop-nya
dengan Microsoft Access dan Microsoft FoxPro).

Tetapi IBM Database Manager sangatlah berbeda dari dBASE, Paradox atau RBase.
Produk IBM ini walaupun tidak begitu user-friendly, tetapi ia mempunyai SQL query
processor-nya sendiri dan bekerja berdasarkan "Transactions", hampir sama dengan
Database Server yang berjalan diatas Minicomputer dan mainframe, seperti DB/2,
Oracle ataupun Informix. Microsoft membutuhkan produk DBMS (Database
Management System) sekaliber ini dan membutuhkannya segera!.

Microsoft berpaling kepada Sybase, Inc. Sebuah perusahaan pembuat software


DBMS yang sedang 'Naik daun', yang merilis produk Data Server-nya pada bulan
mei 1987 untuk Sun Microssystem yang berjalan diatas UNIX. Data Server
mendapatkan reputasi berkat inovasi dan kreatifitasnya dengan Stored Procedure dan
Trigger serta paradigma baru dalam dunia komputasi yaitu: Client/Server.
Fungsi Database

Setelah memahami pengertian database, tentunya kita juga harus mengetahui apa
fungsi dari database. Berikut ini adalah beberapa fungsi database:

 Mengelompokkan data dan informasi sehingga lebih mudah dimengerti


 Mencegah terjadinya duplikat data maupun inkonsistensi data
 Mempermudah proses penyimpanan, akses, pembaharuan, dan menghapus
data.
 Menjaga kualitas data dan informasi yang diakses sesuai dengan yang di-
input.
 Membantu proses penyimpanan data yang besar
 Membantu meningkatkan kinerja aplikasi yang membutuhkan penyimpanan
data
Manfaat Database
Sebelum mengetahui apa saja jenis perangkat lunak yang bisa digunakan untuk
menyusun database, berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika bekerja
dengan sistem database:

1. Tidak Terjadi Redudansi Basis Data

Seperti yang sudah disinggung pada pengertian database sebelumnya, database bisa
membantu meminimalkan redudansi data. Redudansi sendiri merupakan terjadinya
data-data ganda dalam berkas-berkas yang berbeda.

2. Integritas Data Terjaga

Database memastikan integritas data yang tinggi dimana database akan memastikan
keakuratan, aksesbilitas, konsistensi dan juga kualitas tinggi pada suatu data.

3. Independensi Data Terjaga

Database menjaga independensi data dimana orang lain tidak dapat merubah data
meskipun data bisa diakses.

4. Kemudahan Berbagi Data

Menggunakan perangkat lunak database bisa digunakan untuk berbagi data atau
informasi dengan sesama pengguna lainnya.
5. Menjaga Keamanan Data

Database menjamin keamanan suatu informasi dan data, dimana Anda bisa
menyisipkan kode akses untuk data-data tertentu yang tidak bisa diakses bersama.

6. Kemudahan Akses Data

Dengan database bisa memudahkan untuk mengakses dan mendapatkan data karena
semua data terorganisir dengan baik.

Tipe-Tipe Database

Dibutuhkan software khusus untuk menyimpan dan mengambil data dan informasi
dari database. Software ini sering disebut dengan System Managemen Basis

Data (DBMS).

Berikut ini adalah tipe database:

 Analytical database; yaitu database untuk menyimpan informasi dan data yang
diambil dari operasional dan eksternal database
 Operational database; yaitu database yang menyimpan data mendetail yang
dibutuhkan untuk mendukung operasi suatu organisasi secara keseluruhan
 Distributed database; yaitu kelompok kerja lokal database dan departemen di
berbagai kantor dan lokasi kerja yang lainnya.
 Data warehouse; yaitu sebuah gudang data yang menyimpan berbagai data
dari tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini.
 End-user database; yaitu basis data pengguna akhir yang terdiri dari berbagai
file data yang dikembangkan dari end-user dalam workstation mereka.
 Real time database; yaitu sistem pengolahan yang dirancang dalam menangani
beban kerja suatu negara yang bisa berubah-ubah, mengandung data terus
menerus dan sebagian tidak berpengaruh terhadap waktu.
 Document oriented database; yaitu salah satu perangkat lunak komputer yang
dibuat untuk sebuah aplikasi dan berorientasi pada dokumen.
 In memory database; yaitu database yang tergantung pada memori untuk
menyimpan informasi/ data pada komputer
 Navigational database; pada navigasi database, queries menemukan benda
bagi yang mengikuti referensi dari objek tertentu
 Hypermedia database on the web; sekumpulan halaman multimedia yang
saling berhubungan dalam sebuah website, yang terdiri dari homepage dan
hyperlink dari multimedia (gambar, teks, grafik audio, dan lain-lain).
Jenis-Jenis Software Database

Setelah memahami pengertian database dan keuntungan yang bisa didapatkan jika
menggunakan perangkat lunak database, maka berikut ini jenis-jenis software
database terbaik yang bisa Anda gunakan:

1. Microsoft Access

Salah satu software database ini adalah yang paling sering digunakan. Microsoft
access sangat cocok digunakan untuk sebagian besar komputer yang relasional. Selain
itu, jika Anda berbisnis dalam skala rumahan, bisa memilih sistem database ini
karena sangat ringan digunakan dan format datanya sangat umum sehingga
memudahkan pembacaan.

2. Oracle

Salah satu software database ini sangat mampu untuk menyimpan data dengan ukuran
yang maksimum hingga tera byte. Oracle paling banyak digunakan pada perusahaan-
perusahaan terutama yang sedang berkembang karena memang untuk mengaksesnya
tersedia secara gratis.

3. Ms SQL Server

Software database ini merupakan manajemen basis data yang umum digunakan pada
Microsoft dengan bahasa pemograman yang digunakan adalah Transact-SQL. Tipe
data yang digunakan cukup banyak sehingga sangat efektif untuk mendukung kinerja
Anda.
4. MySQL

Salah satu software database yang open access untuk umum dan kompatibel pada
sistem operasi Windows maupun Linux. Keunggulan yang bisa Anda gunakan
dengan menggunakan program MySQL adalah bisa digunakan untuk multi user.
Kelebihan lainnya dar MySQL yaitu tersedia gratis, query data yang cepat dan
berlisensi resmi.

5. Firebird

Bisa dibilang software database ini memiliki fitur sistem yang standar dan ringan
yaitu fitur ANS SQL-99 dan SQL – 2003. Kompatibel untuk digunakan pada sistem
operasi Windows, Linux maupun Unix.

6. Postgre SQL

Menawarkan sistem database opensource dengan lisensi GPL/ General Public


License. Software ini menggunakan bahasa pemograman C++, C, SQL, PHP dan
lainnya. Jika digunakan untuk pekerjaan pribadi, maka software ini sangat
recommended digunakan.
Komponen - Komponen Sistem Basis Data

terdiri dari 6 (enam) Komponen , yakni :


1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan
media komunikasi untuk sistem jaringan, seperti prosesor, memori & harddisk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis
data.

2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan
seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus
sesuai dengan DBMS yang digunakan.

3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem
basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.

4. DBMS (Database Management System)


Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas
sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox.
Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix,
Sybase.
5. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang
merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.

6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.

Proses Desain Database

Analisis Persyaratan: Langkah pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database


adalah memahami dan mengetahui data yang harus disimpan di dalam database,
aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak
digunakan, dan subjek untuk melakukan persyaratan yang ada. Dengan kata lain, kita
harus tahu apa yang diinginkan pengguna database tersebut. Biasanya ini adalah
sebuah proses informal yang melibatkan partisipasi kelompok pengguna, studi
tentang lingkungan pegoprasian saat ini dan bagaimana perkiraan perubahan
lingkungan tersebut, analisis dokumen yang ada dalam suatu aplikasi yang
diharapkan akan diganti atau dilengkapi oleh database, dan seterusnya. Banyak
metodologi yang diusulkan untuk menyusun dan menampilkan informasi yang
dikumpulkan pada langkah tersebut. Beberapa alat otomatis pun telah dikembangkan
untuk mendukung proses ini.
Desain Database Konseptual: Informasi dikumpulkan pada saat analisis
persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang
harus disimpan dalam database, bersama dengan batasan yang telah diketahui untuk
menetapkan penyimpanan data tersebut. Langkah ini sering dilakukan dengan
menggunkan model ER. Model ER adalah salah satu dari model data tingkat tinggi,
atau semantik, yang digunakan dalam desain database. Tujuannya adalah
menciptakan gambaran sederhana tentang data yang mirip dengan pemikiran
pengguna dan pengembang mengenai data tersebut (orang dan proses yang
dinyatakan dalam data tersebut). Hal tersebut menfasilitasi diskusi di antara orang-
orang yang terlibat dalam proses desain, bahkan mereka yang tidak mempunyai latar
belakang teknis. Pada saat yang sama, desain awal harus akurat untuk membantu
ketapatan translasi ke dalam sebuah model data yang didukung oleh sistem database
komersial (yang dalam prakteknya berarti model relasional).
Desain Database Logika: Kita harus memilih sebuah DBMS untuk
mengimplementasikan desain database kita, dan mengubah konsep desain database
menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih. Kitah hanya
akan memperhatikan DBMS relasional, dan dengan demikian tugas desain logika
adalah mengubah skema ER menjadi skema database relasional.
Perbaikan Skema: Langkah keempat dalam desain dataase adalah analisis
sekumpulan relasi dalam skema database relasional untuk mengidentifikasi
permasalahan yang muncul, dan memperbaikinya. Berbeda dengan alaisis persyaratan
dan langkah-langkah desain konseptual, yang secara esensial bersifat subjektif,
perbaikan skema dapat dipandu oleh beberapa teori yang kuat dan bagus. Langkah
keempat ini, para akademis IT lebih sering disebut dengan Normalisasi.
Desain Database Fisik: pada langkah ini, kita juga mempertimbagkan beban
kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh datagbase kita dan memperbaiki
deswain database di masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria
performa yang diinginkan. Langkah ini hanya mencakup pembuatan indeks pada
beberapa tabe dan mengelompokkan beberapa tabel, atau bahkan melibatkan desain
ulang yang substansial terhadap beberapa bagian skema database yang didapat dari
langkah pertama desain database.
Desain Aplikasi dan Keamanan: Semua proyek perangkat lunak yang
melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di
luar database itu sendiri. Metodologi desain seperti UML mencoba menekankan
desain perangkat lunak dan siklus pengembangan yang lengkap. Secara singkat, kita
harus bisa mengidentifikasi entitas (contohnya pengguna, grup-grup pengguna, dan
bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus
menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan
pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk tugas
tersebut.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang harus
bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kitah harus bisa menganmbil langkah
untuk memastikan bahwa aturan akses terseut dilakukan. DBMS memberikan
beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.
Macam Database
Jenis – Jenis Database

Operational Database

Suatu database pada umumnya terdiri dari data yang digunakan oleh banyak user atau
pengguna, dari masing – masing user tersebut tentunya memiliki keperluan yang
berbeda – beda juga. Dengan adanya hal ini suatu sistem manajemen database juga
dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis dengan fungsi dan kegunaan masing –
masing. Dibawah ini adalah jenis – jenis database yaitu :

1. Operational Database

Database jenis ini dapat menyimpan data dengan rinci agar dapat dioperasikan dari
seluruh organisasi. Dalam hal ini mereka juga dapat disebut Subject Area Database
(SADB), transaksi database atau produksi database. Contoh dari Operational
Database adalah database yang digunakan pelanggan, database akuntansi dan lain –
lain.

2. Relational Database
Jenis database yang satu ini bisa dibilang paling popular, hal ini dikarenakan dengan
menggunakan Relational Database, user dapat mengakses atau mencari informasi
dalam tabel yang berbeda – beda. Query yang dilakukan juga dapat melibatkan
beberapa tabel karena fungsi relasi ini.

3. Distributed Database

Sesuai dengan namanya database yang satu ini dapat mendistribusikan data – data
secara tersebar namun saling berhubungan serta dapat diakses secara bersama – sama.
Database jenis ini biasanya digunakan pada suatu lembaga atau perusahaan yang
terdiri dari beberapa cabang, agar dapat memudahkan user mengakses data dari
tempat satu ke tempat lainnya.

4. External Database

Database ini mampu menyediakan akses ke bagian eksternal, data yang disimpan
nantinya akan digunakan untuk keperluan komersial. Akses ke dalam database ini
akan lebih mudah karena diperuntukkan bagi publik dan disamping itu juga lebih
efisien karena tidak perlu mencari informasi dari internet.

Selain jenis – jenis diatas sebenarnya masih banyak contoh database lain dengan
fungsi yang berbeda – beda seperti End – User Database, Navigation Database, In
Memory Database, Real Time Database, Document Oriented Database serta masih
banyak lagi. Namun jenis yang kami jelaskan mungkin yang paling sering digunakan.

Itulah pembahasan mengenai pengertian database beserta fungsi dan jenis-jenis


database yang paling umum digunakan. Setelah membaca artikel diatas, sekarang
anda pasti sudah mengerti apa yang dimaksud dengan database, fungsinya untuk apa
dan ketika ingin membuat sebuah database, anda sudah mempunyai gambaran
mengenai jenis database apa yang ingin anda gunakan, entah itu operational database,
relational database atau jenis database lain.
Pengertian DBMS (Database Management System)
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan
baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka
diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga
mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS)
merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data
yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan
kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak
menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.

DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi
dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan
oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah
yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-
perintah biasanya ditentukan oleh user.
Ada 2 bahasa basis data:

1. Data Definition Language (DDL)

DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL
digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil
kompilasi DDL disimpan di kamus data.

1. Data Manipulation Language (DML)

DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis
data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu
basis data dan pengubahan data di suatu basis data.

Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunnya


sebagai berikut:

1. DML Precompiler : mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang


dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di
dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor
untuk membuat kode-kode yang diperlukan.

2. Query Processor : menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam


instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.

3. DDL Compiler: mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang


mengandung metadata atau “data mengenai data”

4. Database Manager : menyediakan interface antara data low-level yang disimpan


didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke
system.

Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam
hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data.
Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data
seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat
tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.

1. Level fisik

Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan
bagaimana sesungguhnya data disimpan.

2. Level Konseptual

Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan


berhubungan dengan data lainnya

3. Level View

Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya
pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data
sesuai dengan yang dibutuhkan.

Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2


katagori, yaitu:
I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh
DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan
mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS
kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:

1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan
ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field
dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian
domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.

2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti
untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks
berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah
otomatis)

3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali


dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam
menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan
screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate)
perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan
layar.

4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal,
juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga
DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu
bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana
tabel-tabel data yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah
dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS
yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data,
pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-
lain.

II. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai


Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-
DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk banyak
pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan
komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada
kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi
pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan
oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi
DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya
mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi
pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama,
disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi
pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi juga karena fungsi
pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah sedemikian banyak
dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS kelompok kedua ini, seperti
juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur data dan pengkayaan tipe-tipe
data baru juga diakomodasi. Perbedaan yang sangat mencolok di antara kedua
kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi pengelolaan basis data. Selain
memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki oleh DBMS kelompok pertama)
seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel dan indeks), manipulasi data
(penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan pencarian data (query).

fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga menangani aspek-aspek:

1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek
security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)
2. Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data (aspek recovery),
baik yang disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan
konflik, maupun yang disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang
macet (crash), disk yang rusak atau terputusnya koneksi jaringan.

3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental
maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan
pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis
data oleh para pemakai)

4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai


pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data
dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.

5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh


aplikasi pada server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan
memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk
dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.

Banyak program basis data yang sudah di gunakan, misalnya : Ms Access, My SQL,
Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok, Interbase. Dan contoh yang lainnya
adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan lain-lain.
STUDI KASUS SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI PADA SISTEM
INFORMASI PEMESANAN TIKET TRAVEL

Abstraksi

Perusahaan-perusahaan terutama perusahaan yang memiliki banyak cabang


kebanyakan akan menyebar datanya di lokasi server yang berbeda-beda, mereka
dapat menggunakan sistem basis data terdistribusi untuk mengelola data mereka.
Sistem Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling
berhubungan, secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yang tidak
tergantung dari program aplikasi sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Namun banyak sekali kendala yang mengikuti sistem basis data ini, mulai dari
bagaimana menjaga konsistensi datanya, hingga kemungkinan terjadinya replikasi
data di situs.

Untuk mengendalikan masalah-masalah tadi, kita bisa menggunakan aplikasi DBMS


(database management system), aplikasi ini memungkinkan ditatanya suatu basis data
terdistribusi dan membuat distribusi tersebut transparan bagi setiap pengguna. sistem
basis data tunggal yang dibagi menjadi beberapa bagian, dan masing-masing bagian
itu disimpan pada beberapa komputer berbeda yang terhubung dalam suatu jaringan
komunikasi dibawah pengontrolan terpisah oleh DBMS.

Pengguna akan mengakses basis data melalui sebuah aplikasi yang berbasis database,
diakses secara global dari suatu server yang terpusat. DBMS terdistribusi akan
memilki karekteristik sebagai-berikut :

1. Kumpulan data-data logic (yang dapat digunakan secara bersama) terdistribusi


pada beberapa unit komputer yang berbeda.

2. Komputer tersebut terkoneksi ke dalam suatu jaringan komunikasi.


3. Data pada masing-masing unit komputer (work-station) terkontrol oleh suatu
DBMS.

4. DBMS pada masing-masing bagian dapat menangani aplikasi-aplikasi local,


secara otomatis.

5. Masing-masing DBMS berpartisipasi paling tidak pada satu apliakasi global.


Pembahasan

Kasus : Basis data terdistribusi pada sistem informasi pemesanan tiket travel

Pada Travel X terdapat beberapa cabang, dan bisa melakukan pemesanan tiket, selain
itu bisa juga secara online. Jadi pelanggan bisa memesan via langsung ke cabang
tertentu atau pun online. perbedaannya adalah jika seseorang melakukan pemesanan
langsung maka ia akan langsung mendapatkan tiketnya lalu ia akan berstatus Lunas,
sedangkan jika memesan online maka ia harus terlebih dahuhlu membayar ke bank
lalu menukarkan mengambil tiketnya di tempat ia akan berangkat. Sebelum ia
membayar, ia masih berstatus Belum Lunas dan diberikan tenggat waktu lima jam
dari waktu pemesanan. Jika ia belum membayar maka pemesanan yang ia lakukan
dianggaphangus.
Daftar Pustaka

 Diakses tanggal 24 Agustus 2019

https://www.oracle.com/database/what-is-a-relational-database/

 Diakses tanggal 26 Agustus 2019

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis/article/view/21010

 Diakses tanggal 27 Agustus 2019

https://www.termasmedia.com/lainnya/software/69-pengertian-database.html

https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-database.html

https://www.cambridge.org.ezproxy.ugm.ac.id/core/books/principles-of-database-
management/databases-and-database-
design/99078C62766D841C58DE81072E629292

https://www.nesabamedia.com/pengertian-database-dan-fungsinya/

http://www.pintarkomputer.org/2016/02/sejarah-database-secara-singkat.html

http://guslinpustaka.blogspot.com/2015/02/sejarah-database.html

 Diakses tanggal 28 Agustus 2019

https://webmotivasiku.blogspot.com/2018/08/membuat-database-sederhana-dan-
contoh.html

 Diakses tanggal 31 Agustus 2019

https://www.academia.edu/31900702/Studi_Kasus_Tentang_Database_Penjualan
_dan_Pembelian_Pada_sebuah_Minimarket_XXI

https://jihanpratiwiblog.wordpress.com/2017/12/18/dbms-database-management-
system-dan-studi-kasus-sistem-basis-data/

 Diakses tanggal 7 September 2019

https://academic.oup.com.ezproxy.ugm.ac.id/database/issue/volume/2019

Anda mungkin juga menyukai